NovelToon NovelToon
Cinta Beda Dimensi

Cinta Beda Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Cinta Beda Dunia
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Jangan Dekati Pria Itu

mita yang sedari tadi memperhatikan nissa yang duduk di depan halaman rumah mereka, ia mulai berjalan mendekati nissa, yang duduk dengan menekuk kedua kakinya dan kaki tersebut ia peluk dengan kedua tangannya, wajah nissa nampak sembab ia

memandang pohon mangga yang rindang dan tengah berbunga di hadapannya, lantas

mita dengan lembut merangkul pundak saudaranya hingga nissa tersadar dengan kedatangan mita.

" nis.. lagi mikirin apa sih?" tanya mita.

nissa menoleh dan tersenyum ke arahnya

" ndak mikirin apa-apa..cuma lagi santai aja mit..kamu sudah makan belum?" tanya

nissa mengalihkan pembicaraan

" sudah barusan niss.." jawabnya.

tiba-tiba mbah uti memanggilnya dari arah ruang tamu

" mit...mita..sini nduk.." panggil mbah uti

" inggih mbah..."' mita menghampiri mbah uti

" mbah uti minta tolong nduk, tolong belikan mbah garam yah nduk..garam kasar.. buat nanti malam,soalnya nanti malam , malam jum'at nduk" jelas mbah uti, membuka ikatan kainnya dan mengambil uang lalu memberikanya pada mita

" iya mbah ,mita berangkat yah mbah" pamitnya pada mbah uti.

mbah uti menghampiri nissa dan duduk di sampingnya.

dalam perjalanan kearah warung mita menelusuri jalan kecil dengan sisi kiri dan kanan di tumbuhi beberapa pohon menteng, dari kejauhan mita melihat sosok arya yang tengah berjalan kaki berlawanan arah.

terlihat arya tersenyum padanya dan mita membalas senyumannya, sosok arya semakin mendekat kearahnya, mita menjadi salah tingkah, dan sosok arya berhenti tepat di hadapanya.

mita menengadahkan kepalanya, sedangkan arya menunduk menatap mita, pria dengan

tubuh tinggi itu lagi-lagi mengulas senyuman mautnya pada gadis manis dengan tubuh ramping hingga gadis itu meleleh di buatnya.

" kamu mau kemana de?" tanya arya

" ehmm..mau kewarung, di suruh mbah uti beli garam mas.." jawab mita

" mas antar yah de mita?" izin arya pada mita tangannya bersedekap matanya menatap mita dengan kagum

" ndak usah mas arya, terimakasih lagian warungnya sudah dekat kok mas" ujar mita

memalingkan wajahnya, hingga pipinya mulai merona di tatap seperti itu

" ndak apa de mita..udah ayo mas antar" tanpa izin dari mita tiba-tiba tanganya sudah di gandeng oleh arya, sungguh pria yang agresif

" mas..tanganku..tolong di lepaskan" pinta mita

" oh iya maaf de..hehehe kelepasan.." jawabnya sambil terkekeh

mita tersenyum tipis dan lagi-lagi memalingkan wajahnya, tiba mereka di warung mbak sri.

"' mbak garam kasarnya satu bungkus nggih mbak" pinta mita.

terlihat arya mengerutkan kening

" eh..ada den arya..mau beli apa aden..?" tanya mbak sri

" beli garam kasar seratus bungkus ada?" tanya arya dengan wajah serius dan mita melongo menatap wajah arya hingga bibir

tipisnya sedikit terbuka

" ndak ada den..,paling juga dua puluh bungkus den" terlihat mbak sri mengeluarkan dus yang berisi garam kasar

" kasihkan semuanya ke mita mbak" perintah arya

" iya..den..buat mita yo den.. tak kirain buat aden.." celetuk mbak sri.

terlihat arya menatapnya tajam dan mbak sri

dengan terbata-bata meminta maaf pada arya

" ma..maafkan saya den.." mbak sri menunduk.

terlihat arya mengeluarkan dua lembar uang seratus ribuan, dan melempar ke meja mbak sri, terlihat tangan mbak sri mulai gemetaran saat mengambil uang itu dan mengembalikan uang lebih milik arya

" uangnya kelebihan den.." ujar mbak sri

" buat kamu saja!" seru arya sambil mengangkat kardus berisi garam.

mita masih melongo menatap wajah tampan

arya

" ayo de mita..kok malah bengong..ayo" ajak arya kepalanya mengangguk tegas memberi isyarat agar lekas pergi dari warung mbak sri.

mita tersadar dan mereka berlalu

" banyak banget mas belikan aku garam.?tanya mita keheranan

"' ndak papa buat persediaan nantinya jika di butuhkan lagi"' jawabnya sembari tersenyum ke arah gadis anggun dengan rambut sebahu.

mereka berjalan berdampingan menelusuri jalan kecil itu, terlihat arya berjalan dengan

santai membawa kardus berisikan garam, beberapa saat kemudian rumah mita mulai

terlihat dan mita menghentikan langkahnya di susul arya.

