Iblis Dari Laut

Pyuuuuk.

Pyuuuuk.

Suara kecipak air di dalam goa yang begitu dalam dan juga terdengar menggema karena ruangan yang kedap suara dan selama ini sudah sangat jarang di masuki oleh orang, tidak ada yang berani masuk ke dalam gua ini karena di dalam sana juga sama sekali tidak ada apa-apanya.

Namun sekarang justru mulai terganggu karena seseorang sedang berusaha mencari sesuatu yang sangat berarti dan mungkin saja akan berguna nanti ketika sudah di perlukan, dia begitu serius untuk mencari yang memang sangat dibutuhkan karena menurut pengetahuannya barang itu nanti bisa berguna untuk melawan Zahra yang sudah terlepas dari segel yang di buat oleh Sagara.

Seorang diri saja dia mencari dan sama sekali tidak membutuhkan teman karena Purnama juga tidak ingin bila kabar tentang Zahra yang sudah lepas terdengar oleh semua member, sebab nanti yang ada maka hanya akan kehebohan yang terjadi karena mereka semua pasti takut dan cemas tentang keadaan Zahra.

Hanya beberapa saja yang mengetahui dan itupun mereka semua disuruh untuk mulut agar tidak ada kehebohan yang terjadi lagi, maka Dewa iblis pun hanya diam saja dan langsung mencari apa yang dia butuhkan tanpa memberitahu yang lain karena nanti yang ada dia bisa di salahkan bila langsung bercerita tanpa meminta izin kepada Purnama.

"Aiih kenapa tidak dapat juga!" keluh Xavier karena belum berhasil.

Padahal sudah sejak kemarin dia berusaha mencari barang itu namun tetap saja tidak berhasil dia temukan, ini saja perasaan sudah mulai tidak enak karena takut nanti ada yang mengetahui bahwa dia masuk ke dalam goa dan masuk di dalam sumur ini untuk mencari sesuatu yang sangat dia butuhkan.

Sebab sumur yang tersimpan di dalam goa ini adalah tempat dulu Maharani di buang begitu saja oleh juragan Adi dan juga di sinilah tempat mayat juragan Adi di masukkan ke dalam kolam, bila ada yang melihat Xavier berada di tempat tersebut maka bisa saja member merasa salah paham dan nanti akan menuduh dia sembarangan.

"Kenapa sama sekali tidak ada? mana mungkin sudah musnah, arwah nya saja tidak bisa musnah kok!" keluh Xavier.

"Aku harus segera menemukan nya sebelum nanti ada yang tau." tekad Xavier karena memang ini inisiatif dari dia sendiri.

"Purnama juga mau di ajak bicara tidak bisa, pasti sekarang dia sangat terpukul." gumam Xavier.

"Hahhhh untung aku tidak punya anak walau sudah tinggal di bumi, akan ku katakan lah pada Yasmin supaya dia tidak hamil." Xavier jadi merasa takut untuk memiliki bayi setelah melihat tingkah Zahra.

"Nanti punya anak satu tapi banyak tingkah, yang ada aku bakal stres." Xavier merutuk sendirian.

"Ayo lah ini kemana tulang nya?!" kesal Xavier menyepak air sumur yang jernih itu.

Sebab rasanya kesal sekali karena sudah sejak tadi dia berusaha mencari dan masih belum bisa menemukan tulang yang telah di maksudkan, kalau mencari diam-diam seperti ini maka memang terasa sangat mencekam dan memang dia takut bila nanti ada para member yang tahu sehingga rahasia tentang Zahra yang telah bangkit akan segera ketahuan oleh mereka semua.

"Sialan, aku jadi seperti pencuri saja kalau begini lah!" maki Xavier kepada tempat kosong.

"Bapak Purnama ini juga kok ya tidak punya iba, sudah memperkosa Maharani tapi masih saja membuat masalah!" Xavier geram kepada juragan Adi.

"Apa yang kau lakukan di sini, Xavier?!"

"Eh!" Xavier kaget dan tidak berani untuk bergerak karena sebuah pedang sudah menempel di leher sehingga dia kaku tidak berani bergerak sedikit pun.

Aksara berdiri dengan tatapan penuh curiga kepada Dewa iblis karena sekarang Xavier tertangkap basah di dalam goa yang selama ini selalu di larang oleh Purnama untuk di masuki, ketakutan Dewa iblis menjadi nyata Karena sekarang ada member lainnya mengetahui bahwa dia telah mengorek sesuatu dari dalam sumur tempat dulu Maharani di buang dan juga mayat juragan Adi.

"Apa yang kau lakukan di sini, Xavier?!" Aksara sudah tidak mau mengangkat pedang nya lagi karena dia curiga kepada Xavier.

"Dengarkan aku dulu, hei jangan emosi dan menuduh aku seperti itu." Dewa iblis ngeri juga karena ini sekali bergerak maka pedang milik pendekar pedang emas akan menebas habis leher dia.

"Maka katakan selagi aku masih bersikap baik kepada diri mu!" tegas Aksara.

"Turun kan dulu pedang mu, aku tidak bisa bercerita bila kau terus mengacungkan pedang ke leherku seperti ini." Xavier memang takut dan dia ingin berbicara langsung kepada Aksara tentang apa yang telah terjadi.

"Jangan banyak alasan, Xavier!" Aksara sudah tidak percaya.

"Aku memang tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, tapi inti perbuatanku ini adalah untuk menolong Purnama!" Xavier ingat bahwa Purnama tidak ingin ada member yang tahu lagi tentang kebebasan Zahra.

"Jadi alasan mu melakukan itu semua adalah untuk penghianatan!" Aksara langsung menyimpulkan perbuatan Dewa iblis.

Dewa iblis tentu saja tidak terima karena di sebut pengkhianat oleh Aksara karena dia memang sama sekali tidak ada mengkhianati Purnama dan ini semua adalah salah paham semata, tapi posisi Dewa iblis begitu sulit karena dia ibarat memakan buah simalakama dan juga bingung harus mengatakan bagaimana kepada Aksara.

Bila ia tidak jujur maka yang ada Aksara akan dengan sangat yakin mengatakan bahwa dia adalah penghianat di agensi ini, tapi bila dia mengatakan yang sebenarnya maka nanti yang ada Purnama akan marah karena dia tidak bisa memegang rahasia bahwa Zahra telah lepas dari segel yang ada di dalam lautan.

Sungguh Dewa iblis tidak tahu harus bagaimana saat ini karena memang begitu sulit berada di posisi dia, Aksara juga tidak salah karena yang dia lakukan adalah untuk melindungi Purnama. Aksara sudah merasa begitu muak dengan para pengkhianat yang selama ini berkeliaran di agensi, yang paling kena di hati adalah perbuatan Arsana.

"Jangan menggores leher ku, Aksara!" Xavier berteriak keras.

"Maka katakan sekarang apa inti semua ini." bentak Aksara sudah tidak sabar.

"Tolong sekali ini saja kau percaya padaku, ada rahasia yang belum Purnama katakan pada para member dan aku tidak bisa mendahului nya." gugup Xavier.

"Kau ingin aku percaya dengan hal itu?" Aksara menatap sinis.

Dengan gugup nya Xavier seperti itu maka Aksara semakin curiga saja bahwa Dewa iblis memang telah berkhianat dan telah mencari sesuatu untuk menyakiti Purnama, jadi Aksara memang sudah tidak percaya lagi kepada Dewa iblis Karena dia seolah sedang memergoki Dewa iblis mencari sesuatu di dalam tempat larangan.

Selamat sore besti, jangan lupa like dan komen nya.