kehidupan pernikahan karena perjodohan dan keuntungan bisnis semata, membuat seorang putri satu-satunya keluarga konglomerat negeri harus merasakan hidup didalam sangkar emas yang penuh dengan dusta dan nestapa.
hingga sang cinta pertama datang dengan membawa kembali cinta dan kenangan yang pernah ada.
bukan cinta mereka yang salah, tapi keadaan yang membuat cinta itu kembali ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"maaf kan ayah lun, maafkan ayah, karena kebodohan ayah kamu jadi seperti ini", ucap ayah Aldo penuh sesal,
dia beserta istri dan ibunya datang ke jakarta niatnya ingin mengembalikan kunci rumah pada keluarga Mahendra karena mereka akan pulang kampung, Doni dan yolanda sudah ditangkap polisi karena perbuatan mereka, Doni yang korupsi, dan Yolanda yang menyebarkan fitnah di media sosial dan televisi.
tapi saat sampai dikediaman mahendra mereka malah mendapat kabar kalau Aluna dirawat dirumah sakit, jadi mereka langsung kerumah sakit untuk menjenguk dan meminta maaf pada Aluna dan keluarganya.
mereka benar benar tidak punya muka lagi dihadapan keluarga Mahendra yang sudah benar benar baik dan bahkan keluarga Mahendra sudah seperti malaikat penolong untuk keluarga mereka sejak dulu, tapi apa yang sudah dilakukan kedua anak mereka sudah sangat keterlaluan dan jahat pada Aluna, anak kesayangan keluarga itu.
"bukan salah ayah", ucap Aluna memegang tangan Aldo, bagaimana pun sejak Aluna kecil, Aldo dan Elsa sangat menyayanginya, bahkan kedua orang itu seolah lebih sayang pada Aluna daripada Yolanda anak mereka.
"ayah gagal mendidik anak anak ayah lun, ayah kira mereka tumbuh menjadi orang orang yang baik, nyatanya mereka malah tumbuh menjadi orang yang harus akan kekayaan dan jabatan", ayah Aldo teruskan hebat, begitu pula dengan bunda Elsa dan eyang putri.
"om, sudah jangan seperti ini", ucap Verrel yang memang berada di ruangan itu,
"apa yang dilakukan anak anak om tidak ada hubungannya dan om dan Tante, selama ini kami tahu kalau om dan Tante sudah memberikan pendidikan yang baik dan kasih sayang yang begitu besar pada anak anak om dan Tante, kalaupun sekarang mereka jadi seperti ini, itu semua karena keinginan mereka sendiri", sahut Abimanyu,
"sudah do, jangan terlalu dipikirkan, nanti jantungmu sakit lagi, biarkan anak anakmu mendapatkan hukuman atas apa yang sudah mereka lakukan, tapi tolong jangan minta aku untuk mencabut tuntutan ku pada mereka, karena aku tidak akan melakukan itu, mereka sudah sangat keterlaluan pada anakku", kata papa Kenan,
"tidak ken, tidak biarlah mereka menjalani hukuman atas apa yang sudah mereka lakukan, aku tidak peduli", ucap ayah Adolf, jelas sekali terlihat kekecewaan yang mendalam dari lelaki baruh baya itu atas apa yang sudah naka anak nya lakukan.
"sudah yah jangan menangis, kasihan eyang dan bunda kalau ayah seperti ini", kata Aluna,
"kamu memang gadis yang baik nak, sayang anak kurang ajar itu begitu bodoh hingga mensia siakan perempuan cantik dan cerdas seperti dirimu dan menyakitimu seperti ini", ucap bunda Elsa yang sudah berlinang air mata.
"tujuan awal kami ke kota ini ingin mengembalikan kunci rumah pada kalian, tapi saat sampai dirumah kalian kata asisten rumah tangga kalian Aluna sedang dirawat dan kalian semua ada disini",kata ayah Aldo,
"kunci rumah?",
"iya ken, kami sudah memutuskan untuk kembali ke kampung halaman ku, kami ingin menghabiskan masa tua kami disana, aku masih punya rumah dan 2 petak sawah yang sekarang dikelola orang kepercayaanku", jawab ayah Aldo,
"kalian yakin?",
"yakin Ken, setidaknya disana kami akan hidup dengan tenang",
"kalau itu keputusanmu, aku hanya bisa mendukungnya do, tapi kalau suatu saat kau ingin kembali jangan pernah sungkan untuk menghubungiku",
"pasti Ken".
hari itu juga keluarga ayah Aldo meninggalkan jakarta dan kembali ke kampung halaman asal ayah Aldo di salah satu desa yang lumayan terpencil didaerah Jawa barat.
Sesungguhnya papa Kenan menyayangkan keputusan ayah Aldo, padahal dia masih bisa tetap menjalani hidupnya di bandung dan kembali masuk ke perusahaan, tapi beliau juga tidak bisa memuaskan kehendak pada keluarga itu karena beliau tahu pasti kelurga itu merasakan rasa bersalah yang begitu besar pada keluarganya.
