NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: GeGra Mom

Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Gaby Sakit

Sudah seminggu Fitria tak memberi kabar pada keluarganya, membuat Gabi kehilangan rasa percaya dirinya. Ingin rasanya dia mencari mamanya tapi dia tidak tahu dimana keberadaan Fitria.

Dokter Risal datang dan menemui Gabi dirumahnya karena dia juga mencari keberadaan Fitria.

“Om dokter Gabi kangen sama mama?”

“Ia Gabi om akan menemui Tuan itu untuk meminta mama menjenguk Gabi”

“Beneran om?”

“Ia sayang, kemarin om keperusahaan Tuan Hendri tapi beliau sedang menjalankan perjalanan dinas ke Bali, katanya hanya 3 hari tapi karena ada sedikit kendala makanya belum bisa kembali”

“Ia om Janji ya, om antarkan aku ketemu mama nanti”

“Pasti sayang, tapi harus lewat persetujuan Tuan itu”

“Nak Risal kami sangat berharap padamu, kami juga ingin tahu tentang keadaan Fitria nak, ibu takut terjadi apa-apa padanya”

“Kita berharap semua akan baik-baik saja, semoga masalah ini cepat selesai”

“Ia nak. Sayang om harus kembali kerumah sakit, om janji akan menemui Tuan Hendri”

“Baik om aku tunggu kabar baik dari om”

Risal pergi dari rumah Fitria, dia juga sangat merindukan wanita itu, wanita yang tegar dan selalu berusaha tersenyum walaupun hatinya terasa berat.

Diapartemen Dara bertindak sesukanya, dia tahu kalau Hendri dan Fitria telah menikah dan pernikahan mereka karena terpaksa. Dara yang sejak kecil sudah menyukai Hendri dan merasa dia yang paling pantas untuk menjadi pendamping Hendri. Dara selalu bersikap buruk pada Fitria dan mencari kesalahan Fitria. Fitria hanya bisa tabah dan ikhlas karena Hendri mengancam akan memisahkannya dengan anaknya jika dia berulah.

Hendri tiba diapartemen bersama Kevin, dia membeli begitu banyak oleh-oleh untuk Dara, tapi tidak untuk Fitria. Fitria selalu berada didalam kamarnya.

“Ka Hen ini semuanya untukku?”

“Ia ini untukmu”

“Makasi ya Ka Hen” Jawabnya memeluk Hendri.

Kevin hanya terdiam, lagi-lagi kecewa atas perlakuan Hendri pada Fitria. Dan Kevin tahu Dara punya maksud terselubung untuk mendekati sahabatnya itu.

“Bersiaplah sore kita makan diluar, kaka akan mengajakmu jalan-jalan”

“Benarkah kaka?”

“Ia kamu pasti bosan terus dirumah, sekalian kita cari pakaian kerja untukmu, karena 3 hari lagi kamu akan bekerja  diperusahaan kaka”

“Ka Hen Serius?”

Kevin berlalu kedapur mengambil minum untuknya, malas melihat kelakuan Hendri dan Dara yang tidak tahu diri. Dia melihat Fitria sedang mencuci piring kotor dan terlihat sangat kurus.

“Selamat siang Tuan”

“hm,”

“Tuan bolehkah aki meminta sesuatu?”

Kevin menatap datar wanita didepannya itu, matanya bengkak seperti habis menangis.

“Ada apa?”

“Bolehkah aku menemui anakku? Aku sangat merindukannya?”

“Bukanlah kamu bisa hubungi dia melalui ponselmu?”

Fitria masuh terdiam tertunduk jarinya meremas ujung bajunya. Melihat itu Kevin tahu pasti ini ulah sahabatnya itu.

“Aku akan mencoba berbicara dengan Hendri, tapi aku tidak janji akan pertemukan kalian, keputusan ada ditangannya”

“Baik Tuan, terima kasih Tuan” Jawab Fitria Jujur dengan mata memerah menahan tangisnya.

Kevin segera berlalu dari sana, dia mengikuti Hendri menuju ruang kerjanya.

“aku pikir kamu memberikan sedikit belanjaanmu pada asisten rumah tanggamu” Ujar Kevin

“Dia bukan tanggung jawabku”

“tapi wanita itu juga bukan tanggung jawabmu?”

“Dia itu teman masa kecilku Vin?”

“Teman masa kecil? Tapi aku melihat kalian seperti sepasang kekasih, tapi artmu kamu perlakukan dengan buruk”

“apa maksudmu Vin? Apa yang sudah diberikan padamu hingga kamu terligat membelanya Vin?”

