NovelToon NovelToon
Mengapa Harus Aku?

Mengapa Harus Aku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arion Alfattah

Tanggal pernikahan sudah ditentukan, namun naas, Narendra menyaksikan calon istrinya meninggal terbunuh oleh seseorang.

Tepat disampingnya duduk seorang gadis bernama Naqeela, karena merasa gadis itu yang sudah menyebabkan calon istrinya meninggal, Narendra memberikan hukuman yang tidak seharusnya Naqeela terima.

"Jeruji besi tidak akan menjadi tempat hukumanmu, tapi hukuman yang akan kamu terima adalah MENIKAH DENGANKU!" Narendra Alexander.

"Kita akhiri hubungan ini!" Naqeela Aurora

Dengan terpaksa Naqeela harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih demi melindungi keluarganya.

Sayangnya pernikahan mereka tidak bertahan lama, Narendra harus menjadi duda akibat suatu kejadian bahkan sampai mengganti nama depannya.

Kejadian apa yang bisa membuat Narendra mengganti nama? Apa penyebab Narendra menjadi duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 - Rasa takut itu masih ada

Apa dia tidak salah dengar? Benarkah suami mamanya ikut andil dalam kejadian malam itu? Mengapa bisa dan darimana mereka saling kenal? Tidak mungkin pria itu terlibat dalam perencanaan itu? Tidak mungkin pria yang dia anggap baik bisa berbuat hal keji? Apa mamanya tahu?

"Apa bapak serius dalam mencari informasi? Rasanya itu tidak mungkin. Selama ini, suami mama tidak pernah melakukan sesuatu diluar dugaan dan terlihat baik-baik saja, tapi darimana Pak Miko tahu kalau suami mama saya ikut andil dalam masalah itu? Ini tidak masuk akal." Narendra tidak mengerti kenapa dia bisa terlibat dalam masalah ini. Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan dari suami mamanya.

"Maaf, ini hanya dugaan saja, belum sepenuhnya benar. Hanya saja, ketika pergerakan para penjahat keluar dari rumah nona Lintang, mereka langsung menemui mobil yang juga terparkir tidak jauh dari sana. Selain adanya mobil Fadhil, mobil milik suami mama Aden pun ada disana. Kenapa saya bicara seperti ini, karena saya menemukan bukti pergerakan itu. Bisa Aden lihat ini!" kata Pak Miko seraya menunjukan rekaman cctv dari salah satu tiang di jalan.

Narendra memperhatikannya. Benar saja, ada dua orang pria berlari dan masuk kedalam mobil yang diyakini itu milik papanya. Sedangkan mobil yang satunya berada dibelakangnya dan menurut pak Miko, itu mobil Fadhil.

"Coba putar ulang! Saya ingin tahu tangan mereka!" Pak Miko pun mengikutinya, dia memutar mundur videonya.

"Stop!" Dan video itu berhenti. Narendra memperhatikan tangan kedua pria itu. "Pak Miko bisa lihat tato di lengan kanan mereka? Tato naga itu sama persis dengan ucapan Naqeela kalau orang yang sudah menyakiti lintang adalah mereka, Naqeela bilang perampok."

"Saya melihatnya. Hanya saja tidak ada satupun barang berharga milik nona Lintang hilang. Kemungkinan besar mereka memang berniat menyingkirkan nona Lintang sehingga dilakukannya sebuah konspirasi antara Fadhil dan suami mama Aden. Namun motif dari pembunuhan yang sebenarnya belum terkuak. Jika memang hanya sekedar menolak tanggungjawab atas kehamilannya nona Lintang, tidak mungkin suami mama Anda ikut andil dalam peristiwa itu. Sepertinya ada hal lain yang menyebabkan dia ikut dalam kasus ini." Dengan teliti pak Miko menjelaskan semuanya, apa yang dia tahu dan apa yang dia temukan tidak ada satupun ditutupi.

Narendra menghela nafas panjang. "Sungguh rumit, tapi saya minta kita jangan gegabah dulu, Pak. Semua bukti ini tolong simpan dengan baik sebelum kisah semuanya terbongkar. Barulah kita bertindak jika sudah menemukan keterangan dalam kasus ini."

"Baik. Bapak sudah menyalin semuanya dan menyimpannya di tempat aman. Ini hanyalah sebagian saja."

Narendra mengangguk. Tatapan matanya seketika tertuju pada jam dinding.

*****

Malam berganti pagi, kenyamanan dalam keadaan tertidur membuat Naqeela enggan membuka mata. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada guling yang membuat dia nyaman.

"Ya Tuhan, rasanya ingin terus tidur saja, nyaman sekali." Dalam keadaan mata terpejam, Naqeela bergumam dengan hidung terus mendusel bagian wangi yang membuatnya nyaman.

Namun perlahan, ia mencoba membuka mata dan seketika dirinya terlonjak kaget tatkala menyadari sesuatu. "Loh, kok dia?" Kebingungan pun terjadi, cepat-cepat dirinya menjauhkan diri dari sosok kekar disampingnya.