" sampai sini saja mas arya, takut mbah uti lihat" tutur mita matanya mengawasi sekeliling

" memangnya kenapa kalau sampai mbah kamu tau? ndak baik mengantar wanita di

tengah jalan seperti ini de mita.." ujar arya

ia pun sebenarnya ingin berkenalan dengan

neneknya mita, ia sangat penasaran dengan gadis itu yang tiap malam datang dalam mimpinya dan wajah gadis itu selalu hadir dalam imajinasinya

" wes mas arya ndak papa aku di antar sampai sini saja, lain kali aku kenalkan sama

mbah uti kalau aku sudah siap yo mas..." pinta mita dengan wajah memelas

" iya..iya..tapi bener yah.. aku di kenalkan sama mbah mu de..?" tanyanya memastikan

" bener mas...pasti aku kenalkan sama mas arya" jawab mita.

terlihat arya meletakan kardus dan merogoh dompetnya..lima lembar uang seratus ribu ia keluarkan dan kemudian ia berikan ke mita

" jangan menolak!! kalau kamu nolak mas akan mencari rumahmu..dan ngasih tau ke

mbah uti kalau mas calon cucu menantu.." ancam arya.

matanya sangat tajam menatap mita, mata tajam itu seperti tak asing saat mita mengamatinya, mita tertegun sesaat, terlihat

arya mengambil kardus itu dan memberikannya pada mita beserta uangnya, mita terdiam membisu sampai arya berlalu,ia

lupa mengucapkan terimakasih pada sosok yang ia kagumi.

" terimakasih..."bisiknya yang hanya di dengarnya sendiri sedangkan sosok arya telah menghilang di tikungan jalan.

mita mengangkat beban berat itu hingga terseok-seok, nafasnya naik turun,beban dua

puluh kilo garam ia bawa sampai kedalam rumah, terlihat mbah uti dan nissa keheranan

dengan apa yang mita bawa.

" itu apa mit?" tanya nissa menghampiri mita dan membuka kardus yang mita letakan ke atas tanah

" mbah uti beli garam kasar sebanyak ini untuk apa mbah?" tanya nissa

" ndak tau..mbah cuma beli satu bungkus lah kok mita bisa bawa sampai segitu banyaknya?" tanya balik mbah uti yang kini menghampiri cucu-cucunya.

mita duduk di bangku kayu ruang tamu mengambil gelas bekas neneknya minum

dan menuang air dari dalam teko, menenggaknya hingga tandas

" ini mbah buat beli beras dan daging ayam..mita di kasih uang dan di belikan garam sama kawan mita mbah" mita

menyodorkan uang yang di beri oleh arya.

mbah uti menebak dalam hatinya,

" pasti arya anak juragan teh itu"

" ndak sudi mit..ambil garam dan uang itu kembalikan pada arya!!..mbah ndak sudi...!" seru mbah uti.

mita kaget bukan kepalang..bagaimana bisa

neneknya tau tentang arya? apakah nissa yang mengadu? hatinya berkecamuk saat itu.

" mbah uti tau dari mana mbah? kalau arya yang memberikan uang itu?" tanya mita keheranan

" mbah dengar obrolan kalian kemarin nduk..jangan di kira mbahmu ini sudah tuli!" jawab mbah uti suaranya semakin serak

" mbah ndak akan mengizinkan kamu mendekati laki-laki itu mita, jangan dekati

pria itu !!" hardik mbah uti dada nya panas ia terduduk dan menitikan air mata.

seakan mengenang kejadian dua belas tahun lalu, mita ikut menangis kala melihat neneknya menangis, ia tidak tau kenapa

neneknya melarang ia dekat dengan arya, ia pun pergi masuk kedalam kamarnya.

1
anggita
Ok👌Thor, lanjut berkarya tulis moga novelmu lancar jaya.
anggita
ikut ng👍like aja. dukungan 2👆👆iklan.
anggita
Awalan nama" orang seperti Nisa, Alya pakai huruf besar.
Yuli: oke kaa di catat ✍️
total 1 replies
anggita
Sekedar saran saja🙏, kalau bisa tiap awal paragraf/alinea pakai huruf besar.
Yuli: oke siap kak nanti kita bikin hurup besar nya di setiap kata bicara nya
total 1 replies
Myumaruu
Tega bener juragannya/Frown/
Myumaruu: ditunggu kakkk/Smile/
Yuli: hihi nanti dapat balasan ko ka tenang aja🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!