kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Kanaya mengajak Bumi untuk masuk kedalam rumah sederhana milik Eyang Nur, Terlihat wanita tua itu sedang menonton televisi yang berukuran 14 inc dengan model lama. Ia tidak menyadari jika sedari tadi Bumi ada di depan rumah dengan sang cucu.
"Selamat malam Eyang." Sapa Bumi pada wanita tua itu. Eyang Nur menoleh kearah sumber suara, betapa kagetnya ia melihat sosok tinggi dan tampan itu ada di hadapannya.
"Lho Nak Bumi, kapan kesini ko Eyang gak denger?"Eyang Nur hendak berdiri namun segera di cegah oleh Bumi
"Baru sampai Eyang, maaf istri Bumi membuat Eyang repot pasti." ucap Bumi lagi.
"Enggak, istrimu jadi anak yang manis di rumah ini nak.Gak nyusahin, justru Eyang yang minta maaf, kamu pasti kelimpungan kan mecari bocah nakal ini." jawab Eyang Nur sambil melirik kearah Kanaya yang sedang menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ya begitulah Eyang, Bumi seperti orang gila mencarinya." ucap Bumi lagi.
"Eyang lega kamu sudah datang sekarang, Sudah Makan belum, biar Eyang masakin kamu."
Bumi menggeleng, dirinya memang tidak sempat makan apapun.
Pagi itu saat Bumi akan berangkat ke kantor kebetulan Bumi sudah pulang dari Bandung,Bu NIngsih sang Mama memberitahu sesuatu yang sangat penting.
"Cari Naya di jogja Bum, barangkali dia sembunyi disana, kalian ingat waktu kecil Naya suka sembunyi di rumah Eyang Nur,jik sedang ngambek sama orang tuanya, dan kamu juga pernah kan ikut mencari kesana!" ucap Bu Ningsih.
"Mama benar, kenapa aku tidak ingat tentang Eyang Nur, aku langsung berangkat Mah, Naya pasti ada disana."Bumi langsung menyiapkan segala sesuatu untuk berangkat ke jogjakarta hari itu juga, Ia memesan tiket pesawat yang ternyata kebagian penerbangan sore hari. Bu nIngsih membantu menyiapkan pakaian untuk ganti.
"Mah terimakasih dan doakan Bumi segera bertemu Kanaya dan cucu Mama." Bumi berpamitan pada wanita yang sudah melahirkannya itu, serta mencium tangannya.
Bumi tiba di jogja saat menjelang magrib, ia sedikit kesulitan mencari alamat Eyang Nur, karena sudah sangat lama tidak berkunjung, butuh setengah jam untuk mencari titik alamat itupun dengan bantuan dari Bu Ningsih, Bumi langsung mencegat ojek online untuk mengantarnya sampai titik lokasi.
Dari kejauhan, Bumi dapat melihat wanita yang beberapa bulan ini sangat ia rindukan sedang duduk di teras,sambil memandangi langit malam yang bertabur bintang. Dengan langkah cepat Bumi segera berlari mendekat pada wanita itu.Ingin segera mendekap erat tubuh itu dengan kencang dan tak akan di lepas lagi.
Eyang Nur memasak makanan untuk kedua cucunya,semntara Kanaya masih canggung saat ini,"Mas mau bersih-bersih dulu, biar Naya siapain air hangat untuk mandi." ucap Naya akhirnya membuka suara.
Bumi memandang wajah istrinya kemudian mengangguk."Mas taruh kopernya dimana?' tanya Bumi.
'Ayo ke kamarku Mas."
Bumi mengikuti langkah Naya menuju kamar yang sempit dan sederhana itu,Hanya ada ranjang dan lemari pakaian serta tempat kecil untuk sholat.Namun kamar itu terlihat sangat bersih.
Bumi segera membongkar koper untuk mengambil handuk dan peralatan mandinya.Naya hanya berdiri memperhatikan sang suami.
"Kamar mandinya dimana, sayang?" Tanya Bumi.
"Ada di luar Mas, yuk aku antar."
"Tunggu Nay, Mas rindu kamu." Bumi langsung mendekatkan tubuh Kanaya dan memeluknya. Ia mencium aroma yang selama ini menjadi candunya.
"Jangan lari lagi dariku Nay, kamu gak tahu betapa kacaunya aku setelah kamu pergi."
Kanaya mengangguk."Naya gak akan lari lagi Mas."
Bumi tersenyum ia langsung melabuhkan ciuman di bibir Naya dan menyeret wanita itu ke atas ranjang yang hanya muat untuk dua orang.
BERSAMBUNG..