Ayunda Ayuningtyas adalah seorang single parent untuk anak laki-lakinya yang bernama Alif Permana. Dia bukan seorang janda tapi bukan pula seorang gadis.
Kebencian membuat seseorang tega menculik dan membiusnya juga membiarkan Ayu kehilangan kehormatan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Arkana Adhitama adalah seorang pria yang telah mengambil kehormatan Ayu. Anak pertama seorang pengusaha sukses. Namun, ia pun korban dari orang yang sama.
Setelah lima tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan. Arka yang ingin bertanggung jawab harus berjuang lebih keras karena Ayu yang mengalami trauma, tak pernah mau dekat dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CUA 35 Curahan Hati Ayu
Cinta Untuk Ayunda (35)
" Baiklah jika itu bisa membuatmu memaafkan aku", Arkana setuju.
" Kita bicara dulu pada dokter yang menanganimu", Mommy Mona mengingatkan. Bagaimana pun Ayu adalah pasien yang masih dalam pengawasan dokter.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Setelah mendapatkan izin, Ayu pun ikut pergi ke ruangan direktur utama rumah sakit. Mommy Mona, Daddy Alex dan Malika sudah pergi lebih dulu, sementara Ayu dan Arkana menyusul karena Ayu ingin ke kamar mandi dulu.
Arkana mendorong kursi roda yang di duduki Ayu.
" Sayang..", Ayu hanya diam.
Arkana menghela nafas.
" Mas tahu mas salah. Tapi, tolong jangan diam saja", Ayu tak menghiraukan perkataan suaminnya.
Mereka masuk ke dalam lift.
Ting
Lift bergerak turun. Ayu tetap dalam diamnya. Ayu tidak tahu, kini Arkana bukan sedang mengajaknya ke ruangan direktur utama rumah sakit, namun ke tempat lain.
Lift terbuka, Arkana kembali mendorong kursi roda hingga mereka berhenti di taman rumah sakit.
" Kenapa kita kesini ?"
" Urusan kita lebih penting ", kilah Arkana.
" Apa Mas tidak tega melihat mantan akan di sidang ?", tuduh Ayu.
" Mas tidak peduli apapun yang akan terjadi padanya. Itu akibat ulahnya sendiri. Mas hanya peduli pada hubungan kita!", tegas Arkana yang kini berjongkok di depan Ayu.
" Mas terima kalau kamu mau memukul atau mencaci maki Mas. Tapi, tolong jangan hanya diam", ucapnya memelas sambil menggenggam tangan Ayu.
" Kalau saja mulut dan tanganku takkan dimintai pertanggungjawaban, aku sudah melakukannya dari awal", jawab Ayu membuang muka.
Arkana menghela nafas. Ia lebih memilih menghadapi rekan bisnisnya daripada menghadapi kemarahan istrinya.
" Apa yang harus mas lakukan agar kamu memaafkan mas?"
" Tak perlu melakukan apapun. Bersikaplah seperti biasa. Karena aku hanya butuh waktu", jawab Ayu.
" Tolong jangan seperti ini, percayalah Mas hanya kasihan pada Tasya, tidak lebih", Arkana benar-benar tidak tahu harus menjelaskan bagaimana lagi.
" Dengan bermesraan dengannya ?"
" Itu tidak seperti yang kamu pikirkan "
" Kalau begitu, apa mas akan mengizinkan jika aku bersandar pada Rian dengan tangan yang saling menggenggam?", tanya Ayu.
Ia hanya mengetes, karena pada kenyataannya ia tak mungkin melakukan hal seperti itu.
" Tidak boleh!", jawab Arkana tegas.
" Kenapa ?"
" Kamu istriku, bagaiman bisa melakukan hal seperti itu ?", jelasnya emosi.
" Lalu, kenapa aku harus memaklumi mas yang melakukan hal itu dengan Tasya ?"
Jlebb
Arkana diam.
" Kenapa tidak menjawab ?"
" Maaf"
" Apa Mas tahu perasaanku saat melihat mas bersama Tasya, hatiku hancur. Mungkin mas bilang 'hanya duduk sambil berpegangan tangan '. Tapi, bagiku mas seperti akan membuangku dan kembali padanya ", Air mata Ayu mengalir.
Arkana diam.
" Aku tidak percaya diri bila harus di bandingkan dengannya. Bukan masalah fisik, tapi apa yang menjadi alasan kebersamaan kita. Mas mencintainya bahkan saat sudah bersamaku", jelas Ayu. "Aku bisa melihatnya",
" Apa kamu tidak bisa melihat bahwa Mas sudah mencintaimu ?", tanya Arkana.
Salah satu sudut bibir Ayu terangkat. "Aku juga bisa melihat kamu masih mencintainya saat aku memergokimu hari itu", timpal Ayu.
" Aku ingin marah tapi aku tak bisa. Kalau Mas menolak perempuan yang mencoba mendekati Mas, mungkin aku akan bertindak dan menunjukkan bahwa hanya aku yang pantas, karena aku istrimu. Tapi, kalau mas saja menerima dan tidak menolak apapun yang di lakukan oleh Tasya, apa yang bisa aku lakukan selain mundur. Aku memang istrimu, tapi aku juga tidak ingin menjatuhkan harga diriku jika nantinya mas lebih membela dia", Ayu mengeluarkan unek-uneknya.
