NovelToon NovelToon
Marry me, Brother

Marry me, Brother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Pengantin Pengganti / Dokter Genius / Beda Usia / Romansa
Popularitas:428.5k
Nilai: 5
Nama Author: Astuty Nuraeni

Berawal dari niat balas dendam kepada mantan tunangannya, membuat Indhi terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dengan kakak angkatnya.

Tanpa di sangka, pernikahan tersebut justru memberinya kehidupan baru yang di penuhi oleh kasih. Ketulusan cinta dari sang kakak akhirnya membawa Indhi melabuhkan hatinya kepada pria yang 26 tahun terakhir telah menjadi kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astuty Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Morning kiss

Pagi-pagi sekali Ega sudah bangun karena mereka harus kembali ke rumah, pagi ini ia memiliki jadwal operasi di Rumah Sakit. Setelah mencuci muka, pria itu membangunkan istrinya yang masih terlelap, wajahnya yang nampak damai membuat Ega enggan untuk membangunkannya, namun sayangnya mereka harus segera kembali.

"Sayang, bangun. Kita harus pulang sekarang," ucap Ega seraya memijat kaki istrinya.

"Sebentar lagi kak, masih ngantuk," jawab Indhi tanpa membuka matanya.

"Aku tau, tapi maaf sayang, kamu harus bangun, aku ada operasi pagi ini," Ega menyibak selimut istrinya agar segera bangun.

Indhi segera membuka matanya, gadis itu lalu bangun dan duduk bersandar pada headboard, sesekali matanya terpejam karena belum sepenuhnya rasa kantuknya hilang.

"Ayo cuci muka," kata Ega lagi.

"Sebentar kak, nyawaku belum terkumpul, aku belum kuat jalan ke kamar mandi."

Mata Indhi seketika terbuka saat tubuhnya terasa melayang, gadis itu terkejut karena Ega menggendongnya ke kamar mandi, tak ingin jatuh gadis itu segera mengalungkan tangannya di leher sang suami. Sesampainya di kamar mandi, Ega menyiapkan sikat serta pasta gigi dan memberikannya kepada Indhi, gadis itu menerimanya dengan senyuman, sungguh Ega sangat memanjakannya.

Setelah menggosok gigi, Indhi melanjutkannya dengan mencuci muka, lagi-lagi Ega sudah menyiapkan handuk kecil untuk menyeka wajahnya yang basah.

"Kak, aku mau pi*pis, kakak keluar dulu ya," pinta Indhi, jangan sampai Ega membantunya melepaskan celananya.

"Aku tunggu di luar ya," ucap Ega menyetujui, pria itu lalu keluar dari kamar mandi dan duduk menunggu di tampat tidur.

Tak lama kemudian, Indhi keluar dengan wajah yang lebih segar, gadis itu lalu memakai jaket dan sepatunya. "Ayo kak, aku sudah siap," ajaknya seraya menatap sang suami yang masih duduk di tempat tidur.

Ega segera bangun dan menghampiri istrinya, pria itu segera mengecup bibir istrinya tanpa aba-aba.

Cup Cup..

"Morning kiss," gumamnya seraya mengusap bibirnya dengan jari jempol.

Indhi mengapit bibirnya, pagi yang dingin ini tiba-tiba wajahnya memanas, namun tanpa di duga gadis itu juga memberikan kecupan di bibir sang suami. "Hadiah untuk suamiku yang tampan," ucapnya menahan senyum.

"Kamu memanggilku apa, ayo ulangi lagi. Sebentar, sebentar." Ega meraih ponsel di saku celananya, lalu ia mengaktifkan fitur perekam suara. "Ayo ulangi lagi, aku akan menjadikannya sebagai ringtone di ponselku," pintanya dengan mata berbinar, sungguh ia sangat bahagia di panggil suami oleh istrinya.

"Tidak mau, wleee," tolak Indhi sambil menjulurkan lidahnya.

