Marry me, Brother

Marry me, Brother

Marry me, Brother

"Nikahi aku kak!"

Ucap Indhi mantap, ia meraih kerah baju Ega sehingga tubuh Ega terhuyung ke depan, saat jarak mereka terkikis tanpa di duga Indhi mengecup bibir Ega, detik berikutnya ia mulai melu*mat bibir Ega dengan lembut.

Ega membelalakan matanya, ia tak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Bak kobaran api yang dibubuhi jerami kering, begitulah yang Ega rasakan saat ini. Perasaan yang telah dipendamnya dengan rapi seakan tersulut kembali, perasaannya kembali bergejolak, rasa ingin memiliki kembali menyergap hatinya. Perlahan Ega memejamkan matanya, ia mulai menikmati permainan bibir dari adik kecilnya, detik berikutnya Ega mulai membalas ciuman Indhi, tangan kekarnya melingkar indah di pinggang ramping gadis kecil yang puluhan tahun ini menjadi adiknya.

Seolah dunia hanya milik mereka, tanpa keduanya sadari tautan lidah mereka menjadi tontotan beberapa dokter dan perawat yang kebetulan melewati mereka.

Bisikan demi bisikan mulai berdengung di telinga Ega, ia segera mengembalikan kewarasannya, di dorongnya tubuh Indhi dengan pelan lalu ia segera menarik tangan Indhi dan membawanya pergi dari tempat itu, tepat didepan lobby Rumah Sakit tempat mereka bekerja.

Kepergian mereka meninggalkan tatapan menyedihkan dari dua orang yang sedari tadi berada disana, menonton pertunjukan kurang senonoh secara live membuat  keduanya tersiksa.

Dokter Ilham, Dokter Spesialis Bedah yang sepuluh hari lagi akan menjadi suami Indhi. Matanya berkaca-kaca, hatinya bak terkoyak ketika melihat calon istrinya mencium pria lain tepat di depan matanya.

Apa salahku, kenapa kau melakukan ini kepadaku? Pertanyaan itu yang kini sangat ingin Dokter Ilham tanyakan kepada calon istrinya.

Sementara di sisi lainnya, seorang perawat perempuan masih mematung di tempatnya berdiri. Dita, gadis manis yang semenjak SMA menjadi sahabat Indhi, ia diam-diam mulai menyukai Ega semenjak mereka bekerja bersama, keduanya sempat menjalin asmara sebelum Ega memutuskan untuk mengakhirinya karena rasa cinta terhadap Indhi yang tak terhapuskan dari hatinya. Perawat berambut pendek sebahu itu menerawang jauh ke depan, perasaanya kepada Ega masih tumbuh dan berkembang di hatinya. Namun sore ini, ia harus menerima fakta jika Ega tak dapat di jangkaunya, ia sadar jarak mereka semakin terbentang.

FLASH BACK ON..

Pagi itu tepat sepuluh hari sebelum pernikahan, Indhi sengaja datang ke rumah Dokter Ilham tanpa pemberitahuan, ia berencana mengajak calon suaminya untuk fiting baju pengantin dan memeriksa gedung yang akan menjadi tempat pernikahan mereka.

Indhi masuk tanpa permisi saat melihat pintu rumah terbuka, ia berencana memberi kejuatan untuk calon suaminya. Namun langkahnya terhenti saat melihat Dokter Ilham tengah bercengkerama bersama ayah dan adiknya. Indhi hendak berbalik dan mengetuk pintu, ia khawatir calon mertuanya menganggapnya tak sopan karena masuk ke dalam rumah tanpa permisi.

"Kamu yakin tidak akan memberi tau calon istrimu tentang ibumu?" Ucap lelaki paruh baya yang duduk disebelah Dokter Ilham.

Indhi mengurungkan niatnya, ia termangu dan penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Tidak yah, biarkan saja. Aku tidak mau kehilangan Indhi!" Jawab Dokter Ilham seraya menatap sang ayah.

"Tapi kak, kak Indhi harus tau, sebelum dia tau dari orang lain, lebih baik kakak memberitahunya sekarang!" Sela adiknya.

