NovelToon NovelToon
Dimanja Suami SMA

Dimanja Suami SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Beda Usia
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

Sebuah bakti kepada orang tua, mengharuskan perempuan berumur 27 tahun menikah dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya yang selama ini ia anggap sebagai adik. Qila yanh terbiasa hidup mandiri, harus menjalani pernikahan dengan Zayyan yang masih duduk di bangku SMA. “Aku akan membuktikan, kalau aku mampu menjadi imam!” Zayyan Arshad Qila meragukannya karena merasa ia lebih dewasa dibandingkan dengan Zayyan yang masih kekanakan. Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Bagaimana keduanya menghadapi perbedaan satu sama lain? Haloo semuanya.. jumpa lagi dengan author. Semoga kalian suka dengan karya baru ini.. Selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Menerima Begitu Saja

“Sudah siap ujian kenaikan?” tanya Qila kepada Zayyan.

“Sudah. Apa ada hadiah kalau aku bisa juara satu?”

“Bukannya juara satu itu terlalu mudah?”

“Lalu, kamu mau aku bagaimana?”

“Kalau nilaimu di atas 85 semua, aku akan memberikanmu hadiah.”

“Deal!” Zayyan langsung setuju karena ia merasa percaya diri bisa mencapai Batasan nilai yang diberikan Qila.

Hari berjalan, ujian yang berlangsung selama 5 hari akhirnya selesai. Selama masa tunggu, Zayyan hanya masuk sesekali saat ada pertandingan class meeting. Selebihnya, ia akan tinggal di rumah untuk menyelesaikan design.

Sementara itu, Qila masih bekerja seperti biasa, berangkat pagi dan pulang pukul 5 sore.

“La, hari ini mau ikut nongkrong tidak?” tanya Irni.

“Tidak, Mbak. Aku harus pulang tepat waktu.”

“Iya deh, pengantin baru.” Qila tersenyum.

Rekan-rekan perempuan dan beberapa karyawan laki-laki sudah tahu perihal pernikahannya. Saat mereka bertanya mengapa tidak membuat acara, Qila hanya beralasan menunggu waktu yang tepat.

Kabar tersebut tentu membuat beberapa orang yang mengagumi Qila merasakan patah hati. Mereka yang bermaksud untuk mendekati Qila sebelum janur kuning melengkung, ternyata sudah tidak memiliki kesempatan.

Hanya Joko yang merasa pernikahan Qila bukanlah berita benar. Ia mengira jika pernikahan Qila hanyalah tameng untuk menghindari laki-laki yang menyukainya.

“La, siapa yang sering menjemputmu?” tanya Joko saat Qila sedang mengambil air di pantry.

“Suami saya, Pak.” Jujur Qila.

“Suami? Kamu tidak salah?”

“Kenapa bisa salah? Yang menjemput saya memang suami saya.”

“Kenapa wajahnya masih sangat muda?”

“Apa salahnya dengan wajah muda, Pak?”

“Apa pekerjaan suamimu?”

“Freelance.”

“Freelance? Kenapa kamu menikah dengannya? Gajimu lebih tinggi dibandingkan dengan gaji freelance.”

“Pak, menikah bukan karena patokan gaji.”

“Tidak usah munafik, La! Nyatanya perempuan jaman sekarang itu perlu uang banyak. Lagi pula, tidak ada perempuan yang mau hidup susah.”

“Apa Bapak melihat hidup saya susah?”

“Tidak.”

“Kalau tidak, berarti saya baik-baik saja, Pak. Permisi!” Qila segera pergi dari pantry.

Ia tidak tahu kenapa Joko mengejarnya terus-menerus. Kebanyakan laki-laki yang menyukainya akan mundur setelah tahu dirinya menikah. Kenapa Joko justru semakin mendekatinya?

Tak mau ambil pusing, Qila kembali mengerjakan pekerjaannya yang mulai terasa lega setelah anak magang bisa bekerja di bawahnya.

Zayyan: Nanti malam Ayah meminta kita ke rumah.

Istri Imutku: Ok.

Zayyan: Apa kamu sibuk?

Istri Imutku: Tidak juga.

Zayyan: Bisakah tetap berkirim pesan?

Istri Imutku: Aku akan membalas saat aku bisa.

Qila meladeni Zayyan yang mengajaknya berkirim pesan, seolah-olah kediaman mereka beberapa hari tidak pernah terjadi. Keduanya kembali seperti semula tanpa ada pertengkaran.

Hubungan mereka juga memperlihatkan kemajuan. Kontak fisik di antara mereka sudah mulai menjadi kebiasaan, hanya saja untuk berhubungan mereka masih memberikan Batasan.

Saat pulang kerja, Qila tidak sengaja pulang terlambat. Ia meminta bantuan kepada driver untuk menjemputnya. Sayangnya, driver hanya bisa mengantarnya sampai mess sehingga ia menghubungi Zayyan untuk menjemputnya.

Sambil menunggu Zayyan, Qila duduk di pos sekuriti. Tak berselang lama, Qila merasa ingin ke kamar mandi. Jadi ia pergi ke toilet dan berpesan kepada sekuriti jika saja Zayyan datang.

