PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.
Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MARRY YOU
Hubungan mereka semakin kuat, teruji oleh bahaya dan pengorbanan.
Sementara itu, Alika dan Ethan kembali ke Amerika Serikat, disambut sebagai pahlawan. Mereka menerima penghargaan dari pemerintah dan dipuji oleh media. Namun, bagi mereka, yang terpenting adalah mereka telah berhasil menghentikan Camorra dan menyelamatkan negara mereka.
Beberapa bulan kemudian, Jodie sudah pulih sepenuhnya. Ia kembali diminta bergabung dengan CIA, tapi Jodie tetap ingin menjadi hacker independen. Karena ia ingin lebih leluasa dalam bekerja dan membina hubungan dengan kekasihnya Isabella.
Suatu hari, Ethan menggenggam tangan Alika. "Sayang, aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini" kata Ethan dengan tulus. Tiba-tiba ia berkata "Apakah bisa pernikahan kita disegerakan ?" tanya Ethan kepada Alika. Alika kaget dan langsung menyatakan "Of course ... tentu saja bisa Ethan !" ujarnya sambil tersenyum bahagia. Ethan sumringah dan mengelus cincin berlian yang ada di jari manis Alika. "Kapan kita akan menikah sayang ? tanya Alika kembali. "Bagaimana kalau 1 Minggu lagi ? Aku tidak sanggup kalau harus berjauhan denganmu, sayang. Dan jangan kuatir, untuk pernikahan kita nanti aku akan meminta Gathan untuk mengurusnya. Sehingga kita berdua hanya tinggal duduk manis" ujar Ethan sambil mencium kening kekasihnya.
Pernikahan Alika dan Ethan menjadi perayaan yang meriah bagi dua keluarga. Uncle Hamilton dan Aunty Julia hadir sebagai tamu kehormatan, bersama dengan teman-teman dan keluarga mereka. "Aku sangat bahagia untuk kalian berdua" kata Jodie kepada Alika dan Ethan. "Kalian pantas mendapatkan semua kebahagiaan di dunia ini." "Terima kasih, Jodie" kata Alika. "Kami tidak akan bisa melakukan ini tanpa bantuanmu dan Isabella". Uncle Hamilton dan Aunty Julia juga tak lupa mengucapkan selamat sembari memeluk anak angkatnya. Sambil menangis Aunty Julia mengatakan "Selamat atas pernikahan kalian sayang. Cepat punya baby biar Aunty segera menjadi Grandmother". Begitu juga dengan Uncle Hamilton memeluk Alika "Tidak menyangka akhirnya diusia 21 tahun kamu menikah sayang. Uncle sangat bangga padamu". Kemudian ia berganti memeluk Ethan "Ethan tolong jaga Alika dengan baik, sayangi dia dengan sepenuh hati". "Baik uncle, aku akan melakukan yang terbaik untuk Alika".
Alika dan Ethan berdansa di bawah bintang-bintang, dikelilingi oleh orang-orang yang mereka cintai. Mereka tahu bahwa mereka telah melewati banyak hal bersama, tetapi mereka telah keluar dari semua itu lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya.
Saat malam semakin larut, Alika dan Ethan mengucapkan janji suci mereka di hadapan Tuhan dan semua orang yang hadir. Mereka berjanji untuk saling mencintai, menghormati, dan menghargai satu sama lain seumur hidup mereka. Setelah upacara pernikahan, Alika dan Ethan pergi berbulan madu ke sebuah pulau tropis yang terpencil. Mereka menghabiskan waktu bersama, menikmati keindahan alam dan merayakan cinta mereka.
Setelah bulan madu yang indah, Alika dan Ethan kembali ke kehidupan mereka. Alika memutuskan untuk tetap bekerja di CIA namun hanya sampai ia menyelesaikan kuliahnya di MIT. Ia ingin fokus pada studinya dan menyelesaikan gelar sarjananya dengan baik.
"Aku akan memberikan yang terbaik untuk CIA selama aku masih di sini" kata Alika kepada atasannya. "Tapi setelah aku lulus, aku ingin fokus pada masa depanku dengan Ethan. Dan mungkin nanti aku bisa membantu CIA sesekali". Atasan Alika memahami keputusannya dan mendukungnya sepenuhnya. Ia tahu bahwa Alika adalah aset berharga bagi CIA, tetapi ia juga tahu bahwa ia pantas mendapatkan kebahagiaan dan kehidupan yang lebih baik.
