Majikan Kejam Itu, Suamiku!

...🍀🍀🍀...

Wira keluar dari kamarnya setelah mendapatkan seruan dari pembantunya. Hati yang terus bertanya tentang siapa yang datang, membuat Wira memaksakan tubuhnya untuk segera beranjak dari kasur empuknya yang menemani harinya sejak pagi.

Wira terlihat menuruni anak tangga, dan matanya langsung mengarah kepada sebuah ruang tamu yang memperlihatkan seorang wanita yang duduk membelakanginya.

"Anna!" Seru Wira setelah sampai disana. Anna segera berdiri setelah kedatangan Wira.

"Ada apa? Apa ada masalah?" Tanya Wira lagi yang terlihat keheranan atas kedatangan Anna yang tiba-tiba tersebut.

"Dokter. Maaf, saya datang tiba-tiba kesini tanpa memberitahu Dokter. Saya ingin mengembalikan uang yang pernah saya pinjam sewaktu Dokter membelikan baju-baju untuk anak saya." Ujar Anna menjelaskan maksud kedatangannya kemari.

"Anna. Aku memberikannya bukan untuk di sebut hutan oleh mu. Aku memberikannya untuk anakmu" jawab Dokter Wira.

"Maaf Dok. Bukannya saya tidak menerima pemberian Dokter. Tapi saya memiliki suami, dan suami saya tidak mengijinkan laki-laki luar yang bertanggung jawab atas anaknya."

"Tapi Anna..." Protes Wira namun segera di potong oleh Anna.

"Maafkan saya Dok. Jangan mengatakan apapun lagi. Ini uangnya, saya mohon Dok, terima saja uang ini! Saya sangat berterima kasih karena Dokter sudah sangat baik kepada saya. Setelah ini, saya tidak akan menemui Dokter lagi. Saya mohon pamit! Terimakasih banyak atas bantuan Dokter. Semoga Dokter bertemu dengan orang yang sangat baik dan bisa menjadi pendamping hidup Dokter dengan bahagia." Lanjut Anna memotong perkataan Wira.

Disaat Wira masih mematung dan mencerna setiap perkataan yang du ucapkan Anna. Anna pun pergi dengan membawa senyuman tipisnya. Entah kenapa, Wira merasa bahwa Anna seperti ingin pergi sangat jauh. Bahkan, Wira tidak sempat bertanya, dari mana Anna mendapatkan alamat rumahnya. Dia hanya diam seakan tubuhnya telah di kunci oleh sesuatu yang sangat besar, hingga membuatnya bungkam terlalu lama.

"Anna. Tunggu!" Teriak Wira yang telah tersadar. Dia menyusul Anna dengan setengah berlari. Namun, setelah dirinya sampai di depan pintu, dia terlambat, Anna sudah pergi dengan sebuah taksi.

"Apa maksud dia berbicara seperti itu? Apa dia akan pergi jauh?" Gumam Wira penuh tanya.

"Kenapa kamu datang Rayana?" Tanya Abi dingin dengan tatapan datar.

"Kenapa kamu membekukan ATM ku Abi?" Protes Rayana yang terlihat menunjukan ekspresi marah.

Abi terlihat mendecah sambil terkekeh kecil sebelum menjawab pertanyaan Rayan.

"Kenapa? Bukankah kamu tidak memerlukannya lagi?" Tanya Abi sarkas.

"Apa maksudmu Abi? Aku pikir, kamu mencintai aku dan tidak melakukan ini walaupun kita sempat bertengkar" jawab Rayana kesal.

"Aku memang tidak seperti itu Rayana. Tapi kamu lah yang memaksaku melakukannya" jawab Abi.

"Katakan dengan jelas Abi. Ada apa? Dan kenapa kamu memblokir ATM ku?" Tanya Rayan lagi yang mulai malas berdebat.

"Aku memiliki rumah yang mewah, perusahaan yang banyak, serta pekerjaan keras. Selain itu, aku juga seorang Dokter. Kenapa kamu pergi meninggalkan aku dan ingin kembali kepada Andreas?" Tanya Abi balik dengan sorot matanya yang tajam.

Rayana nampak diam dan menjadi gugup sendiri oleh pertanyaan Abi. Dia memang menikmati semua harta Abi dengan bebas, namun satu kekurangan Abi yang membuat Rayana ingin kembali kepada Andreas. Yaitu waktu dan kasih sayang Andreas yang selalu dia dapatkan, walaupun Andreas dalam keadaan sesibuk apapun, Andreas selalu menyempatkan waktunya untuk datang kepada Dirinya. Sangat berbeda dengan Abi, Rayana memang menyukai Abi karena Abi selalu memberikan apapun yang dia inginkan, tapi hanya sedikit waktu yang dia dapatkan dari pemuda dengan perawakan tampan tersebut. Dia pun menjadi bingung sendiri, antara mencintai Andreas atau mencintai Abi. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, Rayana merasa, dia lebih membutuhkan waktu dari pada keindahan harta. Jika di bandingkan, Andreas juga kaya, dan dia masih bisa membagi waktunya untuknya selama menikah. Akan tetapi, Andreas tidak se-loyalitas Abi.

Memikirkan itu membuat Rayana sangat pusing, Rayana pun akhirnya membuka suara setelah beberapa menit yang lalu terdiam karena berpikir untuk mencari alasan yang tepat untuk mengelabui Abi seperti biasanya.

"Abi sayang. Aku tidak benar-benar mendekati Andreas." Jawab Rayana lembut. Rayana yang semula berdiri di depan meja kerja Abi, kini beralih dan duduk di pangkuan pemuda tampan itu. Bahkan, Rayana menggoda laki-laki itu dengan meng\*ecup bibir Abi tipis.

"Tentu saja aku lebih mencintai kamu sayang. Andreas tidak ada apa-apanya di bandingkan kamu. Aku mendekati dia hanya karena ingin mencuri dokumen rahasia perusahaannya saja. Aku tahu kamu sudah kaya, tapi bukankah bagus jika kita memanfaatkannya dan mengambil alih perusahaan dan mengalihkannya atas nama kita." jelas Rayana lagi dengan senyuman manisnya.

"Bagaimana? Apa kamu setuju?"

"Aku masihlah milikmu sayang. Percayalah kepada ku!" Pinta Rayana lagi yang kini menatap Abi dengan jarak yang begitu dekat. Bahkan, Abi bisa merasakan deruan nafas Rayana serta bibir ranum yang begitu seksi, yang membuatnya tidak bisa menahan diri lebih lama.

Cup.... cup.....cup

Abi melumat bibir ranum Rayana tanpa aba-aba. Dia menyesap setiap sudut bibir Rayana dan Melum\*tnya dengan rakus. Derusan nafas dan Desahan yang begitu menuntut lebih, membuat Abi kehilangan kesabaran dan menggendong tubuh Rayana menuju kursi panjang di ruang kerjanya di rumahnya.

Sementara itu. Di perjalanan, Andreas terlihat terus menyetir menuju rumah sahabatnya Abi. Dia sungguh bingung oleh perasaannya selama ini kepada Rayana, dan meminta saran terbaiknya kepada sahabatnya untuk memecahkan masalahnya. Sejak kehadiran Anna, hatinya menjadi terbagi oleh cinta dua wanita. Hal itulah yang membuat Andreas memutuskan untuk menemui sahabatnya itu.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️