NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Dua Ikrar

Cinta Dalam Dua Ikrar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:38.3k
Nilai: 5
Nama Author: viaeonni

⛔: Ini hanya fiksi, jika terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian, itu hanyalah kejadian yang tidak disengaja.

Wilona percaya ia memiliki segalanya—cinta, rumah tangga yang hangat, dan suami yang setia. Tapi semua runtuh saat seorang wanita datang membawa kenyataan pahit: ia bukan satu-satunya istri. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu telah memberinya sesuatu yang tak bisa Wilona berikan—seorang anak.

Dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Wilona harus memilih: terpuruk dalam luka, atau berdiri dan merebut kembali hidupnya.


"Ketika cinta tak cukup untuk setia… akan kau pilih bertahan atau pergi?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon viaeonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

Wilona dengan penuh kasih memeluk Kairo yang masih terisak pelan. Tangannya dengan hati-hati menempelkan kompres dingin di dahi bocah malang itu, sementara tubuh kecil Kairo bersandar lemas di pangkuannya di atas sofa. Sementara nyonya Anna dan Celin serta anaknya entah pergi kemana. Emberly sendiri pergi setelah mendapatkan telepon penting.

"Sakit, Tante… kepalanya Kailo sakit…" rengek Kairo dengan sura khas anak kecil, matanya memerah, masih menahan nyeri di dahinya.

Wilona tersenyum lembut. "Sabar ya, sayang… Tante pelanin. Kairo mau cepet sembuh, kan?" ucapnya lembut, mengusap rambut anak itu dengan penuh perhatian.

Kairo mengangguk pelan, matanya menatap Wilona lekat-lekat seolah mencari ketenangan di wajah wanita itu. Ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat hati Wilona terenyuh, perasaan sayang yang muncul begitu saja, tulus dan tak dibuat-buat.

"CK CK CK… kehidupan orang keyong selalu penuh drama," komentar Niki dengan wajah julitnya. Baginya orang kaya selalu ada dramanya, harta mereka udah banyak kenapa tidak menikmati hidup saja.

"Terima kasih, Tante, sudah mengompres dahi adikku. Maaf kalau kami merepotkan," ucap Kaiden dengan suara pelan, menatap Wilona dengan mata yang memerah karena menahan tangis.

Wilona terdiam, hatinya terasa sesak melihat anak itu berusaha tetap kuat. Ia benar-benar tak tega. Dua bocah yang seharusnya dipenuhi kasih sayang malah diperlakukan seolah-olah beban. Bagaimana mungkin keluarga mereka sendiri tega bersikap seperti itu? Terlebih Nyonya Anna, yang seharusnya menjadi sosok pelindung, justru secara tak langsung mengusir cucu kandungnya sendiri.

Niki sedari tadi tak henti-hentinya menceritakan seluk-beluk keluarga itu pada Wilona, entah dari mana pria cerewet itu tahu semuanya.

"Sekarang apa yang akan You lakukan? Bagaimana jika Daddy You yang gila kerja itu tak bisa pulang?" Tanya Niki pada kaiden. Wilona juga turut menatap pada bocah yang terlihat dewasa dari usianya itu.

Kaiden menunduk, menarik napas panjang sebelum menjawab, "Mungkin aku akan libur sekolah dulu, Om. Aku harus jaga Kairo. Kasihan kalau dia ditinggal sendirian di apartemen, apalagi bibi yang biasa membantu sedang pulang kampung. Untuk makan… mungkin aku akan pesan makanan lewat aplikasi."

Niki mendengus kesal. "Huh, percuma Daddy you jadi dokter hebat dan punya rumah sakit di mana-mana, kalau anaknya sendiri malah terlantar begini. Liat aja kalau nanti ketemu dia di tempat gym, rasanya pengen aku ketok kepalanya pakai barbel biar waras sedikit pikirannya."

"Grandma sudah mencoba menghubungi Daddy kalian, tapi belum diangkat. Mungkin dia sedang sibuk. Nanti kalau sudah bisa dihubungi, Grandma akan bilang bahwa kalian kembali ke apartemen," ucap Nyonya Anna sembari berjalan mendekat. Di belakangnya, seorang pelayan tampak menyeret koper berukuran sedang, kemungkinan milik Kaiden dan Kairo, pikir Wilona dalam hati.

