NovelToon NovelToon
PENDEKAR API DAN ES

PENDEKAR API DAN ES

Status: tamat
Genre:Romantis / Petualangan / Fantasi Timur / Wuxia / Pendekar / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:30.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: MING2

Li Fei Yang adalah seorang anak berusia 8 tahun yang lolos dari maut, akibat rombongannya di serang oleh sekelompok perampok bertopeng.
Li Fei Yang yang lolos dari maut tanpa sadar membawa langkah nya ke suatu lembah.
Di mana dia bertemu dengan dua orang sakti sedang bertempur dengan sengit.
Li Fei Yang yang bermaksud baik ingin melerai kedua orang tersebut.
Malah terseret dalam pusaran tenaga kedua orang itu. Secara ajaib kedua tenaga raksasa itu tersedot dan berpindah ke dalam tubuh Li Fei Yang.
Kedua orang yang kehabisan tenaga, setelah menceritakan masa lalu mereka dan menerima Li Fei Yang sebagai murid mereka.
Kedua orang itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir mereka sambil tertawa gembira.
Li Fei Yang sendiri sangat tersiksa dengan kedua kekuatan yang saling bertentangan di dalam tubuhnya.
Akhirnya pingsan tidak sadarkan diri ditempat tersebut.
Bagaimana kelanjutan nasib Li Fei Yang Si Bocah yang lolos dari maut, menemukan berkah Kekuatan dahsyat tak terhingga, tapi justru membawa petaka besar bagi dirinya.
Silahkan ikuti petualangan Li Fei Yang di PENDEKAR API DAN ES

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MING2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MEMPERMALUKAN KIAN HOK

Gadis itu memberikan sebuah tendangan dari samping mengenai tulang rusuk murid Li Mu Bai.

Di saat murid Li Mu Bai sedang kesakitan, pedang gadis itu berbelok arah menyerang ke bagian dada.

Begitu pedang di getarkan, pedang nya mengeluarkan bayangan merah jambu berbentuk bunga teratai, langsung menghantam bagian dada murid Li Mu Bai.

Hingga terjengkang ke belakang dengan baju bagian dada robek, di dadanya ada goresan berbentuk bunga teratai.

Tepuk tangan bergumuruh menyambut kemenangan gadis itu.

Gadis itu memberi hormat kearah penonton dengan wajah merah karena malu.

Dia lalu berjalan menghampiri murid Li Mu Bai, mengulurkan tangannya ingin membantu pria itu berdiri sambil berkata,

"Maaf kakak, aku kelepasan tangan.."

Tapi murid Li Mu Bai tidak menerima uluran tangannya, dia mendengus kasar, membuang muka, berdiri dan langsung berjalan kembali ke barisannya sambil memegangi baju bagian dada nya yang berlubang.

Gadis itu dengan canggung menarik kembali tangannya, lalu kembali kedalam barisannya sendiri.

Pertandingan keempat kembali yang turun kelapangan adalah murid Li Mu Bai melawan murid Malini.

Yang pria berbaju putih dengan senjata pedang di tangan, yang wanita berbaju kuning dengan sepasang pedang pendek di tangan.

Setelah saling memberi hormat dan memperkenalkan diri.

Mereka berdua pun mulai saling melancarkan serangan.

Murid Malini bergerak cepat menempel ketat, dan melakukan serangan bertubi-tubi dari jarak dekat.

Murid Li Mu Bai kehilangan momen, sehingga pedang panjang di tangannya, kehilangan kesempatan menyerang.

Hanya bisa menangkis sambil mencoba mengambil jarak, tapi murid Malini, dengan ilmu meringankan tubuh nya.

Terus menempel dengan ketat dan memberikan cecaran, akhirnya dia berhasil merobek leher baju lawannya.

Dengan sebuah gerakan melepaskan belatinya, yang berputaran disekitar tubuhnya dan bergerak sendiri.

Dia memukul dada lawannya yang terbuka, dengan sepasang telapak tangannya, lalu menyambar kembali' sepasang belatinya melakukan tebasan ke leher dan ke perut.

