Ketika Cinta Istriku Habis

Ketika Cinta Istriku Habis

Luka pertama

Disaat kebahagiaan hampir tercipta di mata semua orang, sepasang manik berwarna coklat terlihat sangat menyedihkan. Kaca-kaca yang melapisi manik itu terlihat siap tumpah jika kelopak matanya berkedip, sebisa mungkin wanita yang bernama Elisa Putri itu menahannya.

Kerongkongannya terasa tercekat menelan setiap liur yang terkumpul di mulutnya. Punggungnya di paksa untuk tetap kuat di saat ribuan anak panah serta tombak pesakitan terus menerus menghantam dadanya tanpa henti.

Siapa yang tak sakit? Di saat kedua matanya menyaksikan pernikahan pria yang amat dirinya cintai. Pengantin pria yang kini berdiri di atas pelaminan adalah suaminya, bersanding dengan seorang wanita mapan bergelar dokter yang mana usianya dua tahun di atas Elis.

Nama madu yang siap meracuni jiwa raga Elis bernama Aida Asyifa. Dialah istri idaman yang di pilihkan keluarga Arjuna Barata untuk menjadi istri kedua dari suaminya. Luka ini sangat parah sehingga Elis kesulitan untuk menyembunyikannya.

Yang paling membuat Elis sakit hati adalah Aida merupakan mantan kekasih Arjuna di masa lalu. Sehingga berbagai perasangka bermunculan di benaknya.

Ini adalah awal dari kehancuran rumah tangga yang ia bina selama 7 tahun lamanya. Elis mulai menghitung berapa waktu yang akan memporak porandakan kebahagiaannya.

Jika kalian bertanya penyebabnya, kemari Elis akan menjelaskannya.

Kesalahan yang tidak bisa di katakan kesalahan Elis adalah tidak bisa memberikan seorang penerus kepada keluarga Barata. Yaitu seorang putra, bukan karna Elis di vonis man dul, melainkan Elis belum di percayai Tuhan untuk memiliki seorang anak laki-laki. Ketiga anak Elis dan Arjuna berjenis kelamin perempuan. Sehingga keluarga Arjuna terutama ibunya terus menuntut seorang putra kepada Elis. Mereka menjalani berbagai macam program demi mendapatkan seorang putra nampaknya Tuhan masih belum berkenan mengabulkan keinginan mereka.

Dua tahun terakhir Elis melakukan program untuk mendapatkan seorang putra. Tapi hasilnya, dua kali Elis mengalami keguguran secara berturut-turut, dokter tak menyarankan Elis untuk hamil dalam waktu dekat, sehingga keluarga Arjuna mendesak Arjuna untuk menikah lagi.

Tekanan demi tekanan di terima oleh Elis tapi Elis masih bisa menerimanya dengan sabar selagi suaminya masih memperlakukannya dengan baik. Namun yang sangat memporak porandakan perasaannya adalah ketika Arjuna mengatakan akan menikah lagi sungguh hari itu adalah hari di mana cinta pria itu tengah Elis pertimbangkan.

Elis membuang pandangan kala suaminya menatap ke arahnya, ia segera berlalu meninggalkan ballroom menuju ke arah toilet. Elis perlu mencabut serta menghempaskan tombak dan anak panah beracun yang menancap di dadanya.

Elis menangis mengunci toilet dan menangis sejadi-jadinya meluapkan emosi yang ia pendam beberapa saat yang lalu.

"Kau tega Mas. Kau benar-benar tega. Aku sudah memohon serta berjanji akan memberikanmu seorang putra asalkan kau mau membatalkan pernikahanmu. Tapi apa yang terjadi? aku seakan menyaksikan penghianatan dengan label halal yang kau lakukan. Ini tak adil Mas, tapi apa dayaku hati ini terlalu mencintaimu. Doaku hanya satu menginginkan kau mendzalimiku agar aku tidak merasa bersalah saat tak lagi mencintaimu." Elis menatap wajah sendunya di pantulan cermin.

