I Hate You, Brother

...~Happy Reading~...

Perjalanan yang hanya memakan waktu, hampir dua jam. Nyatanya terasa seperti dua tahun bagi Chyra, lantaran ia harus menyaksikan bagaimana kedekatan antara Boy dan Adel di sebelah nya.

Rasanya, ia sangat ingin mengumpat, berteriak atau bahkan menghajar Boy saat itu juga di dalam pesawat. Tapi, apa yang harus ia lakukan, jika di sana ia bersama dengan mom Felly.

Ia tidak mungkin menunjukkan rasa sakit nya di depan mom Felly. Atau nanti wanita paruh baya itu akan mengetahui hubungan nya dengan Boy.

Tentu saja, Chyra masih memiliki otak waras yang tidak ingin membuat wanita yang ia sayangi terluka karena hubungan terlarang nya dengan sang kakak.

“Kakak kenapa?” tanya Els yang ternyata sejak tadi mengamati ekspresi wajah dari kedua kakak nya yang terlihat gelisah.

FYP, kini posisi duduk Chyra berada di belakang bersama Els dan Mom Felly. Sedangkan Boy dan Adel berada di barisan depan. Awal nya, dua kursi yang berada di depan untuk Mom Felly dan Els.

Tapi, entah mengapa tiba tiba mom Felly duduk di belakang bersama Chyra. Dan saat itu lah, Els yang juga ingin di dekat ibunya, hingga pada akhirnya mau tak mau Boy dan Adel lahyang berada di depan.

“Gapapa kok, Cuma sedikit panas aja. Kok tumben banget sih, perjalanan ke Bali selama ini,” jawab Chyra tanpa sadar sambil melirik sinis ke arah Boy dan Adel.

“Panas?” Els langsung mengerutkan dahi nya sedikit bingung.

Pesawat yang mereka tumpangi adalah business class, jadi bagaimana mungkin bisa kepanasan? Lagipula ini pesawat, bukan angkot, batin Els.

Hingga saat tiba tiba Els teringat akan sesuatu, tentang percakapan antara Chyra dan Boy beberapa waktu yang lalu. Membuat nya seketika langsung tersadar dengan mulut menganga menatap ke arah Boy dan Adel, lalu ke arah Chyra.

“Kakak cemburu?” tanya Els dengan suara yang begitu pelan agar tidak terdengar oleh mom Felly.

Chyra menganggukkan kepala nya, menatap pandangan mata yang masih menatap tajam kepada Boy dan Adel.

Namun, itu hanya beberapa detik saja, karena ia langsung tersadar dan langsung membulatkan mata nya.

Chyra langsung menoleh dan menatap ke arah Els yang tengah menyengir kuda menatap nya, “T—tadi kamu tanya apa dek?” tanya Chyra sedikit gugup.

“Gapapa kok, Kak. Anggap saja, Els gak pernah tanya apa apa, udah kakak nikmati aja perjalanan nya. Sebentar lagi kita sampai kok,” ujar Els menggenggam tangan sang kakak.

‘Apakah Els tau sesuatu?’ gumam Chyra dalam hati.

Percayalah, saat ini hati dan perasaan nya semakin tak karuan. Ia merasa cemburu dan marah dengan kedekatan Boy dan Adel. Tapi di sisi lain, ia juga merasa takut ika ternyata benar bahwa Els mengetahui hubungan nya dengan Boy.

Sementara itu, Els yang sudah mendapatkan pengakuan dari Chyra, walau tanpa sadar. Tapi hal itu membuat Els semakin yakin, bahwa kedua kakak nya memang menjalin hubungan terlarang.

Gadis kecil itu hanya bisa menghela napas nya berat, menatap ke luar jendela sambil sesekali memejamkan mata.

‘Bagaimana jika Mommy sama Daddy tahu? Apa yang akan terjadi, kak Boy dan kak Chyra—‘ Els menggelengkan kepala nya, pikiran nya sangat kacau dan takut.

Walau yang menjalin hubungan adalah Boy dan Chyra, tapi dirinya juga ikut merasakan takut.

Takut, jika nanti hubungan mereka terbongkar, maka akan menghadirkan sebuah bom atom yang sangat dahsyat dalam keluarga nya.

...~To be continue .......