“Aku tidak membelanya Hen, aku hanya kasihan padanya, kamu sudah menyita ponselnya dan kamu juga melarang dia bertemu dengan anaknya. Ingat Hen apa yang kamu rasakan saat Gloria memisahkan kamu dengan anak-anak”

Brak

“Aku harap ini terakhir kalinya aku melihat kamu membela wanita itu, aku sudah siapkan apartemen untuk Dara pindah, kamu pikir aku akan tinggal terus bersama dengannya, aku hanya membantunya”

“Baiklah terserah padamu Hen, aku harap kamu tidak akan menyesal untuk kedua kalinya” Jawabnya dan melanjutkan pekerjaannya.

Hendri langsung berdiri pergi meninggalkan Kevin yang masih berkutat dengan laporan mereka dibali.

Hendri menuju kamar Fitria, dia melihat wanita itu duduk didalam kemarnya yang gelap gulita, bukan sengaja tapi bola lampu kamarnya sudah putus, ingin meminta dia takut.

Hendri masuk kedalam kamarnya dan membersihkan tubuhnya, tiba-tiba moodnya buruk karena ucapan Kevin tentang Gloria dan anak-anaknya yang telah pindah ke lUar negeri bersama Vincent.

Setelah mandi Hendri keluar mencari dara, mereka akan makan dan membawa Dara melihat apartemen milik perusahaan untuknya.

“Dara kamu akan pindah keapartemen yang disiapkan oleh perusahaan, tak etis kalau kita tinggal bersama”

“Tapi aku suka disini ka Hen” Dengan wajah memelas

“Maaf Dara ngak bisa, aku hanya sementara membawamu kesini, apa kata karyawan lain kalau tahu kita tinggal bersama”

“Baiklah ka Hen” Jawabnya Lesu

Mereka pergi meninggalkan Kevin yang masih berkutat dengan laporannya. Merasa haus kevin keluar dan mencari keberadaan Hendri diluar.

“Fitria dimana Hendri?”

“Tuan keluar bersama nOna Dara Tuan”

“jangan panggil aku tuan, aku bukan tuanmu, panggil aku Kevin. Kulihat kamarmu gelap, kenapa lampunya tidak dinyalakan?”

“balonnya rusak tu eh Kevin”

“mengapa tidak kamu ganti? Bukankah kebutuhan rumah sudah diberikan pada Dara?”

Fitria hanya menunduk tak tahu menjawab apa karena dia juga tidak tahu.

“baiklah, apa yang kamu butuhkan saat ini?”

“aku hanya ingin bertemu anakku sebentar saja”

“Aku belum bicara dengan hendri, kamu masak apa?”

“Non Dara minta dibuatkan Sup iga  capcay, udang saus pedas”

“Baiklah masaklah, aku akan makan malam disini. Kalau sudah masak panggilkan aku diruangan kerja Hendri”

“Baiklah Kevin”

Kevin kembali keruang kerja Hendri dan melanjutkan pekerjaannya disana, 30 menit berlalu terdengar suara ketukan dipintu.

“Masuklah” jawabnya karena dia tahu itu pasti Fitria.

“kevin makan malamnya sudah siap”

“Baiklah makasi ya, kamu sudah makan?”

“Aku belum lapar”

“Padahal aku berharap kita bisa makan bersama”

“Jangan Kevin, aku tidak ingin kamu mendapat masalah karena persilahkan aku duduk makan bersama dimeja makan. Aku tidak pantas duduk disana”

“Kata siapa? Hendri? Dara?”

Fitria menunduk tidak ingin menjawab. Kevin sudah tahu ini pasti ulah wanita itu.

“Baiklah aku akan mencoba masakanmu, kamu tidak menaruh racun kedalam makanan inikan?”

“Demi Tuhan tidak Kevin”

“Bercanda, pergilah”

Fitria kembali kedalam kamarnya, duduk diatas tempat tidur memeluk kedua lututnya, sebenarnya dia sangat lapar tapi tidak berani makan disana, dia takut Hendri salah paham pada mereka.

“Ternyata masakan wanita itu enak juga, pantasan Dara terlihat gemuk dan berisi sedangkan Fitria terlihat kurus, apa dia tidak diberi makan?”

Setelah makan Kevin memanggil Fitra agar membereskan meja makan. Fitria keluar dari kamar mengambil nasi dan lauk dipiring untuk dirinya. Dia selalu makan didepan wastafel duduk bersila makan ala lesehan.

“Siapa yang mengijinkan kamu makan?” Teriak suara berat dengan keras

Fitria menatap Hendri yang berdiri didepannya kedua tangganya diletakan dipinggangnya menatap Fitria dengan datar. Kakinya menendang piring makan Fitria, makanan bertaburan dilantai.

Tanggannya meremas rambut Fitria dengan sangat erat hingga kepala Fitria terangkat didepan wajahnya, matanya terpejam takut menatap wajah Hendri. Berbeda dengan Hendri yang melihat wajah Fitria yang begitu tirus, pucat dan matanya yang bengkak seperti habis menangis.