Ethan, sementara itu, memutuskan untuk menemani Alika di Boston, Massachusetts. Ia ingin berada di sisinya selama ia menyelesaikan kuliahnya, memberikan dukungan dan cinta. Ia mengelola bisnisnya di Zurich dari jarak jauh, memanfaatkan teknologi untuk tetap terhubung dengan timnya dan memastikan semuanya berjalan lancar. "Aku akan melakukan apa saja untuk Alika". kata Ethan kepada teman-temannya. "Dia adalah segalanya bagiku. Aku ingin berada di sisinya selama dia mencapai mimpinya".
Alika dan Ethan menikmati waktu mereka bersama di Boston, Massachusetts. Mereka menjelajahi kota-kota kecil yang indah, mengunjungi museum dan galeri seni, dan menikmati makanan lezat di restoran-restoran lokal. Mereka juga menghabiskan waktu di kampus MIT, belajar bersama dan mendukung satu sama lain.
"Aku sangat beruntung memilikimu, Ethan" kata Alika suatu malam saat mereka berjalan-jalan di taman. "Kau selalu ada untukku, tidak peduli apa yang terjadi". "Aku juga beruntung memilikimu, Alika" jawab Ethan, memeluknya erat. "Kau adalah cinta dalam hidupku".
Alika bekerja keras di MIT, belajar dengan giat dan menyelesaikan semua tugasnya dengan baik. Ia juga terus membantu CIA dalam beberapa kasus penting, menggunakan keahliannya untuk memecahkan kode dan mengungkap rencana jahat.
Ethan, sementara itu, berhasil mengelola bisnisnya di Zurich dari jarak jauh. Ia menggunakan konferensi video dan email untuk berkomunikasi dengan timnya, dan ia sering terbang ke Zurich untuk pertemuan penting.
Saat Alika semakin dekat dengan kelulusannya, kehidupan kampusnya yang tenang terusik. Serangkaian insiden kecil mulai terjadi di MIT : peretasan sistem kampus, pencurian data penelitian, dan sabotase kecil di laboratorium. Awalnya dianggap sebagai kenakalan remaja, namun Alika mencium sesuatu yang lebih dalam. Instingnya sebagai agen CIA berteriak bahwa ini adalah operasi yang terorganisir.
"Ini bukan hanya anak-anak iseng," kata Alika kepada Ethan suatu malam, sambil menatap layar laptopnya yang penuh dengan kode yang dicurigai. "Ada pola di sini. Seseorang mencoba mencari sesuatu, atau mungkin menyabotase proyek tertentu". Ethan, yang selalu mendukung Alika, menyarankan agar ia menggunakan keahliannya untuk menyelidiki. Alika ragu-ragu. Ia ingin fokus pada studinya, tetapi ia juga merasa bertanggung jawab untuk melindungi kampusnya.
"Aku akan melakukannya" kata Alika akhirnya. "Tapi aku akan berhati-hati. Aku tidak ingin menarik perhatian yang tidak perlu". Alika mulai menyelidiki secara diam-diam, menggunakan keahlian peretasannya untuk melacak sumber gangguan tersebut. Ia menemukan bahwa semua insiden terhubung ke satu alamat IP yang berlokasi di luar kampus.
Sementara itu, Alika mulai menarik perhatian seorang mahasiswa bernama Ben. Ben adalah mahasiswa PhD yang cerdas dan tampan di jurusan yang sama dengan Alika. Ia terpesona oleh kecerdasan dan pesona Alika, dan ia mulai mendekatinya dengan harapan bisa mengajaknya berkencan. Alika bersikap sopan tetapi menjaga jarak. Ia tidak ingin memberikan harapan palsu kepada Ben, dan ia juga tidak ingin mengungkapkan bahwa ia sudah menikah. "Aku sangat sibuk dengan studiku dan pekerjaanku" kata Alika kepada Ben suatu hari ketika ia mengajaknya makan siang. "Aku tidak punya waktu untuk berkencan". Ben tampak kecewa, tetapi ia tidak menyerah. Ia terus mendekati Alika, menawarkan bantuan dengan tugas-tugasnya dan mengajaknya keluar untuk minum kopi.
***