NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 33

Pemandangan di luar ruangan yang tampak indah di pandang mata dari balik jendela, membuat seorang wanita anggun melebarkan senyumnya. Ia berdiri di sisi jendela, mengamati keadaan di luar. Sambil sesekali melirik ponsel dalam genggaman. Sejak tadi wajahnya tampak cemas menunggu kabar berita. Bahkan kedatangan seseorang yang ia harapkan.

Bukan tanpa alasan Clarissa kembali di tengah karirnya yang semakin cemerlang di negeri orang. Impiannya selama ini. Akan tetapi, hal yang satu ini pun tak bisa ia abaikan begitu saja.

Sejak lama ia mengetahui kabar pernikahan Axelle. Sejujurnya, dari seseorang ia tahu alasan Axelle menikah.

Gerah menunggu seseorang yang tak kunjung datang, Clarissa memilih keluar sebentar. Di depan pintu langkahnya terhenti. Bersamaan, seseorang pun baru saja keluar dari unit apartemennya sambil melakukan panggilan telepon.

"Hai ..." Sapa Clarissa.

Zaky, yang hendak melangkah pun menoleh. Namun tak membalas sapaan Clarissa. Ia akhiri panggilannya dan menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku. Dipandanginya Clarissa yang kini tersenyum lebar sembari menghampiri.

"Sudah lama kita tidak bertemu." Ucap Clarissa memulai obrolan.

"Cukup lama. Kapan kamu kembali?"

"Dua hari yang lalu. Setelah memberitahu tentang Axelle, aku selalu menghubungi mu. Tapi rupanya kamu sudah mengganti nomormu."

Zaky menarik sudut bibirnya. Memang, alasan pernikahan Axelle diketahui Clarissa melalui nya. Setelahnya ia langsung mengganti nomornya. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu. Sebab ada hal yang berusaha ia hindari.

"Apa karena aku?" Clarissa menatap penuh selidik. Ia bisa menebak alasan Zaky mengganti nomornya. Zaky berusaha menghindarinya.

Ada satu hal tentang Clarissa yang belum diketahui Axelle hingga detik ini. Sebab Clarissa begitu pandai menyembunyikan perasaannya dengan rapi. Hingga Axelle pun tak menaruh curiga. Bahkan sampai hubungan mereka berjalan selama tiga tahun, Axelle sama sekali tak tahu menahu.

"Bukankah karirmu sukses. Impianmu terwujud. Untuk apa kamu kembali?" Tanya Zaky akhirnya. Meski sebetulnya ia tahu alasan Clarissa kembali. Jika bukan karena Axelle. Atau mungkin memang ada hal lain.

"Karena aku belum mendapatkan apa yang aku inginkan."

"Apa yang kamu inginkan sudah kamu dapatkan. Kamu sudah jadi seorang super model. Dan kamu juga berhasil membuat Axelle jadi pria yang setia. Lalu untuk apa lagi?"

"Sampai detik ini, orang itu selalu membuatku penasaran. Hanya orang itu yang menolak pesonaku. Memangnya apa yang kurang dariku. Aku cantik, smart, punya karir yang cemerlang. Aku hanya penasaran, tipe wanita seperti apa yang diinginkan orang itu."

Zaky kembali menarik sudut bibirnya. "Yang jelas, bukan tipe wanita seperti kamu." Dengan tatapan remeh ia menelisik dari unjung kaki hingga ke ujung kepala Clarissa.

"Maaf, aku buru-buru. Permisi." Tanpa menghiraukan Clarissa lagi, Zaky berlalu. Begitu cepat melangkah sampai menghilang di balik pintu lift yang menutup.

Clarissa tersenyum sinis sambil melipat tangan di depan dada.

"Kita lihat saja nanti. Apa kamu bisa melupakan apa yang sudah terjadi diantara kita? Aku rasa kamu juga tau alasan aku kembali." Gumamnya.

.

.

Berkali-kali Zaky berusaha menghubungi ponsel Irene, tapi tak pernah ada jawaban. Bahkan beberapa pesannya tak mendapat balasan. Untuk kesekian kalinya ia menghubungi, ponsel Irene malah nonaktif. Padahal Irene sudah menyanggupi ajakannya untuk makam siang hari ini.

Sebab tak ada kabar dari Irene, hingga akhirnya membawa langkah Zaky ke Olive Galery.

