Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 35
Tak pikir lama Sheva langsung mengirimkan pesan kepada dewan kampus untuk mempertimbangkan kredibilitas Mr.Marcell dan Mrs.Anggun. Mereka berdua di buat kelabakan atas kejadian ini bahkan acara pertunangan keduanya terancam gagal sebab Mr.Marcell terancam turun dari posisinya sebagai rektor muda jika hal ini terus berlangsung. Ternyata bukan hanya penghargaan saja yang di dapat oleh Sheva,ia juga membeli slot saham milik keluarga Mrs.Anggun dan membuatnya berada di posisi pertama pemilik saham kampus itu.
Sore ini Sheva kembali dari kantor dengan muka yang lelah,ia bahkan lupa kalau hari ini adalah ulang tahun nyonya William. Kedua orang tuanya sudah bersiap sambil menunggu putrinya
"Mi,Sheva kenapa lama sekali?"
"Biar mami lihat di kamarnya Pi,mungkin dia masih bersiap" ucap nyonya Lista
Setibanya di depan kamar putrinya ia mengetuk pintu kemudian masuk,melihat Sheva yang terbaring di tempat tidurnya membuat nyonya Lista kaget bukan kepalang
"Sheva,Va kamu kok malah tidur sih?" ucap nyonya Lista
"Capek mi"
"kamu lupa hari ini kita harus datang ke acara ulang tahun tante William?"
"Hah....?? hari ini mi?"
"Astaga,iya Sheva. Sudah sekarang kamu mandi dan bersiap"
"Tapi Sheva nggak ada baju mi"
"Sudah biar mami yang atur"
Sheva segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri,setelah selesai ia segera bersiap menggunakan gaun yang maminya siapkan di atas tempat tidur.
Tak berapa lama Sheva turun menemui kedua orang tuanya dan bersiap untuk berangkat,sesampainya di sana kebetulan acara belum di mulai. Kedatangan mereka di sambut baik oleh keluarga William,Morgan dan teman-temannya juga berada di sana. Acara pun di mulai,semuanya berjalan sesuai rencana.
Sheva berjalan mengambil segelas minuman Morgan dan teman-temannya menghampirinya
"malam ini CEO muda kita terlihat seperti perempuan dewasa seutuhnya" ucap Ferly
"Sendirian aja Va?" tanya Steven
"Nggak kok,mami sama papi ada tuh di sana "
"Maksudnya bukan itu"
"Lalu?"
"Nggak bawa pasangan gitu?" tanya Steven lagi
"Nggak,kenapa?"
"Kalau gitu,mau nggak kalau jadi pasangan aku?"
"Yeyyy dasar modus" ucap Ferly sambil menoyor lengan Steven yang terkekeh itu
"makasih ya sudah menyempatkan waktu untuk datang" ucap Morgan
"Sama-sama" jawab Sheva sambil tersenyum
"Eh-eh kita nyari cewek yuk," ucap Ferly
"Iya dari pada di sini jadi obat nyamuk mereka" imbuh Steven
"Iya-iya maaf,biar saya yang pergi" ucap Sheva yang hendak melangkah
"Eh eh Va,nggak usah kamu disini saja" ucap Ferly sambil menarik lengan Steven dan Alta meninggalkan mereka berdua
Sekarang di depan Sheva hanya ada Morgan seorang,mereka berdua merasa canggung meski sempat berbicara beberapa kata. Tiba-tiba Morgan mengajak Sheva ke taman samping rumah supaya nyaman
"Kita ke taman aja yuk,di sini agak berisik"
"Oke Ya"
Sesampainya di taman,Sheva duduk sambil masih memegang gelas berisi minuman di tangannya
"Oh ya bagaimana pekerjaan kamu?" tanya Morgan yang masih sedikit gugup
"Emb lumayan,ternyata padat juga jadwalnya. Pantas saja kalau dulu papi sering ke luar kota untuk sekedar meeting,kalau kamu sendiri gimana kuliah?"
"Ya begitulah,sebentar lagi ujian"
"Pasti menyenangkan bisa melanjutkan kuliah hingga setinggi mungkin"
"Ya,aku ingin menghabiskan beberapa bulan lagi di sini sebelum semester depan"
"Maksud kamu?"
"Aku akan kembali ke Amerika setelah akhir semester ini"
"Kenapa? bukannya disini sudah sempurna untuk kamu?"
"Aku masih merasa tidak enak sama mama dan papa karena pernikahan kita yang batal,mereka memintaku kembali ke Amerika untuk meneruskan kuliah sampai S3"
"Kamu yakin dengan keputusan itu?"
"Mau bagaimana lagi? itu yang terbaik dari pada terus membuat mereka merasa kecewa"
"Aku minta maaf karena gara-gara keegoisanku hubungan kamu dan kedua orang tuamu jadi agak renggang sekarang"
"Nggak,semua ini bukan salah kamu. Aku saja yang terlalu membuat mereka yakin bahwa keputusanku waktu itu untuk menerima perjodohan adalah yang terbaik,namun sekarang justru keputusan itu yang membuat mereka kecewa"
"Oh ya,ini aku kembalikan ke kamu" ucap Sheva sambil memberikan kalung berliontin M kepada Morgan
"Kenapa kamu berikan ke aku?"
"Aku rasa aku tidak berhak mendapatkan itu,karena sekarang hubungan kita tidak lagi sama" ucap Sheva
"Va...."
"Hmmm"
"Apa selama ini di hati kamu sama sekali tidak ada perasaan untukku?" tanya Morgan yang membuat Sheva sedikit susah bernafas
"A a aku...."
"Apa aku tidak menarik untukmu sebagai lawan jenis?"
"Bukan begitu"
"Lalu apa?"
"Morgan,sebaiknya kita kembali ke dalam. Pasti mami dan papi nyariin aku" ucap Sheva sambil melangkahkan kakinya ke arah pintu
"Va,aku cinta sama kamu Va. Mungkin ini terdengar aneh buat kamu tapi rasa itu memang tumbuh seiring berjalannya waktu kita bersama dulu. Bahkan setelah beberapa saat kita tidak saling bertemu rasa itu terus tumbuh" ucap Morgan
Sheva terdiam di tempatnya berdiri sekarang,ia tidak tahu harus menjawab apa dengan ucapan Morgan barusan.
"Va,aku ini seorang laki-laki normal. Aku mengatakan ini bukan sebagai laki-laki yang pernah di jodohkan dengan kamu,tetapi sebagai laki-laki yang melihat perempuan yang telah membuatnya jatuh cinta. Apa salah jika aku memiliki perasaan seperti ini?"
"Maaf Morgan aku harus pergi" ucap Sheva yang meneruskan langkahnya
Sheva segera keluar dari kediaman keluarga William dan mencari taksi,setelah itu ia pergi dari tempat itu untuk menenangkan diri. Ia tidak tahu harus merasa senang karena Morgan memiliki perasaan untuknya,atau sedih karena harus memulai kisah baru dan melupakan masa lalunya bersama Marcell. Tak lupa ia mengirimkan pesan kepada tuan Robert bahwa ia pulang lebih dulu karena merasa kurang enak badan.