Kisah ini menceritakan tentang dua insan manusia yang terpaksa menikah hanya untuk membahagiakan orang tua masing-masing.
Aluna Alexander seorang mahasiswi keperawatan terpaksa menikah dengan seorang pria asing putra dari sahabat Alexander.
Bryan Smith seorang CEO dingin, memiliki sifat cuek dan anti wanita. Baginya wanita yang patut dicintai di dunia ini hanya Eliza cinta pertama Bryan.
Akankah cinta mereka bersemi atau malah layu disaat cinta itu belum tumbuh?
Penasaran? Yuk baca trus ceritanya. 🤗
Jangan lupa masukan dalam list favorit agar tidak ketinggalan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Curhat
"Tentu saja tidak mau! Bisa hilang wibawa ku jika rekan bisnis dan tamu undangan melihat penampilanku seperti ini."
"Maka dari itu mumpung Rudy mau kesini sekalian saja kamu minta dia mencukur kumis dan rambut tipis disekitar wajah dan dagumu Ry."
"Nah untuk Aluna menantu kesayangan mommy. Sebentar lagi akan ada pegawai salon datang kita nanti akan melakukan manicure, pedicure, spa dan masih banyak lagi. Pokoknya mommy akan memanjakanmu hari ini. Kita bertiga akan me time bareng."
"Yes, akhirnya aku kecipratan juga. Sudah lama aku tidak perawatan. Lihat, kulit ku terbakar hampir setiap hari terkena sinar matahari." Shera memperlihatkan lengan ke arah Aluna.
"Kamu senang kan sayang?" Tanya Ayunda.
"Iya mom, sangat senang. Terima kasih."
"Kamu harus belajar cara merayu Bryan seperti mommy merayu daddy Reymond agar kelak Bryan luluh dan memberikan izin kepadamu untuk melakukan perawatan atau menghabiskan uang yang ada di tabungannya." Bisik Ayunda.
blush
Wajah Aluna memerah, dia sungguh malu. Ingin rasanya Aluna menutup mulut Ayunda dengan sandal tapi takut dosa karena dia mertuanya. Akhirnya Aluna hanya bisa tersenyum kecut.
"Sudah di unboxing Bryan belum?" Tanya Alunda lebih berani kali ini.
"Oh i-itu a-anu." Aluna gugup.
Bryan langsung melirik, firasat Bryan mengatakan saat ini mommy sedang membicarakan hal konyol.
"Tidak usah menggoda istrik kecilku lagi mom." Ucap Bryan kesal.
"Wah, sudah ada kemajuan. Sejak kapan kamu menyebut Aluna dengan sebutan "istri kecil"?"
"Sejak kemarin sore mom, sewaktu dimobil." Timpal Reymond.
"Cie, tanda-tanda sebentar lagi aku akan menjadi aunty." Ucap Shera.
Ditengah perbincangan, Rudy datang dan segera bergabung dalam diskusi kecil pagi itu.
"Tuan, apa ada yang bisa saya bantu?"
"Rudy, tolong kamu ke percetakan minta mereka mencetak undangan pernikahan Bryan dan Aluna. Kemudian kamu dan Johan bertemu Joe pemilik EO yang sudah kita bayar untuk mengurus acara resepsi sementara untuk katering akan aku serahkan ke Bu Risa." Ucap Reymond antusias.
Aluna terharu melihat keseriusan Reymond mengatur acara resepsi pernikahan. Dia hanya papa mertua tapi sudah seperti orang tua kandung. Sungguh beruntung Aluna bisa bertemu dengan mereka.
"Aluna sayang, kenapa kamu menangis?"
"Aku terharu mom bisa bertemu orang baik seperti mommy dan daddy juga Shera."
Ayunda segera memeluk Aluna dengan hangat dan membuat semua orang terharu.
"Aku mau juga dong dipeluk mommy dan Kak Aluna." Shera merajuk.
"Ehm Rudy, kamu ikut aku ke ruang kerja sekarang. Ada yang ingin aku bahas denganmu."
"Sekalian kamu minta Rudy mencukur kumis dan rambut tipis di sekitaran wajahmu Ry." Teriak Reymond.
Bryan mengajak Rudy ke ruang kerja, untuk membahas suatu hal penting padahal yang akan dibahas seputar Aluna.
"Duduk Rud."
Rudy duduk di kursi panjang yang disediakan di ruang kerja.