" Aku pernah merasakan di buang dan di abaikan oleh orang yang bahkan darahnya mengalir di dalam tubuhku. Bukankah tidak menutup kemungkinan mas akan melakukan hal yang sama?", tanya Ayu.
" Aku seperti ini, karena aku sadar diri. Apalah artinya aku untukmu. Aku juga tak ingin lagi terlalu bergantung padamu. Aku tak mau terluka lagi. Mungkin lebih baik kita cukup berperan sebagai orang tua yang baik bagi Alif. Sebatas hanya untuk Alif", tegasnya.
Ayu tak mampu lagi mengeluarkan semua isi hatinya. Sesak rasanya jika harus kembali terbuang.
Mungkin ada yang beranggapan Ayu terlalu berlebihan. Tapi, bagi orang yang pernah di campakkan apalagi oleh orang yang seharusnya jadi pelindungnya, itu meninggalkan trauma yang mendalam.
Belum lagi rumah tangga ayah dan ibunya juga hancur karena orang ketiga. Semakin bertambah lah pikiran buruk yang menghantui Ayu.
Arkana memeluk Ayu. Isakan tangis sang istri membuatnya merasa terluka. Awalnya ia berpikir bahwa semua akan baik-baik saja. Asalkan ia menjelaskan nantinya. Namun, ternyata ia salah.
Arkana lupa bagaimana kondisi rumah tangga orang tua Ayu. Ia pun lupa atas dasar apa mereka menikah dulu. Semua itu sedikit banyak berpengaruh pada mental sang istri.
" Maaf karena Mas tidak jujur dari awal. Mas janji akan selalu mengatakan apapun sebelum melakukan sesuatu apalagi jika akan berpengaruh pada hubungan kita ", Arkana menggenggam tangan Ayu.
Arkana menangkup wajah Ayu hingga keduanya saling menatap satu sama lain.
" Dengar. Mas mencintaimu. Bukan hanya karena kamu ibu dari Alif. Tapi, karena ini", Arkana menunjuk pada dada Ayu. " Karena hatimu. Kamu tidak seperti perempuan kebanyakan yang silau karena harta. Kamu tak pernah berbelanja dengan jumlah banyak padahal Mas bisa membelikan apapun yang kamu mau"
" Apa yang aku butuhkan sudah di sediakan Mommy semuanya. Jadi, aku tak perlu berbelanja lagi"
" Itu maksud Mas. Kamu hanya membeli apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan. Itu salah satu kelebihan mu. Kamu juga apa adanya. Yanga pasti kamu istimewa. Jadi, stop berpikir Mas akan meninggalkanmu karena perempuan lain. Ok!", Ayu akhirnya mengangguk.
" Mas juga harus jujur tentang apapun. Agar aku tidak salah paham", pintanya.
" Tentu. Jadi, kamu sudah tidak marah ?"
" Aku masih marah ", jawaban dan ekspresi Ayu membuat Arkana tersenyum.
" Baiklah, ini hari terakhir kamu boleh marah. Bukankah sebagai umat muslim kita tidak di perbolehkan untuk marah lebih dari tiga hari. Karena marah adalah perbuatan yang disukai syetan bahkan dapat menambah dosa", Arkana mengeluarkan amunisi terakhir.
Ayu yang kesal hanya memajukan bibirnya. Bagaimana pun apa yang suaminya katakan benar.
" Cup" , Arkana mengecup bibir Ayu dan Ayu langsung menutup bibirnya dengan kedua tangannya.
"Jangan mancing-mancing", Arkana terkekeh.
Ayu hanya mendengus.
" Nanti Mas beliin coklat sama es krim ", tawar Arkana.
" Aku bukan Alif yang luluh dengan coklat dan es krim".
Arkana hanya terkekeh.
" Ayo, katanya mau lihat yang lagi di sidang. Pasti sekarang sudah setengah jalan", Arkana mendorong kursi roda Ayu menuju lift yang tadi mereka pakai.
Mereka pun masuk ke dalam lift.
" Alif sama siapa ?", tanya Ayu kemudian karena ia tak melihat Alif sejak ia siuman.
Arkana tersenyum. Akhirnya, Ayu mau berbicara padanya lebih dahulu.
" Di titip di rumah Mbak Tika. Rumah sakit tidak baik bagi anak kecil", jelas Arkana dan Ayu hanya mengangguk.
Sampai di depan pintu ruangan Dirut rumah sakit, terdengar suara yang sangat Arkana kenal.
"Saya mohon, tuan. Jangan laporkan kami ke polisi. Saya tidak ingin di Penjara ", ucap seorang perempuan disertai tangisan.
TBC
...----------------...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...
...Terima kasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
...Mampir juga di karya Author ya...
...😉...
sembunyiin Ayu n Alif dari Arkana..
kamu memang bodoh, gak mau selidiki dulu apa betul Tasya sakit ato hanya pura pura... makan tuh jebodohanmu