NovelToon NovelToon
Love At Twilight

Love At Twilight

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Diusianya yang tak lagi muda, Sabrina terpaksa mengakhiri biduk rumah tangganya yang sudah terajut 20 tahun lebih lamanya.

Rangga tega bermain api, semenjak 1 tahun pernikahnya dengan Sabrina. Dari perselingkuhan itu, Rangga telah memiliki seorang putri cantik. Bahkan, kelahirannya hanya selisih 1 hari saja, dari kelahiran sang putra-Haikal.

"Tega sekali kamu Mas!" Sabrina meremat kuat kertas USG yang dia temukan dalam laci meja kerja suaminya.

Merasa lelah, Sabrina akhirnya memilih mundur.

Hingga takdir membawa Sabrina bertemu sosok Rayhan Pambudi, pria matang berusia 48 tahun.

"Aku hanya ingin melihat Papah bahagia, Haikal! Maafkan aku." Irene Pambudi.

..........................


"Tidak ada gairah lagi bagi Mamah, untuk menjalin sebuah hubungan!" Sabrina mengusap tangan putranya.

Apa yang akan terjadi dalam kehidupan Sabrina selanjutnya? Akankah dia mengalah, atau takdir memilihkan jalannya sendiri?

follow ig @Septi.Sari21

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Sementara di rumah,

Malam ini, Sabrina memutuskan keluar ke Supermarket, untuk membeli kebutuhan bahan makanan. Karena esok ia akan bekerja, jadi setidaknya dirumah masih ada makanan yang dapat Haikal olah.

Wanita cantik itu memakai mantel panjang, dipadukan leging panjang. Rambutnya diikat kuda, sambil membawa tas kecil. Malam itu cuacanya agak dingin.

Sambil menatap layar ponsel untuk melihat apa saja yang ia beli, satu tangan Sabrina sibuk mendorong troli berjalan kearah rak sayuran.

"Cabai, wortel ...." begitu mamastikan tidak ada yang kurang, Sabrina kembali lagi mendorong trolinya.

Sabrina tersenyum puas menatap trolinya. Rencananya, esok ia akan membawa bekal saja. Beberapa hari tidak masak, karena Ambar melarangnya, jemari lentiknya sudah begitu gatal.

Samar-samar Sabrina tampak mendengar suara seseorang tengah berdebat. Suara itu tak asing lagi bagi pendengaran Sabrina.

"Kamu keterlaluan, Aruna! Kemana uang yang setiap bulan aku berikan, ha? Bisa-bisanya Mika sampai nunggak bayar SPP?!" cerca Rangga.

Setelah mengantarkan putrinya keacara ulang tahun tadi, Rangga mendapat telfon dari Aruna, agar segera menjemputnya di bandara. Hingga mereka berakhir di supermarket itu.

"Uang yang kamu berikan itu tidak cukup, Mas?!" sanggah Aruna. Ia saat ini berjalan dengan Rangga menuju tempat bahan dapur.

Rangga mendesah kasar. "Aku tidak mau tahu, Aruna ... Mulai sekarang, jatah setiap bulan untuk Mika, hanya 2 juta saja!"

Aruna menghentikan langkahnya. Manik matnya memprotes ucapan Rangga. Mana cukup satu bulan 2 juta, itulah layangan protes dari batin Aruna. Ia yang hobi menghambur-hamburkan uang bersama Gina, kini sport jantung mendengar kata 1 bulan hanya 2 juta.

"Jabatanku diturunkan, Aruna! Aku sekarang hanya pegawai biasa!" tekan Rangga. Wajahnya sangat frustasi, jika mengingat keputusan Bosnya waktu lalu.

'Jadi, Mas Rangga diturunkan jabatannya?' Sabrina yang berdiri dibalik rak chiki, kini membekap mulutnya tidak menyangka.

Namun tidak apa-apa. Rumah, mobil yang biasanya Rangga pakai, itu semua sudah atas nama Sabrina. Dan suatu saat, Sabrina akan merebut kembali apa yang menjadi miliknya. Bukan ia, lebih tepatnya Haikal.

"Aku tidak menerima protes apapun darimu, Aruna! Mau tidak mau, kamu juga harus berhemat mulai sekarang!" kecam Rangga.

'Menyesal sekali aku, sudah berpuluh tahun hidup dalam bayangan semu. Bahkan masa depan putriku saja tidak jelas!' geram batin Aruna.

Eghem!

Keduanya tersadar, sport jantung dua kali, kala melihat Sabrina ada didepan sambil memegang troli.

"Sabrina?"

Bahkan, panggilan Rangga sekarang sudah berubah. Tidak mau berlarut, Sabrina hanya berkata, "Sangat tidak baik sekali membicarakan rumah tangga kalian ditempat umum seperti ini!" Sabrina melipat tangan didada, menatap remeh keduanya. "Jika terdengar orang tidak menyukai kalian, itu sangat menjadi kebahagian tersendiri untuknya! Maka lain kali, harap hati-hati! Tolong beri jalan," Sabrina tersenyum puas, lalu berjalan melewati tengah.