"Apa yang harus kakak katakan padanya? Apa kakak harus bilang bahwa ibulah yang sudah menghancurkan keluarganya, bahwa ibu juga yang sudah membuatnya menderita, apa kakak harus bilang bahwa kamu adik tirinya dan ibu yang sudah membunuh kekasihnya? Kamu yakin Indhi akan memaafkan kakak?"

"Kau tau 4 tahun lamanya kakak berusaha untuk dekat dengan Indhi, kakak ingin menebus kesalahan yang telah ibu kita lakukan kepadanya, kakak tidak tega melihatnya menderita, karena itulah kakak memutuskan untuk mendekatinya, dan akhirnya kakak jatuh cinta kepadanya."

Indhi terperanjat, nafasnya seolah terhenti setelah mendengar penuturan Dokter Ilham, dengan langkah gontai ia keluar dari rumah itu tanpa sepengetahuan siapapun.

Dengan sisa-sisa tenaga yang Indhi miliki, ia membuka pintu mobil dan bergegas masuk.  Perasaannya kembali berkecamuk saat menatap cincin berlian yang tersemat dijari manisnya, sisa-sisa undangan yang tergeletak disebelah kursinya membuatnya semakin merasa sengsara.

"Bagaimana mungkin ini terjadi?" Gumam Indhi dengan mulut bergetar, ia meratapi nasibnya yang begitu memilukan.

Indhi akhirnya pulang kerumahnya dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, ia hancur, bukan karena pernikahannya yang mungkin gagal, namun karena ia kembali teringat akan Zean, cinta pertamanya yang telah berpulang empat taun silam. Rasanya luka yang hampir mengering kini basah kembali, mungkin saja bernanah atau membusuk didalam sana.

Indhi mengunci rapat pintu kamarnya, ia duduk termangu didepan pintu kamar. Indhi menekuk kedua kaki dan memeluknya,  ingatannya kembali pada kejadian empat tahun silam, dimana ia hampir saja membunuh seseorang yang telah menghancurkan hidupnya, ia masih ingat seringai menjijikan diwajah wanita yang telah menabrak kekasihnya hingga tewas.

Wanita yang tak lain merupakan madu dari ibunya, kenyaataan pahit itu baru Indhi ketahui saat mereka datang ke kantor polisi. Selama ini ibunya memilih bungkam dan menutup rahasia kelam mendiang ayahnya.

Siapa yang menyangka jika Dokter Ilham adalah anak dari wanita itu? Namun yang membuat Indhi geram adalah niat awal Dokter Ilham yang sengaja mendekatinya hanya karena mengasihaninya.

"Kau fikir kau berhak mengasihaniku!"

Indhi mengeraskan rahangnya, kedua tangannya mengepal dengan kuat. Saat kepalan itu terbuka, ia menatap getir cincin yang tersemat di jarinya, tanpa menunggu lama Indhi melepaskan cincin itu dan membuangnya ke sembarang arah.

"Mari kita lihat, siapa yang lebih pantas untuk dikasihani!" Ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Namun Indhi berusaha untuk menahan air matanya, ia rasa Dokter Ilham tak pantas untuk sekedar sebulir air mata miliknya,  air mata itu terlalu berharga untuk seseorang yang kembali menoreh luka lama di dalam hatinya.

****

Indhi telah bersiap untuk berangkat ke Rumah Sakit, dua hari terakhir ia telah menghindari Dokter Ilham dan membuat calon suaminya kebingungan.

Saat menuruni tangga, ia melihat kakaknya sedang duduk di kursi meja makan, Indhi mengehentikan langkahnya, ia mengamati pria yang telah menjaganya selama ini, pria yang beberapa tahun lalu baru diketahuinya jika ia bukan kakak kandungnya.

Indhi menarik nafas panjang, lalu ia melanjutkan langkahnya untuk menghampiri ibu dan kakaknya yang sudah menunggu untuk sarapan bersama.

Indhi menarik kursi yang berada disebelah Ega, ia menatap Ega dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa melihat kakak seperti itu, apa kakak sangat tampan?" Ucap Ega setelah menyadari jika Indhi tengah menatapnya.

