Hari bahagia yang harus nya menjadi milik nya ternyata bukan milik nya. sakit, kecewa itu yang Vania rasakan. Mencintai orang yang tak mencintai nya selama ini. Sang pria mencintai nya hanya karena kasihan.
Yuk baca hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Vania berteriak saat salah satu dari mareka ingin menariknya turun dari motor. Vania yang tak ingin di bawa oleh orang yang tak dia kenal langsung menggigit dengan kuat tangan orang yang memegang tangan nya hingga dia menjerit kesakitan.
"Aaaaa!" teriak nya.
Vania langsung melepas gigitan nya dan tak lupa Vania menendang bagian tengah milik pria tersebut hingga dia kesakitan dan memegangi pusakanya.
"Ayo Zah lari!" ajak Vania dengan menarik tangan Azizah yang gemetar saat melihat dua orang berbadan besar.
Mereka berdua berlari dengan meninggalkan motor Azizah. Melihat teman nya kesakitan salah satu pria membantu mengejar target nya, mereka tak ingin gagal jika mereka gagal bos mereka akan marah besar.
Sedangkan Arvin melaju dengan kecepatan sedang menuju kerumah Vania melalui jalan yang sama dengan yang di lalui Vania dan Azizah, dari jauh dia melihat dua orang wanita berlari karena di kejar oleh orang mengerutkan dahi.
"Vania!" batin Arvin yang mengenali baju yang di pakai oleh Vania.
Vania yang menggandeng tangan Azizah terus berlari saat dia melihat ada sebuah mobil dia langsung melambaikan tangan dengan nafas yang ngos - ngosan.
Arvin yang yakin itu Vania langsung menghentikan laju mobil nya dan Vania mendekat.
Tok... Tok...!
Vania langsung mengetuk kaca mobil tersebut dia tak tahu jika Arvin di dalam mobil itu. Arvin yang melihat Vania langsung membuka pintu mobil dan melihat satu orang mengejar Vania tadi mendekat kearah mereka.
"Arvin!" batin Vania yang sadar jika mobil yang dia stop adalah mobil Arvin.
Arvin langsung menghajar orang tersebut saat dia sudah dekat.
Bugh
Bugh
Pukulan demi pukulan di berikan oleh Arvin ke orang tersebut, tak mau kalah dia balik menyerang Arvin karena Arvin sudah memukul nya berkali - kali.
Bugh
Bugh
Dia menyerang Arvin dan memukul tepat dia bagian wajah Arvin dan perut Arvin beberapa kali. Teman satunya yang melihat ada yang menolong target nya langsung berlari mendekat untuk membantu teman nya. Dia langsung mengeluarkan pisau untuk menyerang Arvin dan mengenai tangan Arvin.
Arghhhh.
Jerit Vania yang melihat Arvin terluka dia dan Azizah yang melihat perlawanan tak seimbang langsung mencari sesuatu di semak - semak pinggir jalan dan melihat ada sebuah kayu untuk di jadikan senjata oleh Vania dan Azizah membantu Arvin.
bugh
bugh
"Rasakan berani nya main keroyokan." ucap Vania dan Azizah yang memukuli satu orang berbadan besar.
Arvin yang melihat Vania memukuli orang tersebut langsung memberi perlawanan dia takut terjadi apa - apa dengan Vania. Setelah kedua orang tersebut tak berdaya mereka langsung berlari menuju kearah mobil dan akan melapor jika ada yang membatu target mereka.
Arvin yang melihat Vania membuang kayu langsung mendekat dan memeriksa keadaan Vania dengan cara memutar - mutar tubuh Vania, Membuat Vania merasa heran dengan apa yang di lakukan oleh Arvin.
"Kamu apa -apaan sih Vin?" Tanya Vania yang merasa tak enak saat Azizah teman nya melihat apa yang di lakukan Arvin.
"Kamu baik - baik saja kan! Gak ada yang luka kan?" Tanya Arvin.
"Iya saya baik - baik saja. Kamu tu yang terluka." jawab Vania.
Azizah mengerutkan dahi melihat Arvin yang begitu cemas dengan keadaan Vania, Azizah belum tau jika Vania batal bertunangan karena saat itu Azizah tak datang di saat acara pertunangan Vania kerana dia bekerja.
"Kamu siapa nya Vania?" Tanya Azizah dengan memberanikan diri.
"Saya calon suaminya." jawab Arvin.
Vania membulatkan mata saat mendengar jawaban Arvin dan melihat wajah bingung Azizah.
"Sudah malam Zizah kita pulang." ajak Vania
Vania sengaja mengajak Azizah pulang, karena dia tak ingin Azizah bertanya lebih banyak lagi.
"Kamu mau kemana?" Tanya Arvin dengan menarik tangan Vania saat melihat Vania akan pergi.
"Pulang sama Zizah." jawab Vania.
"Masuk." perintah Arvin.
Mendengar suara Arvin yang sedikit tegas membuat Vania menelan ludah nya.
"Tapi Azizah pulang sendiri Vin. Kasihan! Kalau terjadi apa- apa gimana?" tanya vania.