Rangga berbalik arah, mencoba mengejar istrinya. "Sabrina ... Tolong jangan seperti ini!" Lengan Sabrina berhasil tertarik.

"Tanganmu terlalu kotor memegang lenganku seperti ini, Mas Rangga!" Sabrina menarik lengannya dengan cepat.

"Mau menjelaskan apalagi? Jangan samakan aku dengan selingkuhanmu yang tidak tahu malu! Mendebat keuangan ditempat umum." Sabrina tersenyum getir.

"Kumohon pulanglah, Sayang!" terdengar nada memohon, namun cukup menyakitkan saat dijabarkan.

Desahan lemah keluar dari mulut Sabrina. Rasanya ingin mual sekali dipanggil Sayang. Ia bukan lagi anak muda yang sedang kasmaran. Terlalu menjijikan. Mungkin dulu, ia akan berbunga-bunga, bahkan bisa terbang menembus nirwana.

"Suatu saat pasti aku akan pulang, Mas! Itu rumah putraku! Untuk sementara tempati lah, jika kamu tidak memiliki rasa malu! Rawat sebaik-baiknya, sampai aku dapat merebut kembali hakku!" tekan Sabrina.

"Apa maksudmu, Sabrina? Itu rumahku! Dan aku yang telah membelinya!" Jujur saja, Rangga agak geram mendengar itu.

"Tapi perlu kamu ingat, Mas! Rumah, mobil, itu atas namaku semua! Dan itu semua hak Haikal! Aku tidak akan membiarkan, walau secuil pun kamu membaginya denga orang lain! Meski itu putri dari selingkuhanmu!" Sabrina menekan kalimatnya, namun begitu pelan dan tenang.

Tidak hanya Rangga yang mendengar, Aruna juga dapat mendengarnya. Tanganya terkepal, merasa terkalahkan dengan ucapan Sabrina.

Dimanapun, istri sah lah pemenangnya.

Sabrina akan memperjuangkan apapun itu, demi masa depan putranya.

*

*

*

Pambudi Official

Pagi harinya, Sabrina sudah tiba di perusahaan tempat pertamanya bekerja.

Penampilannya sangat sopan. Celana panjang hitam, dan atasan panjang masuk. Entah mengapa, melahirkan atau tidak, tubuhnya masih sama seperti 15 tahun yang lalu. Itulah yang membuatnya tampak lebih awet muda.

"Mbak Sabrina ... Anda diminta keruangan Tuan Rayhan, untuk mengambil laporan!" Sinta yang bertugas sebagai penanggung jawab data keuangan, kini bangkit sambil mengambil lembaran yang Sabrina serahkan.

"Baik, saya masuk dulu!" Sabrina merapikan sedikit pakaiannya. Lalu berjalan melewati meja sekertaris.

Ekor mata Raisa menatap tak suka. Padahal, umurnya jauh dari Sabrina. Ia masih berusia 30 tahun, sementara Sarina sudah 42 tahun. Lantas, apa yang di irikan pada wanita parubaya itu. Mungkin kecantikan Sabrina.

"Permisi ...." Sabrina berjalan tenang masuk kedalam.

Rayhan Pambudi mengangkat pandanganya. Saking terpananya menatap wajah Sabrina, ia sampai lupa apa yang ingin ia sampaikan. Gejolak cinta yang sudah lama terkubur, kini seakan bangkit kembali. Atau mungkin ini yang dinamakan puber ke 2.

"Pak Rayhan? Anda baik-baik saja?" Sabrina melambaikan tangan didepan wajahnya. Dan barulah parubaya itu tersadar.

Mungkin jika dulu saat masih muda, Sabrina akan gugup, keringat dingin menghadapi seorang yang namanya Bos. Apalagi, Bosnya setampan Rayhan. Namun, untuk saat ini, yang terpenting ia bekerja, mendapatkan gaji dan pulang.

"Oh-em ... Ini! Ambilah!" tangan kekar itu menyodorkan lembaran iklan perusahaan, bukan laporan yang harus Sabrina kerjakan.

Sabrina agar mengernyit menerimanya. "Pak Rayhan, ini lembaran iklan?! Sepertinya anda kurang fokus pagi ini!" Sabrina kembalikan lagi lembaran tadi.

"Oh, apa iya?" Rayhan menatap lembaran itu, dan memang salah. Wajahnya tampak gugup sekali. Seumur-umur bekerja, ia baru kali ini ditegur oleh karyawannya sendiri. Dan ... Secantik itu. Jantung Rayhan benar-benar berdetak lebih kencang.

"Saya rasa ... Sepertinya ini laporannya Pak Rayhan," karena terlalu lama login, Sabrina tidak sabar. Ia langsung mengambil laporan itu sendiri. "Kalau begitu saya permisi!" pamitnya, dan langsung berjalan keluar.

Rayhan masih bleng. Otaknya hari ini sama sekali tida dapat ia ajak kompromi. Demi apa, banyak wanita cantik dikantornya. Namun hanya karyawannya tadi, yang dapat membuat ia berasa terbang. Kembali ke masa muda, bahagia saat melihat wanita incarannya.