“Cari siapa, Mas?” tanya sekuriti yang menghentikan Zayyan.

“Saya mencari Aqeela.”

“Oh! Mbak Qila sedang ke toilet. Silahkan tunggu di sini!”

“Terima kasih, Pak.” Zayyan masuk ke dalam dan memarkir mobilnya di parkiran motor yang ada di dekat pos sekuriti.

Ia duduk di kursi dan menunggu Qila, tetapi sampai 10 menit kemudian istrinya tak kunjung kembali. Zayyan mencoba menghubungi ponsel Qila, tetapi tidak ada diangkat.

Khawatir, Zayyan bertanya di mana letak toilet kepada sekuriti. Dengan arahan sekuriti, Zayyan sampai di toilet, tetapi tidak menemukan Qila di sana.

“Maaf, Kak. Apa Kakak ada melihat Aqeela? Perempuan berhijab dengan pakaian kerja Perusahaan T.” tanya Zayyan kepada perempuan dengan seragam katering.

“Tidak, Dik.”

“Apa ada toilet lain, selain yang di sini?”

“Ada. Kamu lurus saja dari sini, sebelum memasuki aula kamu akan menemukan toilet di sebelah kiri mushola.”

“Terima kasih, Kak.” Perempuan tersebut mengangguk dan pergi.

Zayyan pergi ke toilet yang dimaksud dan menemukan gantungan kunci tas Qila di lantai. Perasaannya tidak enak. Segera Zayyan menyusuri mushola, aula dan beberapa ruangan yang tidak terkunci.

Sampai di ruangan yang ada dipaling pojok, Zayyan mendengar suara. Tanpa pikir Panjang, Zayyan menerobos masuk ke dalam ruangan dan menemukan Qila yang sedang dipojokkan oleh seseorang.

Bug!

Zayyan menendang tubuh laki-laki yang memojokkan istrinya hingga terpental ke samping.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Zayyan sambil mengambil sapu tangan yang ada di mulut Qila.

Terlihat mata Qila yang sembab, pipi kiri memerah dan sudut bibir yang berdarah. Qila tidak menjawab, ia hanya memeluk tubuh Zayyan seolah mencari tempat aman.

“Siapa kamu?” tanya laki-laki yang menyerang Qila.

“Aku suaminya!” jawab Zayyan sembari melepaskan tubuh Qila dan melayangkan tinju ke rahang laki-laki tersebut.

Tidak terima, laki-laki itu membalas pukulan Zayyan. Dengan gesit Zayyan mengelak dan melayangkan tinjunya kembali ke perut laki-laki tersebut hingga merintih kesakitan.

“Sudah, Yan! Kita laporkan saja.” Qila mencegah Zayyan yang bersiap menghantamkan tinjunya.

“Tunggu sebentar!” tentu Zayyan tidak akan menerima perlakuan laki-laki itu begitu saja.

Ia melayangkan tinju beberapa kali sampai laki-laki itu tersungkur. Barulah setelah itu, Zayyan melepaskan jaketnya dan memasangkannya di ditubuh Qila, lalu membawanya ke pos sekuriti.

Sekuriti yang melihat kedatangan Zayyan yang menggendong Qila, merasa bingung dan bertanya. Zayyan menjawab jika mereka sebaiknya segera ke ruangan yang ada di paling pojok dekat aula untuk meringkus pelaku pelecehan istrinya.

Satu sekuriti melapor kepada atasan dan dua lainnya berlari ke ruangan yang dimaksud Zayyan.

“Apa yang dia lakukan kepadamu?” tanya Zayyan lirih.

“Dia…” suara Qila tercekat.

“Tak apa, katakan!”

“Dia mengatakan jika tidak bisa mendapatkanku, maka ia akan merusakku.” Jawab Qila yang memeluk tubuh suaminya.

Ia masih merasakan ketakutan yang luar biasa. Tubuhnya sampai bergetar mengingat kejadian yang baru saja ia lalui.

“Tidak apa. Aku ada di sini. Kita pulang sekarang.”

“Maaf, Mbak. Sebaiknya Mbak Qila ke klinik untuk diobati. Sebentar lagi atasan datang untuk menyelesaikan masalah.” kata sekuriti yang baru saja mendapatkan kabar dari rekannya jika laki-laki yang mereka tangkap ada di ruang pengelola mess.

Zayyan hanya bisa mengangguk dan mengikuti sekuriti dengan Qila di tangannya. Di klinik, perawat jaga memberikan kompres dingin untuk pipi Qila dan salep luka untuk sudut bibirnya.

Sambil memegangi kompres, Zayyan menghubungi kedua orang tuanya. Ia menjelaskan apa yang terjadi dengan Qila secara singkat dan meminta agar mereka datang ke mess Perusahaan T.

1
indy
lanjut
indy
sweet...
indy
lanjut
indy
sweet banget
indy
banyak yang hati, teman sekolah zayyab dan teman kerja qila
Mudrikah Ikah
lanjutan nya mana
Meymei: Sabar ya kak 😁
total 1 replies
Susanti
mampir thor
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
Rian Moontero
qu mampir kak mey🖐🤩🤸🤸
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
indy
hadir
Meymei: Terima kasih dukungannya kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!