NovelToon NovelToon
A Record Of A Mortal'S Journey To Emperor Immortal

A Record Of A Mortal'S Journey To Emperor Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Romansa Fantasi / Dikelilingi wanita cantik / Iblis
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: APRILAH

Menentang langit, musuh para dewa, pembunuh para iblis.

Huang Xuan, seorang pria muda yang tidak di terima untuk menjadi murid Sekte Pedang Surgawi, karna bakatnya terlalu buruk. Membuatnya tidak dapat berlatih seni bela diri.
Namun, sebuah telur keluar dari tubuhnya, telur itu menetas menjadi seekor bayi naga.
Sejak saat itu, Huang Xuan memulai perjalannya di dunia bela diri, ditemani oleh seekor naga putih.
Menaklukan musuh-musuh kuat, menguasai dunia, bahkan langit pun iri kepadanya.

Ini adalah kisah seorang manusia biasa yang melawan segala rintangan, melawan iblis, melawan makhluk surgawi kuno untuk menemukan jalannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Saat itu, di suatu tempat di Puncak Bukit Perak, salah satu puncak yang berada di Gunung Nirwana.

Huang Xuan berjalan di bawah sinar bulan purnama, cahaya bulan menerangi wajahnya. Di sebuah jalan kecil, pohon-pohon besar di sekeliling jalan itu. Huang Xuan berjalan santai ditemani oleh Huang Ling'er. 'Seekor naga putih yang ia pelihara.'

Dalam perjalanannya, Huang Xuan bertanya kepada Ling'er, "Ling'er, selama kita berada di Sekte Pedang Surgawi, kamu bersembunyi lah didalam cincin ruang penyimpanan, jangan biarkan orang-orang itu melihatmu!" ujar Huang Xuan sembari menggambar senyum dikedua sudut bibirnya.

Namun, Ling'er tiba-tiba terbang di langit, dan seketika melesat ke arah Huang Xuan.

Membuat Huang Xuan kaget, ia mengira bahwa Ling'er akan menyerangnya. Namun, Ling'er tiba-tiba masuk kedalam alam kesadaran Huang Xuan. Dan itulah saat pertama kalinya Huang Xuan memasuki alam kesadarannya sendiri.

Di alam kesadarannya, sebuah lahan luas dengan permukaan tanah yang telah dilapisi oleh lapisan-lapisan kristal es beku. Hutan-hutan dengan pohon yang tinggi menjulang ke langit, semua daunnya terdapat salju-salju yang melekat. Udara dingin, butiran salju turun dari langit. Gunung menjulang tinggi, namun puncaknya terhalang oleh kabut awan yang gelap.

"Di— dimana ini!" gumam Huang Xuan dengan perasaan yang begitu terkejut, dan melihat Ling'er yang tengah terbang di langit berkabut.

Namun, tiba-tiba ia kembali keluar dari alam kesadarannya, kembali pada malam bulan purnama, di tengah hutan di Gunung Nirwana.

Huang Xuan tertegun, ia terdiam tak bergerak. Kedua matanya terbuka lebar, ia memegang dagunya sendiri.

'Apakah itu yang disebut dengan alam kesadaran! Tapi ... kenapa Ling'er bisa masuk kedalam alam kesadaran ku? Apakah ... karna Ling'er saat itu keluar dari dalam tubuhku!'

Huang Xuan bergumam didalam hatinya, ia sangat begitu bertanya-tanya, dan semakin merasa bingung dengan asal usul naga putih yang selalu bersamanya itu.

Tetapi, ia tidak terlalu memikirkannya, ia pun kembali berjalan di bawah langit malam, melewati hutan, untuk menuju Puncak Gunung Nirwana, tempat dimana Sekte Pedang Surgawi berada.

Jarak satu kilometer kedepan! Lautan manusia memenuhi Puncak Bukit Perak. Mereka mendirikan kemah untuk malam ini, sebelum melanjutkan perjalanannya pagi esok menuju Puncak Gunung Nirwana.

Huang Xuan berjalan, perlahan ia mendekat ke arah perkemahan.

Api unggun menyala. Banyak orang berkumpul bersama, membakar daging, kendi tong berisikan anggur. Ditemani sinar bulan purnama, mereka menari riang. Menikmati anggur dan daging panggang nya.

Huang Xuan tersenyum lugas, ia sangat merasa senang dengan keadaan yang ramai ini. Semua kalangan manusia berkumpul bersama. Pakaian mewah tidak menjadikan batasan untuk mereka.

