Cerita ini hanya fiktif semata, hanya karangan belaka dari penulis, mohon maaf jika ada ke samaan nama & tempat.
Kisah seorang anak manusia yang mempunyai kelebihan dari anak-anak yang lain yang berjuang bertahan hidup setelah kematian yang tragis kedua orang tua nya yang menjadikan nya seorang penguasa dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGAKUAN ISA KEPADA GERHANA
Sejak kelahiran Muhammad Ghazi ke dunia, sebagai pelengkap rumah tangga Gerhana dan Angel serta membuat Pak Adi Cokro dan Mat Gondrong menjadi seorang kakek, kehidupan Gerhana pun menjadi sangat bahagia. Terlebih lagi, usahanya semakin besar, bahkan sekarang keempat teman dekatnya (Toni, Rio, Anca, dan Leo) memegang dua sampai tiga usaha setiap orang. Sementara itu, Paman Mat Codet dan Paman Naga Bonar diangkat Gerhana menjadi orang kepercayaannya.
Tibalah di suatu malam, saat Isa—yang paginya baru pulang dari luar kota untuk mengurusi usaha barunya yang baru dibuka beberapa minggu lalu—tengah duduk bersantai di teras rumah. Ditemani secangkir kopi hitam hangat, beberapa makanan ringan di atas meja, dan sebatang rokok di tangannya, Isa menikmati malam itu sendirian karena Lyra sedang beristirahat tidur di kamarnya.
Ketika Isa sedang asyik menghisap rokoknya, muncullah Gerhana dari dalam rumah sambil membawa secangkir kopi hitam hangat yang sengaja ia buat di dapur. "Lagi santai, bro?" sapa Gerhana. "Oh, ya, bro, ini lagi santai saja menikmati udara malam. Ayo gabung, bro," ajak Isa. Tanpa menjawab, Gerhana duduk di kursi di sebelahnya sambil menikmati kopi hitam hangatnya. "Ngomong-ngomong, bagaimana usaha barumu yang di luar kota, bro?" tanya Gerhana. "Alhamdulillah, bro, berjalan lancar meskipun baru semingguan," jawab Isa. "Alhamdulillah kalau semua berjalan lancar," ucap Gerhana.
"Oh, ya, bro, kenapa kamu enggak fokus dengan usahamu yang ada di dalam kota saja? Yang di luar kota kan bisa kamu percayakan kepada keempat temanmu (Ucil, Nico, Boby, dan Jery)," tanya Gerhana. "Aku sih penginnya gitu, bro, fokus usaha di dalam kota saja biar yang di luar kota diurus sama mereka (Ucil, Nico, Boby, dan Jery). Ini lagi nunggu waktu yang tepat saja supaya aku punya waktu banyak buat Lyra dan segera menyusul kalian untuk mendapatkan momongan," jawab Isa. "Benar, bro. Usaha memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah keluarga," ucap Gerhana. "Siap, bosku! Delapan enam!" seru Isa.
"Oh, ya, bro, sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan dan sekaligus aku ingin meminta maaf kepadamu," tutur Isa. "Apa yang ingin kamu sampaikan, bro?" jawab Gerhana. "Ini soal Alex, bro," terang Isa. "Alex? Ada apa dengan Alex?" jawab Gerhana.
"Sejujurnya, akulah orang yang telah menghabisi nyawa Alex, bersama Paman Naga Bonar. Aku telah menyusun rencana untuk menghabisinya di markas Paman Naga Bonar, saat kamu dirawat di rumah sakit. Aku meminta bantuan Paman Naga Bonar untuk mengirimkan anak buahnya mengawasi Alex dan membawanya ke markas Paman Naga Bonar. Sesampainya di markas, aku sendiri yang menghabisi nyawa Alex dan meminta tolong kepada Paman Naga Bonar untuk menyuruh anak buahnya membuat mayat Alex guna menghapus jejaknya. Aku juga meminta bantuan kepada Paman Mat Codet untuk berpura-pura membantumu mencari keberadaan dan jejak Alex," jelas Isa.