"Aku menyesal Rud sudah meninggalkan Aluna dimalam sebelum mertuaku meninggal dan seharusnya aku menepati janji mengantarkan dia ke rumah sakit. Aku malah meninggalkan dia sendirian dan tidak hadir dipemakaman. Seharusnya aku mengangkat telpon dari daddy saat itu bukan malah aku matikan daya ponsel." Bryan menyisir rambut dengan kasar.
"Aku benar-benar menyesal!"
Bryan memulai percakapan dengan mengutarakan masalah yang mengganjal pikirannya selama beberapa hari ini.
"Baru kali ini aku melihat Tuan Bryan begitu merasa bersalah, apakah tuan sudah mulai membuka hati untuk nyonya muda. Sebaiknya aku tanyakan." Gumam Rudy.
"Tuan, apakah anda sudah mulai membuka hati untuk nyonya muda?" Tanya Rudy penuh penasaran.
Rudy tuh walaupun laki tapi jiwa gosipnya tinggi guys. 🤣 Jadi kalau kalian ingin bergosip seputar sesuatu bisa hubungi dia. 😊
"Pertemuan pertamaku dengan Aluna tidak begitu berkesan bagiku begitu juga dengan pertemuan kedua. Aku mulai merasa seperti ada getaran dan gejolak lain di hati pas pertemuan ketiga saat tidak sengaja bertemu di butik Tante Merry. Puncaknya ketika aku diminta mommy untuk mempersiapkan hantaran pernikahan, mulai malam itu aku selalu memimpikannya."
"Hatiku sakit jika melihat dia terluka dan rasanya aku selalu ingin melindunginya namun aku tidak mengerti dengan perasaanku Rud."
"Aku masih bingung dengan perasaanku sendiri. Menurutmu aku harus bagaimana?" Tanya Bryan setelah mengeluarkan isi hatinya.
Dalam episode ini ceritanya Bryan sedang curhat guys.🤣
"Saran saya, sebaiknya tuan coba membuka hati untuk Nyonya Aluna. Tidak ada salahnya tuan memberikan sedikit celah untuk nyonya muda masuk dan mengisi hati tuan. Saya rasa nyonya layak mendapatkan cinta dari anda tuan. Feeling saya mengatakan bahwa nyonya muda wanita yang pas untuk tuan buktinya sedikit demi sedikit sikap tuan berubah."
"Begitu ya Rud. Aku pun sempat berpikir begitu. Kamu tahu Rud, ketika dia membahas perceraian bagaimana perasaanku?"
"Tidak tuan."
Bryan melempar gumpalan kertas ke arah Rudy dan bertolak pinggang.
"Aku belum selesai bicara kenapa kamu langsung menjawab."
"Maaf tuan."
"Dengarkan dulu, setelah selesai baru kau menjawab!"
Rudy mengangguk dan menggaruk kepala padahal tidak gatal.
"Perasaanku saat itu tidak rela jika harus bercerai dari Aluna. Aku tidak ingin berpisah dari dia."
Rudy manggut-manggut mencoba mengerti arah pembicaraan Bryan.
"Apa tuan akan mengatakan cinta kepada nyonya muda?"
"Itu terlalu tergesa-gesa. Aku ingin semuanya mengalir apa adanya. Nanti aku akan coba berbicara empat mata dengan nya dan berbicara dari hati ke hati."
"Bagus tuan, saya akan mendukung. Jika tuan butuh bantuan, segera hubungi saya. Saya siap membantu."
Rudy benar-benar tulus ingin membantu Bryan agar hubungan rumah tangganya berjalan baik dan syukur-syukur tumbuh benih cinta diantara Aluna dan Bryan.
# Jangan lupa vote, like dan penuhi layar ponsel kalian dengan mawar merah untuk author agar author selalu semangat meng update cerita selanjutnya. 😊
Sesungguhnya mereka (novelis dan reader) yang memuja2 pebinor adalah manusia (novelis dan reader) dengan kesetiaan sangat rendah,
Coba tanya kan pada diri kalian, juga ada wanita lain yang suka pasa suami kalian dan berusaha sok baik didepan suami kalian dan berusaha dekat dengan suami kalian dan yang paling penting bawa suami kalian pergi jauh, apakah kalian akan bilang wanita itu adalah wanita baik2 dan punya cinta tulus bukan pelakor,
Coba tolong jangan munafik dalam menilai.
Karena sesungguhnya pelakor dan pebinor sama2 menjijikan
ujung2 nya balik ke Bryan