Hingga, satu suara memanggilnya, "Hey saudara kecil! Kemarilah." seru seorang pria yang tengah duduk bersama teman-temannya di depan api unggun. Pria itu kisaran berusia sembilan belas sampai dua puluh tahunan, mengenakan pakaian berwarna hitam dengan ikat pinggang merah yang melingkar di pinggangnya.

Saat itu, Huang Xuan tengah berdiri, bersandar pada pohon besar. Ia tidak mengira bahwa pria itu tengah memanggilnya, sehingga Huang Xuan pun mengabaikannya.

Namun, pria itu kemudian berdiri, lalu berjalan ke arah Huang Xuan berdiri. Lalu, setelah berada tepat di depan Huang Xuan, pria itupun bertanya, "Kenapa kamu tidak menjawab ku?" tanyanya dengan nada yang tenang.

Huang Xuan pun berdiri tegak, menunjuk dirinya sendiri dengan kedua mata yang terbuka lebar, lalu ia pun berbicara, "Aku?"

Pria itu pun tertawa kecil, lalu menepuk bahu Huang Xuan sembari berkata, "Hahaha, ya benar, kamu! Memangnya siapa lagi selain kamu yang berada di sudut gelap seperti ini."

Huang Xuan pun tertawa kecil sembari memegangi tengkuknya, lalu ia berkata, "Hehehe ... ma— maafkan aku senior, aku tidak tahu kalau yang anda panggil itu adalah aku!" ujar Huang Xuan dengan rasa canggung.

Kemudian, pria itu menarik tangan Huang Xuan sembari berkata, "Kemarilah, bergabung bersama kami!"

Pria itu membawa Huang Xuan berkumpul bersama teman-temannya yang tengah menikmati daging panggang dan beberapa anggur didalam kendi.

Tanpa mengetahui apa tujuan laki-laki itu, Huang Xuan tidak menolak, dan saat ini tengah duduk di depan api unggun.

"Nah saudara kecil, ambillah." ucap pria itu sembari memberikan satu daging panggang. Itu adalah kelinci.

Huang Xuan mengangguk nampak ragu, namun ia tetap mengambil daging itu dan berkata, "Terimakasih ... senior!" ucap Huang Xuan.

Pria itu mendengus! Lalu berkata, "Aisshhh, buang itu sikapmu yang seperti itu, tidak perlu sungkan, disini kita semua bersaudara!" ucapnya dengan nada yang cukup keras.

Pria itu mempunyai lima orang teman, dan saat ini, di tambah Huang Xuan, mereka menjadi tujuh orang yang tengah menikmati ketenangan malam dibawah bulan purnama.

Saat itu, merekapun saling berkenalan, dan ternyata! Pria yang pertama menyapa Huang Xuan itu, adalah Xiao Renjian Seorang tuan muda keluarga Xiao dari kota Embun Pagi.

Xiao Renjian adalah tuan muda yang baik hati, bahkan sangat ramah. Ia juga dijuluki sebagai jenius Kota Embun Pagi. Selain sikapnya yang baik dan ramah, tak pernah pandang bulu dengan statusnya yang sebagai tuan muda keluarga Xiao.

Kali ini, kedatangannya dari kota emas menuju Gunung Nirwana untuk mengikuti kompetisi generasi muda dataran tengah, yang selalu di selenggarakan di Sekte Pedang Surgawi. Sekte nomor satu, sekte terkuat di dataran tengah Benua Bintang Biru.

Namun, keluarga Xiao saat ini hanya mempunyai Xiao Renjian, sebagai jenius bela diri untuk mewakili keluarga Xiao dan juga Kota Embun Pagi.

Kota Embun Pagi, mengalami kemerosotan yang sangat signifikan dalam bakat muda di kota tersebut. Saat ini, kota Embun Pagi hanya mengirimkan Xiao Renjian sebagai perwakilan yang akan menjadi wakilnya di kompetisi ini.

Saat itu, Xiao Renjian mengatakan bahwa kompetisi ini dapat diikuti oleh siapapun. Selama memiliki keberanian, kemampuan, dan berusia dibawah dua puluh tahun, maka orang itu dapat ikut serta dalam kompetisi.

Xiao Renjian bertanya kepada Huang Xuan, "Apakah ... kamu juga akan mengikuti kompetisi generasi muda ini?"

Huang Xuan menghela nafas panjangnya, ia pun menjawab, "Tidak senior Ren, aku hanya ingin menonton saja, aku tidak mempunyai bakat dalam seni bela diri. Bahkan, saat ini aku hanya berada pada pembukaan akar spiritual pertama, dan itu telah sejak aku berusia lima belas tahun." ucap Huang Xuan dengan nada yang lemah, ia sangat begitu bersedih.