"Sebenarnya, aku juga telah lama menduga di balik hilangnya Alex pasti ada keterlibatan orang-orang di sekelilingku dan aku yakin kamu pasti terlibat di dalamnya. Hanya saja, aku tidak ingin menuduhmu tanpa adanya bukti yang kuat. Namun, sayangnya, aku tak menemukan bukti apa pun yang mengarah kepadamu atas keterlibatanmu dalam kematian Alex. Aku juga tak sepenuhnya menyalahkan dan membenarkan tindakanmu, karena manusia tidak akan luput dari khilaf dan salah. Dan jika aku berada di posisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama sepertimu.
Hanya saja, yang sangat aku sesalkan dari kejadian itu, aku tidak bisa mencegah terbunuhnya Alex dan dari kejadian itu pasti akan menimbulkan dendam. Aku yakin, sampai sekarang ayahnya Alex masih menyimpan dendam dan akan menuntut balas atas kematian anaknya.
Balas dendam itulah yang tidak aku inginkan. Kalaupun aku mau, sudah lama aku membalaskan dendamku kepada orang tua Alex yang tengah menghabisi kedua orang tuaku dengan sangat kejam dan telah membumihanguskan desaku. Tapi, itu tidak kulakukan karena kalaupun aku membalaskan dendamku, maka aku sama saja jahatnya, bahkan mungkin lebih jahat lagi dari mereka.
Aku yakin dan percaya semua yang telah terjadi di dunia ini sudah ada yang mengaturnya dan kita sebagai manusia biasa hanya bisa menjalankan semampu kita," jelas Gerhana. Mendengar penjelasan Gerhana, Isa pun menjadi kagum dan semakin menghormatinya. "Kamu memang selalu menjadi orang yang bijaksana, bro," jawab Isa.
Tak terasa, karena asyiknya mereka berbincang, waktu terus berjalan dan menunjukkan pukul 23.00. Seperti nya sudah malam bro, Ayo kita msuk kedalam. Ajak Gerhana kepada Isa. Siap bos ku delapan enam. Jawab Isa kepada Gerhana. Mereka pun segera mengakhiri perbincangan dan masuk ke dalam rumah untuk beristirahat tidur.
Gerhana segera masuk ke kamarnya. Dia melihat istrinya, Angel, yang tengah tertidur pulas dan melihat anaknya di kasur boks bayi pun tengah tertidur pulas.
Satu per satu Gerhana menatap wajah mereka. Dengan senyum bahagia yang terpancar di wajahnya, Gerhana merasakan kebahagiaan yang tak terkira karena saat ini ia dikelilingi oleh orang-orang yang sangat mencintai dan menyayanginya, serta ditambah lagi dengan kehadiran seorang bayi laki-laki sebagai penerusnya kelak.
Setelah puas melihat kedua orang yang sangat dicintainya, Gerhana segera melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim dengan menjalankan ibadah salat Isya dan diteruskan dengan salat sunah dua rakaat, lalu ditutup dengan berzikir.
Setelah dirasa cukup, Gerhana beranjak menuju tempat tidurnya. Dengan sangat hati-hati, ia mulai naik ke atas kasurnya, takut membangunkan Angel yang sedang tertidur pulas, dan akhirnya Gerhana pun tidur dengan memeluk istrinya tercinta.
Maaf ya, Guys, Author agak lama update bab terbarunya, dikarenakan Author akhir-akhir ini banyak sekali yang harus Author kerjakan jadi kurang ada waktu untuk update bab terbaru.
Mohon dukungannya, Guys, dengan cara klik tombol like-nya ya dan kalau tidak keberatan klik juga tombol hadiahnya buat Author-nya, agar Author-nya bisa tambah semangat dalam meng-update bab-nya