Kaiden mengepalkan tangannya erat. Wajahnya memerah menahan emosi saat menatap koper yang dipegang pelayan. Wilona hanya bisa menghela napas panjang, perasaannya campur aduk melihat perlakuan yang diterima bocah itu.

Tanpa aba-aba, Niki langsung menyambar koper dari tangan pelayan.

"Nyonya bos, biar saya saja yang antar Kaiden dan Kairo pulang ke apartemen. Nggak usah khawatir, dugem—eh maksud saya Afkar, itu teman nge-gym saya,” ujarnya dengan nada yang agak sengit.

"Ayo, Wilona. Kita sekalian pulang, antar mereka dulu," ajaknya dengan suara berat dan tegas, seolah khodam nya ikut keluar karena kesal.

Setelah mereka berpamitan dan keluar dari rumah, Nyonya Anna terdiam. Ia duduk perlahan di sofa, menekan pelipisnya yang terasa berdenyut. Ia hanya berharap keputusan yang baru saja ia ambil bukanlah sebuah kesalahan. Ia tak ingin rumah ini kembali dipenuhi keributan, meski yang dipertaruhkan adalah cucu kandungnya sendiri.

Sementara didalam mobil Niki. Niki menyetir dengan Kaiden duduk disebelahnya, dan Wilona duduk di bangku belakang dengan memangku Kairo. Bocah kecil itu terus menempel pada Wilona, seolah merasa aman hanya dalam pelukannya. Kaiden sempat membujuk adiknya untuk duduk sendiri, namun Kairo menolak dan malah memeluk Wilona lebih erat. Wilona pun tak merasa keberatan.

"Siapa disini yang perutnya lapar? Tunjuk tangan!" Suara cempreng Niki memecah keheningan diantara mereka.

"Kailo lapar… Kailo mau mam Om." Kairo mengacungkan jari telunjuknya dengan wajah ceria.

Wilona tersenyum seraya mengusap kepala bocah itu.

"Oke… sekarang siapa yang mau es krim? Tunjuk tangan!" Kali ini bukan hanya Kairo yang antusias Kaiden pun ikut-ikutan mengacungkan jari telunjuknya.

Dalam mobil itu akhirnya dipenuhi dengan ocehan Kairo dan Kaiden yang sibuk membahas makanan yang akan mereka pesan nanti. Wilona mengacungkan jempolnya pada Niki yang berhasil mencairkan suasana, sementara Niki tersenyum sombong dengan mengibaskan rambut gaibnya.

Tibanya di restoran, Wilona tampak telaten menyuapi Kairo. Bocah kecil itu duduk di pangkuannya, pipinya menggembung lucu saat mengunyah, membuat Wilona tersenyum gemas melihatnya.

Sementara itu, Kaiden gelisah. Ia berkali-kali menekan layar ponselnya, mencoba menghubungi sang ayah. Namun hasilnya nihil, ponsel itu tetap tidak aktif.

"Om, kenapa HP Daddy nggak aktif, sih? Gimana ini? Aku sebenarnya takut kalau cuma tinggal berdua sama Kairo di apartemen," ucap Kaiden lirih, tapi terdengar jelas nada kekhawatiran dalam suaranya.

Niki memijat pelipisnya lalu menatap Wilona. "Aduh, beb… aku juga nggak tega ninggalin mereka. Dua anak sekecil ini sendirian di apartemen tanpa pengawasan orang dewasa? Gila aja."

Wilona melirik Kaiden lalu berbisik pada Niki, "Memangnya ibunya ke mana? Kakak bilang kan, orang tua mereka udah cerai, tapi kenapa nggak dititipin ke ibunya aja?"

Sejak tadi, pertanyaan itu terus mengganjal pikirannya. Wilona tidak habis pikir, dimana peran ibu mereka dalam semua ini? Apalagi melihat betapa polos dan rapuhnya kedua anak itu, rasanya sulit membayangkan mereka harus bertahan tanpa kehangatan seorang ibu.