"Hmmm ... kau berbohong, Xuan!" ujar Xiao Renjian dengan nada yang sangat dingin.

Alis Huang Xuan sebelah terangkat, ia berbicara, "Ti — tidak, aku tidak berbohong. Kalau tidak percaya ... senior Ren bisa memeriksanya sendiri!" ujar Huang Xuan.

Xiao Renjian terdiam, 'Hmmm, kenapa aku selalu merasakan fluktuasi energi yang kuat dari bocah ini!' gumam Xiao Renjian didalam hatinya.

Lalu, Xiao Renjian pun berkata, "Baiklah, ijinkan aku memeriksanya!" ucap Xiao Renjian dengan nada yang tenang, kemudian ia meletakkan telapak tangannya di atas kepala Huang Xuan.

Setelah itu, Xiao Renjian menghela nafasnya, dan berkata, "Kamu benar ... kamu masih belum memasuki tingkat pertama pembukaan gerbang spiritual!" ucapnya dengan rasa kasihan.

Namun, seseorang tiba-tiba datang dengan pasukannya dan berkata, "Xiao Renjian ... tidak aku sangka, kau masih berani untuk ikut serta dalam kompetisi ini!" seorang laki-laki berbicara dengan nada yang sangat sinis.

1
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
lalu tingkat hx saat ini dimana nih?
APRILAH: baru pembukaan gerbang spiritual ke tiga
total 1 replies
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
jdi kek momentnya zxf pas awal2
APRILAH: iya, tapi beda kok, cuma ambil pembukaan aja paling 100-150 kata
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: heem, udh sering juga nemu depan2 gini di novel fantim🗿 jdi keingetnya ya zxf
total 4 replies
Nanik S
Menarik
Nanik S
Siapa wanita Cantik
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
APRILAH: siyapl
total 1 replies
Wang Qiu'er
lanjut thor
APRILAH: siyap kak
total 1 replies
Wang Qiu'er
asli makin seru Thor.
tapi, siapa sebenarnya putri salju itu, dan sepertinya dia sangat kuat dimasa lalunya.
APRILAH: hehehe, terimakasih kak
Putri salju masih menjadi rahasia yang penuh misteri /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Wang Qiu'er
mantap
APRILAH: /Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Nurhani ❤️
Lanjut thor
APRILAH: siyap
total 1 replies
Nurhani ❤️
Lucu sih, tapi menarik banget. gak bikin bosen wkwkwkw
apalagi pas muncul sosok Malaikat Kekaisaran Qin Yi, aku ngebayangin gimana tingkahnya saat itu.
kalo aku jadi Huang Xuan, pasti ngakak ketawa.
tapi, masih penasaran sama putri salju, kemana dia sebenarnya?
APRILAH: mwehehehe, nanti ada ulasan putri salju di bab 80 ke atas kak... semua masih menjadi misteri /Grin//Grin/
total 1 replies
Nurhani ❤️
satu kopi kembali meluncur /Coffee//Coffee//Coffee/
APRILAH: terimakasih kak
total 1 replies
Nurhani ❤️
Tetap semangat Huang xuan/Determined/
dimasa depan, pasti kamu menjadi orang yang hebat /Determined//Determined//Determined/
APRILAH: /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Nurhani ❤️
eh, itu putri saljunya gimana? meninggal kah?
Nurhani ❤️
ok
Nurhani ❤️
awal yang sangat menakjubkan. satu kopi meluncur /Coffee//Coffee/
Nurhani ❤️
Menarik, coba dulu beberapa bab
Wang Qiu'er
Hahaha. ternyata Qin Yi sosok yang sangat lucu.
jadi makin penasaran Thor gimana kelanjutannya.
lanjut up Thor, yang banyak /Grin//Grin//Grin/
APRILAH: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Wang Qiu'er
kadang emang gitu kalo para penguasa mah.
suka memandang rakyat kecil dengan sebelah mata /Facepalm/
APRILAH: /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
total 1 replies
Wang Qiu'er
makin seru Thor, gas crazy up
APRILAH: mwehehehe, siap kak, pelan pelan dulu
total 1 replies
Wang Qiu'er
Karya yang sangat laut biasa.
alurnya mudah untuk dipahami, bahasanya ringan.
Semangat terus untuk author nya /Drool//Drool//Drool/
Wang Qiu'er: sama sama
APRILAH: Terimakasih kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!