Hidup seorang Aellyn Kiran Cayle ( 20 ) selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Ia selalu mendapat kasih sayang yang lebih dari keluarganya. Sejak kecil, ia sudah terbiasa hidup bergelimang harta.
Namun, kehidupan Aellyn yang sangat nikmat itu harus berakhir karena kebodohannya yang selalu mempercayai semua kata-kata dusta dari sahabat dan juga kekasihnya.
Hidup Aellyn hancur sehancur-hancurnya, apalagi saat dua manusia biadab itu mengakui perselingkuhan mereka.
Dan pada hari itu juga, dua manusia biadab yang sangat ia percayai itu benar-benar mengakhiri hidupnya dengan memisahkan jiwa dari raganya.
Semua nya terasa seperti mimpi, sampai Aellyn tiba-tiba terbangun di dalam sebuah kamar yang terasa tidak asing baginya.
Dan Aellyn lebih terkejut lagi saat ia melihat kalender yang menunjukkan bahwa ia berada di tahun 2023, 8 tahun yang lalu, saat kehancuran hidupnya di mulai.
"Ternyata tuhan cukup berbaik hati memberikanku kesempatan untuk membalaskan dendam kepada kalian."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizkook lovers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
Tidak tau kenapa sejak tadi perasaan Aellyn terasa tak enak, seperti akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sebentar lagi.
Re yang peka dengan perasaan sang istri pun segera bertanya. "Ada apa sayang? Kenapa kamu terlihat sedih?" Re mengusap pipi chubby wanita yang sangat ia cintai itu dengan lembut dan penuh perasaan.
Hanya gelengan pelan yang mampu Aellyn berikan sebagai jawaban kepada suami tampannya.
"Jangan berbohong, aku tahu pasti ada yang sedang kamu pikirkan sekarang kan?"
Aellyn terdiam, oh apakah ia memang seburuk itu dalam berbohong?
Rasanya setiap kali Aellyn berbohong dan menyembunyikan perasaannya, ia pasti ketahuan, entah itu oleh ayah, ibu, kakak, adik ataupun suaminya sendiri.
Re masih menatap sang istri saat wanita cantik berusia dua puluh tahun itu menghela nafas dengan berat seolah ia tengah membuang semua masalahnya dalam hembusan nafas itu.
"Hari ini adalah hari terakhir pengumpulan tugas, namun Lea tidak datang untuk mengumpulkan tugasnya, padahal kamu tau sendiri kan bagaimana pentingnya nilai untuk anak beasiswa? Aku hanya khawatir jika terjadi sesuatu pada Lea yang membuatnya tidak bisa berangkat ataupun mengumpulkan tugasnya," ucap Aellyn dan nada gelisah yang begitu ketara.
Re menarik dagu Aellyn supaya wanita itu menatapnya. "Ya udah, sekarang gimana kalau kita ke rumah Lea? Kita pastikan apakah dia baik-baik saja atau tidak," usul Re dengan suara yang kelewat lembut.
"Tapi aku tidak tau rumahnya dimana," jawab Aellyn dengan tatapan polos yang ditujukan pada Re.
Katakan saja jika Re adalah pria cabul, karena nyatanya suami dari Aellyn Kiran Cayle itu tengah mengalami ere-ksi padahal ia hanya melihat tatapan polos istrinya, bukan melihat istrinya dengan keadaan tubuh tela-njang.
Re tersenyum tipis. "Tidak masalah, aku akan menyuruh Ale untuk mencari alamat rumah Lea. Sekarang, lebih baik kita kembali ke rumah karena aku tiba-tiba merasa sangat lapar."
Aellyn yang tidak mengerti maksud Re pun hanya mengiyakan saja ajakan sang suami.
...***...
Jari jemari lentik itu bergerak lihai mengusap dada seorang pria paruh baya yang tengah memangku tubuh seksinya.
Dandanan tebal dengan bibir merah merona menambah kesan seksi di wajah sosok yang lebih muda.
"Daddy sudah melakukan apa yang aku minta kan?" bisiknya dengan suara halus dan meng-goda ditelinga pria yang telah mengangkatnya sebagai anak sejak beberapa tahun silam.
Pria hidung belang itu tersenyum lalu mere-mas pan-tat seksi sang anak hingga perempuan cantik itu mengeluarkan suara-suara aneh yang membuat kebanggaannya menegang.
"Tentu saja, Daddy sudah melakukannya." Lidah nakal pria itu bergerak menjilati daun telinga sang anak.
Rara tersenyum puas setelah mendapat jawaban yang sangat ia ingin dengar dari ayah angkatnya.
Perempuan itu memajukan tubuhnya hingga belahan pan-tatnya terduduk tepat diatas kejantanan tegang sang ayah.
Pria paruh baya itu menggeram ni-kmat.
