Bidikan Cinta Istri Kecil

" Lily udah dong jangan menangis " ucap Robert mengelus-elus pipi Lily yang masih di tindihnya .

" Gimana, nggak, nangis, hiks , sakit " kata Lily mewek .

" Iya, maaf Sayang, aku akan melakukan nya dengan pelan , tahan ya " ucap Robert mulai bergerak pelan perlahan memberikan Lily kenyamanan .

" Ahhh, Om" Lily meremas punggung Robert ketika merasa sakit , nikmat dan juga bergejolak disaat bersamaan.

Robert mengelus-elus kepala Lily dan mengecup berulang kali, menunjukkan rasa sayangnya pada Lily dalam percintaan mereka.

" Aaaaak" teriak Lily ketika tubuhnya mulai bergetar menerima setiap hentakkan Robert.

Muachhh

Lily meremas tangan Robert yang dipegangnya berulang kali sampai akhirnya mereka mencapai puncak bersama dan menuntaskan malam pertama mereka.

Keesokan paginya.

Lily masih menangis sesenggukan walaupun sudah selesai Robert mandikan dan duduk meluruskan kakinya diatas ranjang.

" Lily udah dong jangan menangis lagi " ucap Robert yang jadi merasa bersalah melihat Lily terus menangis .

" Om , hiks, udah bikin aku, nggak bisa jalan " tangis Lily yang merasa sakit setiap kali ingin mencoba berjalan .

" Itu adalah efek dari percintaan kita semalam , kamu tidak perlu khawatir" kata Robert mengelus-elus kepala Lily.

" Terus kalau aku mau kemana-mana gimana , selama Om di perusahaan" ucap Lily yang sebenarnya lebih ketidak mau di tanggal Robert.

" Lily tenang lah, aku akan mengurus mu dan bekerja dari rumah saja " ucap Robert mengecup kening Lily .

" Beneran begitu?" tanya Lily memastikan.

" Iya " kata Robert menarik selimut untuk menutup kaki Lily .

" Tunggu disini aku ambilkan sarapan dulu " Robert segera keluar kamar .

" Hwaaaa, pokoknya aku harus mengandung anak Om Robert biar dia terus sayang - sayangin aku " kata Lily yang sebenarnya sangat senang dan bahagia bisa melewati malam pertama bersama Robert.

" Aku mau punya dedek bayi , yang mirip kapan perlu sama persis dengan Om Robert agar aku bisa memandang duplikat nya setiap hari " kata Lily yang sudah kecintaan banget sama Robert.

" Lily sarapan dulu " ucap Robert duduk di tepi ranjang dan menyuapi Lily sarapan .

" Gimana apa kamu merasa jauh lebih baik?" tanya Robert setelah beberapa saat .

" Masih sakit Om " jawab Lily menatap Robert yang duduk menyuapi nya .

" Itu karena pertama kali, maaf kan yang membuat kamu sakit " ucap Robert memegang tangan Lily lalu mengecupnya .

" Tidak, apa-apa kok Om , aku senang bisa melayani suami aku " ucap Lily dengan tulus menatap Robert penuh cinta yang terlihat jelas dimatanya .

" Terimakasih" ucap Robert memeluk Lily dan mendekap dalam pelukan nya cukup lama .

............

1 Minggu kemudian.

" Om ada liat boneka aku nggak?" tanya Lily yang ingin tidur menatap Robert yang duduk diatas ranjang bermain ponsel .

" Dicuci " jawab Robert singkat tanpa mengalihkan tatapan nya dari ponsel.

" Lah kok dicuci , kan belum setahun dipakai ?" kata Lily .

" Ulangi?" pertanyaan Robert meletakkan ponsel nya dan menatap Lily .

" Belum setahun dipakai" ulang Lily .

" Huftt, tidurlah" ucap Robert bernafas kasar mendengar pernyataan istri kecil nya itu .

" Mmmmm, aku terbiasa tidur peluk boneka " Lily akan keluar kamar mengambil boneka yang barangkali sudah kering .

" Mulai sekarang peluk aku setiap malam " ucap Robert yang menyuruh pelayan mencuci boneka itu agar Lily berhenti memeluknya ketika tidur .

