Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah sebuah ungkapan yang tepat untuk seorang Gadis cantik bernama Safira Navia, Beasiswa yang tiba tiba di cabut oleh pihak kampus setelah kepergian Ibunya membuat Safira langsung melemas seketika.
Pekerjaannya yang hanya sebagai pelayan Cafe pun tidak mencukupi biaya kuliah nya, mundur dari bangku perkuliahan nya pun tidak mungkin karena hanya tinggal sedikit menuju gelar Sarjana nya.
yuk ikuti ceritanya, bagaimana Safira menjalani semua kehidupannya, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Akhirnya......
Safira hanya bisa pasrah saat Al melancarkan aksinya, Al terus menciuuuumi wajah Safira bahkan dia mengecuuup bibir Safira.
"Selesaikan masakannya dan hidangkan, saya akan mandi dulu. "
bisik Al kembali di telinga Safira dan Safira hanya mengangguk lalu berbalik menuju kompor.
Al langsung berlalu menuju kamarnya dan membiarkan tas juga jas nya di atas sofa, dia sebenarnya ingin menerkam Safira tapi perutnya malah terasa lapar mencium aroma masakan Safira.
Safira hanya sepuluh menit selesai dengan masakannya dan langsung menatanya di atas meja makan, dia menghela nafasnya saat melihat barangnya Al ada di sofa.
Safira langsung mengambilnya dan membawanya menuju kamar, ternyata Al masih di dalam kamar mandi dan Safira langsung menyiapkan pakaian santai untuk Al.
"Kalau bukan karena perjanjian itu aku malas sekali harus menyiapkan semua nya, aku bukan istrinya tapi wanita simpanannya. "
gerutu Safira sambil menyimpan pakaian di atas ranjang nya.
Pintu kamar mandi terbuka dan ternyata Al baru selesai mandi, Safira memalingkan wajahnya dan bersiap keluar dari kamar namun Al menahannya.
"Layani saya Safira, ayo pakaikan pakaian nya sama kamu mulai sekarang, bukan hanya memilih pakaian tapi harus memakaikannya. "
ucap Al sambil melepaskan lilitan handuknya dan menyodorkan handuknya pada Safira.
Wajah Safira langsung merah padam saat melihat tubuh tanpa pakaian Al, bahkan Safira menelan ludahnya melihat inti tubuh Al yang begitu ekstra padahal dalam keadaan loyo.
"Ayo Safira lakukan, saya kedinginan loh ini kalau kamu hanya mengagumi tubuh saya. "
sindir Al dan membuat lamunan Safira buyar.
Sedikit gemetar tangan Safira bergerak memakaikan pakaian di tubuh Al, Al hanya bisa diam dan terus memperhatikan wajah Safira yang terlihat memerah karena malu.
Selesai memakai pakaiannya, Al langsung mengajak Safira mengisi perutnya, Al tersenyum saat melihat beberapa makanan yang di sajikan dan ternyata Safira pintar memasak masakan nusantara.
Safira langsung menghidangkan makanan di piring Al sesuai yang di tunjuk oleh Al dan setelah selesai barulah Safira menyiapkan makanan untuknya sendiri.
Al langsung tersenyum samar saat makanan masuk kedalam mulutnya ternyata makanannya enak dan sesuai seleranya.
Keduanya makan tanpa ada obrolan hingga makanan di piring pun habis, Al langsung beranjak dari kursi dan berjalan menuju ruang kerjanya namun sebelumnya Al berbalik ke arah Safira.
"Siapkan diri kamu, pakai salah satu gaun tidur yang saya siapkan, harus wangi dan dalam keadaan bersih tubuh kamunya, saya akan menyelesaikan pekerjaan sedikit. "
ucap Al dan langsung berlalu tanpa mendengar jawaban dari Safira.
Safira mematung mendengarnya, malam ini mahkota yang di jaganya akan di ambil oleh Al dan dia tidak bisa menolak, hari ini juga Safira menerima kwitansi pembayaran kuliahnya hingga lulus, bahkan biaya lain lain nya pun sudah di lunasi.
"Aku beneran wanita simpanan. "
gumam Safira dalam hatinya dan langsung menyelesaikan urusan dapurnya.
Beberapa saat kemudian......
Safira baru selesai membersihkan tubuhnya, terpaksa dia mandi kembali sesuai keinginan Al, wangi dan bersih harus ada di tubuh Safira.