“apa yang kamu katakan hingga Kevin begitu membelamu? Kalau sampai itu terjadi lagi aku akan mengirimkan anakmu untuk dimakan Hewan buas”

“Ampun tuan, aku hanya meminta bertemu dengan anakku sebentar saja Tuan”

“siapa yang memberimu keberanian untuk meminta? Kamu tidak berhak untuk meminta apapun padaku, kamu budakku. Paham kamu?”

“Ia Tuan maafkan aku”

“sekarang ambil makanan kamu dan makan hingga lantainya bersih, Cepat makan” Teriaknya dengan lantang

Dengan tangan bergetar karena takut Fitria mengambil makanan itu dan memasukan kedalam mulutnya.

Kevin yang melihat itu ingin membantu tapi dia tidak ingin Fitria yang menjadi sasaran kemarahan Hendri. Dan memilih kembali melanjutkan pekerjaan yang hampir selesai.

Melihat Fitria telah menghabiskan makan dilantai, Hendri kembali masuk kedalam ruang kerjanya.

Risal berusaha menemui Hendri tapi selalu ditolak oleh Hendri, bahkan Risal dilarang masuk kesana.

“Nak Risal tolong kerumah Gabi demam tinggi” Ujar Bu Nani

“Baik Ibu aku akan kesana sekarang”

Risal menuju rumah Bu Nani dan membawanya kerumah sakit, demamnya sangat tinggi, dia selalu memanggil nama mamanya. Tiba di rumah sakit, dia langsung menggendong Gabi masuk kedalam IGD dan langsung melakukan tindakan.

Dokter Valen yang sedang berjaga terkejut melihat tindakan dokter Risal, dia mengepalkan kedua tangannya saat melihat anak yang dibawah dokter Risal adalah anak dari wanita itu yang tak lain adalah Fitria.

Di dapur Fitria tanpa sengaja menjatuhkan gelas ditangannya, tiba-tiba perasaannya menjadi tidak enak, dia merasa ada yang terjadi dengan anaknya Gabi.

“Ya Tuhan semoga mereka baik-baik saja” Gumamnya membersihkan pecahan gelas yang tak sengaja melukai tangannya.

“Nak Risal bagaimana keadaan Gabi?” Tanya Ibu Nani yang gelisah.

“Sudah ditangani saat ini kondisinya sudah baik, sebentar lagi mereka akan membawanya pindah keruangan perawatan, semuanya sudah kusiapkan. Ibu dan ayah disini aku akan menemui Tuan Hendri”

“baik Nak tolong bawah Fitria sebentar saja untuk melihat Gabi, ibu yakin Gabi akan sembuh kembali saat melihat ibunya”

“Baik Ibu, akan berusaha yang terbaik untuk Gabi”

Dokter Valen yang berada disana dan mendengar perkataan dok Risal dan Bu Nani sangat penasaran tapi dia tidak akan bertanya saat ada dokter Risal disana dia akan bertanya saat dokter Risal pergi.

“Selamat siang ibu, ini cucunya?” Tanya dokter Valen

“Ia nak ini cucu saya”

“kalau boleh tahu ada hubungan apa cucu ibu dengan dokter Risal? Maaf saya melihat dokter Risal sangat kuatir padanya tidak seperti pada pasien lainnya”

“jadi Gabi anak dari sepupunya dokter Risal, itu sebabnya dokter Risal terlihat sangat kuatir, karena sebelum meninggal dia menitipkan Gabi pada dokter Risal”

Mendengar itu dokter Valen merasa bersalah pada Fitria dan Gabi karena telah salah paham pada mereka, dia mengira Fitria akan merayu dokter Risal.

“Baik Ibu, sebentar lagi kami akan pindahkan Gabi” Jawab dokter Valen ramah.

“terima kasih dokter, cucu saya baik-baik sajakan dokter?’

“Ia bu kondisinya sudah stabil, tapi saya sarankan hubungi mamanya agar datang menemui Gabi”

“Baik dokter, dokter Risal sedang menemui suaminya, semoga dia bisa membawa mamanya kesini”

“Jadi mamanya sudah menikah lagi?”

“Ia dokter, dia menikah karena terpaksa, suaminya perlakukan dia dengan buruk.”

Kasihan sekali nasib mereka, aku harus meminta maaf pada Fitria, aku sudah salah paham padanya dan dokter Risal.’ Batin dokter Valen.

1
Elin 2025
lanjut tor
Yuni Ngsih
waduuuuh Thor kok dipotong lg asyik nih .....lanjut Thooooor semangat
Thina Savsavubun: makasi kaka.. 🙏
total 1 replies
yumi chan
ko aku jd sakit liht kluarga wejya ini...mdh2an cpt dpt kmr..buat anknya mndrita smua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!