Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.
Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.
Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.
Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?
Ikuti kisah cinta mereka ... !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Ruben mengetahui kebenaran.
Alisa tersudut, dia sebenarnya malas untuk mengandung anak yang bukan dari darah daging sang suami. Tapi kenyataan pahit dia mengandung anak dari pria asing yang bahkan dia tidak tahu nama dan juga wajahnya.
Ting!
(Kotak Pesan masuk)
Unknown.
{Hai sayang, jangan lupa malam ini, kita akan bersenang-senang kembali, kamu harus datang!}
^^^Anda^^^
^^^{Aku sedang hamil, aku tidak mau melakukan hal itu lagi.}^^^
Unknown
{ Aku tak peduli, cepat datang atau aku yang kesana sekarang untuk memberitahukan kepada suamimu tentang apa yang kita lakukan selama ini.}
Alisa terdiam sejenak, otaknya berpikir keras untuk menghindar, namun jika ia menolak tawaran dari pria asing akan sangat beresiko.
Alisa pun menghela napas dan kembali membalas pesan pria asing.
Anda
{Baiklah, aku akan datang kesana}
^^^Unknown^^^
^^^{Good girls, aku tunggu kamu. Jangan lupa pakai pakaian yang bisa membuat aku berselera memakan kamu.}^^^
"Sial, kenapa aku dijadikan alat pemuas dia saja! kali ini aku pastikan akan tahu siapa dia sebenarnya," batin Alisa.
Alisa mengambil botol kecil dari dalam laci, ia memasukan kedalam tas berwarna merah muda, lalu pergi dari rumah susun.
Hotel Prison.
Setibanya Alisa dihotel yang megah dan mewah. Semua karyawan menyambut kedatangan Alisa.
Alisa meliuk-liukan tubuh seksinya membuat para karyawan pria tak mampu berkedip melihat pesona mantan model yang sangat cantik ini ada dihotel Prison.
Alisa menuju kamar hotel, ia membuat kamar dengan kartu card. Pria asing bertopeng itu sedang duduk menegukkan sebuah wine merah.
"Tunggu, aku mau kedalam kamar mandi dulu," ucap Pria asing itu sambil pergi kedalam kamar mandi.
Sementara itu Alisa mengeluarkan botol kecil ditasnya, lalu ia pun segera menuangkan isi dalam botol itu dalam wine merah yang sedang pria asing itu minum.
Alisa pun segera duduk cantik, seolah-olah dia tak melakukan apapun.
Pria asing itu kembali keposisi duduk, ia mulai menegukkan kembali wine merah. Seketika kepalanya berkunang-kunang. Pandangan matanya buram, lalu ia melihat Jingga berada didepan matanya.
"Jingga sayang kamu disni, mari kita bersenang-senang," ucap pria asing itu dihadapan Alisa.
"Ternyata dia menganggap aku Jingga. Ini kesempatan aku untuk tahu sebenarnya siapa dia," batin Alisa.
Perlahan pria asing mendekati Alisa dengan napsu yang tinggi, ia mulai melucuti satu persatu pakaian yang dikenakan Alisa tanpa sisa.
Pria bertopeng hitam setengah itu, mulai merangsang Alisa dengan cumbuan panasnya dari mulai bibir seksi, lalu beralih keleher jenjang.
Gerakan itu terhenti, ketika Alisa mulai membuka tali belakang penutup topeng tersebut.
"Arga!" sontak Kaget Alisa melihat siapa dibalik topeng tersebut.
"Iya, ini aku Arga. Jingga sayang. Ayolah kita teruskan. Aku sudah tak tahan ingin mendapatkan kamu seutuhnya," ucap Arga sambil meremas melon besar milik Alisa.
Alisa yang kesal dengan perbuatan Arga. Ia menampar Arga sekeras mungkin.
"Jadi selama ini kamu itu Arga! kamu tahu tidak kalau Kiara itu menyukaimu, apa jadinya kalau dia tahu kalau kita seperti ini," ucap Alisa.
"Jingga kamu tenang saja, itu sih urusan Kiara bukan urusan kita," ucap Arga.
"Sadar, Aku ini bukan Jingga! aku ini Alisa," Ketus Alisa.
"Kamu jangan bohong, Jingga. Ayo kita bersenang-senang saja tanpa perlu untuk mikirin perasaan orang lain," ucap Argan sambil langsung menyerang bagian sensitif Alisa.