"Saya bilang masuk, kita akan ikuti teman kamu dari belakang." jawab Arvin dengan tatapan tajam kearah Vania.
Azizah berjalan menuju kemotornya dan Vania masuk ke dalam mobil Arvin setelah melihat tatapan tajam Arvin kearah dirinya.
Arvin melajukan mobil nya perlahan menuju kearah rumah Azizah untuk memastikan Azizah pulang dengan aman, agar Vania tenang.
Sepanjang jalan Vania melihat luka Arvin di lengan dan wajahnya, dia merasa kasihan saat melihat luka di lengan Arvin yang mengeluarkan d4r4h.
"Ada kotak obat?" Tanya Vania.
"Ada di situ." tunjuk Arvin.
Vania langsung membuka tempat yang di tunjuk oleh Arvin dan melihat ada kotak obat.
"Buka baju kamu." pinta Vania.
"Apa! Sabar Van kita belum nikah. Lagi pula saya lagi nyetir Vania kamu mesum ya, Saya tau ini sudah malam." jawab Arvin kaget saat Vania menyuruhnya membuka kemeja nya.
"Kamu mikir apa! Otak kamu tu yang mesum. saya cuma mau ngobati luka di tangan kamu. pikiran nya sudah macam - macam." jawab Vania.
"Gimana buka nya sayang. Kamu saja yang buka." pinta Arvin.
Vania memicingkan mata nya melihat kearah Arvin, dia langsung menoyor kepala Arvin. Karena Arvin selalu mencari kesempatan untuk dia lebih dekat.
"Vania kamu berani ya sekarang sama saya. main toyor kepala saya."
"Habis kamu isi kepala nya licik banget. Tu di depan ada lampu merah kamu bisa buka sendiri kancing baju kami dan turunin bagian lengan yang mau saya obati." tunjuk Vania.
"Hehe...! lampu merah gak bersahabat." jawab Arvin.
Arvin membuka separuh kancing kemeja nya dan menurunkan sedikit kerah baju nya agar Vania bisa mengobati luka nya.
"Rumah teman kamu masih jauh ya?" Tanya Arvin.
"Bentar lagi sampai." jawab Vania dengan mata nya fokus kearah luka Arvin sambil meniup - niup luka itu saat dia mengobatinya.
"Stt." perih Van." rintih Arvin.
"Maka nya saya tiup jangan bawel napa."
Arvin menatap wajah Vania dar dekat saat dia mengobati luka nya. Dia bisa melihat dengan jelas jika Vania sudah mulai bisa menerima keadaan nya saat ini. Setelah selesai membalut luka Arvin, Arvin memberi kecupan di kening Vania.
"Jangan pernah sedih lagi tetap lah cerewet dan kembali lah seperti dulu."pinta Arvin.
Vania yang mendapat kecupan di kening tersenyum dengan memicing kan matanya dan melihat luka di bibir dan wajah Arvin dia langsung menekan luka itu karena Arvin sudah mencium kening nya dua kali.
"Awww....! sakit Vaniaaaa." teriak Arvin.
"Jalan sudah lampu hijau. Main cium saja. Selama saya pacaran sana saudara kutu kupret kamu itu saya gak pernah mau di cium, eh kamu malah selalu ambil kesempatan terus buat cium kening saya." kesal Vania.
Arvin mengira Vania tersenyum suka dengan apa yang dia lakukan ternyata Arvin salah. Vania malah membalas dengan menekan luka di bagian wajah nya. Arvin melajukan mobil nya mengikuti Azizah dan terkejut saat mendengar jika Daffa tak penah mencium nya.
"Serius selama 4 tahun kamu gak pernah ciuman sama Daffa?" Tanya Arvin.
Vania hanya melirik saja dan diam dia menatap Azizah yang sudah sampai rumah nya. Sedang kan Arvin tersenyum saat melihat tak ada jawaban dari Vania.
"Makasih ya Van sudah nganterin saya." ucap Azizah.
"Iya saya pulang ya. Assalamu'alaikum." ucap Vania.
"Waalaikumsalam." jawab Zizah.
Arvin melajukan mobil nya menuju kearah rumah Vania, dia ingin memastikan Vania sampai rumah dengan aman.
Di tempat sesorang dia saat tau anak buah nya gagal, dia langsung membanting ponsel nya dan akan turun tangan sendiri untuk mendapatkan Vania besok.
kan kalian sepasang kekasih
Dasar daffa lelaki brengseknya gak ketulungan😠😠😠😠
mau Sam Vania,tapi tidak mau melepaskan anak manja itu
dan rakus
untung z Arvin keburu datang,, nikahin Vania Vin,, Vania udah minum obat buat P*r*n*s*ng, kasian dia takutnya malah tersiksa,,,
Arvin lg luka z bisa²nya ya curi² kesempatan/Facepalm/ btw Arvin harus bangga loh karena dia pria pertama yg bisa cium Vania/Chuckle//Chuckle/
siapa ya kira² yg mau culik Vania??Daffa kah??
yakin bgt si pasti orang tuanya si Daffa gak bakalan merestui hubungan kalian.