" Lah kok gitu, dulu aja Om nggak mau dekat-dekat aku sekarang aja minta dipeluk " ucap Lily duduk diatas ranjang menggelengkan kepalanya.

" Karena sekarang udah berbeda Lily " ucap Robert.

" Apa nya yang beda Om?" goda Lily mengangkat sebelah alisnya.

" Ya, ya , maksud aku kitakan suami istri jadi tidak baik jika tidur ada penghalang apalagi pembatas " jelas Robert dengan sedikit gelagapan.

" Lah bukannya Om yang pengen ada pembatas antara kita sejak dulu " ucap Lily mengingatkan Robert.

" Lily dulu aku melakukan itu karena tidak ingin menjamah kamu " kata Robert dengan jujur .

" Tapi akhirnya Om jamah juga kan " kata Lily naik keatas ranjang dan berbaring disamping Robert.

" Ya kamu kenapa membuat aku marah " ucap Robert yang benar-benar kesal dan marah saat Lily tiba-tiba minta cerai padanya .

" Ya kan aku cuma minta cerai " kata Lily tanpa dosa .

" Cuma kamu bilang " suara meninggi Robert.

" Mmmm, Om hari-hari aja marah , setiap kali bicara sama aku pasti marah. " kata Lily yang berbaring telentang memainkan ujung selimut .

" Ya gimana nggak marah kamu itu selalu bikin emosi " ucap Robert.

" Terus Om bikin apa? Om pikir aku nggak kesal gitu kena marah tiap hari " komplen Lily melawan pada Robert.

" Terus mau kamu apa?" pertanyaan Robert.

" Mau dipeluk Om " kata Lily setelah beberapa saat .

" Yaudah sini " kata Robert merentangkan kedua tangannya lalu berbaring mendekap Lily dalam pelukan nya .

Muachhh

Muachhh

" Apa sih Om, kayak orang cabul mengecup setiap saat " ucap Lily juga melingkarkan tangannya dipinggang Robert.

" Siapa yang punya hak melarang aku mengecup istriku sendiri " ucap Robert dengan mutlak .

" Apa aku juga tidak punya hak untuk menghentikan Om?" pertanyaan Lily.

" Tidak sama sekali, karena setiap bagian ditubuh kamu ini milik aku " pernyataan Robert.

" Lah bagaimana mungkin Om bisa mengklaim aku punya Om ?" pertanyaan Lily.

" Pertama aku sudah menikahi kamu secara agama dan hukum dan kedua aku juga sudah memiliki kamu seutuhnya Lily saat kita melewatkan malam pertama " suara serak Robert.

" Berarti Om juga punya aku dong?" kata Lily yang diangguki Robert.

" Lily kamu punya hak penuh terhadap ku dan seluruh kehidupan ku sebagai seorang istri " pernyataan Robert.

" Ahhhh, yang bener ?" goda Lily mengedipkan sebelah matanya.

" Beneran Lily ." ucap Robert.

" Nggak boleh nikah lagi ya " kata Lily yang diangguki Robert.

" Kok Om malah mengangguk sih , Om beneran mau nikah lagi ya " pertanyaan Lily .

" Tidak Lily , aku tidak akan menikah lagi, cuma kamu istri aku " ucap Robert.

" Cuma kamu yang akan menjadi ibu dari anak-anakku kelak " sambung Robert yang perlahan benar-benar jatuh cinta dengan Lily .

" Tapi aku kasihan sama anak Om nanti?" ucap Lily tiba-tiba

" Kenapa?" heran Robert.

" Masa dapatnya susu bekas " ucap Lily yang membuat Robert langsung meremas pinggang Lily yang dipegang nya .

" Lily keluarkan aku ingin menghisapnya" ucap Robert yang jadi bergejolak dan punya hasrat lebih .

" Ihhhh, Om apa sih udah aku bilang kalau ,"

" Lily keluarkan dan masukkan kemulutku" ucap Robert mengangkat Lily lebih keatas .

" Om tapi,"

" Sayang " ucap Robert meminta yang membuat Lily langsung luluh lantah memberikan apa yang Robert minta.

" Lily lepas bajunya " kata Robert yang merasa tidak leluasa .

" Iya " kata Lily melakukan semua yang Robert minta , Lily terlalu cinta dan sayang untuk sekedar menolak keinginan Robert.

" Lily ayo bercinta lagi "