Di saat hampir mengenai lawannya, dia mengubah sedikit arah serangannya, sehingga pisaunya menyerempet leher baju dan baju di bagian perut lawannya hingga robek.

Setelah berhasil merobek baju bagian leher dan perut, gadis itu meloncat mundur menjauh memberi hormat sambil berkata,

"Terimakasih sudah banyak mengalah."

Dengan wajah merah padam, pria itu mendengus kesal, kemudian membalikkan badannya kembali kedalam barisannya.

Gadis itu tidak berkata apa-apa, dia pun kembali kedalam barisannya, dan mendapatkan sambutan tepuk tangan dari murid Li Sian Sian dan murid Malini sebagai saudara seperguruannya.

Pertandingan ke 5 nama Fei Yang yang dipanggil, dia harus berhadapan dengan salah satu murid Li Mu Bai yang pernah di tunjuk jadi pelatihnya.

Senior itu bernama Kui Lun, melihat lawannya adalah Fei Yang, dia langsung tersenyum senang.

Dia berpikir setelah dua pendahulunya, kehilangan muka, sekarang lah waktunya dia merebut kembali wajah perguruannya yang tercoreng tadi.

Sambil saling memberi hormat, Kui Lun sambil tertawa mengejek berkata,

"Paman Guru, berhati-hati lah."

"Aku tidak akan mengalah meski secara pangkat kamu lebih senior.."

Fei Yang mengangguk sambil tersenyum dan berkata,

"Silahkan saja..tidak perlu sungkan.."

"Paman guru di mana senjata mu, cepat keluarkan sebelum menyesal."

tegur Kui Lun sebelum maju menyerang.

Dia merasa malu, bila harus menyerang Fei Yang dengan pedang, sedangkan Fei Yang si pecundang itu malah bertangan kosong.

"Silahkan saja, tidak apa-apa, majulah saudara Kui Lun.."

"Cari penyakit,.. ! lihat serangan..!"

teriak Kui Lun.

Kui Lun tidak main-main, begitu melesat kedepan dia langsung menggetarkan pedangnya menjadi delapan, menyerang 8 titik di tubuh Fei Yang.

Fei Yang bergerak gesit dengan langkah ajaib, tubuhnya lenyap dari hadapan Kui Lun, sebelum Kui Lun menyadari apa yang terjadi.

Kedua tangan Fei Yang, sudah mengunci pinggang Kui Lun, sekali angkat tubuh Kui Lun terangkat keatas.

"Hyaattt...! "

teriak Fei Yang mengangkat tubuh Kui Lun keatas melewati bahunya.

"Ngekkk...!"

terdengar bunyi dari Kui Lun, saat tubuhnya di banting kebelakang melewati bahu Fei Yang.

Tengkuk dan kepalanya langsung mendarat keras di atas lantai, kepalanya langsung bocor, tulang leher belakangnya patah

Tubuh Kui Lun terkapar diam tak bergerak, diatas lantai.

Suasana menjadi heboh dan gempar, mereka yang hadir di sana tidak menyangka, Fei Yang akan menggunakan jurus bantingan seperti itu, untuk mengalahkan Kui Lun dalam satu gebrakan.

"Paman Guru, ilmu apa yang kamu gunakan, itu bukan ilmu Xu San, kamu tidak seharusnya menggunakan ilmu itu, untuk mengalahkan murid keponakan mu..!"

teriak Kian Hok marah dan tidak terima dengan ilmu yang di gunakan Fei Yang.

Fei Yang berdiri dengan tenang dan berkata,

"Lalu ilmu apa yang harus ku gunakan untuk melawan dia. !?"

"Apa aku harus gunakan ilmu yang dia ajarkan pada ku, baiklah bila itu mau mu, aku akan melayani mu dengan ilmu ajaran kalian, ayo majulah.."

ucap Fei Yang sambil mengeluarkan sebatang pedang kayu.

Dia berdiri bersiap menghadapi Kian Hok, Kian Hok yang melihat Fei Yang memegang sebatang pedang kayu.

