"Aku sangat mencintai dan menyayangi mu seumur hidupku, jangan pernah tinggalkan aku Delena,,"
Reno proyoga Mahesa menikahi Delena Ayudia Sanjaya karena perjodohan dua klurga, awal pernikahan yang di benci Reno, kini telah merubah seorang Reno Mahesa mencintai dan menyayangi istrinya, cinta yang begitu besar dan takut kehilangan Delena telah membuat Reno frustasi, Delena sedang mengalami koma dan terjatuh dari tangga, saat hamil tua.
Lalu bagaimana kah Nasib Delena dan Anak dalam kandungan nya?!
Yuk ikuti tiap episode nya hkusus minggu libur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan yang diharapkan
Di perkantoran milik Reno Mahesa, semua tampak tegang dan kaku karena seorang Presdir telah memaki karyawannya yang tidak becus bekerja, tentu saja karyawan itu akan diberhentikan dari pekerjaan, Reno yang tegas dan keras pada seluruh karyawan diperusahaan miliknya tidak pernah main main dalam mengambil suatu keputusan, banyak karyawan yang diputus dari pekerjaannya hanya karena kesalahan kecil, begitulah sikap Reno sekrang, setelah Frans tidak lagi berada di perusahaannya selama lima bulan.
Didalam ruangan perkntoran milik Reno, seorang pria berdiri tegak didepan Reno, dengan tatapan sendu, Reno menatap tak percaya pria yang berdiri didepannya, bibirnya seakan terkatub, irama nafasnya terdengar kasar dan sesak
"Kau,,,,?
"Darimana saja kau,,? beraninya kau tinggalkan aku, hah! seru Reno menahan tangisannya, Reno menghampirinya dan menonjok bahunya "Kau sudah buat aku kecewa dan menderita! menunjuk wajah Pria itu.
"Maafkan aku Tuan,,," ucap pria itu dengan wajah tertunduk.
"Kau___" ucapan Reno menggantung
Reno membalikkan tubuhnya, butiran bening sudah menetes membasahi pipinya, ia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, suaranya tercekat.
"Sekali lagi aku minta maaf tuan" pria itu menyentuh pundak Reno, Reno berbalik dan lngsung memeluknya.
"Trans,,!
Kedua Presdir dan assisten itu saling melepas rindu, mereka menangis bersama, Reno sudah menganggap Frans seperti adiknya sendiri.
"Kukira kau sudah mati frans!
"Aku tidak akan mati cepat Tuan, aku masih memikir kan Tuan dan Nona"
"Kenapa kau baru pulang sekarang, Hah!
"Cerita nya panjnng Tuan sampai akhirnya aku bisa kembali pulang ke negara ku lagi"
"Ayo duduklah di sini, kita cerita banyak hal, kau pasti juga rindu ruangan mu bukan? ruangan kerja mu masih sama seperti dulu, tidak satu orang pun boleh menempati Ruangan itu"
"Terima kasih Tuan,,,"
"Ahh,, syukurlah Akhirnya kau kembali" Reno mendudukkan tubuhnya di sofa dengan bernafas lega, seakan bebannya sudah berkurang satu"
"Ceritakan padaku apa yang sebenarnya sudah terjadi,,?
"Waktu itu diteras kapal pesiar keadaan begitu tenang dan damai, tiba-tiba keadaan di hebohkan dengan adanya berita Bom, keadaan lngsung berubah ricuh dan tidak terkendali, aku pikir itu hanya isu saja dengan adanya bom di dalam kapal pesiar milik Tuan, acara terus aku lanjutkan tak peduli orang-orang yang sedang ketakutan, pada saat itu aku melihat boy datang menghampiriku dan ia menarik ku dari panggung, boy bilang klau memang ada Bom diatas panggung itu, dan Tuan menghubungi ku berkali-kali, aku baru sadar kalau ponsel ku lowbet, baru aku menyadari dan pergi meninggalkan Boy, karena ada orang orang yang harus aku selamat kan, yaitu karyawan yang bekerja di Mahesa group, aku ingin memberitahu mereka untuk menghindari dari panggung itu, Boy terus berteriak memanggil namaku, aku tak peduli terus berlari kearah panggung, tapi pada saat aku berlari, aku bertabrakan dengan seorang wanita paruh baya, tidak mungkin aku tinggalkan wanita yang memohon pertolongan padaku, sudah tidak ada waktu lagi untuk menyelamatkan mereka, Akhirnya aku mengangkat wanita itu dan berlari kearah tepi pagar, banyak orang yang berebut untuk terjun ke laut, mereka saling dorong, aku melihat Boy menghitung angka, sebelum kapal meledak aku loncat membawa wanita paruh baya itu, aku berhasil menepikan wanita itu, sudah banyak patroli yang berada disana untuk membantu, pada saat aku akan naik ke darat, aku melihat seorang anak kecil menangis karena terpisah dari ibunya, aku menarik tangannya lalu menggendongnya tapi saat ingin membalikan tubuh, kapal itu sudah meledak, aku terpental jauh hingga tidak sadarkan diri"
"Ya Allah frans hampir aku gila kehilangan dirimu, Untung kau masih selamat dan Allah masih melindungi mu"
"Iya Tuan,,justru saat itu aku pikir, kalau aku sudah mati hari itu juga, dan sudah meninggal kan dunia ini, ternyata Tuhan masih sayang padaku dan memberiku hidup untuk kedua kalinya"
"Siapa yang menolong mu,,,
"Saat itu tubuh ku terbawa arus ombak, tiba-tiba aku sudah berada disebuah pedesaan terpencil, seorang ibu paruh baya dan anak gadisnya yang menolong aku saat subuh, setiap hari ibu dan anak itu mengambil ikan di laut , dan mereka melihat aku mengambang dengan banyak luka di sekujur tubuhku, dan saat itu juga aku tinggal dirumahnya sampai aku sembuh"
"Dimana kluarga itu sekarang,,?