"Pokoknya aku ingin daddy membuat Aellyn hancur sehancur-hancurnya."
Rara mele-nguh pelan saat dada besarnya diremas dengan kasar.
"Tenang saja, daddy akan melakukan segalanya asalkan kamu melayani daddy siang ini."
Siang bersama anak angkatnya, lalu malam harinya memerawani seorang gadis cupu yang sangat cantik, bukankah sangat menyenangkan?
Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya bisa di dapat dengan uang. Termasuk kenikmatan dunia.
Seperti sekarang contohnya. Tuan Jho mampu meniduri anak angkatnya sendiri. Kenapa?
Tentu saja karena uang dan kekuasaan, apalagi memangnya?
...***...
Aellyn tertidur setelah mereka menyelesaikan kegiatan panas yang telah mereka lakukan sejak 2 jam yang lalu setelah kembali dari universitas.
Re bermain dengan sangat kasar, di tambah Aellyn sudah kelelahan karena kegiatan dikampus membuat ia tertidur dengan sangat mudah.
Usapan serta kecupan penuh cinta, Re bumbuhkan di dahi sang istri sebelum beranjak dari ranjang dan memakai kembali boxer hitam miliknya.
Re mengambil handphonenya yang tergeletak di lantai lalu pergi ke balkon untuk menelpon seseorang.
"Sudah ketemu?" tanya Re pada sosok di seberang sana.
"Kami sudah menemukan rumah milik teman nyonya, tapi rumah itu kosong, tidak ada seorangpun disana. Kata tetangga mereka, teman nyonya dan adiknya belum kembali sejak kemarin," balas Ale dari seberang.
"Saya tidak mau tau, kamu harus temukan gadis itu!" perintah Re dengan nada dingin lalu mematikan sambungan secara sepihak.
Re segera kembali ke dalam kamar untuk ikut tidur bersama sang istri yang telah lebih dulu menyelami alam mimpi.
...***...
Tutt,,,Tutt,,,Tutt,,,
Helaan nafas berat keluar dari celah bibir pria tampan itu. Ia sudah sangat sibuk dan lelah dengan semua pekerjaan di perusahaan, namun bosnya yang kejam tetap saja memberikannya tugas-tugas yang tidak seharusnya ia lakukan. Seperti sekarang ini contohnya.
Ale ini sekertaris Presdir dan mencari seorang gadis berkaca mata dengan nama lengkap Leana Putri bukanlah salah satu tugas yang harus ia lakukan.
Tapi, mau bagaimana jika ini sudah menjadi perintah mutlak dari sang atasan? Ale tidak mungkin menolaknya bukan?
Untungnya Ale cukup pandai dalam mencari identitas seseorang. Cukup berikan sejumlah uang saja, maka semua data diri gadis yang ia inginkan akan langsung ada di genggamannya.
Dari data-data yang Ale dapatkan hanya satu datalah yang ia butuhkan, yaitu nomor telepon Lea.
Tidak, Ale tidak berniat untuk menelpon gadis itu, melainkan ia akan melacak keberadaan sang target dengan menggunakan nomor teleponnya.
"Rumah Sakit Mutiara Kasih, baiklah, tempat itu berada tak jauh dari sini ku rasa." Ale kembali mengantongi handphonenya lalu segera menyalakan mesin mobil dan membawa kendaraan beroda empat itu pergi ketempat tujuan.
•
Tak,,,Tak,,,Tak,,,
Ale berjalan dengan amat sangat santai memasuki gedung rumah sakit.
Sejujurnya Ale tidak mengerti kenapa Lea berada disana, apakah gadis itu sakit? Atau adiknya yang sakit?
Ah, sudahlah, itu bukan urusan Ale. Yang terpenting ia harus menemukan keberadaan gadis itu lalu segera menginfokan kepada sang atasan.
Tak,,,Tak,,,Bruk,,,
Tangan kekar laki-laki itu bergerak dengan cepat, menahan tubuh perempuan yang baru saja menabraknya supaya tidak terjatuh ke atas lantai yang keras.
Pandangan keduanya bertemu, terpaku pada tatapan satu sama lain.
Kedua tangan kekar Ale melingkar nyaman di pinggang kecil perempuan cantik yang saat ini tengah beradu pandang dengannya.
Cantik, hanya kata itu yang terbesit di pikiran Ale saat menelusuri lebih jauh pahatan indah yang dihiasi oleh kaca mata berlensa tebal sebagai alat bantu lihat.
Jantungnya berdebar dengan sangat kencang, padahal Ale yakin, dirinya tidak memiliki riwayat penyakit jantung apapun.
...•Bersambung•...
Jhovian Alexander
Jangan lupa like ya.
Kalau jelek mohon dimaafin aja, aku kan masih pemula 😣