Wajah cantik yang tadi di make up oleh make up artis kini tak berbentuk, maskara yang luntur mengotori matanya. Rambutnya yang tertata rapihpun kini sudah tak berbentuk.

"Tuhan, lantas siapa yang bisa ku salahkan? Diriku sendiri? Atau takdirku." Elis kembali terisak.

Ia mengingat profil Aida yang merupakan seorang dokter kandungan. Kariernya cemerlang juga ia berasal dari keluarga yang baik. Aida juga berhijab tergambar sangat shaliha, pria mana yang bisa menampik kecantikannya.

Elis kembali menatap pantulan dirinya. "Aku juga cantik, tapi karirku tidak sebagus Aida. Keluargaku juga tak tau siapa. Aku hanya anak pungut dari seorang karyawan pabrik. Lantas apa yang bisa ku banggakan?"

Apa yang terjadi malam ini membuat Elis merasa iri. Sungguh Elis sanhat iri, tujuh tahun silam Arjuna menikahinya di kantor urusan agama, tanpa pesta atau apapun. Elis yang sudah hidup sebatang karapun tidak menuntut apa-apa menurutnya yang penting pernikahan mereka sah di mata hukum dan agama. Orang-orang di kantor Arjunapun tidak ada yang tau jika dirinya merupakan istri dari seorang wakil direktur perusahaannya. Semua itu atas permintaan ibu Arjuna entahlah alasannya apa.

Setelah puas menangis Elis mencuci wajahnya dan merapikan rambutnya. Ia akan pulang kerumahnya, mungkin tidur lebih baik untuk dirinya lakukan saat ini.

Elis membuka pintu kamar mandi, namun sepasang tangan kekar memeluknya dari belakang. "Maafkan aku." ucapan berat itu terdengar tulus di telinga Elis, suaranya juga bergetar mungkin Arjuna merasa bersalah.

Elis membatu. Ia tau yang memeluknya adalah Arjuna suaminya. Elis hanya tersenyum kecut, tak ingin ia terlihat lemah di hadapan suaminya. Elis melepas pelukan Arjuna dan segera berlalu tanpa mengucapkan satu patah katapun.

Meskipun pesta besar itu belum usai, Elis tak ingin menapkan wajahnya di acara terkutuk itu, Elis juga mulai menghitung mundur berapa lama dirinya mampu bertahan dalam kolam poli gami yang Arjuna ciptakan untuknya.

Sesampainya Elis di rumah dirinya segera mengunjungi kamar ketiga putrinya Rose, jasmine, dan Valery. Putri yang paling besar namanya Rose berumur 6 tahun, yangkedua bernama Jasmine umurnya 4 tahun. Dan si bungsu bernama Valery berumur ... Astagha besok Valeri ulang tahun yang kedua. Hebat sekali, tahun ini Papanya menghadiahkan Mama baru untuk putri bungsunya. "Semoga kalian tetap bahagia apapun yang terjadi."

Elis mengecup kening ketiga putrinya bergantian dirinya pergi ke kamarnya sendiri. Menguncinya, meraung dalam kegelapan. Membayangkan pria yang ia cintai menghabiskan malam dengan madunya sungguh membuat Elis merasa tak berguna. Ingin rasanya Elis menyayat urat nadinya jika saja ketiga makhluk tak membutuhkannya. Atau Elis ingin menggantung lehernya tralis tangga sebagai kado untuk Arjuna.

Elis bangun, secara perlahan menghampiri kamar mandi, membersihkan diri juga mengambil air wudhu. Elis bukanlah muslimah yang amat taat, tapi selama dirinya hidup sebagai hamba ia tak pernah lalai mengerjakan lima waktu. Ia juga cukup berbakti sebagai seorang istri. Elis tak pernah mengeluh apa lagi menolak keinginan siaminyanya. Elis istri yang patuh yang selalu meminta ijin atas apapun kepada Arjuna. Sebagai bentuk dan kecintaannya terhadap sang suami dirinya selalu menyiapkan apapun untuk suaminya menggunakan tangannya sendiri khusus untuk suaminya meskipun di rumahnya terdapat beberapa pelayan.