"Aku mohon, ulangi sekali lagi!" pinta Ega setengah mengiba.

"Tidak kak, ayo pulang sekarang, nanti kakak terlambat ke Rumah Sakit," Indhi mengalihkan pembicaraan mereka, gadis itu lalu keluar dan meninggalkan Ega.

Ega sedikit merasa kecewa, namun ia tak boleh terlalu serakah, baginya hubungan mereka sudah sangat berarti, mungkin suatu saat nanti, saat Indhi sudah benar-benar mencintainya, Indhi akan memanggilnya suami tanpa di suruh.

"Suamiku, ayo cepat," panggil Indhi.

"Siap istriku," balas Ega dengan cepat, hatinya kembali berbunga-bunga.

Setelah berada di tempat parkir, Ega meraih helm milik Indhi dan memakaikannya, pria itu tersenyum saat memandangi wajah cantik istrinya, sekarang mungkin ia tak butuh apapun lagi selain istrinya.

Jam 4 pagi Ega dan Indhi meninggalkan hotel, sepanjang perjalanan Indhi memeluk Ega dan telapak tangannya masuk ke dalam saku jaket suaminya, hawa dingin pagi itu tak mereka rasakan sama sekali, hanya kehangatan yang kini mereka rasakan, semoga saja Tuhan segera menanamkan bibit cinta di hati Indhi.

Mungkin karena masih pagi jadi jalanan masih sepi sehingga mereka tiba lebih cepat di rumah, sesampainya di rumah Ega segera mandi, saat keluar dari kamar mandi pria itu terkejut melihat Indhi tengah menyiapkan pakaiannya, pria itu tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, ia menghampiri istrinya dan segera memeluknya dari belakang.

"Cepat ganti bajunya, nanti kakak telat," Indhi melepaskan tangan suaminya, gadis itu berbalik sehingga bisa menatap dada bidang milik Ega, buliran air di tubuh Ega membuat pria itu terlihat sexy.

"Kenapa menatapku begitu?" ucap Ega menggoda istrinya.

"Eh ... Anu ... aku hanya mengagumi kulit kakak yang sangat cerah," jawabnya bohong, tak ingin terlihat gugup, gadis itu segera mengambilkan pakaian Ega yang sudah di siapkannya.

"Pakai ini," Indhi memberikan pakaian itu kepada Ega, pria itu hanya diam dan menerimanya, lalu memakainya di depan sang istri.

"Mana celana da*lamnya?" tanya Ega karena tak menemukan benda itu.

"Eh ... ini," dengan wajah tersipu Indhi memberikan kain pembungkus pedang milik suaminya.

Pagi itu tanpa melayangkan protes, gadis itu menyaksikan suaminya mengganti baju, entah mendapat keberanian dari mana, Indhi menikmati tontonan gratis yang di suguhkan oleh suaminya, setelah Ega berpakaian lengkap, Indhi membantu Ega memakaikan dasinya.

"Kenapa kamu sangat baik? Apa kamu kerasukan peri penunggu pantai?" kelalar Ega sambil menatap wajah serius istrinya yang sedang mengikat dasi di lehernya.

"Bukan kerasukan peri, tapi aku memang peri, aku adalah Tinkerbell," sahut Indhi penuh percaya diri, kedua jari telunjuknya menusuk pipi sehingga gadis itu terlihat menggemaskan.

"Baiklah ibu peri, bisakah anda membuatkan sarapan untuk saya."

"Mohon maaf anak muda, aku tidak mau kamu keracunan masakanku."

keduanya lalu tertawa bersama, sungguh kebahagiaan yang sederhana, setelah puas tertawa, Indhi mengantar Ega hingga depan rumah, untung saja bu Tika sudah menyiapkan bekal untuk Ega sehingga pria itu tak perlu kelaparan.

"Hati-hati kak," ucapnya sambil melambaikan tangan kepada suaminya.