Irene sudah selesai dengan pemotretan sesi kedua. Dan kini ia tengah duduk di sofa menikmati jus kemasan dan sepotong roti yang dibeli dari minimarket terdekat. Sebab pagi tadi ia melewatkan sarapannya, ia pun meminta salah seorang karyawan Olive Galery untuk membelikannya roti dan jus di minimarket terdekat.

"Ini sudah jam makan siang. Apa roti itu bisa membuat perutmu kenyang?"

Suara bariton seseorang sontak mengalihkan perhatiannya. Irene berdiri saat orang itu menghampiri. Lalu mengambil duduk di sofa sebelahnya.

"Silahkan duduk. Habiskan dulu rotimu." Ucap Zaky sembari mengulas senyum manisnya.

Irene menurut. Kembali ia duduk. Lalu menyedot jus kemasan hingga habis. Tapi tak kembali memakan rotinya. Ia letakkan roti itu di meja.

"Loh, kenapa?" Tanya Zaky. Padahal ia tahu, Irene mungkin malu makan di depannya.

Tak bisa memungkiri, wanita seperti Irene lah yang disukai Zaky. Bukan tipe wanita seperti Clarissa.

Irene tersenyum kikuk. Diikuti wajahnya yang perlahan menunduk. Menghindari tatapan Zaky yang begitu menelisik hingga membuatnya merasa sedikit tak nyaman.

"Aku sudah menghubungimu berkali-kali, tapi handphone kamu mungkin kehabisan daya." Zaky memulai obrolan.

"Handphone nya ketinggalan di rumah." Kilah Irene.

"Oh ya? Handphone nya bisa mereject sendiri panggilan yang masuk ya ..." Zaky terkekeh. Sebab mengingat panggilannya berkali-kali di reject. Dan alasan Irene sedikit tak masuk akal. Sedangkan di rumah saat ini mungkin tak ada seorang pun.

Irene semakin kikuk. Mana mungkin juga ia memberitahu Zaky ponselnya ada pada Axelle. Sudah pasti Axelle yang mereject panggilannya. Mungkin kedatangan Zaky saat ini adalah untuk mengajaknya makan siang. Sebab pagi tadi ia sudah menyanggupi ajakan Zaky.

Kalau Axelle tahu ia pergi makan siang bersama Zaky, tidak tahu apa yang akan diperbuat Axelle padanya. Axelle sudah pernah berpesan untuk meminta ijinnya terlebih dahulu jika Zaky mengajaknya jalan. Tapi apa mungkin Axelle mengijinkan?

"Oh ya, apa kita bisa pergi sekarang?" Tanya Zaky kemudian.

"Tapi ..." Kini Irene ragu menyanggupi ajakan Zaky. Jika sekali saja sudah cukup membuat Axelle marah. Bagaimana nanti jika terjadi lagi untuk kedua kalinya.

"Tidak usah cemas. Kamu tau aku kan? Aku bisa meredam gosip-gosip murahan. Lagipula, kita hanya pergi makan siang."

"Tapi, aku masih ada pemotretan untuk sesi ketiga."

"Aku sudah meminta ijin Bu Olive sebagai manajer suami mu."

"Tapi ..." Irene masih saja ragu. Tak berani, jika nanti terjadi hal yang tak diinginkan. Dan Axelle lah yang akan terkena imbasnya.

"Kita ke tempat biasa. Kamu sudah tau kan tempat itu aman. Jadi, gimana? Kita pergi sekarang? Atau kamu ingin kelaparan disini?"

"Aku bisa pesan makanan dari aplikasi."

"Pakai handphone siapa?"

Benar juga. Ponsel Irene ada pada Axelle. Lalu bagaimana dia harus memesan makanan?

"Baiklah. Tapi cuma sebentar kan? Hanya makan siang?" Irene pun akhirnya menyanggupi. Lagipula, Axelle tidak punya hak mengatur hidupnya. Apalagi sekarang, kekasihnya telah kembali. Janji manis yang pernah terucap dari bibir Axelle, mungkin saja dia akan mengingkarinya. Irene hanya tak ingin terlalu jatuh dan terluka terlalu dalam. Untuk itu, ia mencoba membuang jauh-jauh harapannya.

.

.