Dua rakaat Elis tunaikan di keheningan malam. Bait-bait suci Elis lantunkan dengan suara selembut beledu dengan air mata yang tak hentinya mengalir.

Sudah pukul dua pagi, tapi kantuknya tak juga datang. Sehingga Elis membuka laci di nakasnya untuk mengambil pil tidur. Ia mengkondumsi pil itu sejak seminggu terakhir, tepat saat Arjuna mengatakan akan menikah lagi. Ya Arjuna bukan meminta ijin untuk menikah lagi. Melainkan mengatakan saja.

Elis sudah memohon serta berlutut dengan airmata sebagai senjatanya namun Arjuna tak menanggapinya. Pria itu mengabaikan permohonan Elis dan lebih memilih meninggalkan istrinya seorang diri. Dan hal itu merupakan luka pertama yang di berikan Arjuna untuknya.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

nyesek

2024-07-02

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussuksrs

2024-02-25

0

Deliza Yuseva01

Deliza Yuseva01

aku pernah merasakan bagàimana rasanya dimadu...

2024-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Luka pertama
2 Nyaris muntah
3 Istri yang di sembunyikan
4 Wanita patah hati
5 Lelaki lembek
6 Akan berjuang
7 Do'a berbeda
8 Ancaman Elis
9 Pergi tanpa pamit
10 Talak
11 Di peluk ketakutan
12 Surat peninggalan Elis
13 Melepaskan semuanya
14 Pembohong Ulung
15 Berhutang banyak penjelasan
16 Sekilas hidup Elis
17 Cinta istriku habis
18 Telur dadar bantet
19 Apa kau juga gatal?
20 Yang ada aku makin sakit
21 Rahasiahkan
22 Rahasia Mama Arjuna
23 Kekecewaan Arjuna
24 Merindukan
25 Jangan terlalu mudah memaafkan
26 Mantan suami?
27 Tak berani untuk sekedar mengajak
28 Tolong perhatikan putramu
29 Kesempatan mencuri hati
30 Meragukan diri sendiri
31 Janda suci
32 Pemantik amarah
33 Mengaku atau tidak
34 Pastikan bukan Elis
35 Berkacak pinggang
36 Inikah titik terangnya?
37 Tidak usah berbasa basi
38 Bukti dan saksi
39 Banyak kemungkinan
40 Aku perlu waktu
41 Namaku Arjuna
42 Bukti kekejaman Aida
43 Aku tak akan terlibat sama sekali
44 Mengabaikan permohonan
45 Aku memang serakah
46 Lancang sekali kau!
47 Kau sudah mengaku
48 Saudara seayah Arjuna?
49 Jangan lagi meragukan diriku
50 Licin sekali kau Arjuna!
51 Akan menghadapi semuanya
52 Curiga
53 Mujur sekali nasibmu El
54 Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55 Kado untuk Srikandi
56 Aku bersumpah
57 Sayaaaang?
58 Cari Aida!
59 Bakti terakhir
60 Berbagai prasangka
61 Silahkan Mampir
62 Menolong musuh suami
63 Merasa sangat berhutang
64 Semakin pandai dalam mengarang cerita
65 Pelaku yang meracuni Yudhistira
66 Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67 Matilah kau!
68 Peti mati
69 Alasan di balik kekejaman
70 Mati aku!
71 Kesempatanmu sudah habis
72 Di hitung sejak hari ini
73 Salah sasaran
74 Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75 Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76 Tanda
77 Petuah Yudhistira
78 Ucapan selamat atas ...
79 Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80 Kejutan di balik pintu