"Udah dibilangin, ibu mereka minggat sejak tahu si Dugem itu cuma anak terongnya Tuan Harlan,” jelas Niki dengan nada kesal. “Lagipula, Nyonya Bos juga memang nggak pernah suka sama dia. Apalagi dia sering ribut sama Celin setiap kali ketemu. Makanya Celin juga jadi nggak suka sama dua bocah ini.”

Wilona menghela napas panjang, matanya menatap Kaiden dan Kairo dengan iba. "Iya, tapi tetap aja… masa dia nggak nyariin anaknya? Walaupun udah cerai, bukan berarti bisa lepas tangan gitu aja. Kasihan mereka."

"Ya… itu kan pemikiran orang waras, sedangkan emak mereka kan, gak waras," ucap Niki dengan julitnya.

"Asal kamu tahu, tu perempuan udah kawin lagi sama orang keyong, pengusaha batu bara. Duda pula tuh… anaknya tiga. Makin lupa lah, sama dua anaknya ini," tambah Niki, dengan suara yang terdengar getir.

Wilona sempat terdiam, lalu menoleh dengan dahi berkerut. "Tapi kok Kak Niki bisa tahu banyak banget soal kehidupan orangtua mereka?" tanyanya penasaran, sementara tangannya tetap menyuapi Kairo yang kini tampak mulai kenyang.

"Tentu dong! Kita dulu satu circle," jawab Niki dengan bangga. "Sering nongkrong bareng di klub malam, ketemu juga di gym. Karena aku ini orangnya asik dan menggemaskan, akhirnya bisa masuk ke lingkaran pertemanan Afkar dan gengnya," lanjutnya dengan senyum-senyum sendiri, seolah mengenang masa lalu yang cukup berwarna.

Wilona menganggukkan kepalanya mendengar cerita Niki, pantas saja Niki tahu banyak. "Tante, Kailo ngantuk pengen bubuk," rengek boca kecil dipangkunya dengan mengucek matanya.

"Kak Nik, biar mereka ikut aku dulu. Nanti kalau ayahnya sudah pulang, tinggal jemput ke apartemenku," ucap Wilona mantap. Ada rasa tak tega yang begitu kuat menghimpit hatinya melihat dua bocah itu.

Tiba-tiba, pelukan hangat menyentuh tubuh Wilona.

"Terima kasih, Tante, sudah mau menampung kami. Kami janji tidak akan nakal dan merepotkan."

Suara Kaiden terdengar lirih namun tulus, membuat dada Wilona terasa sesak. Tanpa sadar, air matanya menetes. Ia bisa merasakan betul kepedihan yang dipendam bocah itu.

Dengan lembut, Wilona membalas pelukan Kaiden. Memeluknya seolah mencoba menyembuhkan luka yang mungkin terlalu dini hadir di usia sekecil itu.

"Duhhh... jadi terharu deh ngeliat keluarga kecil ini," canda Niki, mencairkan suasana dan mendapatkan tabokan dari Wilona di lengannya. Keluarga kecil bagaimana, baru juga ketemu.

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE

1
Kasih Bonda
next Thor semangat.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Tutiks
lanjut lagi up nya
Kasih Bonda
next Thor semangat
murni l.toruan
Wilona wanita tangguh dan mandiri
Tutiks
lanjut lagi up nya
Rieya Yanie
akhirnya wilong sndri lg..ada klrga yang melindungi
Sri Anti
kemana aja thor
3sna
ayolah kalo udh manggil kk y kali gk perpikir kalo "mungkin mereka kk adik"
3sna
knp harus buntu,tinggl tebak kalo gk bini ya pacar
3sna
rin kek thor,,kok kar....
3sna
berbeda
Ninik
Thor up nya yg rutin dong nunggunya kelamaan
Arbaati
terima kasih up nya Thor
ditunggu kelanjutannya
Kasih Bonda
next Thor semangat.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
lanjuuut thoooor...
Rieya Yanie
oalah..jelaskan dl dengan istrimu sbljm kau temui wilona
Kasih Bonda
next Thor semangat.
Kasih Bonda
next Thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!