"Kenapa ada dia disampingku? Sejak kapan? Kenapa pula aku tidur disini? Perasaan semalaman tidur di lantai?" Naqeela bingung, cepat-cepat dirinya memeriksa keadaan tubuhnya.

"Masih lengkap, saya tidak sekurang ajar itu," celetuk suara bariton mengalihkan pikiran Naqeela.

"Eh, ka-kamu kenapa bisa a-ada di sini?"

Mata Narendra terbuka, menatap wajah Naqeela yang masih berantakan namun tetap cantik.

"Masih bertanya? Ini kamar saya, apa kamu lupa?"

Lalu Naqeela memperhatikan sekeliling tempat. "Aku tahu, tapi kenapa aku berada di atas kasur? Siapa yang memindahkan? Kamu?" Naqeela memicingkan mata menatap curiga pada Narendra.

"Menurutmu?" Lalu Narendra berusaha bangun mendudukkan bokongnya.

"Mana mungkin kamu, kamu kan ..."

"Cacat?" Tebaknya.

"Tidak mungkin 'kan?"

"Kamu naik kesini sendiri dalam keadaan terpejam. Sepertinya kamu mengigau."

"Mana mungkin? Aku tidak pernah ngigau, pasti akmu bohong 'kan?" Telunjuk Naqeela menunjuk wajah Narendra.

"Ngapain saya bohong, saya cacat dan mana bisa saya menggendong kamu yang berat itu. Daripada memikirkan sesuatu yang mustahil, lebih baik kamu siapkan saya sarapan!"

"Ck, menyebalkan." Naqeela pun turun, dia cepat-cepat keluar dari kamar Narendra menuju kamarnya.

*****

"Aduh, bodoh sekali diriku ini, bisa-bisanya aku tidur memeluk dia." Sambil melangkah menuju dapur, Naqeela menggerutu kesal pada dirinya sendiri, ia juga menepuk-nepuk jidatnya saking malu dan kesal.

Kepalanya terus menunduk tanpa melihat kedepan. Tidak sengaja pula dirinya menubruk seseorang.

Dug.

"Eh, maaf, aku ti ..." namun seketika tubuhnya menegang mengetahui siapa sosok itu.

"A-anda!"

Orang itu juga sama kagetnya dengan Naqeela. "Kamu?! Ngapain kamu ada disini?"

Langkah Naqeela segera mundur, dia takut sosok itu mendekatinya dan nekat lagi. "Anda yang ngapain disini?"

"Naqeela, kamu itu lucu sekali. Jelas saya ada disini karena memang ini rumah saya, sedangkan kamu ngapain disini?" Langkah kakinya semakin mengikis jarak diantara mereka. Naqeela terus mundur dengan tubuh gemetar takut.

"Ja-jangan mendekat! Berhenti disana!"

"Ya ampun sayang, lucu sekali kamu ini. Mana mungkin saya menjauhi kamu sedangkan dari lama saya menginginkan kamu. Ayolah, kamu lupa kalau kamu punya utang sama saya? Rupanya takdir sungguh memihak saya, ternyata kamu datang ke rumah saya dan itu artinya kita berjodoh."

"Rumahmu? Mana mungkin ini rumah mu, Tuan. Apa hubunganmu dengan pemilik rumah ini?" Naqeela tidak percaya pria itu pemilik rumah ini. Namun keterkejutannya semakin bertambah ketika pria itu bilang, "kamu mau tahu siapa saya? Sini, saya bisikin ke kamu." Dia mencondongkan tubuhnya ketika Naqeela sudah tidak bisa mundur lagi.

"Saya papanya Narendra."

Deg.

"Tidak mungkin!" Seketika pikiran Naqeela ngebleng, ia tidak bisa berpikir jernih dengan apa yang barusan dia dengar.

Jadi pria ini orangtuanya Narendra? Jadi sosok yang sudah membantu namun juga sudah membuat keluarganya hancur sampai harus kehilangan ibunya adalah ayah dari suaminya? Kenapa dunia ini begitu sempit? Kenapa dia harus bertemu lagi dengan orang yang dia benci dan kini dirinya terperangkap dalam keadaan tidak baik-baik saja. Hukuman macam apa yang akan dia terima selanjutnya? Mengapa serumit ini dan mengapa suami dan pria jahat itu saling berhubungan?

"Kenapa tidak mungkin?"

Naqeela ketakutan, dia mendorong kasar tubuh pria itu dan berlari menuju kamar Narendra. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya, gemetar karena takut pun dia rasakan.

Ceklek.

Langsung saja dia menutup pintunya dan langsung saja bersembunyi dibalik Narendra.

"Tolong ... To-tolong aku."

1
Siti M Akil
Nalendra hilang ingatan atau aqella muka nya berubah
Siti M Akil
🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!