Melinda dan Rauf sudah menikah selama tiga tahun, tetapi sampai saat ini belum juga di karuniai seorang anak. tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, hingga membuat Tini-- Ibu mertuanya meminta Rauf-- putranya untuk menikah lagi.
"nak, menikalah dengan Sintia tanpa sepengetahuan istrimu!"
bagai disambar petir disiang hari, membuat tubuh Rauf terdiam kaku dengan perasaan yang gelisa. permintaan itu benar benar membuat Rauf dilema. disisi lain dirinya tidak ingin menduakan istrinya, tetapi disisi lain Rauf juga sulit untuk menolak permintaan sang ibu.
lantas, bagaimana kelanjutannya? apakah Rauf akan mengikuti ucapan ibunya? jika iya, lalu bagaimana nasib Melinda? serta, bagaimana perasaan Melinda setelah tau jika suaminya akan menikah lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
"Melinda sayang...kenapa kamu menangis ,ada masalah apa?" tolong jelasin sama mas!" tanya Rauf ,berulang-ulang kali.
" Mas.. aku tahu kamu lagi banyak masalah di kantor. Tapi ini masalah perasaan ku mas..tolong jelasin ,pakaian dalam ini ,kenapa bisa ada di koper kamu?" tanya Melinda sambil memperlihatkan pakaian dalam ,yang dia temukan dari koper suaminya.
Rauf langsung gugup ,dan bingung mau jawab apa.
"E..itu..e .pakaian dalam ibu ,sayang..ibu melupakan pakaian dalam nya di jemuran ,Waktu di rumah paman adi. Jadi aku tolong bawakan ,aku lupa memberikannya pada ibu sayang. sudah lah sayang..kamu percaya dong sama mas..mas tidak bohong."
jawab Rauf ,sambil mengusap rambut Melinda berulang-kali.
"tapi mas tidak bohong kan?" tanya Melinda. "Tidak sayang..tolong kamu percaya sama mas ya..!" jawab Rauf.
"oh ya. Bagai mana ke adaan ibu dan bapa?" mereka sehat-sehat kan?" tanya Rauf.
"Aku tidak jadi ke rumah ibu mas.. "
"Loh kenapa?"
"Ibu tidak mengizinkan mas..ibu menyuruh Melinda me nyuci dan menyetrika.
"Keterlaluan ibu. nanti aku akan bicara sama ibu ya.." ucap Rauf.
"Tapi mas jangan marah-marah sama ibu ya.."ucap Melinda.
"iya sayang. Ayo kita tidur!" mas lagi cape.
Karna Melinda sangat mencintai Rauf ,jadi apapun Rauf katakan ,dia langsung percaya. Sementara Rauf. Heran ,bagai mana bisa ada pakaian dalam Sintia di kopernya.
Rauf memendam amarah kepada Sintia ,yang sengaja dia taruh pakaian dalamnya di kopernya Rauf ,agar Melinda melihatnya.
rauf langsung berfikir bahwa Sintia sudah kelewatan. Ingin menghancurkan rumah tangga nya dengan Melinda.
Hari sudah pagi. dan seperti biasa setiap pagi mereka berkumpul di meja makan ,untuk sarapan. Dan masing-masing sudah siap untuk keluar.
rauf mau ke kantor ,sedangkan Melinda mau ke rumah ibunya. Dan ibu Tini mau ke pasar untuk belanja.
"Ibu..hari ini ,Rauf mau ke kantor bersama Melinda ,sekalian aku mau jenguk mertuaku ,dan kemungkinan kita mau nginap di rumah mertuaku. besok baru kita balik." ucap Rauf kepada ibunya.
"Tega kamu Rauf ,mau ninggalin ibu sendirian ,kamu sudah tidak sayang lagi sama ibu?" Tanya ibu sambil membentak Rauf.
"Ibu.. kenapa ibu bicara seperti itu ?" toh aku juga semenjak menikah baru ini aku jenguk mertuaku. "Jawab Rauf.
"oh..kamu sudah mulai membentak ibu ya..pasti ini karna Melinda yang sudah menghasut kamu kan?" dasar kamu perempuan tidak berguna. kamu ingin membuat Rauf benci sama ibunya?"
tanya ibu Tini dengan marah ,dan menunjuk-nunjuk Melinda.
"Ibu. ini tidak ada hubungannya sama melinda. ini menyangkut istri aku bu. yang harus aku lindungi. Aku tidak mau istri aku di bentak-bentak seperti itu. Aku tahu ibu tidak suka sama Melinda ,Tapi bukan begini caranya Bu.
Meskipun ibu membentak-bentak melinda ,tapi Melinda tidak pernah menyimpan dendam sama ibu ,malah dia me muji-muji ibu ,di depan orang tuanya. dan dia juga melarang aku untuk membentak ibu." jawab Rauf pada ibunya sambil memegang tangan Melinda.
"Sudah lah mas. tidak usah membentak ibu. Mas ke kantor saja ya..biar aku sendiri yg ke rumah ibu. Lagian kalo kamu ikut dengan ku, bagai mana dengan ibu ,dia sendirian ,nanti lain waktu saja ya mas .."
ucap Melinda kepada Rauf dengan lembut.