Di tempat seperti biasa. Irene dan Zaky sedang makan siang. Tak banyak meja yang tersedia di satu ruangan khusus tamu VIP. Hingga keamanan yang Zaky jaminkan pun Irene tak cemas. Terbukti, tidak ada satu pun media yang bisa masuk sembarangan ke resto berbintang itu.

Zaky mungkin adalah pelanggan di restoran ini. Hingga ia tak perlu memesan tempat jauh-jauh hari. Pelayan restoran hingga manajer restoran itu sudah mengenal Zaky.

"Ren ..." Zaky menghentikan sejenak aktifitas makannya. Menatap Irene dengan seksama.

"Iya ..." Irene pun menghentikan sejenak aktifitasnya.

"Maaf jika aku menanyakan hal ini. Sejujurnya, aku cemas dengan keadaan kamu."

"Maksudnya? Aku tidak mengerti."

"Apa kamu baik-baik saja tinggal bersama Axelle?" Akhirnya Zaky mengungkapkan kecemasannya. Bukan tentang hal lain, melainkan kecemasannya jikalau terjadi sesuatu antara Irene dan Axelle kelak. Sebab tinggal dalam satu atap tidaklah mudah. Terlebih, mereka masih sama-sama muda. Bukan tidak mungkin hal yang dicemaskan Zaky pun akan terjadi.

"Baik. Aku baik-baik saja." Irene sedikit bingung dengan pertanyaan Zaky. Arahnya kemana ia kurang mengerti.

"Axelle tidak berulah?" Maksud Zaky adalah mengerjai Irene. Atau mungkin menggoda Irene.

Irene mengernyit bingung. "Tidak. Memangnya kenapa?"

Zaky tersenyum lega. "Tidak, tidak ada apa-apa." Lalu kembali melanjutkan makannya.

Mana mungkin Zaky jujur akan kecemasannya. Dua anak muda yang tinggal dalam satu atap, bisa saja suatu saat akan timbul ketertarikan diantara keduanya. Yang ujung-ujungnya akan berakhir menjadi cinta.

"Oh wow ... Jadi ini alasannya kamu buru-buru?" Suara lembut yang terdengar pun menghentikan kegiatan keduanya.

Zaky dan Irene menoleh. Menadahkan pandangan pada seorang wanita cantik yang sedang berdiri di hadapan.

Clarissa.

Wanita itu memasang senyum sinisnya begitu pandangannya tertuju pada Irene.

"Sepertinya kita pernah bertemu." Ucap Clarissa. Dengan tatapan remeh.

Irene memilih tak melanjutkan makannya. Ia menundukkan wajah, duduk dengan tenang. Meski hati di selimuti gelisah tak menentu.

"Kamu model kampungan itu kan?" Tanya Clarissa remeh.

Irene tak menggubris. Lebih memilih diam. Sebab tak ingin harga dirinya semakin dijatuhkan. Memang benar apa kata Shelly, Clarissa adalah wanita yang angkuh. Dan satu-satunya cara menghadapi wanita seperti Clarissa adalah dengan mengabaikannya.

"Clarissa. Boleh tolong kamu tinggalkan kami berdua?" Pinta Zaky.

Clarissa kembali memasang senyum sinisnya. Kembali memandangi Irene dari ujung kaki hingga ke ujung rambut dengan remehnya.

"Sepertinya kamu tidak asing." Tambah Clarissa.

"Clarissa. Tolong tinggalkan kami." Pinta Zaky sekali lagi. Namun tak digubris oleh Clarissa.

"Kamu tidak ingin memperkenalkan dia? Apa dia pacar kamu?"

"Kenalkan. Ini Irene." Ucap Zaky kesal.

Irene masih tak ingin menatap Clarissa. Ia lebih memilih diam. Ia percaya, Zaky bisa mengatasi situasi ini.

"Irene." Kini Clarissa beralih menatap Zaky. "Bukankah dia ini rekan sandiwaranya Axelle? Isteri pura-pura?"

Kini Irene mengangkat wajahnya. Menatap dingin Zaky. Zaky pun menoleh, menatap Irene.

Hal yang selalu menjadi pertanyaan dalam benak Irene belakangan ini, terjawab sudah. Akhirnya Clarissa mengetahuinya. Lantas akan seperti apa hubungannya dengan Axelle?

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya🙏☺️

Jejak kalian adalah mood booster bagi Author abal-abal ini☺️

Salam hangat untuk reader dimanapun berada🤗

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!