"pa, aku punya janji pada istri Doni", ucap Aluna tiba tiba, membuat tatapan keluarganya langsung mengarah padanya,
"janji apa nak?", tanya papa kenan,
"aku berjanji akan memberinya pekerjaan dan kehidupan yang baik untuknya kalau sampai Doni masuk penjara, dia sudah bersedia membantuku mengungkap semuanya, dan Disini sebenarnya dia juga korban", kata Aluna,
"lalu, apa rencanamu dek?", tanya Abimanyu,
"sebelumnya aku sudah melihat lihat tempat di beberapa tempat di dekat rumahku yang dibandung kak, dan aku suka sama salah satunya, aku ingin kakak membantuku mengurus pembelian tempat itu untuk usaha istrinya Doni itu, entah dia mau usaha apa nanti aku yang akan bertanya langsung padanya", kata Aluna,
"tapi dia juga sudah menyakitimu nak", kata mama sheila,
"dia melakukannya karena hasutan dari Doni, ma, sekarang dia sedang hamil, suaminya di penjara dan keluarga bahkan tidak terlalu peduli dengan hidupnya, aku hanya ingin menunaikan janjiku padanya", kata Aluna,
"ya sudah kalau itu keputusan kamu".
Di salah satu hotel, disinilah elbiru sekarang, tadi pagi tiba tiba saja mantan mertuanya menghubunginya dan meminta untuk menemuinya di hotel tersebut, entah ada urusan apa lagi.
"siang ru", sapa Hendra,
"siang tuan", kata elbiru, mereka sudah tidak ada hubungan apa apa, tidak etis kalau masih memanggilnya papa,
"panggil saya papa ru, jangan sungkan seperti itu", kata Hendra,
"maaf, tapi kita sudah tidak ada hubungan apa apa, kalau saya tetap memanggil anda dengan sebutan itu, nantinya akan banyak menimbulkan kesalah pahaman, saya tidak ingin kekasih saya dan keluarganya salah paham", ucap sopan elbiru.
"jadi kau sudah memiliki kekasih, wah cepat sekali, padahal baru beberapa bulan kau berpisah dengan anakku, apa jangan jangan selama ini juga ternyata kau berselingkuh di belakang anakku?", tiba tiba saja nada bicara Hendra berubah menjengkelkan, sepertinya lelaki itu kembali ke setelan awal.
"maaf tuan Hendra, tapi saya tidak pernah berselingkuh dengan siapapun saat saya masih menjadi suami anak anda, karena saya bukan lelaki murahan seperti itu, kekasih saya saat ini adalah mantan pacar saya dulu, kami terpaksa berpisah karena saya yang terpaksa menerima perjodohan bodoh dan penuh tipuan yang sengaja anda rencanakan demi menutupi aib keluarga anda, dan sekarang kami kembali bersama karena Memang cinta kami masih sama besar seperti dulu, dan saya menemuinya kembali setelah saya resmi bercerai dari anak anda", jelas elbiru dengan nada yang tetap tenang,
"wah, sombong sekali kamu sekarang ru, mentang mentang kau sudah memiliki perusahaan sendiri, jadi kau bisa sombong seperti sekarang", sindir Hendra,
"maaf, dibagian mana sombong itu, saya hanya berkata jujur kan tuan, anda sengaja tidak ingin dibayar dengan uang tapi anda malah meminta saya menikahi anak Anda yang sudah hamil untuk menutupi aib anak dan keluarga anda, apa ada yang salah dengan ucapan saya?", tanya balik elbiru,
"terserah apa katamu, yang jelas tujuanku menemuimu karena aku ingin mengambil kembali perusahaan yang ku berikan padamu", ucap Hendra tiba tiba,
"tapi aku juga memiliki saham diperusahaan itu, sahamku disana 50%, silahkan anda ambil perusahaan itu, tapi kembalikan sahamku", kata elbiru lagi,
"aku akan kembalikan semua milikmu, karena aku juga tidak ingin lagi berurusan denganmu, beberapa bulan lagi della akan menikah dengan lelaki yang bisa menerima kekurangannya, tidak sepertimu yang malah meninggalkannya",
"wah, selamat kalau begitu tuan Hendra, calon menantu anda yang baru pasti orang hebat juga, mereka adalah pasangan yang serasi karena sama sama mengidap penyakit yang sama, dan anda tahu kalau awal mula anak anda terkena penyakit itu adalah tertular dari calon menantu anda yang baru itu, ya mungkin dia ingin bertanggung jawab dengan menikahi anak Anda, atau mungkin dia juga sudah buntu karena diusir keluarganya karena malu dengan keadaannya, bahkan istrinya mengambil semua fasilitas mewahnya, jadi dia kembali mendekati anak anda agar bisa kembali hidup mewah?",
ucapan elbiru membuat Hendra melotot lebar, dia baru mengetahui ini semua,
"saya tunggu pengembalian saham saya tuan, permisi",
Elbiru pergi dari sana, muak juga dia dengan lelaki paruh baya yang angkuh itu.