"Dengar itu bu. sungguh begitu Melinda memperdulikan ibu. Melinda sama sekali tidak marah ,atau dendam sama ibu."
ucap Rauf ke pada ibunya.
"Hah...itu mungkin hanya di depan kamu saja."
ucap ibu Tini dengan marah.
"Ya udah.bu..sudah lah ,tidak usah marah-marah ,Rauf sayang ko sama ibu. rauf mau pamit ya ..sama Melinda."
ucap Rauf ke pada ibunya dengan lembut.
"Ya..udah..hati-hati di jalan." ucap ibu Tini ke pada Rauf dengan lembut.
"Ayo sayang kita pergi."
Ucap Rauf ke pada Melinda ,sambil mengambil tangan ibunya dan menciumnya.
Begitu juga dengan Melinda dia juga mengambil tangan mertuanya dan menciumnya sambil berkata.
"Ibu..Kami pamit ya.."
Rauf dan Melinda langsung pergi dan naik ke mobil. Tidak lama kemudian ,Rauf dan Melinda sampai di rumah ibunya Melinda. Meraka langsung turun ,dan mengetuk pintu sambil memberi salam.
tok..tok..tok..
"assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.."jawab ibu Siti ibunya Melinda ,sambil membuka pintu.
" Eh..Rauf dan Melinda..mari masuk. Kamu apa kabarnya Rauf?" ibu dan bapa sampe rindu sama kamu juga."
Tanya ibu Siti ke pada Rauf.
"Alhamdulillah baik Bu."
jawab Rauf kepada ibu Siti.
"Bapa mana Bu..?"
tanya melinda.
"baru saja pergi ke kantor."
Jawab ibu siti.
" Oh ya. Bu.. Rauf mohon pamit dulu ya ,ke kantor. Rauf hanya mampir sebentar ,sekalian mengantar Melinda."
Ucap Rauf.
"Tapi kamu balik ke sini lagi kan..?"
tanya ibu Siti ke pada Rauf."
"E..ibu.. Rauf tidak akan nginap di sini. karna kasian ibunya Rauf ,nanti sendirian di rumah." Jawab Melinda ke pada ibunya dengan lembut.
"Oh..ya udah ,tidak apa-apa."jawab ibu Siti.
"Ibu..Rauf pamit dulu ya .." ucap Rauf.
"Iya hati-hati di jalan."ucap ibu Siti.
Lalu ,Rauf mencium tangan mertuanya dan istrinya Melinda . Rauf langsung masuk ke mobilnya dan pergi ke kantor.
Sementara Melinda dengan ibunya ,Masih duduk di ruang tamu.
" Ada apa kamu nak..?" ibu tau pasti kamu ada masalah. Karna belum lama kan..kamu dari rumah ibu." tanya ibu Siti kepada Melinda anaknya.
"Iya Bu..Rauf sedang mengalami masalah di kantornya Bu." Ucap Melinda.
"Emangnya ada masalah apa?"
tanya ibu Siti.
"perusahan Rauf akan bangkrut Bu..kalau dalam sebulan perusahan Rauf tidak dapat bantuan dana dari perusahan lain , maka perusahan Rauf akan di tutup Bu."
"Lantas kamu maunya apa?" tanya ibu Siti.
"Melinda ingin minta bantuan bapa dan ibu. tapi Bu..Melinda mau ini di rahasiakan dulu ya ..dari Rauf ,dan ibunya ,kalau perusahan bapa yang menyalurkan dananya ke perusahan rauf."
jawab Melinda
"Baik lah ,kalau begitu ,ibu telpon bapa sekarang juga." Ucap ibu Siti.
Dan ibunya Melinda langsung menelpon bapa nya Melinda. Dan menceritakan kebangkrutan perusahan Rauf. Dan ibunya Melinda juga bilang kalo ini di rahasiakan sama Rauf ,kalo yang bantu perusahannya adalah bapa nya melinda.
Rauf suda berada di ruangannya .sementara menelpon ,perusahan-perusahan yang bisa membantunya. Tapi setiap permohonannya selalu di tolak.
tiba-tiba ponselnya Rauf ber bunyi.
tut..tut..tut
Rauf mengambil ponselnya terlihat Sintia yang memanggil.
"Halo..mas. Kamu bagai mana sih. katanya mau balik lagi ke rumah."
Ucap Sintia di telpon.
"Aku masih sibuk ,dan belum ada waktu untuk pulang. " Ucap Rauf.
Jadi ,mas lebih pilih ber lama-lama dengan Melinda dari pada dengan aku ya?"
tanya Sintia.
"Aku kan sudah bilang kalo aku lagi masih sibuk di kantor. O..jangan-jangan ,kamu sengaja ingin merusak rumah tangga aku dengan Melinda ,dengan menaruh pakaian dalam kamu ke koper aku ,iya kan.?" Tanya Rauf dengan keras.
"Iya. memang aku yang menaruh pakaian dalam aku ke koper kamu ,agar Melinda tahu bahwa kamu sudah menikah dengan aku. Karna aku ingin kamu menceraikan Melinda. Dan ibu juga maunya begitu."
ucap Sintia dengan marah.
" dasar kamu perempuan licik aku menyesal.. menikah dengan mu."...