"Hemm, kakak memang tampan, sangat tampan," puji Indhi sambil tersenyum, ia mengambil sandwich yang di siapkan oleh ibunya dan mulai memasukan sandwich tersebut ke dalam mulut.

Setelah selesai sarapan keduanya berangkat ke Rumah Sakit bersama. Ega merasa heran karena tiga hari terakhir Indhi tak berangkat bersama Dokter Ilham lagi, namun Ega menepis rasa ingin taunya dan memilih untuk diam.

********

Setelah bertukar shift dengan rekan dokter lainnya, Indhi segera berkemas dan bersiap untuk pulang. Saat ia hampir sampai di pintu keluar, tiba-tiba Dokter Ilham memanggilnya, Indhi berusaha menghindar namun Dokter Ilham tetap mengejarnya sampai didepan lobby Rumah Sakit.

"Sayang, tunggu!" Panggil Dokter Ilham dengan setengah berteriak.

Indhi terpaksa menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap Dokter Ilham yang tengah berjalan menghampirinya.

"Kita harus fiting baju sekarang, kita berangkat bersama saja ya!" Ajak Dokter Ilham dengan mata berbinar, ia begitu bersemangat mengajak calon istrinya untuk mencoba gaun pernikahan.

"Maaf Dok, saya  sibuk," jawab Indhi dengan wajah datar.

"Tapi pernikahan kita sebentar lagi?" Ucap Dokter Ilham dengan wajah pias, binar matanya seketika redup mendengar jawaban calon istrinya.

"Maaf Dok, sepertinya saya tidak bisa melanjutkan pernikahan ini!".

"Apa maksudmu?" Dokter Ilham menatap Indhi heran, mengapa tiba-tiba Indhi mengatakan hal tak masuk akal.

Ditengah perbincangan serius mereka, Ega dan Dita keluar dari Rumah Sakit, Ega melambai kearah adiknya, ia berjalan mendekati Indhi dan calon suaminya..

Indhi menatap kakaknya yang tengah tersenyum, lalu ia kembali menatap Dokter Ilham.

"Saya tidak bisa menikah dengan anda, karena saya mencintai orang lain!" Seru Indhi dengan tangan yang gemetaran karena kebohongannya.

"Apa maksudmu?" Dokter Ilham kembali bertanya begitu Ega dan Dita berada disebelah mereka.

"Saya tidak akan menikah dengan anda karena saya mencintai orang lain!" Ulang Indhi, rasa sakit yang ia rasakan tak akan membuatnya menangis lagi, ia memilih membalas perbuatan Dokter Ilham dengan cara menyakitinya.

"Nikahi aku kak!!!"

FLASH BACK OF..

BERSAMBUNG...

Hay gays, apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan baik ya..

Akhirnya, setelah sekian lama aku bisa melanjutkan kisah Ega dan Indhi. Cerita ini adalah spin off dari cerita pertamaku yang berjudul LARA CINTAKU, buat temen-teman yang belum baca novel tersebut bisa mampir agar lebih mengenal tokoh tokoh yang akan kembali aku ceritakan di novel Marry me, Brother..

Jangan lupa berikan dukungan untuk author amatir ini dengan like, komentar dan vote..

HAPPY READING GAYS..