Spontan, tanganya memegang dada. Jantungnya berpacu lebih cepat. Dan disaat bersamaan, pintu terbuka dari luar.

Edward memicing. Wajahnya antara cemas dan agak geli.

Jika merasakan sakit, tapi bagaimana bisa wajah Rayhan saat ini tengah tersenyum tidak jelas. Bahkan, kehadirannya saja, Bosnya itu tidak sadar.

"Tuan, anda sakit?" Edward sudah berdiri disamping meja.

"Edward ... Tolong hubungi Damian! Jantung saya sepertinya tidak baik-baik saja." Tanpa menatap sang Asisten, Rayhan terus saja memegangi dadanya.

1
yumi chan
wLapun mika beranggp gk slh..ttp aja slh ..ank mna yg akan mau mnbgi ksh syg bpknya...db mliht luka ibuknya..tdk ada ank yg mdh merima bgitu saja..bnci itu msti ada..kalau aku jg haikl pintu maaf itu slit merima..atas perbtan mrka.
Septi.sari: nggak semua kesalahan berakhir dengan kata maaf🤧🤧🤧 kasian, Haikal pasti hancur
total 1 replies
Lee Mbaa Young
jd mika anak pelakor. kok bisa ya anak anak pelakor itu Pede pede dan gk merasa bersalah dng anak sah.
hnya dng kata maaf di pikir semua akn kembali. huuhhh mungkin anak anak sprti mika bgitu dah hilang rasa malu nya. ya gimana ibu nya saja jd pelakor gk malu kok.
Nurhayati Sobana
Rayhannya kayak anak kecil kalau mau serius masak Sabrina dipecat dari pekerjaannya dengan alasan gak masuk akal, harusnya kalau mau melamar,, lamar aja,mkalau udah kawin baru Sabrina resign jadi nama Sabrona tètap bagus di kantor,, dasar aki2 kolot ke bocah2an
Septi.sari: Kak, semuanya sudah di handle.ama.Rayhan 🤣🤣
total 1 replies
yuli a
Semangat kak...Tambah Menarik ceritanya....
Septi.sari: kak makasih, peluk jauh🤗❤❤❤
total 1 replies
Bunda Iwar
Luar biasa
Septi.sari: Kak syukron bintang lengkapnya❤❤❤
total 1 replies
yumi chan
lbh baik nsp mu kyk gitu aruna dr pd km jd plkor...jngn sampk aja ank km tau nanti nsp mu..
Septi.sari: malang betup nasibnya kak🤧
total 1 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kasihan aruna kyknya dijual sm pria itu..
coba klo nurut kakaknya
retiijmg retiijmg: kshan kak terlepas dr sikap aruna yg gak baik
Septi.sari: benar kak, dijual 🤧
total 2 replies
retiijmg retiijmg
haikal & irene berpikir bijak gak mau egois.
smoga diksh yg terbaik.
liat aruna kshan juga ditinggalin sndirian
Septi.sari: kak, lebih kasian si Mika🤧
total 1 replies
retiijmg retiijmg
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kshan irene sm haikal klo sm papa n mamanya menikah..
rangga tanggung jwb juga ya smua asetnya buat anaknya dr istri sah..
ceritanya bagus lho..
Septi.sari: iya kak, banyak sosok suami yang gagal, tapi tidak dengan peranya❤❤
total 1 replies
yumi chan
mika km jngn smpk mnghianati kebaikn sabrina...km hrus mnjauh mamimu agar hdp u gk tertekn...dn bt pak reyhan cpt lmr sabrina..agr rangga skit hti dgr mntnya mau nikh lg..
Septi.sari: hihi iya kak bener banget🤧🤧
total 1 replies
Rahma Yanti
Lumayan
april
hallo ka .. aku mampir
Septi.sari: selamat membaca kak, usahakan jangan loncat2 ya🤗🤗
total 1 replies
Sri Winda
haikal sama irene sungguh bijak sekali tidak mementingkan egonya....di sisi lain kasihan sama mika dia hanya korban ke egoisan orang tuanya lamjut thor💪🏼
Septi.sari: benar kak, kasian Mika🤧🤧😭
total 1 replies
Sri Winda
biarkan haikal sama irene jadi saudara tiri aja thor biar sabrina sama rayhan bahagia..lanjut💪🏼
Septi.sari: lucu tapi kasian ya kak🤧🤧
total 1 replies
Machmudah
mengalah aja anak2 biar mama Dan papah bahagia dl....anak2 pasti dpt yg lbh baik
Septi.sari: agak lucu tpi sedih ya kak😢🤧🤧🤧🤣
total 1 replies
Septi.sari
iya kak benci kali aku sama gina🤣🤣🤣
yumi chan
thor gina sptutnya di lmpr aja ke kdng singa aja..biar otk dia berfungsi..
Sri Winda
makin seru lanjut thor 💪🏼
Septi.sari: makasih kak❤❤❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!