Setelah kepergian Ega, gadis itu kembali masuk dan menghampiri ibunya di dapur.

"Sudah berangkat suamimu?" tanya bu Tika.

"Udah bu," Indhi duduk di sebelah ibunya, gadis itu meraih sandwich dan segera melahapnya.

"Ibu pikir kalian pergi honeymoon, ibu sudah tidak sabar ingin punya cucu," bu Tika tersenyum membayangkan ada anak kecil lagi di dalam rumahnya.

"Kenapa ibu sangat tergila-gila dengan cucu?" Indhi menggeleng heran.

"Tentu saja, teman-teman ibu sudah memiliki cucu semua, hanya ibu yang belum," keluh bu Tika karena memang hanya dialah yang masih belum menimang cucu.

"Baiklah, baiklah, akan aku bikinkah cucu yang banyak, ibu mau berapa? 5 atau 10?"

"Satu saja cukup, cucu laki-laki yang tampan dan pintar seperti ayahnya."

"Kenapa tidak mau cucu yang mirip aku bu?" protes Indhi tak terima. "Aku akan memiliki 2 anak perempuan yang cantik sepertiku," imbuhnya sambil mengandai-andai, tak terasa sudut bibirnya terangkat membayangka saat dirinya hamil dan mempunyai anak bersama Ega.

"Kalian harus rajin membuatnya," ujar bu Tika tanpa rasa canggung sedikitpun.

"Ibu, kenapa bilang begitu, aku jadi malu."

Ibu dan anak itu larut dalam candaan mereka, bu Tika sangat bersyukur karena pada akhirnya bisa melihat senyum bahagia putrinya, wanita itu berharap Indhi akan selalu bahagia, selamanya.

BERSAMBUNG...--

1
SLina
jd kalau ada y tergeletak di jln dibiarin begitu saja dok?
tdk dibawa kerumah skt?
Indah Rianti
Luar biasa
Ira
m
Yulia Lilis
kasian Ega
Kusii Yaati
untung nggak salah lubang ya ga soalnya sambil merem mainnya😜😂
Kusii Yaati
aq tdk tahu di sini siapa yg hrs di salahkan indhi atau Ilham...dan kenapa hrs Ega yg jadi korbanya!!!😞
Astuty Nuraeni: asal jangan nyalahin aku ya kak😀😀😀😀😀
total 1 replies
Alline Tanjung
luar biasa
ayu nuraini maulina
biasa nya cwo yg sering nyosor ini cwe yg nyosor duluan🤭🤭
ayu nuraini maulina
semangat mas bro
ayu nuraini maulina
bukan jdhnya
Nur Haya
aq salut Ama author selain bikin cerita yg menarik ada pengalaman jg d dapat 👍 untuk kita para pembaca
Astuty Nuraeni: makasih supportnya kak♥️
total 1 replies
desita
👍
Yusi Lestari
tak terasa sudah tamat cerita.lanjut cerita selanjutnya thoorrr
Yusi Lestari
sungguh besar perjuangan seorang ibu yg rela merasakan sakit demi bisa melahirkan putra putri mereka
Yusi Lestari
bagus Indhi memang seorang dokter tidak boleh egois mementingkan diri sendiri
Yusi Lestari
jadi kangen sama almarhum Zean😭
Astuty Nuraeni: iya kak Aamiin
Yusi Lestari: iya Nuri semoga Zean bahagia disana😊
total 3 replies
Yusi Lestari
pasti itu Samuel adiknya Zean
Yusi Lestari
innalillahi wainna ilaihi rojiun selamat jalan tuan hendrawan keinginanmu untuk mendapatkan maaf dari Ega sudah terkabul😭
Yusi Lestari
setelah cerita Ega dan Indhi selesai langsung meluncur ke novel ini thoorr
Yusi Lestari
semoga dg kejadian ini Ega bisa memaafkan pak hendrawan dan hubungan mereka kembali membaik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!