Lanjutan Novel Liontin dan Devia Pura-Pura Amnesia
Mustika Naga Biru, slah satu pusaka keramat. Keberadaan Mustika Naga ternyata berdampak yang sangat luar biasa bagi yang memilikinya. Pemilik saat ini adalah keluarga besar Anderson yang di sebut Liontin.
Andara Putri Dharma , seorang gadis yang mempunyai keturunan dari Naga. Naga berwujud manusia bernama Mpu Bathara Naga atau Ki Bledek. Dara mempunyai misi untuk menumpas musuh bebuyutannya dahulu kala, bernama Azael atau Raja Ibliss saat ini.
Keturunan Naga yang lahir di hari dan weton yang sama, yang bisa mengendalikan Pedang Naga Langit setelah bersatu dengan Mustika Naga.
Davin, salah satu keluarga Anderson tertarik dengan Dara. Apalagi ia menyimpan Mustika Naga itu.
Dalam penyatuan itu ternyata memakan korban, yang tak lain adalah Raden Mas Satria Hadiningrat. Satria selama ini dilindungi Mustika Naga atau Liontin yang disimpan keluarga Anderson.
Dara dan Davin harus menyempurnakan Pedang Naga Langit. Dan ternyata....!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bantuan Seorang Gadis
Bugghh....!!!
Davin tersungkur ke depan dan mengenai Devan yang sedang mendorong motornya. Membuat Devan turut serta jatuh dan motornya terlepas.
Brakkk...!!!
"SETAANNNN....!" Teriak Devan sambil memukul lengan Davin, tubuh Davin menindihnya dan Davin hanya nyengir.
"Hantu Azizah nantangin!, SIALAN...!!" umpat Davin kemudian berdiri sambil berkacak pinggang.encarai keberadaan Hantu Azizah.
Kik Kik Kik ....!!!
Tawa hantu Azizah, namun tidak menampakkan wujudnya.
"Bang....!"
"WOOOOYYY....!!"
"KELUAR LUUU...!!"Davin berteriak memanggil hantu Azizah.
"Bang....tolong,..!!"
Hantu Azizah meminta tolong, membuat Davin mengerutkan keningnya.
"APAAN...!!!" Sahut Davin dengan ketus.
"Romli harus mati...Romli harus mati...Kik Kik Kik.....!!!"
Devan dan Davin saling pandang, karena tidak paham maksud dari hantu Azizah.
"Dah di penjara juga dia...!" Sahut Devan sambil mencari keberadaan hantu Azizah. Namun tidak ia temukan.
Begitu juga dengan Davin yang tidak melihat keberadaan hantu Azizah.
"Romi harus mati...!!! Romi harus mati...!!! Kik Kik Kik...!!"
"Hah, Romi?. Siapa Romi?" Devan dan Davin saling pandang.
"Romi penyalur tenaga kerja...Kik Kik Kik....!!"
"Ga mau?, Urus sendiri?" Teriak Davin kemudian membantu Devan mengangkat motornya yang jatuh.
Hantu Azizah tampak marah dengan jawaban Davin, hingga ia menampakkan diri dan mencegat keduanya.
"SETAAANNN....!!" Devan yang kaget pun berteriak. Kemudian mendorong motornya dengan cepat. Bermaksud menabrak hantu Azizah.
Hantu Azizah menghilang dan berpindah ke belakang, kemudian mendorong Davin ke depan.
Kembali Davin tertelungkup ke tanah. "SIALAN LOOO....!!" Davin kemudian berdiri kemudian memasang kuda-kuda, bermaksud ingin menghajar hantu Azizah.
Kik Kik Kik......!!!
Tawa hantu Azizah tentu membuat orang bergidik. Namun tidak dengan Davin dan Devan yang saat ini menghadapinya.
"APA MAU LOO...!!" Teriak Devan.
Namun hantu Azizah justru menampakkan wajahnya yang sudah hancur. Rambut hitam panjangnya semakin menambah seram menutupi sebagian pipinya. Jemarinya panjang. Bau busuk pun menyengat.
Davin dan Devan bergidik ngeri melihatnya. Kemudian Davin mengambil batu dan kemudian melempar ke arah hantu Azizah.
Kena....
Tapi seakan hanya pepesan kosong belaka, sebab hantu Azizah hanyalah bayangan. Kemudian mendekati Davin dan mencekiknya.
Devan berusaha membantu Davin agar terlepas. Namun sial, karena hantu Azizah tidak bisa di sentuh. Hingga Devan tersungkur kedepan.
Davin yang tercekik kehabisan nafas karena ulah hantu Azizah.
Sekelebat bayangan menyambar hantu Azizah dan melemparnya jauh ke arah jembatan, kemudian menghilang.
hosss...hoosss...hosss..!!!
Deru nafas Davin yang terlepas dari cekikan hantu Azizah. Kemudian terduduk di sebelah Devan.
"Cepat kalian pergi dari sini. Biar Azizah aku yang urus!"
Suara seorang gadis yang melempar hantu Azizah berdiri di tengah jembatan. Rambutnya tergerai panjang tampak anggun. Devan dan Davin tidak melihat wajahnya karena gadis itu memunggunginya.
Devan menuruti perkataan gadis itu, kemudian ia menyalakan kendaraannya.
"Vin!, ayooo....!" Teriak Devan kepada Davin yang masih terpana dengan gadis yang melempar hantu Azizah.