"Mereka masih berada di italy, tapi aku janji akan membawanya kemari, karena mereka sudah aku anggap kluarga"
"Ya sudah lebih baik kau istrahat dulu, atau aku antar kau pulang,,?!
"Tidak usah Tuan, biar aku istrahat di ruangan kerja ku, rasanya aku merindukan ruangan ku"
"Baiklah,, ayo"
Reno beranjak dari duduknya, saat Frans berjalan didepannya, Reno menghentikan langkahnya.
"Frans,, ada apa dengan kaki mu,,?!
Frans tersenyum kikuk, "Bekas ledakan kapal itu, kaki kanan ku cacat, awalnya tidak bisa berjalan dan aku lumpuh karena dagingnya hancur dan tulang nya patah, dengan pengobatan tradisional akhirnya aku bisa berjalan walau tidak sempurna"
Reno menatap iba, matanya berkaca-kaca, ia begitu terluka melihat kenyataan yang dialami frans, Reno tidak tahan melihat penderitaan asisten nya, ia lngsung memeluk tubuh frans kembali.
"Berapa banyak penderitaan yang kau lalui karena aku frans" tangisan Reno meledak ia tidak akan sanggup melihat orang orang yang disayangi nya harus menderita.
"Tuan,, jngan merasa bersalah, ini sudah takdir yang harus aku terima, sekarang kaki ku pincang dan itu bukan salah Tuan" Frans memberi ketenangan pada Reno.
"Ya Tuhan,,, kau jangan berkata begitu frans, sungguh, tadi saat aku senang dengan kedatangan mu, aku tidak perhatikan jalan mu" Reno melepas pelukan nya "Frans, kau masih tetap bisa bekerja di dalam kantor bukan? dan aku berjanji akan membawa mu ke Korea untuk operasi kaki mu, kau tidak perlu khawatir apapun akan aku lakukan untuk mu"
"Tuan,, aku tidak ingin merepotkan tuan, aku masih bisa bekerja disini saja sudah bersyukur"
"Tidak Frans, kau tidak boleh berkata begitu, kau sudah ku anggap sebagai adikku, akan aku cari Dokter terbaik di dunia ini untuk mu"
"Ayo kita ke ruangan mu"
Reno merangkul pundak frans, berjalan kluar ruangan, menuju ruangan milik Frans.
"Siang Tuan,," sapa Anita membungkuk memberi hormat, dan ia sangat terkejut melihat frans bersama Reno, bukan kah selama ini Frans hilang tanpa jejak? begitu kira-kira bathin Anita berkata.
"Tu__an Frans,,, Selamat datang"
frans hanya mengangguk
"Anita,, kau buat kan kami kopi hitam, bawa kerungan frans"
"Baik Tuan,,,"
***
Sementara itu fanny yang sedang berada di kampus sedang berada di kantin usai mengikuti pelajaran guru killer, ia sedang gerutu bersama teman temannya sambil menikmati es capuccino kesukaan nya.
Dret,, drett,, drett,,
Terdengar getaran ponsel fanny yang ia taruh diatas meja, tertera nomor kantor Reno di layar ponsel.
"Hallo,,,?!
"Siang Nona,, aku Anita,,"
"Anita,,,? ada apa,,?
"Nona,,, Tuan frans,,, hmmm,,," ucapan Anita menggantung
"Ada apa dengan Frans,,,? tanya fanny tak sabar
"Anu Non,,, Asisten frans sudah kembali"
"Apa,,,?! Fanny lngsung berdiri, seakan tak percaya mendengar ucapan Anita.
"Kau jangan berbohong, Anita!
"Aku tidak berbohong Nona, saat ini Asisten frans berada di ruangan nya bersama Tuan Reno"
"Baiklah,, klau begitu aku akan kesana sekarang!
Fanny membereskan bukunya yang tercecer diatas meja dan memasukkan kedalam tas, ia menghabiskan sisa capuccino itu, dan menaruh lembaran uang seratus ribuan dimeja
"Fan loe mau kemana? ko buru buru,,?
"Gue ada urusan sebentar, kerja kelompok nya kita lanjutkan besok ya,, bay,,,"
Dengan cepat Fanni berjalan ke arah parkiran dan masuk ke dalam mobil, ia pergi meninggal kan kampus untuk ke kantor Mahesa grup"
🌳🌳🌳🌳🌳🌳
*
*
@Bersambung