Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.
Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.
Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Informasi
Elizabeth terus aja berusaha untuk mencari tahu siapa wanita yang bersama Daniel hingga dia menemukan sebuah berita yang sangat mengejutkan bahwa wanita yang bersama Daniel masih sekolah dan duduk di bangku SMA.
Mendapatkan informasi itu membuat Elizabeth tersenyum. Dia seperti menemukan sebuah harta karun saat ini cara membuatnya terlihat sangat bahagia sekali. Bukan hal yang sulit untuk mencari tahu tentang semua ini karena menurutnya dia bisa melakukannya dengan begitu baik.
"Apakah ini saatnya aku melakukan pertunjukan? tapi aku harus mencari tahu bukti-bukti perbuatan mereka agar wanita itu bisa dikeluarkan dari sekolahnya. Aku akan membuatnya hancur bahkan sampai ke akarnya sekalipun. Sekarang aku sudah mengetahui di mana sekolahnya dan kini saatnya aku mencari tahu siapa keluarga besarnya. Akan ku buat kau menangis darah karena telah berani mengambil Daniel dariku. Aku bersumpah bahwa aku akan menghancurkan hidupmu, Dinda." Elizabeth benar-benar sudah bertekad bahwa dia akan menghancurkan Dinda. Bagiamana pun caranya, dia harus membuat gadis belia itu menyesal karena telah berani berhubungan dengan Daniel.
Untuk saat ini Elizabeth sudah bisa menduga bahwa dia bukan berasal dari keluarga yang terpandang. Jika emang Dia berasal dari keluarga yang terpandang tidak mungkin dia bisa tinggal di apartemen yang sama dengan Daniel maka dari itu dia harus mencari tahu kebenarannya. Elizabeth tidak ingin gegabah dan melakukan kesalahan. Dia undang-undang mempersiapkan ini dengan begitu baik agar dia tahu apa langkah yang akan dilakukannya setelah ini.
"Kita lihat saja nanti, kau akan menyesal Dinda. Aku akan membuatmu bahkan hanya untuk melihat matahari saja pun kau tidak akan berani. Kau akan menyesalinya nanti!" Elizabeth benar-benar tidak akan membuat Dinda bisa hidup dengan tenang. Dia berpikir jika bukan dia maka tidak akan ada wanita mana pun yang bisa mendapatkan Daniel!
Senyumnya terlihat sangat mengerikan sekali memang. Semua sudah di perkirakannya apa saja yang harus dia lakukan setelah ini. Intinya target utama adalah Dinda. Akan dia buat kehidupan Dinda hancur berantakan.
Di saat Elizabeth sedang merencanakan kehancuran Dinda, Daniel sedang memikirkan bagaimana jika sampai daddy-nya ikut campur dengan masalahnya. Bukan tentang dirinya, tapi tentang Dinda nanti. Masa depannya masih sangat panjang dan dia tidak ingin membuat masalah untuk hal itu.
"Kau terlihat sangat gelisah bung! Why?" tanya Kevin yang menghampiri Daniel. Perusahaan mereka ada di gedung yang sama. Daniel bekerja di lantai 10 sampai di lantai 20 dan dari lantai satu sampai lantai 10 milik Kevin.
"Tidak ada. Hanya saja memang aku memikirkan tentang Dinda. Kau tau bagaimana Daddy. Dia sudah menghubungiku kemarin dan dia mengancam ku. Dia juga mengetahui tentang hubunganku dengan Dinda. Entahlah, aku tidak tau harus melakukan apa saat ini. Pikiranku buntu dan aku tidak ingin jika Daddy sampai merusak sekolahnya Dinda." Kevin masih diam dan memikirkan bagaimana caranya mengatasi masalah seperti ini karena bukan hanya Daniel saja yang merasakannya. Dia jug merasakan hal yang sama karena Gita istrinya juga mulai mempertanyakan kemana dia sering pergi selama ini.
"Aku bingung harus menjelaskan padamu dan memberikan saran apa. Kau juga merasakan hal yang sama karena kita sudah mulai mempertanyakan keberadaanku jika dia tidak ada di rumah. Apalagi dia menemukan beberapa tagihan dari kartu kredit milikku. Tidak tau dia percaya atau tidak, tapi yang pasti aku mulai mengurangi pertemuan ku dengan Siska." keduanya sama-sama menceritakan kegelisahan hati mereka berdua dan mencari jalan keluar dari masalah
ini.
"Aku sudah mengatakan pada Daddy untuk tidak ikut campur dengan urusanku! Aku tidak akan membiarkannya menganggu ku!"
...****************...
jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