NovelToon NovelToon
Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Ceo Cantik Terjebak Cinta Pria Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Beda Usia
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Helliosi Saja

Sebuah insiden kecil memaksa Teresia, CEO cantik umur 27 tahun, menikah dengan Arga, pemuda desa tampan umur 20 tahun, demi menutup aib. Pernikahan tanpa cinta ini penuh gengsi, luka, dan pengkhianatan. Saat Teresia kehilangan, barulah ia menyadari... cintanya telah pergi terlalu jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Helliosi Saja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 34

Hari-hari berlalu, sebuah mansion besar bergaya klasik Eropa dengan halaman luas yang sejuk. Arga Keadaannya sudah jauh membaik, meski ingatannya masih terbatas. Ia hanya mampu mengingat kampung halamannya, sosok ibu yang samar-samar hadir dalam benaknya, dan sahabat-sahabatnya di tanah air seperti Jaka.

Setiap pagi, Arga bangun lebih awal. Ia menatap keluar jendela kamarnya, melihat pegunungan bersalju di kejauhan. Hatinya terasa hampa. Ada sesuatu yang hilang, yang tak sanggup ia ungkapkan. Sering kali ia duduk termenung lama, membayangkan sosok perempuan yang wajahnya hanya muncul sekelebat dalam mimpi. Hatinya rindu, tapi ia tak tahu siapa yang dirindukan.

Kakek Henry sangat perhatian. Setiap hari, kakek datang ke kamarnya, mengetuk pintu dan mengajak sarapan bersama. Mereka berbincang banyak hal, kebanyakan tentang masa muda Edward, ayah Arga, dan perjalanan panjang keluarga mereka. Arga mulai merasa hangat dengan kasih sayang kakeknya. Ia sudah bisa menerima bahwa lelaki tua penuh wibawa itu adalah kakeknya.

Suatu pagi, kakek Henry mengajak Arga ke kantor pusat Vanderhof Corporation. Sebuah gedung tinggi yang menjadi ikon di kota itu. Arga sedikit canggung saat melangkah masuk, didampingi Mr Lucas yang setia mendampingi setiap langkahnya. Karyawan yang mereka lewati memberi salam hormat pada kakek Henry, sementara memandang penasaran ke arah Arga. Tapi tak ada yang berani bertanya, karena belum ada pengumuman resmi siapa pemuda yang kini sering bersama sang pendiri perusahaan itu.

Arga dibuatkan ruangan sederhana di dekat ruang Mr Lucas. Di sana, setiap hari ia belajar. Mr Lucas mengajarinya banyak hal. Tentang struktur perusahaan, bagaimana bisnis ini berdiri dari awal, cabang-cabangnya di berbagai negara, hingga proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Arga mendengarkan dengan serius, walau kadang bingung dengan istilah-istilah asing dunia bisnis. Namun Mr Lucas tak pernah marah, justru memuji kesungguhannya.

Suatu ketika, Arga diajak menghadiri rapat internal bersama para manajer. Arga gugup. Saat diminta memperkenalkan diri, ia sempat salah ucap dan terdiam beberapa saat. Para manajer saling pandang, tapi Mr Lucas segera menenangkan suasana, mengarahkan rapat kembali berjalan lancar. Seusai rapat, Mr Lucas menepuk bahu Arga pelan, memberinya semangat. Arga tersenyum malu tapi hatinya lega. Ia merasa diterima.

Hari-hari berjalan begitu. Pagi belajar di kantor, sore kembali ke rumah besar kakeknya. Kadang malam harinya, kakek Henry mengajak makan malam bersama, bercerita tentang ayah Arga, tentang ibunya yang bernama Annisa Putri, wanita Indonesia yang dulu membuat Edward meninggalkan segala kemewahan dan pergi jauh demi cinta. Arga mendengar dengan penuh rasa ingin tahu. Ia ingin mengenal ayah dan ibunya lebih dalam, meski ingatan tentang mereka masih kabur.

Sementara itu, jauh di tanah air, Tere semakin larut dalam kerinduan. Sudah sebulan berlalu sejak Arga dibawa ke Swiss, dan bayang-bayang suaminya terus menghantui hari-harinya. Ia lebih sering menyendiri di kamar, menatap kosong pada foto pernikahan mereka yang terpajang di meja rias. Papa Adrian dan Mama Linda selalu mencoba menghiburnya, namun Tere hanya tersenyum tipis, lalu kembali larut dalam diamnya.

Di kantor, Vina mengambil alih tugas Tere. Sahabatnya itu bekerja keras, memastikan semua pekerjaan berjalan lancar. Dan kini, Vina tak sendiri. Jaka yang dulu bekerja di kafe, kini ikut membantunya di kantor. Awalnya hanya untuk sementara, namun lama-lama mereka jadi tim yang kompak, meski sering bertengkar kecil.