Ia kaget ketika Devan memukul pundaknya, hingga Davin pun melompat pergi bersama Devan.
.
.
Sementara itu Azizah tampak meringkuk di ujung jembatan. Ia ketakutan ketika melihat gadis yang melemparnya.
Dara. Dara lah yang melempar hantu Azizah.
"Ampuuuuunnn...!!. Tolong saya Neeeng...!!" Ucap Azizah kepada Dara.
"Apa maumu?" Tanya Dara kepada Azizah.
"Romiiii neeeeng....!"
"Ada apa dengan Romi?" Sahut Dara.
"Romi mengumpulkan gadis-gadis untuk tumbal. Jika tidak sesuai wetonnya, gadis itu akan digilirr oleh Romi dan teman-temannya."
"TUMBAL...!!??" Dara terkejut dengan pengakuan Azizah. Kemudian menanyakan kebenaranya kembali.
"Tumbal apa?"
Azizah menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu untuk tumbal apa gadis yang dibunuh itu.
Sebab ia baru mengetahui ketika sudah meninggal, dan sempat melihat salah satu korban yang sudah menjadi hantu.
Dara menatap Azizah, mungkin ini ada kaitannya dengan Azael yang sedang di sempurnakan kembali.
"Baiklah, suatu saat saya akan menemuinya. Saya berharap kamu jangan mengganggu warga sekitar sini lagi!" Sahut Dara kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Ia pergi secepat kilat menuju ke kost-kostan nya.
.
.
Sementara Devan dan Davin sudah sampai di rumahnya. Kemudian keduanya pun rebahan di lantai terasnya.
Keduanya lelah karena menghadapi hantu Azizah.
"Siapa ya gadis itu. Hantu atau manusia kayak kita?"
"Ga tahu, gue juga baru lihat tadi. Gesit sekali. Kurasa hantu juga dia!" Sahut Devan.
"Jadi penasaran gue bergelut dengan hantu-hantu begitu." Celetuk Davin.
"Mau ngapain?"
"Ya ngapain lah, pemburu hantu mungkin!" Sahut Davin sambil menatap Devan di sebelahnya.
"Tanya engkong Rojali kalau begitu!" Devan menimpali.
Huuuhhh.....!!
Davin menghela nafas panjang, sebab pikirannya berkelana dengan hantu-hantu yang ada di sekitarnya saat ini. Apakah ada atau tidak.
Tapi pernah di kasih tahu sama engkong Rojali. Jika setiap tempat, ada saja penghuninya termasuk makhluk tak kasat mata.
.
.
Dara sudah sampai di kost-an nya. Kemudian ia sejenak menenangkan pikirannya.
Perkataan Azizah tadi mengingatkan tentang Azael yang ingin menyempurnakan diri.
Sementara dirinya menunggu hal itu untuk bisa membinasakannya. Selain itu, Dara juga mencari keberadaan Mustika Naga Biru, agar pusaka yang di milikinya nanti sempurna.
"Dua orang tadi seperti membawa sesuatu yang berkaitan dengan Mustika Naga Biru . Entah mereka memakainya di mana. Tapi firasatku mengatakan demikian." Ucapnya lirih sambil mengingat wajah kedua remaja yang di ganggu Azizah.
"Mungkin tadi Azizah menemuinya untuk minta tolong. Terutama untuk satu nama Romi karena sudah banyak mencari korban dan.....?"
"Sialaaan!!, bisa jadi Romli anak buah dari mereka yang menganut raja Ibliss." Gerutunya.
Karena hari sudah mulai larut, Dara pun segera beristirahat. Esok hari masih banyak tugas dan pekerjaan yang harus di lalui ya.
Dara masih menunggu usianya yang ke tujuh belas tahun agar bisa mengambil pusaka yang di wasiatkan Eyang buyutnya.
Matanya terpejam saat sayup-sayup terdengar rintihan dan permintaan tolong Azizah.
Azizah mendatanginya, namun tidak mengganggu Dara yang saat ini terlelap.
"Ada manusia yang bisa melemparku. Berarti dia bisa memegang ku. Ahhhh... Aku akan mengikutinya terus sampai Romi mati..Yahhh...!!, sampai Romi mati!!" Ucap Azizah, kemudian ia terbang, menyelinap di dinding kost-kostan Dara.
Azizah seperti sudah mempunyai dendam terhadap Romi, yang entah dimana berada.
Dara sudah terlelap pulas dan bermimpi bertemu dengan Eyang buyutnya.
Banyak hal yang dibicarakan Dara dan juga Eyang buyutnya itu. Terutama mengenai Mustika Naga Biru.
"Eyang tidak bisa melihat keberadaannya jika Mustika itu berada di dalam tanah. Karena pancaran cahaya dari Mustika itu akan tertutup oleh elemen tanah dan elemen lainnya. Akan sulit cucuku!" Ucap sang Eyang kepada Dara dalam mimpinya.
Dara menghela nafas, ia berfikir bagaimana cara menemukan Mustika itu nantinya.
Dara akan mengikuti jalan takdir yang sudah menjadi garis hidupnya.
.
.
.
BERSAMBUNG
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kenapa jadi cinta romantis🤣🤣🤣
dirubah oeeee
sama Noveltoon
Horor, horor tahuu🤣🤣🤣