Safira memilih gaun berwarna putih diantara gaun lainnya karena gaun putih ini yang paling tidak terbuka karena terhalang oleh renda.
Safira hanya tiga puluh menit bersiap dan menunggu kedatangannya Al, tiga puluh menit kemudian masih menunggu dan Al belum ada tanda tanda akan masuk kedalam kamar.
Safira memilih menuju ranjangnya dan merebahkan tubuhnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya, masa bodo dengan tubuhnya yang tidak wangi lagi karena dia sudah bosan menunggu kedatangan Al.
Tepat pukul sepuluh malam Al baru menyelesaikan pekerjaannya dan dia melupakan titahnya pada Safira saking fokus dengan pekerjaannya.
Al merenggangkan lengannya dan setelah enakan langsung merapihkan meja kerjanya, Al langsung keluar dari ruangan kerjanya dan menuju kamarnya, Al masih belum ingat juga tentang titahnya dan dia akan kaget saat melihat Safira memakai pakaian minim malam ini.
Al mengerutkan keningnya saat melihat lampu sudah temaram dan Safira sudah tertidur pulas di ranjangnya.
Al memilih langsung ke kamar mandi, membuka baju lalu mengganti celana nya dengan celana pendek, setelah selesai Al langsung naik ke atas ranjang dan membuka selimut yang ada di tubuh Safira, Al langsung melototkan matanya melihat pakaian yang di pakai oleh Safira.
"Astaga..... aku yang minta dia pakain gaun tidur, kenapa malah aku yang lupa lagi dan apa apaan ini Safira malah tidur nyenyak sekali. "
gumam Al dalam hatinya dan langsung tersenyum penuh arti.
Al membuka selimut yang menutupi tubuh Safira, dugaannya benar ternyata tubuh Safira begitu seksi apalagi dengan balutan gaun seksi nya, Al langsung memulai aksinya.
Safira meleeenguh saat Al memulai menyentuh kulit putih dan halus milik Safira, Al tidak menyangka ternyata Safira memiliki tubuh dan warna kulit yang bagus.
Kesal karena Safira tidak terbangun akhirnya Al mulai melancarkan aksinya yang langsung menciiium bibir Safira dan ternyata Safira langsung melototkan matanya.
Al langsung menyerang Safira dan membuat Safira hanya pasrah karena saat ini kekuatan Al sangat besar, dalam hati Safira terus saja berdoa semoga Al tidak kasar padanya karena ini adalah pengalaman pertamanya.
"Kamu malah tidur padahal saya meminta kamu menunggu. "
bisik Al saat melepaskan ciuuuumannya dan Safira hanya diam karena dia juga bingung harus menjawab apa.
Tubuh Safira benar benar benar di buat panas dingin oleh Al, bahkan tubuh Safira sudah terbuka sempurna, Safira merasakan sesuatu yang mengganjal di dekat pahanya dan Safira tahu itu apa.
"Kita mulai ke intinya Safira, kamu siapkan dan saya gak akan berhenti di tengah tengah walaupun kamu merengek minta berhenti, jadi bersiaplah dan pasrah. "
ucap Al sambil melepas celana yang menutupi tubuh intinya.
Al mulai memposisikan intinya saat tubuh Safira sudah siap, perlahan tapi pasti Al langsung memulainya dan Al mengerutkan keningnya saat merasakan susah sekali menembus inti tubuh Safira.
"Kamu masih Virgin Safira?? "
tanya Al dengan nada yang begitu dingin nya dan Safira tidak bisa menjawab karena dia sedang menahan perih yang luar biasa.
Al begitu kesal tapi permainan ini harus di tuntaskan, tubuh intinya begitu merasakan sesuatu berbeda, gadisnya ternyata masih Virgin padahal kemarin keduanya sempat bertengkar karena Safira mengaku sudah tidak virgin.
Al terus menerus membawa Safira terbang dan Safira benar benar membuatnya candu, tubuhnya semuanya sangat di idamkan para laki laki dan Al yang beruntung memilikinya.
Al menyelesaikan permainannya saat melihat Safira benar benar seperti mau pingsan dan Al sangat puas sekali.
"Terimakasih Safira dan kamu tidurlah. "
ucap Al sambil membawa Safira kedalam dekapannya.
Al yang lelah pun akhirnya ikut tertidur menyusul Safira yang tidur duluan dan entah apa yang terjadi pada kedua nya besok.
.
.
Bersambung.......