Annchi adalah seorang dokter jenius yang bisa mengobati segala penyakit dan ahli mengunakan senjata tajam serta menguasai ilmu bela diri.
Banyaknya pasien tentu saja uang mengalir terus hingga Annchi menjadi gadis yang paling kaya raya di negara itu hingga suatu ketika pamannya memberikan racun yang sangat kuat.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dia baru mengetahui kalau paman dan bibinya yang telah meracuni dirinya membuat dirinya bersumpah di depan mereka jika kelak berinkernasi kembali akan membalas perbuatan mereka.
Annchi terbangun dan dirinya sangat terkejut tubuhnya gendut dan jelek serta penuh dengan luka dan di dalam ingatan pemilik tubuh kalau pemilik tubuhnya banyak mengalami penderitaan.
Bagaimana cara Annchi membantu membalaskan
dendam?
Ikuti Novelku yang ke 19
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Racun
" Tidak ada mami." Jawab Katarina.
" Kalau begitu biarkan kami yang mengantarmu pulang." Ucap Elisabeth yang enggan berpisah dengan Katarina.
" Maaf mami, Katarina tidak ingin merepotkan mami dan papi." Jawab Katarina merasa tidak enak hati.
" Kami tidak merasa direpotkan, kami sangat senang melakukan ini apa lagi ke dua bodyguard daddy mu pasti sangat lelah biarkan tinggal di sini untuk beristirahat." Ucap Elisabeth
" Baik mami." Jawab Katarina pasrah.
Mereka bertiga pergi meninggalkan mansion tersebut dengan diikuti anak buah Dennis sedangkan ke dua anak buah milik tuan Albert beristirahat di ruang tamu atas perintah Katarina karena awalnya mereka menolaknya tapi Katarina memaksanya. Dua belas menit kemudian mereka sudah sampai di mansion milik tuan Albert.
" Mami, papi dan kak Mikael mau mampir?" tanya Katarina.
" Kapan - kapan saja sayang." Ucap Elisabeth.
" Istri dan putraku sepertinya sangat lelah jadi kapan - kapan kami main ke rumahmu." Ucap Dennis.
" Besok aku akan mampir ke rumahmu," Sambung Mikael.
" Baik, hati - hati di jalan." Ucap Katarina sambil turun dari mobil mereka.
" Terima kasih." Jawab Elisabeth sambil tersenyum.
Katarina membalas senyuman mereka sambil melambaikan tangannya bersamaan dua orang bodyguard membukakan pintu gerbang. Katarina masuk ke dalam gerbang menuju ke pintu utama.
" Di mana mereka?" tanya Katarina dengan nada dingin.
Wajahnya yang tadi tersenyum ke arah Dennis, Elisabeth dan Mikael dengan cepat langsung berubah ketika bodyguard milik tuan Albert memberikan hormat pada dirinya.
" Di ruang bawah tanah nona." Jawab salah satu bodyguard.
" Antar kan aku ke sana," Perintah Katarina.
" Baik nona," Jawab bodyguard tersebut.
Mereka pun berjalan ke arah samping mansion hingga empat menit kemudian mereka sudah berada di ruang bawah tanah. Katarina melihat sepasang suami istri di ikat dengan ke dua tangan dan ke dua kakinya dengan erat. Sepasang suami itu berkerja di mansion dan Katarina mengenali mereka berdua membuat Katarina menahan amarahnya karena mereka berani memberikan racun.
" Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Katarina dengan nada setengah oktaf.
Hening Hening
" Aku katakan sekali lagi, siapa yang menyuruh kalian? Hah!!!!" bentak Katarina naik setengah oktaf menjadi satu oktaf.
Hening Hening
Katarina yang sangat kesal membuka tas kemudian mengambil salah satu botol kemudian berjalan ke pelayan wanita, Katarina mencengkram rahangnya dengan menggunakan tangan kirinya karena tangan kanannya memegang botol.
Katarina memasukkan botol itu ke dalam mulut pelayan tersebut, pelayan itupun berusaha menggeleng - geleng kan kepalanya agar obat tersebut tidak masuk ke dalam mulutnya tapi tenaga Katarina lebih kuat.
Setelah isi botol yang berisi obat beracun habis Katarina langsung melepaskan botol obat tersebut kemudian langsung menutup mulutnya dengan menggunakan tangannya.
" Obat yang aku berikan adalah obat beracun setengah jam lagi obat itu akan bereaksi, tubuhmu terasa terbakar dan merasakan haus secara bersamaan. Jadi terserah padamu tetap bungkam tapi tubuhmu terasa terbakar dan merasakan kehausan atau mengaku siapa yang memerintahkan kalian. Jika kamu mengatakan mungkin aku berubah pikiran." Ucap Katarina
Hening Hening
" Awalnya aku mau berbaik hati tapi karena kamu bersikeras maka jangan salahkan aku jika aku tidak akan memberikan penawar buatmu." Ucap Katarina dengan nada kesal.
Hening Hening
" Baiklah, sekarang giliranmu." Ucap Katarina sambil mengeluarkan satu botol dari dalam tasnya karena kesal pelayan itu tidak mau mengatakannya.
Sama seperti yang di lakukan oleh istrinya, Katarina melakukan juga terhadap suami pelayan tersebut dengan memberikan racun ke dalam mulutnya tapi berbeda jenis racun dengan istrinya karena racun untuk suaminya dosisnya lebih besar yaitu dua kali yang diberikan untuk istrinya hingga setengah jam kemudian obat tersebut menunjukkan reaksinya membuat Katarina tersenyum menyeringai.
" Bagaimana? Tersiksa bukan?" Tanya Katarina sambil tersenyum menyeringai.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apa jawaban sepasang suami istri tersebut? Di tunggu bab selanjutnya ya?
Ayo donk vote, like, komentar dan hadiahnya biar author semangat menulisnya.
Author mengucapkan terima kasih banyak atas vote, like, komentar dan hadiahnya, maafkan author kalau ada komentar yang tidak di balas yang pasti author membaca semua komentar kalian dan author sangat berterima kasih yang tak terhingga hingga karya saya masuk ke karya digemari oleh masyarakat. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua dalam memberikan author vote, like, komentar dan hadiahnya.
Dari author Yayuk Triatmaja