81 Arjuna vs Yudhistira
82 Tapi tidak denganku
83 Keracunan
84 Karma Aida
85 Sekilas kisah Jo
86 Diam dan menurut
87 Pergilah! temui ibumu
88 Pria misterius
89 Duka Arjuna
90 Antara tiga orang
91 Kau mencurigai kakakku?
92 Jenazah dalam kolam
93 Pulangkan aku!
94 Cari dan bawa
95 Satu nyawa kembali melayang
96 Penghulu yang malang
97 Tanda merah di jasad putiku novel baru
98 Nyaris
99 Sependapat
100 Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101 Datang bulan
102 pemumuman
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Luka pertama
2
Nyaris muntah
3
Istri yang di sembunyikan
4
Wanita patah hati
5
Lelaki lembek
6
Akan berjuang
7
Do'a berbeda
8
Ancaman Elis
9
Pergi tanpa pamit
10
Talak
11
Di peluk ketakutan
12
Surat peninggalan Elis
13
Melepaskan semuanya
14
Pembohong Ulung
15
Berhutang banyak penjelasan
16
Sekilas hidup Elis
17
Cinta istriku habis
18
Telur dadar bantet
19
Apa kau juga gatal?
20
Yang ada aku makin sakit
21
Rahasiahkan
22
Rahasia Mama Arjuna
23
Kekecewaan Arjuna
24
Merindukan
25
Jangan terlalu mudah memaafkan
26
Mantan suami?
27
Tak berani untuk sekedar mengajak
28
Tolong perhatikan putramu
29
Kesempatan mencuri hati
30
Meragukan diri sendiri
31
Janda suci
32
Pemantik amarah
33
Mengaku atau tidak
34
Pastikan bukan Elis
35
Berkacak pinggang
36
Inikah titik terangnya?
37
Tidak usah berbasa basi
38
Bukti dan saksi
39
Banyak kemungkinan
40
Aku perlu waktu
41
Namaku Arjuna
42
Bukti kekejaman Aida
43
Aku tak akan terlibat sama sekali
44
Mengabaikan permohonan
45
Aku memang serakah
46
Lancang sekali kau!
47
Kau sudah mengaku
48
Saudara seayah Arjuna?
49
Jangan lagi meragukan diriku
50
Licin sekali kau Arjuna!
51
Akan menghadapi semuanya
52
Curiga
53
Mujur sekali nasibmu El
54
Jangan memberikannya Pelampung tanpa seijinku
55
Kado untuk Srikandi
56
Aku bersumpah
57
Sayaaaang?
58
Cari Aida!
59
Bakti terakhir
60
Berbagai prasangka
61
Silahkan Mampir
62
Menolong musuh suami
63
Merasa sangat berhutang
64
Semakin pandai dalam mengarang cerita
65
Pelaku yang meracuni Yudhistira
66
Tak mudah untuk membohongi seorang wanita
67
Matilah kau!
68
Peti mati
69
Alasan di balik kekejaman
70
Mati aku!
71
Kesempatanmu sudah habis
72
Di hitung sejak hari ini
73
Salah sasaran
74
Terbongkarnya Aida sebagai anak Srikandi
75
Yudhistira dan Elis bertemu tanpa sengaja
76
Tanda
77
Petuah Yudhistira
78
Ucapan selamat atas ...
79
Permohonan Rose, "Kembalikan Mama kami!"
80
Kejutan di balik pintu
81
Arjuna vs Yudhistira
82
Tapi tidak denganku
83
Keracunan
84
Karma Aida
85
Sekilas kisah Jo
86
Diam dan menurut
87
Pergilah! temui ibumu
88
Pria misterius
89
Duka Arjuna
90
Antara tiga orang
91
Kau mencurigai kakakku?
92
Jenazah dalam kolam
93
Pulangkan aku!
94
Cari dan bawa
95
Satu nyawa kembali melayang
96
Penghulu yang malang
97
Tanda merah di jasad putiku novel baru
98
Nyaris
99
Sependapat
100
Memperkerjakan seorang pangeran Zurham
101
Datang bulan
102
pemumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!