NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:838.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 35.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Suara kokok ayam pagi ini membuat Elkan tersentak dari tidurnya. Dengan mata yang masih separuh terbuka, Elkan mengukir senyum di wajahnya. Kali ini Yuna lah yang menindih sebagian tubuhnya.

Tidak tau kenapa, tiba-tiba dada Elkan berdenyut nyeri. Hal seperti inilah yang sebenarnya dia inginkan setiap pagi, melihat wajah sang istri yang masih terlelap di dalam dekapannya.

Elkan mengusap ujung kepala Yuna, berlanjut hingga belakang, lalu turun sampai punggung istrinya. Elkan melabuhkan kecupan sayang di kening Yuna, seketika bening kristal di matanya mengalir begitu saja.

"Apa ini yang dinamakan karma? Aku terjerat dalam cinta yang begitu dalam, tapi kenapa aku tidak bisa memilikimu?" batin Elkan penuh penyesalan. Andai saja waktu bisa diulang, Elkan tidak akan pernah melukai perasaan Yuna.

Elkan menghela nafas berat dan membuangnya dengan kasar, lalu mendorong lengan Yuna perlahan.

Setelah tubuh keduanya merenggang, Elkan segera bangkit dari pembaringannya.

Di bawah sana, Elkan memilih duduk di pinggir kolam. Tatapannya nampak kosong, ada banyak hal yang membelit di dalam benaknya.

"Dar"

Elkan tersentak dari lamunannya, suara Alvi hampir saja membuatnya terkena serangan jantung.

Elkan menoleh ke belakang. "Anak nakal, apa kau ingin membunuhku di tempat ini?"

"Hahaha," Alvi tertawa sangat lepas.

"Apa yang Kak Elkan lakukan di sini? Tidak baik melamun pagi-pagi!" seru Alvi sembari memegangi perutnya, ekspresi Elkan membuatnya kesulitan menahan tawa.

"Siapa yang melamun?" elak Elkan sembari mengalihkan pandangannya.

Alvi melanjutkan langkahnya, dia duduk di samping Elkan dengan wajah sedikit sendu. Bangun tidur tadi, Bu Asih sudah menceritakan niat Elkan yang akan kembali ke Jakarta.

"Kak Elkan mau pergi ya?" tanya Alvi memastikan.

"Siapa yang memberitahumu?" tanya Elkan balik.

"Ibu, apa itu benar?" tanya Alvi lagi.

"Iya benar, ada hal penting yang harus Kakak selesaikan." jawab Elkan, kemudian mengacak rambut Alvi layaknya seorang adik.

Mendengar itu, mata Alvi nampak berkaca-kaca. Dia sedih, baru saja dia merasakan kasih sayang dari seorang kakak, tapi dalam waktu singkat dia harus kehilangan kebahagiaan itu.

"Jangan sedih! Setelah urusan di sana selesai, Kakak akan kembali ke sini." jelas Elkan sembari mengusap pundak Alvi.

"Apa Kak Elkan yakin? Ini hutan loh," tanya Alvi sambil menautkan alisnya.

"Yakin gak yakin sih, yang pasti tempat ini sangat cocok untuk mengobati sebongkah hati yang tengah terluka. Jauh dari keramaian, setidaknya hati Kakak terasa damai di sini." jelas Elkan dengan mata berkaca-kaca.

"Apa hubungan kalian sudah tak bisa diperbaiki lagi?" tanya Alvi dengan perasaan iba.

"Gelas yang sudah pecah tidak mungkin disatukan lagi. Kakak sendiri yang menghancurkannya, sekarang serpihan gelas itu sudah diambil sama orang yang tepat. Orang itu menjaganya dengan sangat baik," jelas Elkan dalam bentuk perumpamaan.

"Kenapa Kak Elkan tidak merebutnya kembali?" tanya Alvi.

"Tidak semudah yang kau pikirkan!" Elkan mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian menyandarkan punggungnya pada batang pohon.

Sekilas, Elkan mengingat kembali bagaimana dia sangat terluka karena wanita yang dicintainya memilih pria lain. Bahkan keduanya sampai menikah.

"Dulu, Kak Elkan pernah mencintai seorang gadis. Saat itu Kakak belum memiliki apa-apa, baru tamat kuliah. Biaya kuliah pun berasal dari uang Kakek."

"Kakek orangnya keras, dia tidak akan memberikan warisannya sebelum Kakak bisa berdiri di atas kaki Kakak sendiri. Mulailah Kakak bekerja di perusahaan kala itu."

"Sayangnya, gadis itu tidak mau bersabar hingga akhirnya dia meninggalkan Kakak dan menikah dengan pria yang lebih mapan."

"Hati Kakak sangat hancur saat itu, padahal Kakak sudah berjanji untuk menikahinya. Itulah sebabnya Kakak tidak ingin menghancurkan hubungan Kak Yuna dengan kekasihnya, mereka saling mencintai."

Elkan menengadahkan kepalanya menghadap langit, kemudian mengusap wajahnya berulang kali. Bahkan hembusan nafasnya terdengar berat.