Setiap sore, Jaka dan Vina datang ke rumah Tere atas permintaan Papa Adrian dan Mama Linda. Mereka ingin Tere tidak merasa sendirian. Tapi kebersamaan itu sering diwarnai dengan canda tawa, karena Jaka yang suka iseng selalu membuat Vina kesal.

“Eh, mba Vina, kopi buat aku mana? Masa tiap hari aku bantuin kerjaan kamu, kopi aja nggak disediain,” goda Jaka sambil menjatuhkan diri di sofa ruang tamu.

Vina mendelik. “Kopi? Kamu pikir aku ini pembantu kamu, Ka? Kalau mau kopi, bikin sendiri sana. Lagian, bantuin kerjaan? Kerjaan mana yang kamu bantu? Nulis laporan aja salah melulu.”

Jaka cengengesan. “Yah, itu kan biar kamu ada kerjaan revisi, mba Vina. Biar kamu nggak bosan hidup.”

Tere hanya tersenyum kecil melihat tingkah dua sahabatnya itu. Kehadiran mereka setidaknya membuat rumahnya tak terasa terlalu sepi.

Di Swiss, Arga mulai terbiasa dengan rutinitas barunya. Setiap sore, setelah belajar di kantor, ia sering berjalan ke taman belakang rumah kakeknya. Duduk di bangku kayu, memandangi danau yang tenang. Hatinya sering merasa aneh, seolah ada bagian dari dirinya yang hilang. Ia tak tahu, bayangan perempuan yang muncul samar dalam tidurnya adalah Tere, wanita yang begitu mencintainya.

Kakek Henry diam-diam mengamati. Hatinya penuh doa, berharap cucunya bisa segera pulih sepenuhnya, ingatan itu kembali, dan Arga bisa menerima takdirnya sebagai pewaris utama keluarga Vanderhof. Henry tak sabar ingin mengenalkan cucunya kepada dunia, tapi ia memilih bersabar sampai Arga benar-benar siap.

Mr Lucas setia mendampingi. Setiap hari ia memberi laporan pada Henry. Laporan itu selalu menggembirakan. Arga belajar dengan giat, cepat menyerap ilmu, dan mulai memahami dasar-dasar bisnis keluarga mereka.

Begitulah hari-hari Arga di Swiss. Sementara di Indonesia, Tere masih terus merajut harapan. Ia menulis surat yang tak pernah dikirim, menulis tentang rindu yang tak mampu diucapkan, tentang cinta yang kini begitu dalam, meski Arga tak lagi mengingatnya.

Dan di antara dua negeri yang berjauhan itu, dua hati masih saling terikat dalam takdir yang belum selesai ditulis.

1
nuraeinieni
aduh arga serasa aq mau benturkan ke tembok kepalamu spy kamu mengingat tere dan pernikahanmu dgn tere.
nuraeinieni
tdk apa2 tere,perjuangan mu tdk akan sia sia,pasti membuahkan hasil yg manis
nuraeinieni
aduh kenapa pake perjodohan,semoga arga cepat mengingat tere
nuraeinieni
sabar tere,pasti nanti arga akan mengingatmu
nuraeinieni
semoga saja arga langsung mengenal tere
nuraeinieni
semoga ingatannya arga pulih
nuraeinieni
akhirnya kebusukan rio terungkap
nuraeinieni
mewek bacanya,,,😭😭😭😭
nuraeinieni
syukurlah terw akhirnya menyadari arga tulus mencintainya
nuraeinieni
baru nyesal tere,,,;semoga arga cepat sadar.
nuraeinieni
semoga aja kamu yg bucin duluan sama arga.
nuraeinieni
wah wah,awas loh tere nytar kamu nyesal
nuraeinieni
wew suami saling ketemu tp masih malu2 dan jaim
nuraeinieni
syukurlah arga dan jaka daoat pekerjaan.
nuraeinieni
rejeku anak sholeh ya arga,langsung dapat kos kosan murah dan jurangan kosan nya baik.
nuraeinieni
bagus tuh arga,kamu merantau ke jakarta sama jaka,siapa tau kalian dpt kerja yg bagus atau kamubida minta tolong sana mertuamu utk carikan lowongan pekerjaan.
Helliosi: makasih kak bantu support nya ya. baru belajar jadi author🤣🙏
total 1 replies
nuraeinieni
syukurlah kalau kamu merasa bersalah tere,gimanapun arga suami yg sah.
nuraeinieni
walaupun kamu tepis tp bayangan pasangan halal tetap terbayang.
nuraeinieni
tetap semangat arga,,,tunjukan kamu juga bisa sukses dgn kerha kerasmu.
nuraeinieni
yg sabar arga,tere butuh waktu waktu,biarkan tere beroikir jernih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!