NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Ketiga

Pernikahan Yang Ketiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Cerai / Identitas Tersembunyi / Konglomerat berpura-pura miskin / Cinta Lansia
Popularitas:61.3k
Nilai: 5
Nama Author: CovieVy

Setelah sepuluh tahun menjanda setelah pernikahan kedua, Ratna dihadapkan oleh perilaku tak terduga dari anak tiri yang ia rawat. Setelah menikah dengan Dirli, Amora mengusir Ratna dari rumah peninggalan ayahnya (suami Ratna).

Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria tua memakai jaket ojek online. Pria bernama Robin itu melihat ketulusan Ratna yang menolong orang yang tak dikenal. Dengan lantang ia mengajak Ratna menikah.

Dalam pernikahan ketiga ini, ia baru sadar, banyak hal yang dirahasiakan oleh suami barunya, yang mengaku sebagai tukang ojek ini.

Rahasia apakah yang disembunyikan Robin? Apakah dalam Pernikahan yang Ketiga dalam usia lanjut ini, rumah tangga mereka akan bahagia tanpa ada konflik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Aku Telah Memiliki Istri

Air hangat mengalir pelan di tubuh Ratna, membelai kulitnya yang lelah, namun tak mampu menyentuh gelisah yang mengendap di relung hati. Ada yang tak sinkron. Dirinya, rumah ini, kemewahan yang terlalu megah, bahkan ketiadaan seorang suami di malam pertama mereka.

Ia memejamkan mata, mencoba menyerahkan letihnya pada air. Namun, pikirannya justru menjadi semakin gaduh, riuh oleh tanya-tanya yang tak kunjung usai.

“Kenapa dia pergi tergesa-gesa? Apa dia masih mengaktifkan aplikasi sebagai driver online-nya? Tapi ... bahkan jika iya, apa pantas meninggalkan istri yang dinikahi secara paksa ini, begitu saja?”

Ia menggeleng pelan, seolah bisa menggugurkan pikiran itu. Tapi yang ada justru bertambah.

"Rumah ini ... kenapa bisa dikasih begitu saja? Lengkap dengan perabot, taman, bahkan air panas. Ini bukan dunia yang bisa kami gapai..."

Tak ada jawaban. Hanya gemericik air dan degup jantungnya sendiri yang terdengar.

Usai membilas tubuh, Ratna tersadar satu hal. Ia tak memiliki apa pun di rumah ini. Tak ada tas baju. Tak ada pakaian ganti. Tak satu pun miliknya, bahkan sehelai pun. Dengan langkah ragu, ia membuka lemari. Kosong. Laci rias? Juga kosong. Rapi, seperti rumah contoh yang belum ditempati.

Ia menghela napas panjang. Duduk di pinggir ranjang yang terlalu empuk baginya, yang terbiasa tidur di atas kasur kapuk. Handuk yang membalut tubuhnya tak mampu menghalau rasa dingin mulai merayap hingga ke tulang yang mulai sering nyeri. Ia mendongak memandangi langit-langit putih polos, lalu memeluk tubuh sendiri.

"Aku pikir ... setelah menikah lagi, aku tak akan merasa sendirian. Ternyata sama saja. Sunyi ini lebih terasa perih dibanding saat aku masih sendiri."

Ia menarik selimut, merebahkan diri di ranjang, membungkus tubuh sepenuhnya dengan bed cover yang tebal. Ternyata, cukup mampu menghangatkan diri yang hanya ditutupi handuk. Walau pun tidak mampu menenangkan hatinya yang terus saja merasa gelisah.

'Bisakah aku tidur di tempat asing ini?' batinnya berbisik.

Tapi belum sempat terlelap, notifikasi ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari nomor yang tak dikenalnya.

[Saya dengar dari Amora, kamu baru menikah lagi ya? Kenapa tidak memberi tahu kami? Bagaimana kalau kau bawa dia ke rumah kami. Kebetulan aku dan suamiku akan merayakan ulang tahun pernikahan. Sekalian kami ingin mengenal suami barumu. Acaranya besok pukul dua siang. Kami tunggu.]

[ dari mamanya Dirli ]

Ratna menatap layar ponsel itu lama. Nama pengirimnya menggelitik hatinya.

"Mamanya Dirli? Mertuanya Amora...? Kenapa tiba-tiba mengundangku? Bahkan menyapa begitu akrab?"

Ada getir yang mengendap. Ia tak tahu apakah ini pertanda baik ... atau justru pertanda badai lain yang telah menantinya.

.

.

.