Terpopuler

Comments

Ira

Ira

m

2024-09-20

0

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

bukan jdhnya

2023-07-21

0

desita

desita

👍

2023-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Marry me, Brother
2 Kevin Ega Irvantara
3 Apa kau mencintaiku?
4 Sanksi
5 8 years ago
6 Lupa status
7 Menikahlah
8 Restu
9 Sedikit Gila
10 Dua perjaka tua
11 Aku mencintaimu
12 Pembatalan Adopsi
13 Anakku adalah menantuku
14 Wedding day
15 Beautifull in white
16 Are you ready?
17 Kepompong
18 Mammary Glands
19 Baju Haram
20 Sariawan
21 Pijat Urut
22 Dampak MPASI dini
23 Demam
24 Nukleus Amigdaloid
25 Gara-gara es teh manis
26 Aku siap
27 Saraf Simpatik
28 Kejutan
29 Musim hujan yang menyakitkan
30 Cemburu
31 Jalan Jalan
32 Gaya makan ice cream
33 Ingin bayi
34 Because I Love You
35 Morning kiss
36 Pembunuh
37 Hakikat sebuah pernikahan
38 Gara Gara Alkohol
39 Broken heart
40 Aku milikmu
41 Terlalu takut menyakitimu
42 Masak untuk suami
43 Selaput Dara
44 Twilight
45 Cintai aku sewajarnya
46 Kencan
47 Make a baby
48 Sindrom patah hati
49 Penyesalan
50 Akibat Rindu
51 Cara baru
52 Perawat Abal Abal
53 Stay Healthy
54 Permintaan maaf Dion
55 Berbagai macam gaya
56 Cemburu
57 Hukuman
58 Negatif
59 Agresif
60 Kamu gendutan
61 Hamil
62 Aku membutuhkanmu
63 Terinfeksi
64 Kepanikaan Ega
65 Bertahanlah
66 Dokter Ilham cemas
67 Gadis Penguntit
68 Bersikap Egois
69 Gadis berbisa
70 Kisah Filsuf Plato dan Socrates
71 Like a dady
72 Empat belas hari
73 Terungkapnya sebuah rahasia
74 Rencana jahat Bella
75 Foto rekayasa
76 Manipulasi Bella
77 Belas kasih
78 Rindu
79 I LOVE YOU
80 Aku bukan perebut
81 Pendarahan
82 Menggila
83 Keguguran
84 Rencana Tuhan
85 Lily dan maknanya
86 Tidak ada kesedihan yang abadi
87 Menebus sebuah kesalahan
88 Pamit
89 Rumit dan susah di pahami
90 Dua orang dari masa lalu
91 Memori masa lalu
92 Tumpangan satu malam
93 One night stand
94 Memaksa menikah
95 Di usir
96 Pengumuman
97 Setuju
98 Pagi yang cerah
99 Latte dan cake cokelat
100 Sweet dream wife
101 Rencana Indhi
102 Baju mahal
103 Kapan menikah?
104 Awal
105 Touch me
106 Garam, gula dan micin
107 Lamaran
108 Dileman
109 Permintaan maaf
110 Baikan
111 Promise
112 Tidak bisa memaafkan
113 Radang usus buntu
114 Fiting baju
115 Hari Pernikahan
116 Malam Pengantin
117 Best Actor
118 Luka masa lalu
119 Memaafkan atau tetap membenci
120 Bagai obat dan Nikotin
121 Kesepakatan
122 Melupakan masa lalu
123 Pernikahan tanpa tujuan
124 Sensitif
125 Rencana honeymoon
126 Wanita itu rumit
127 Pingsan
128 Drama pengantin baru
129 Dua titik hitam
130 Keras kepala
131 Tidak ingin apapun
132 Putusan Pengadilan
133 Gertakan
134 Bahaya Pergaulan Bebas
135 Rahasia
136 Operasi
137 Kebenaran apa?
138 Takut Kehilangan
139 Identitas sebenarnya
140 Seperti anak bayi
141 Keputusan sulit
142 Kalimat Perpisahan
143 Gagal menyingkirkan
144 Latihan
145 Tidak ada penolakan
146 Kamu cemburu?
147 Ingin hamil
148 Orang suruhan
149 Tak bisa pulih
150 Meminta maaf
151 PROMOSI NOVEL BARU
152 Sebuah kesalahan
153 Ega kembali
154 Pemimpin baru
155 Samuel
156 Sumpah seorang dokter
157 Melahirkan