Alisa tak berdaya oleh napsu Arga, ia mulai menikmati semua sentuhan yang dilakukan Arga kepadanya.
Malam itu mereka terus mengulang malam panas mereka tanpa lagi memikirkan hati yang saat ini sedang patah.
Kiara hancur, ketika tahu Alisa sedang mengandung anak dari Arga. Kabar ini tersiar oleh Ruben yang saat ini bercerita kepada sang adik.
"De, kamu tahu sekarang kamu akan punya dua keponakan sekaligus," ucap Ruben.
"Apa maksud Kakak dengan dua keponakan sekaligus, apa Kak Jingga akan melahirkan anak kembar?" tanya Kiara
Ruben menggelengkan kepala." Bukan seperti maksud kakak, melainkan Alisa dan Jingga bersamaan hamil anak Kakak."
"Kakak yakin kalau anak yang dalam kandungan Kakak Alisa itu adalah anak kandung kakak?" tanya Kiara.
Mata Ruben menyipit." Kakak juga tak yakin, tapi Kakak tak punya bukti dan pilihan selain percaya dengan semua ini,"
"Ada yang harus kakak ketahui mengenai istri sah kakak," ucap Kiara.
Ruben mengerutkan dahi."Apa itu, katakan saja?"
"Kak Alisa itu sering keluar malam dari rumah susun, dia menemui laki-laki selingkuhannya," ungkap Kiara.
"Hah? benarkah? kalau begitu Kakak ingin lihat buktinya," ucap Ruben.
"Akut tak punya bukti, tapi Kakak bisa mencari bukti itu sendiri ketika Alisa dan kekasih gelap itu sedang bermalam bersama," ucap Kiara.
"Baiklah, aku sendiri yang akan mencari tahu. Kamu kasih tau lokasi mereka sering melakukannya,"ucap Ruben.
"Hotel Prison, dan untuk lengkap kamarnya aku akan kirimkan via chat, kak," ucap Kiara.
"Oke, makasih," ucap Ruben.
"Aku tak bisa menunjukan bukti itu, kalau itu terjadi maka aku tidak bisa mengancam Kak Arga untuk menjadi kekasihku," batin Kiara.
*****
Dua hari kemudian, Jingga masih marah dengan tidur tak seranjang dengan Ruben. Ia juga tak pernah lagi berbicara penuh kemesraan lagi. Sikap Jingga berubah menjadi dingin.
Ruben hanya bisa bersabar dengan sikap Jingga, dia mengerti kalau sikapnya berubah karena belum ada bukti.
Malam ini Ruben bersiap diri, ia memakai jacket jeans, topi hitam, masker hitam, juga kaca mata hitam untuk tidak dikenali oleh siapapun.
"Malam ini aku sendiri yang akan membuktikan bahwa anak yang dikandungan Alisa bukan anakku," batin Ruben.
Malam itu seperti biasa, Alisa mengendap-endap seperti maling. Bahkan Ia berusaha keluar dari rumah susun tanpa ada satu orang pun yang akan curiga, termasuk guling besar yang ia tutupi menggunakan selimut untuk mengelabui semua orang bahwa dia sudah terlelap dalam alam mimpi.
Alisa segera memesan taksi online, diekori dengan Ruben yang berada dibelakangnya menggunakan taksi online yang lain.
Ruben sengaja tak memakai kuda besi karena dia tahu Alisa pasti akan tahu jika dirinya mengekori dari arah belakang.
"Kali ini kamu akan tertangkap basah, Alisa. Dan aku pastikan kamu bukan lagi istriku, dengan begitu Jingga akan tahu kebenarannya," batin Ruben.
Dalam perjalanan menuju hotel Prison tak biasanya Alisa gelisah dan gugup, sepanjang perjalanan bibir kecilnya digigit, jari lentiknya tak bergerak-gerak menyentuh pahanya sendiri.
"Kok perasaan hari ini tidak enak. Apa aku urungkan saja ya niatku untuk bertemu Arga. Tapi aku harus selesaikan masalahku ini supaya kedepannya aku bukan lagi pemuas nafsu dia," batin Alisa.
TBC
(To Be continued)
Tinggalkan jejak berupa like, vote, dan komentar. Terima kasih
buat cerita baru lagi ajah..
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh