"Di Bawah Langit yang Sama" adalah kisah tentang dua jiwa yang berbagi ruang dan waktu, namun terpisah oleh keberanian untuk berbicara. Novel ini merangkai benang-benang takdir antara Elara yang skeptis namun romantis, dengan pengagum rahasianya yang misterius dan puitis. Saat Elara mulai mencari tahu identitas "Seseorang" melalui petunjuk-petunjuk tersembunyi, ia tak hanya menemukan rahasia yang menggetarkan hati, tetapi juga menemukan kembali gairah dan tujuan hidupnya yang sempat hilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu ichwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peta dari Dalam
Cahaya di kokpit telah kembali, tetapi nuansa suasana hati tetap gelap. Meskipun udara dipenuhi dengan bau ozon yang tersisa dan tegangan yang berkurang, Icarus masih terdampar. Cipher menatap layar navigasi utama; yang tersisa hanyalah pola bintang yang samar dan tak berarti, dikelilingi oleh lautan kode merah yang memperingatkan tentang kegagalan sistem.
Nyx duduk di kursi co-pilot, ia meraih tablet medisnya, mematikan notifikasi, dan melemparkannya ke samping. Matanya tertuju pada Cipher, yang tampak seperti patung yang baru saja dihidupkan kembali—penuh potensi, tetapi lumpuh.
"Kita punya dua masalah, Cipher," kata Nyx, suaranya kembali tajam, tanpa ada sisa kelelahan dari paparan radiasi. "Yang pertama, kita buta dan tuli, dan musuh kita yang terluka bisa kembali kapan saja. Yang kedua, kita berada dalam inti Kristal Aether. Dan aku tidak berbicara secara kiasan."
Cipher memutar kursinya, menatap Nyx dengan tatapan kosong. "Apa maksudmu? Kita terbang menjauh, Nyx. Kita menyerang Entitas itu di luar lambung."
Nyx menunjuk ke luar jendela kokpit. Tidak ada pemandangan bintang atau nebula, hanya kegelapan kosmik yang homogen dan beberapa garis cahaya dari instrumen yang baru saja menyala.
"Energi Firewall Omega bukan hanya ledakan data. Itu adalah resonansi frekuensi, sebuah gelombang kejut yang berinteraksi dengan Kristal Aether," jelas Nyx. "Inti Kristal adalah lubang cacing miniatur yang terkunci. Saat resonansi diaktifkan, ia terbuka untuk sepersekian detik. Kita berada di dalam medan pengaruhnya. Kita berada di tempat yang Entitas Cair tidak bisa masuki, setidaknya untuk saat ini."
"Jadi, kita selamat?"
"Untuk sesaat. Kristal Aether menstabilkan ruang-waktu di sekitarnya. Entitas Cair adalah ketidakstabilan spasial—mereka saling menolak. Kita tidak hanya disembunyikan; kita dilindungi oleh lapisan kuantum yang tidak disengaja. Tapi lapisan itu akan memudar seiring stabilnya Kristal," kata Nyx.
Cipher memproses informasi itu, meluncurkan data yang tidak bisa ia dapatkan sendiri. "Berapa lama kita punya waktu?"
"Tidak ada data pasti. Beberapa jam, mungkin kurang. Kita harus keluar dari sini sebelum Entitas itu pulih dan—" Nyx berhenti, matanya menyipit saat melihat kotak Kristal Aether di belakang mereka.
"Athena, berikan laporan rinci tentang perubahan emisi Kristal Aether sebelum dan sesudah ledakan Firewall Omega," perintah Nyx.
"Memproses data... Sebelum resonansi: Emisi energi E_p \= 1.2 \times 10^{15} \text{ joule}. Setelah resonansi: Emisi energi E_s \= 5.8 \times 10^{15} \text{ joule}. Peningkatan sebesar 4.6 \times 10^{15} \text{ joule}," lapor Athena.
Cipher bersiul pelan. "Ledakan itu tidak hanya melukai Entitas. Itu memberi tenaga pada Kristal."
"Tepat," kata Nyx. "Kristal Aether adalah inti dari semua yang Entitas Cair inginkan. Ini adalah satu-satunya hal yang Entitas itu benar-benar ingin serap, bukan hanya data di sekitarnya. Kita punya masalah baru. Energi yang ditingkatkan membuat Kristal ini lebih menarik dan, pada saat yang sama, lebih tidak stabil."
Nyx menghela napas. "Kita kembali ke masalah awal: kita tidak tahu ke mana kita harus pergi, dan kita tidak bisa mengirim sinyal bantuan."
"Kita masih punya reaktor inti dan kendali dorong dasar," kata Cipher, bangkit dari kursinya. "Kita tidak butuh peta untuk bergerak. Kita hanya perlu memilih satu arah dan mendorong."
"Dan jika kita mendorong ke arah armada Entitas Cair?" balas Nyx. "Kita tidak hanya buta; kita buta dalam badai magnetik yang dibuat oleh Kristal Aether yang terlalu bersemangat. Dorongan acak adalah bunuh diri."
Nyx menyilangkan lengannya dan menatap Cipher. "Kita tidak akan mencari peta eksternal. Kita akan mencari peta internal."
"Maksudmu apa?"
"Ingat apa yang kita katakan tentang Kristal Aether? Ia adalah inti. Ia adalah pusat yang mengikat ruang-waktu. Saat Kristal ini dihidupkan, ia tidak hanya memancarkan energi. Ia menghasilkan resonansi yang mendistorsi ruang di sekitarnya, yang kita gunakan untuk bersembunyi," Nyx menjelaskan.
"Athena, apakah ada fungsi yang tersisa dalam sistem pemindaian Icarus yang dapat memetakan distorsi ruang-waktu yang dihasilkan oleh Kristal Aether yang aktif?"
Ada jeda singkat, kali ini bukan karena protokol, melainkan karena perhitungan yang kompleks.
"Dikonfirmasi. Sistem Kunci Jaringan Darurat telah mematikan Navigasi Astronomi, tetapi Subsistem Pemindaian Gravitasi Inti tetap menyala sebagai bagian dari Kontrol Reaktor Inti. Subsistem dapat dimodifikasi untuk memetakan distorsi ruang lokal," jawab Athena.
Wajah Nyx bersinar dengan kilau dingin. "Bagus. Jika kita tidak bisa melihat bintang-bintang di luar, kita akan melihat 'kerutan' di ruang yang disebabkan oleh Kristal Aether."
"Dan bagaimana itu membantu kita? Itu hanya memberitahu kita di mana Kristal itu berada—di belakang kita," kata Cipher, tidak mengerti.
"Tidak, Cipher. Distorsi itu tidak homogen. Kristal Aether adalah titik pusat. Namun, ruang-waktu di sekitarnya tidaklah datar," Nyx berdiri dan menunjuk ke bagian belakang Icarus. "Kita tahu dari laporan lama tentang Kristal Aether bahwa lubang cacing kecil yang terkunci ini selalu mencari cara untuk membuka diri, untuk mencari titik keluar."
"Setiap distorsi yang lebih kuat atau lebih lemah dari rata-rata menunjukkan sebuah jalur, sebuah ketidaksempurnaan spasial yang dapat kita eksploitasi. Ini bukan peta bintang, ini adalah peta keluar dari medan Kristal Aether. Kita menggunakan medan perlindungan sebagai kompas kita," kata Nyx.
Cipher tersenyum, senyum tulus yang pertama sejak Entitas itu muncul. "Peta dari dalam. Brilian. Tapi siapa yang akan memplotnya?"
"Aku akan memplot jalur spasial. Kamu perlu menavigasi kita secara manual," kata Nyx. "Tetapi ada masalah lain, Cipher. Kita kekurangan daya untuk dorongan yang berkelanjutan. Kita memiliki daya penuh untuk sistem, tetapi tidak untuk lari yang lama."
"Kita baru saja mendapatkan daya kembali, Nyx!"
"Ingat amunisi kita? 30% Kinetik dan 10% Laser Energi Tinggi. Tanpa sistem target yang berfungsi, senjata-senjata itu adalah beban mati. Tetapi apa yang dihasilkan oleh Laser Energi Tinggi?"
"Panas? Energi?" jawab Cipher.
"Tepat. Kita tidak bisa menembakkannya, tetapi kita bisa mengubahnya. Athena, apakah mungkin untuk mengalihkan sumber daya Laser Energi Tinggi ke Reaktor Inti sebagai cadangan daya? Kita perlu dorongan cepat. Bukan daya sistem, tetapi dorongan."
"Memproses. Alokasi energi Laser Energi Tinggi dapat dialihkan melalui Subsistem Kondensor Darurat. Efisiensi konversi yang diharapkan: 87%. Daya yang dihasilkan dapat menyediakan dorongan penuh selama 4 jam, atau daya parsial selama 10 jam," lapor Athena.
Cipher menatap Nyx dengan takjub. "Kamu akan menukar semua cadangan amunisi laser kita untuk bahan bakar empat jam?"
"Kita butuh waktu luang dari Entitas Cair, Cipher. Dan jika kita bertemu dengannya, tanpa sistem target, laser itu hanya akan menjadi suar. Kita akan keluar dari medan ini, menemukan bantuan, atau kita akan mati kehabisan bahan bakar saat kapal buta," tegas Nyx.
"Lakukan, Athena," perintah Cipher, mengangguk.
"Melaksanakan: Protokol Pengorbanan Amunisi. Mengalihkan daya Laser Energi Tinggi ke bank reaktor inti..."
Kokpit bergetar sedikit saat laser-laser yang tadinya tidak terpakai kini menjadi sumber daya yang berharga. Lampu hijau kecil di konsol Cipher menyala, menandakan cadangan dorongan.
Nyx mulai mengetik dengan cepat ke konsol co-pilot, memprogram Athena untuk memetakan distorsi ruang-waktu Kristal Aether. Layar navigasi yang tadinya menampilkan kegelapan kini mulai bergetar, dan garis-garis samar muncul. Itu bukan peta bintang, melainkan peta tekanan, peta yang menunjukkan gradien dan lembah ruang-waktu.
"Target ditarik. Distorsi terlemah terletak pada vektor relatif 302 Derajat Zenith, 15 Derajat Azimuth. Itu adalah pintu keluar. Kita harus bergerak keluar dari bidang Kristal Aether," Nyx mengumumkan.
"Siap, Nyx," kata Cipher, memegang kemudi yang berat itu.
"Ini akan menjadi penerbangan manual yang paling gila yang pernah kamu lakukan. Kita bergerak dalam tekanan ruang-waktu. Ini bukan udara atau air; ini melawan gravitasi yang bergejolak," Nyx memperingatkan.
"Bawa aku pulang, Nyx."
"Tujuan kita bukanlah rumah, Cipher. Tujuannya adalah menjauh dari Entitas Cair dan menyerahkan muatan yang sekarang lebih berbahaya ini kepada orang-orang yang bisa menanganinya. Dan untuk itu, kita harus menavigasi bayangan kita sendiri," balas Nyx, suaranya tenang, namun penuh tekad.
Cipher menarik kendali dorong. 30% daya dorong, dan Icarus yang lumpuh itu mulai bergerak. Tidak ada bintang untuk memandunya, hanya garis-garis putih dari gradien ruang-waktu yang dipetakan oleh Athena—peta dari dalam hati ketidakmungkinan. Mereka meninggalkan perlindungan, bertaruh pada logika, dan mengandalkan keterampilan manual untuk melarikan diri dari musuh yang sekarang tahu bahwa resonansi adalah jebakan.