158 Dita melahirkan
159 Happy Ending
160 Extra part
161 Extra Part
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Marry me, Brother
2
Kevin Ega Irvantara
3
Apa kau mencintaiku?
4
Sanksi
5
8 years ago
6
Lupa status
7
Menikahlah
8
Restu
9
Sedikit Gila
10
Dua perjaka tua
11
Aku mencintaimu
12
Pembatalan Adopsi
13
Anakku adalah menantuku
14
Wedding day
15
Beautifull in white
16
Are you ready?
17
Kepompong
18
Mammary Glands
19
Baju Haram
20
Sariawan
21
Pijat Urut
22
Dampak MPASI dini
23
Demam
24
Nukleus Amigdaloid
25
Gara-gara es teh manis
26
Aku siap
27
Saraf Simpatik
28
Kejutan
29
Musim hujan yang menyakitkan
30
Cemburu
31
Jalan Jalan
32
Gaya makan ice cream
33
Ingin bayi
34
Because I Love You
35
Morning kiss
36
Pembunuh
37
Hakikat sebuah pernikahan
38
Gara Gara Alkohol
39
Broken heart
40
Aku milikmu
41
Terlalu takut menyakitimu
42
Masak untuk suami
43
Selaput Dara
44
Twilight
45
Cintai aku sewajarnya
46
Kencan
47
Make a baby
48
Sindrom patah hati
49
Penyesalan
50
Akibat Rindu
51
Cara baru
52
Perawat Abal Abal
53
Stay Healthy
54
Permintaan maaf Dion
55
Berbagai macam gaya
56
Cemburu
57
Hukuman
58
Negatif
59
Agresif
60
Kamu gendutan
61
Hamil
62
Aku membutuhkanmu
63
Terinfeksi
64
Kepanikaan Ega
65
Bertahanlah
66
Dokter Ilham cemas
67
Gadis Penguntit
68
Bersikap Egois
69
Gadis berbisa
70
Kisah Filsuf Plato dan Socrates
71
Like a dady
72
Empat belas hari
73
Terungkapnya sebuah rahasia
74
Rencana jahat Bella
75
Foto rekayasa
76
Manipulasi Bella
77
Belas kasih
78
Rindu
79
I LOVE YOU
80
Aku bukan perebut
81
Pendarahan
82
Menggila
83
Keguguran
84
Rencana Tuhan
85
Lily dan maknanya
86
Tidak ada kesedihan yang abadi
87
Menebus sebuah kesalahan
88
Pamit
89
Rumit dan susah di pahami
90
Dua orang dari masa lalu
91
Memori masa lalu
92
Tumpangan satu malam
93
One night stand
94
Memaksa menikah
95
Di usir
96
Pengumuman
97
Setuju
98
Pagi yang cerah
99
Latte dan cake cokelat
100
Sweet dream wife
101
Rencana Indhi
102
Baju mahal
103
Kapan menikah?
104
Awal
105
Touch me
106
Garam, gula dan micin
107
Lamaran
108
Dileman
109
Permintaan maaf
110
Baikan
111
Promise
112
Tidak bisa memaafkan
113
Radang usus buntu
114
Fiting baju
115
Hari Pernikahan
116
Malam Pengantin
117
Best Actor
118
Luka masa lalu
119
Memaafkan atau tetap membenci
120
Bagai obat dan Nikotin
121
Kesepakatan
122
Melupakan masa lalu
123
Pernikahan tanpa tujuan
124
Sensitif
125
Rencana honeymoon
126
Wanita itu rumit
127
Pingsan
128
Drama pengantin baru
129
Dua titik hitam
130
Keras kepala
131
Tidak ingin apapun
132
Putusan Pengadilan
133
Gertakan
134
Bahaya Pergaulan Bebas
135
Rahasia
136
Operasi
137
Kebenaran apa?
138
Takut Kehilangan
139
Identitas sebenarnya
140
Seperti anak bayi
141
Keputusan sulit
142
Kalimat Perpisahan
143
Gagal menyingkirkan
144
Latihan
145
Tidak ada penolakan
146
Kamu cemburu?
147
Ingin hamil
148
Orang suruhan
149
Tak bisa pulih
150
Meminta maaf
151
PROMOSI NOVEL BARU
152
Sebuah kesalahan
153
Ega kembali
154
Pemimpin baru
155
Samuel
156
Sumpah seorang dokter
157
Melahirkan
158
Dita melahirkan
159
Happy Ending
160
Extra part
161
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!