NovelToon NovelToon
Shin Yu

Shin Yu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:549.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: XERA

Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.

Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.

Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.

Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.

Baca terus novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghabisi Pengganggu

Di sisi lain, keenam orang yang melarikan diri dari Fang Wei kini pergi ke dalam kota dan memasuki sebuah gang gelap. Rencana mereka adalah memancing perempuan itu kemari supaya bisa mengalahkannya dengan bantuan dari jebakan-jebakan yang telah mereka pasang sebelumnya di gang itu.

"Tapi bos, kenapa perempuan itu belum datang?"

"Apa mungkin dia tidak terprovokasi?"

"Itu tidak mungkin, bodoh! Dia adalah tipikal orang yang emosinya mudah disetir."

"Lalu, kenapa dia belum datang juga kemari?!"

"Bisa saja dia terkena racun milik bos dan pingsan saat hendak mengejar kita."

"Kalau begitu, apa kita perlu mencarinya?"

Kelima orang itu saling bertanya-tanya, dan menatap bos mereka yang sedang diam dengan raut wajah serius.

"Diamlah kalian, kita tunggu saja di sini." pria besar yang dipanggil bos bersuara, "Selain itu, apa kalian sudah menelan pil pemulihnya?"

"Sudah, Bos!" jawab kelimanya serempak.

"Bagus, untuk sekarang kita hanya perlu menunggu." ucap pria besar itu, lalu berkata dalam hati, "Dia seharusnya target yang mudah untuk diprovokasi, tapi apa benar dia tidak mengikuti kami?"

Sejenak pria besar itu diam dan berpikir, lalu mengingat kembali anak laki-laki yang bersama Fang Wei, "Apa dia menahannya? Kalau begitu, provokasiku bisa jadi sia-sia."

Di saat pria besar itu sedang melamun, ia tersentak ketika melihat siluet gelap di pintu masuk gang dan matanya sedikit melebar saat menyadari kalau dia adalah anak laki-laki yang bersama perempuan tadi.

"Kau... Bocah itu?" pria besar itu memastikan.

"Eh, dia yang bersama perempuan tadi?'

"Kenapa dia datang sendirian?"

"Jangan-jangan emang perempuan tadi sudah menerima efek racun bos."

"Diamlah." pria besar itu melangkah maju, membuat suasananya kembali sunyi, "Apa yang kau lakukan di sini, Nak? Di mana dia?"

"Di mana, siapa?" Shin Yu bertanya, dan ketika selangkah lebih maju, sebuah panah dari kiri dan kanannya muncul tetapi berhasil dihindari dengan mudah olehnya, "Jebakan?"

"Hoo... Boleh juga kau." puji pria besar itu, bersikap seolah sedang santai padahal sangat waspada, "Jebakan itu seharusnya mampu menghabisi anak kecil sepertimu, tetapi sepertinya kau bukan anak kecil biasa."

"Dia memintaku untuk menghabisi kalian." ucap Shin Yu, mengeluarkan pedang dari udara kosong.

"Tidak ada aura kultivasi dan Niat Membunuh, dia seperti anak laki-laki pada umumnya, tapi kenapa aku merasa ada bahaya darinya?" sebulir keringat dingin muncul di pipi pria besar itu.

Bagi seorang kultivator, lawan yang terlihat biasa saja tetapi terasa berbahaya adalah lawan yang buruk.

"Aku harus berhati-hati, kemungkinan masih ada jebakan lain mengingat mereka tidak sembarangan bergerak." gumam Shin Yu, lalu menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menciptakan lapisan Qi di tubuhnya, "Aku akhiri ini dengan cepat."

Shin Yu memasang kuda-kuda, bersiap ingin menyerang. Sementara pria besar itu dengan panik meminta anak buahnya untuk bersiaga.

"Keluarkan senjata kalian, jangan lengah!" teriak pria besar itu segera, dan ketika ingin melanjutkan perkataannya, pandangannya tiba-tiba saja menjadi terbalik, "Eh?"

Bugh!

Kepala pria besar itu terjatuh ke tanah dan matanya melebar dengan sempurna saat mendapati kepala dari lima orang yang bersamanya juga sudah jatuh ke tanah.

"Bangs-..."

"Sesuai dugaan, gabungan yang sangat bagus antara teknik Pedang Tak Terlihat dan kecepatan yang tinggi." gumam Shin Yu, pedang di tangan kanannya disimpan kembali ke dalam cincin penyimpanan, "Apa aku harus membakar mereka?"

Sejenak Shin Yu diam di tempatnya dan menggeleng pelan kepalanya, membakar mereka di sini jelas akan menarik perhatian orang lain lagipula mereka bukanlah orang yang pantas untuk mendapatkan hal itu.

"Omong-omong, jebakannya tidak ada yang aktif selain panah tadi, ya?" gumam Shin Yu sembari memperhatikan sekitarnya, "Kalau begitu..."

Shin Yu menghilang dalam sekejap dari tempatnya, dan di detik selanjutnya jebakan-jebakan di gang tersebut aktif namun tidak ada satupun yang bisa mengenai targetnya.

Setelah berhasil mengaktifkan seluruh jebakan di gang tersebut dengan sengaja, Shin Yu langsung menghilang dari tempatnya karena kebisingan tadi pasti menarik perhatian orang-orang di luar gang.