Langsung bereaksi menunjuk kearah Fei Yang dengan pedangnya dan berkata,

"Apa yang kamu lakukan, !? mengapa menggunakan pedang kayu melawan ku..!?"

Fei Yang tersenyum tenang dan berkata,

"Aku hanya mengikuti apa yang kamu ke hendaki tadi, tadi kamu bilang aku harus gunakan ilmu dan pedang milik Xu San.!"

"Nah saat aku berlatih di puncak gunung biru, bukankah pedang ini yang kalian berikan pada ku untuk berlatih.?!"

"Sekarang aku menggunakan yang sesuai keinginan kalian, kenapa kembali salah..!?"

"Jadi sebenarnya apa yang kalian kehendaki..?"

tanya Fei Yang balik.

"Cari mampus,.. !!"

teriak Kian Hok marah, lalu menerjang kearah Fei Yang tanpa perduli Fei Yang hanya menggunakan sebatang pedang kayu.

Fei Yang menggunakan langkah ajaib menghindari serangan Kian Hok, lalu balas menyerang kearah pergelangan tangan Kian hok yang memegang pedang.

Pergelangan tangan Kian Hok, yang terpukul oleh pedang kayu terasa sangat nyeri, sehingga dia tidak mampu mempertahankan pedangnya.

Pedangnya terjatuh diatas lantai, menimbulkan bunyi berkerontangan.

Di saat bersamaan ujung pedang kayu Fei Yang telah menempel di tenggorokan Kian Hok.

Meski itu sebuah pedang kayu, tapi bila di tusukan ke leher kian Hok, kian Hok bisa tewas seketika.

Wajah Kian Hok langsung pucat, dia tidak menyangka, Fei Yang dengan menggunakan

jurus sederhana, yang pernah di ajarkan oleh Kui Lun dan Kui Lin.

Dalam segebrakan bisa mengalahkan diri nya, yang lebih memalukan adalah Fei Yang hanya menggunakan pedang kayu.

Tidak ada yang tahu meski gerakan tersebut sederhana, tapi jurus itu sangat tepat di gunakan dalam menghadapi serangan Kian Hok .

Ditambah dengan sedikit kombinasi jurus Huo Lung, maka serangan itu menjadi serangan yang sangat sempurna .

Bila dilihat dari luar, gerakan itu adalah gerakan yang sama persis dengan gerakan jurus dasar pedang Xu San Pai.

1
Budi Purdan
akhir cerita yg GK jelas
Budi Purdan
untuk perpanjang cerita ,hilang ingatan ,nter samai ribuan episode
Budi Purdan
gk jelas makin GK jelas alure
Budi Purdan
kok tambah berbelit c
Budi Purdan
g o b l o k
Budi Purdan
lambaat
Budi Purdan
banyak e iblis hatinya,trlalu panjang thooor
Budi Purdan
Fei yang mati dulu ,lalu renkarnasi dan balas dendam ,biar tambah panjang certinya thooor
Budi Purdan
mati dulu baru renkarnasi ,lawan lagi biar tmbah panjang thooor ceritanya
Budi Purdan
botol labu nya suda hancuur thooor
Budi Purdan
ntar tunggu Fei yang sekarat dulu ,
Budi Purdan
melawan 7 dewa menang ,giliran melawan 1 orang batuk darah,sebenarnya kuat mana dewa dan manusia ?...bikin jelas lah
Hati Lautan Pearl Raiyan
matadewa kenapa mata mu juling
Budi Purdan
tambah ribet mbulet
Budi Purdan
Fei yang sering sekarat c
Budi Purdan
ws sak karepmu thooor..GK seneng Yo liwati ,di tinggal GK usah iwuh
Budi Purdan
sak karepmu Thooooor...
Budi Purdan
habis kalajengking ,cacing Anil thor
Budi Purdan
haduuuuuh. ..terlalu panjang dan melebar
Budi Purdan
disini inti jiwa dari hewan buas atau monster GK dibuttuhkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!