Sementara itu, di tempat lain, Robin akhirnya berhasil menyelesaikan satu dari sekian masalah pelik di perusahaannya. Ia menutup laptop dengan lega, menatap layar monitor yang tak lagi berkedip oleh upaya penyusupan.

"Akhirnya dia berhasil kublokir," gumamnya. Hacker bernama Arya itu, adalah musuh yang tak pernah terlihat namun terus menghantui sistem keuangannya, untuk sementara ini berhasil ia patahkan.

Ia berdiri, menoleh ke timnya yang masih menatap layar masing-masing. "Kalian semua boleh beristirahat," ucapnya setelah melihat jam digital menunjukkan pukul empat dini hari. Ia melepas jas, menyerahkannya kepada Wirya, tangan kanannya.

"Pak, lebih baik Anda istirahat dulu di kamar ruang kantor Anda. Anda belum tidur semalaman suntuk bersama kami. Bahaya kalau tetap bawa motor tua itu dalam keadaan begini," ucap Wirya hati-hati.

Robin menggeleng pelan. Bibirnya tersenyum samar, tapi matanya menyimpan sesuatu yang jauh lebih dalam.

"Sepertinya, mulai sekarang saya akan jarang tidur di sini."

Wirya mengernyit. "Kenapa, Pak?"

Robin memandang jendela yang mulai diterpa fajar. "Apa kau lupa? Saya sudah memiliki istri. Ia pasti merasa bingung ... ditinggal sendiri di malam pertama kami."

.

.

Robin memaksakan diri menyusuri jalanan yang masih sepi oleh aktivitas orang-orang yang menggunakan jalan. Hanya tampak beberapa pengendara roda empat maupun roda dua yang rata-rata bekerja sebagai pengemudi ojek atau mungkin juga taksi online.

Beberapa kali ia mengucek mata, dan sempat nyaris menabrak trotoar saat tubuhnya oleng ke kiri karena rasa kantuk yang tak tertahankan. Lampu jalan yang temaram hanya menambah kesan muram pagi itu. Hawa dingin menyelusup dari sela-sela jaket ojek online yang ia pakai, membuat tubuhnya menggigil pelan.

"Kalai begini, baru sadar ternyata saya benar-benar udah tua."

"Harusnya, tadi dengerin kata si Wirya. Tapi, kasihan juga sama Ratna sendirian ..." gumamnya lirih, mencoba tetap fokus. Tapi mata yang terasa berat, kembali tertutup dengan sempurna.

tiiiiin ...

tiiiiin ...

Braaaakkk ....

Braaakraaakk ...

Suara yang membuat ngilu itu membuat rumah warga tadi belum nyala menjadi terang satu per satu.

1
Safira Aurora
aduh, bu ratna..jangan pergi
Safira Aurora
masih ada 1 lagi yang haru aku kejar thor
Safira Aurora
maraton baca nya thor
Syahril Maiza
readers jadi galon kalau suasana kayak gini thor
Syahril Maiza
bener2 kesel denger si hanza
Safira Aurora
lembut bgt ga tuh, nyesel nancy ninggalin robin
Aku Rajin Membaca
ayo lah thooor, jangan bikin kami menangiiiss
Aku Rajin Membaca
judulnya kok ngeri thor?
Syahril Maiza: iya nih, kayak ada aroma2 buruk
total 1 replies
Aku Rajin Membaca
lalu pergi ke mana dong hanza?
Aku Rajin Membaca
duh, kedengaran ga ya sama istri?
Aku Rajin Membaca
jangan marah dong
Aku Rajin Membaca
ayo lah hanza, kenapa geleng2 kepala begitu?
Purnama Pasedu
Ratna pergi ya,kenapa pada pergi y
Arni
Kenapa jg Ratna bersikap spt itu mau kabur bukannya bertanya baik baik ma Robin ,Hanza jg g mau denger penjelasan,duh jd runyam kyk gini Thor, pokoknya buat mereka semua baik" saja kak
Aku Rajin Membaca
ktinggalan bgt aq
Safira Aurora: ayoh, kenapa tuuu
total 1 replies
Anonymous
aku kasih kop buat semangat begadang thor
MomyWa
aku kasih kopi thor
MomyWa
aduuuhh..mau nangis aku
MomyWa
bu? jngan bu...
Aku Rajin Membaca: readers menjerit. padahal pmbaca udah sayang bgt sama pak robin buuu
total 1 replies
MomyWa
coba pkirkan lah kmbali y hnza
Aku Rajin Membaca: anak labil mah belum bisa diajak berpikir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!