"Senior?"

Di saat Shin Yu hendak keluar dari kota, ia telah menemukan Fang Wei sedang berbaring di atap salah satu rumah yang jaraknya tidak jauh dari gang gelap tadi.

"Racunnya bekerja dan sepertinya Senior kehilangan kesadarannya saat mengawasiku." Shin Yu menyimpulkan dengan cepat, "Hm, baiklah."

Shin Yu menggendong Fang Wei di belakang punggungnya, dan ia bisa merasakan sesuatu yang kenyal di belakang punggungnya dan dirinya sudah bisa menebak dengan jelas itu apa.

"Jadi ini yang disukai kebanyakan laki-laki?" gumam Shin Yu sebelum menepis pikirannya dan melesat maju menuju markas utama organisasi Darah Kuno.

***

"Um..." Fang Wei perlahan membuka matanya, dan mendapati langit-langit berlatar biru dengan desain kembang api, "Ugh, racun sialan."

Fang Wei bangun sembari memegang kepalanya yang terasa sedikit sakit, lalu mengedarkan pandangannya dan menemukan seorang perempuan yang tidak lain adalah pelayan pribadinya.

"Berapa lama aku tertidur?"

"Hanya satu malam, Nona."

"Tsk, menyebalkan sekali." Fang Wei merapatkan giginya, ekspresinya terlihat sangat marah, "Apa dia sedang latihan?"

"Dia...? Maksud Nona, Shin Yu, sang pemula super itu?"

Fang Wei hanya mengangguk pelan sebagai tanggapannya, dan pelayan itu langsung mengiyakannya.

"Ya, sudahlah." Fang Wei kembali tidur, "Aku bolos latihan dulu selama seminggu, tolong urus seperti biasanya, ya."

"Baik, Nona." pelayan itu langsung menuruti perintahnya tanpa mengeluh sedikitpun.

***

Di sebuah ruang lapangan tempat biasa Shin Yu latihan, saat ini ia sedang berdiri tepat di hadapan seorang pemuda tampan berambut panjang yang mengenakan sebuah kacamata kotak.

"Apa kau tau siapa aku?"

"Tetua Kun Guo, dengan julukan Pembunuh Cerdik."

"Ternyata kau mengetahuinya, ya?" Kun Guo tersenyum tipis, "Orang-orang memanggilku seperti itu karena aku hanya lebih suka membunuh tanpa menyentuh."

"Membunuh tanpa menyentuh? Seperti menggunakan jebakan?" tanya Shin Yu memastikan.

"Jebakan? Tidak, aku tidak pernah memakai cara pengecut seperti itu." Kun Guo tertawa pelan, "Maaf kalau perkataanku tadi terdengar ambigu. Maksudku adalah memanipulasi targetku."

"Memanipulasi target?"

"Yup, betul sekali. Cara untuk memanipulasi suatu target ada banyak, dan aku lebih sering menggunakan cara manipulasi dengan memainkan emosi mereka."

"Seperti provokasi?"

"Kurang lebih begitu, tapi aku di sini bukan untuk mengajarimu memanipulasi orang lain tetapi memperkuat mental sekaligus mengajarkanmu caranya berekspresi." ucap Kun Guo, lalu melanjutinya, "Kedua latihan itu, apa kau bisa mengartikannya?"

"Jika itu memperkuat mental, aku rasa dalam hal lainnya seperti kebal terhadap ilusi atau semacamnya?"

"Ya, kau benar. Dan, satu lagi?"

"Cara berekspresi, ya..." Shin Yu terdiam sejenak, lalu menjawab, "Seperti menunjukkan perasaan dalam situasi tertentu?"

"Ya, sekali lagi benar." Kun Guo tersenyum tipis, "Sebagai pembunuh profesional, kita tidak semata-mata hanya akan membunuh musuh saja tetapi banyak hal juga dilakukan, salah satunya seperti menyamar menjadi orang lain."

"Untuk menyamar, kita butuh mengerti kebiasaan dan cara bagaimana orang tersebut berekspresi. Kun Guo melanjutkan, "Dan latihan kali ini sangat penting bagimu, karena jika ekspresimu terus seperti itu maka suatu hari akan jadi masalah."

"Aku mengerti..."

"Bagus, mari kita mulai latihannya."

Bersambung.....

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

1
Jupri
keren...
Dirman Ha
UC Fu uv giih giih
Dirman Ha
ig ddu uv giih Hi ih
Dirman Ha
hc gh uv Ch dy tu in
Dirman Ha
JCC Ch uv Ch jb v j
Dirman Ha
hc dg j joon ok ko
Dirman Ha
ig dg yg ih hj knp
Dirman Ha
ig g uv vn in nk jk
Dirman Ha
dy gh ibi knp
Dirman Ha
jg dy ih gi jk knp
Dirman Ha
jg dy ih dg h vn kbo
Dirman Ha
ig dy uv bbk ih Hi
Dirman Ha
ih Fu j jn xa
Dirman Ha
ig dg Hi jn iko
Dirman Ha
ig cg yg know
Dirman Ha
ih tu I jo kn nk
Dirman Ha
ih gh Hi in in ko
Dirman Ha
hc Fu uhh joon noon
Dirman Ha
hc dg h Hi inii
Dirman Ha
ig dy jn jk oleh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!