"Lalu kenapa Kak Elkan bisa menikah dengan Kak Yuna?" tanya Alvi penasaran.

Elkan menurunkan pandangannya dari arah langit, kemudian menatap Alvi sembari tersenyum kecil.

"Berawal dari keserakahan demi mendapatkan warisan Kakek."

Usai mengatakan itu, air mata Elkan terjun bebas tak terkendali.

"Aku tidak mengerti," keluh Alvi sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"Sesuai wasiat Kakek, Kakak harus menikah untuk mendapatkan warisannya. Semua akan jatuh ke tangan Kakak saat usia pernikahan memasuki 3 bulan."

"Kejamnya, Kakak memanfaatkan Ayah Kak Yuna yang tengah terbelit hutang. Usai melunasi hutang itu, kami menikah. Kejamnya lagi, Kakak membuat pernikahan ini menjadi sebuah perjanjian."

"Perjanjian bagaimana?" tanya Alvi kebingungan.

"Ada hitam di atas putih, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama 3 bulan saja. Setelah itu kami harus berpisah."

"Kakak sudah terlalu banyak melakukan kesalahan, tidak hanya menyakiti raga Kak Yuna, Kakak juga menyakiti hatinya hingga hancur berkeping-keping."

"Sebenarnya Kakak tidak berniat melakukan itu, tapi setiap melihat wajah Kak Yuna, Kakak seperti berhadapan dengan wanita itu."

"Kakak sudah berusaha keras untuk tidak mencintai Kak Yuna, Kakak takut kecewa untuk kedua kali. Tapi seiring berjalannya waktu, cinta itu semakin kuat mengikat hati Kakak."

"Sekarang nasi sudah menjadi bubur, Kak Yuna sudah memiliki kekasih, mereka berdua saling mencintai. Jika Kakak merebut Kak Yuna, maka 2 hati akan terluka karena keegoisan Kakak."

Elkan menyeka wajahnya yang sedari tadi dibanjiri air mata yang terus berjatuhan.

"Lalu bagaimana dengan Kak Elkan?" tanya Alvi yang kini ikut meneteskan air matanya, cerita Elkan barusan membuat hatinya ikut teriris.

"Entahlah, jiwa ini rasanya sudah mati. Bahkan tak ada semangat lagi untuk hidup."

Elkan menekuk kedua kakinya, melipat tangannya di atas lutut, lalu menyembunyikan wajahnya di tengah sana. Tangisan Elkan pecah meratapi kesalahan terbesar di dalam hidupnya.

Tanpa Elkan dan Alvi sadari, ternyata Yuna sudah sedari tadi berdiri di belakang keduanya. Sejak itu juga Yuna menitikkan air matanya.

Yuna tak sanggup membendung kesedihannya, air matanya semakin mengucur deras mengetahui pengalaman pahit yang pernah dialami suaminya.

Yuna berlari menaiki rumah pohon, di atas sana tangisannya pecah sejadinya. Sekarang dia mengerti mengapa Elkan selalu menyiksanya dengan kata-kata yang menyakitkan. Semua itu adalah bentuk rasa sakitnya atas sebuah penghianatan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 10 pagi, sebuah mobil tiba menjemput keduanya. Setelah berpamitan dengan Pak Sobri dan keluarganya, Elkan dan Yuna masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati Kak," seru Alvi sembari melambaikan tangannya, berat rasanya melepas kepergian orang yang sudah dianggapnya seperti kakak sendiri.

"Jangan cengeng! Sampai di Jakarta nanti, Kakak akan menghubungimu!" Elkan dan Yuna ikut melambaikan tangannya, Pak Sobri dan Bu Asih juga ikut melakukan hal yang sama.

Setelah mobil yang dikendarai Pak Zul menghilang, Alvi dan kedua orang tuanya masuk ke dalam rumah. Sekarang rumah mereka kembali sepi seperti sebelumnya.

Sementara di mobil sana, Elkan terlihat sedikit santai dibanding Yuna. Meskipun duduk di bangku yang sama, namun keduanya tak saling menyapa apalagi menatap. Keduanya nampak larut di dalam pemikiran masing-masing.

Sekitar separuh perjalanan, mata Yuna mulai mengantuk. Rasanya semakin berat hingga beberapa kali tubuhnya hampir terpental, namun dia masih berusaha menahan diri untuk tidak tertidur.

Melihat Yuna yang sudah tak bisa menahan kantuk, Elkan pun menarik lengan Yuna, kemudian membawanya ke dalam dekapan dadanya.

"Tidurlah!" ucap Elkan dengan pelukan yang sangat erat, seakan pelukan ini adalah pelukan terakhir yang bisa dia lakukan kepada Yuna.

Bersambung...

1
Mamah Enung
paling mmh nya elkan kerjasama sama orang dalam nebak nebak aja sih
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
Hasanah Ana
knapa si mantan slalu datang di saat si laki2 baru menerima istri dengan baik.
Kopii Hitam: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!