Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34- Serangan Double
“Mytha, kau dan Jo berapa lama kalian pacaran?” tanya Jeff tiba-tiba.
Mytha tersentak, refleks dia menghentikan kegiatannya yang tengah mengupas sebuah apel di tangannya.
“Darimana kau tahu soal itu?” tanya Mytha heran.
“Jo sendiri yang bilang, kalau kau mantan pacarnya.” Ucap Jeff disela-sela memakan bubur yang Mytha buat, meskipun terasa hambar dia terpaksa memakannya karena terlanjur berpura-pura sakit.
“Jo dasar,” decak Mytha, dia kembali melanjutkan mengupas apelnya, “aku dan dia pacaran selama dua tahun saat kami duduk di bangku kuliah,” sambungnya, pandangannya kembali tertunduk pada apel di tangannya.
“Dua tahun itu lumayan lama,” komentar Jeff, terselip nada tak suka dalam suaranya.
“Ya,” sahut Mytha pendek, “tapi kami putus saat tahu jika orang tua kami akan menikah, sebenarnya aku yang memutuskannya. Aku tidak ingin punya hubungan aneh dalam keluargaku,” terangnya.
“Apa Ibumu tahu kalau Jo mantan pacarmu?”
Mytha menggeleng pelan, “aku juga melarang Jo mengatakannya.”
“Tapi sepertinya Jo masih punya perasaan padamu.”
Mytha mengedikkan bahu ringan, “aku tidak ingin memaksa orang lain untuk menyukaiku atau pun melupakanku, perasaannya adalah miliknya terserah dia mau suka aku atau tidak, namun yang pasti adalah perasaanku sendiri. Dan aku sudah memutuskan untuk memilih kami jadi saudara dari pada pasangan kekasih.” tanggap Mytha santai.
“Lalu, bagaimana perasaanmu padanya, apa kau masih menyukainya mengingat hubungan kalian terjalin begitu lama, melupakan perasaanmu untuk orang lain tidak semudah itu kan?”
Mytha mendongak menatap kearah Jeff, “kenapa kau banyak ingin tahu tentang masalah pribadiku, Jeff?”
“A-aku hanya ingin tahu saja, tidakkah kau menganggap kita berteman setelah saling mengenal beberapa Minggu, aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi.” dalihnya.
“Kau menganggap aku sebagai temanmu?” Mytha sedikit terkejut.
“Hem, memangnya kau tidak?”
Mytha mendengus senyum, “tentu saja, bagiku kau adalah bosku, mana mungkin aku jadi temanmu.”
“Hey, tidak ada salahnya bos dan pegawai jadi teman justru itu bagus kan, kita bisa dengan mudah berkomunikasi.” protesnya tak terima.
“Ya sudah kalau begitu terserah kau saja lah Jeff.”
“Memangnya kau tidak mau jadi temanku?”
“Tidak masalah, kau temannya Luna berarti kau juga temanku.” Sahut Mytha.
Untuk beberapa saat mereka kembali terdiam.
“Mytha, apa setelah semua ini berakhir kau akan kembali bersama Jo?”
Kali ini Mytha tak langsung menjawab, dia menatap penuh selidik kearah Jeff membuat dia gugup, “k-kenapa kau menatapku seperti itu?” Ucapnya tak nyaman.
“Aku tidak tahu, aku tidak suka menebak sesuatu yang belum pasti. Biar Tuhan yang menentukan dengan siapa hidupku berakhir.” Kemudian Mytha pun bangkit.
“Kau mau kemana?” tanya Jeff sedikit panik karena ekspresi wajah Mytha nampak datar tak seperti sebelumnya, sepertinya dia bertanya terlalu banyak membuat Mytha tersinggung.
“Ini sudah sore Jeff, sudah waktunya aku pulang. Lagi pula nampaknya kau sudah baik-baik saja,” Mytha menyelis sambil melipat tangan di dada.
“A-aku benar-benar masih sakit, uhuk-uhuk. T-tetaplah disini, bilang pada Ibumu kalau kau kerja lembur,” pintanya.
“Kau menyuruhku berbohong? Kenapa aku harus melakukannya, suruh saja Alex pulang untuk menemanimu.” Mytha menyambar tas selempangnya yang ia taruh di atas nakas.
Namun Jeff malah menariknya membuat Mytha jatuh terjerembab di atas ranjang dengan kepala di pangkuan Jeff. Tatapan mereka saling terkunci satu sama lain untuk beberapa saat, namun Mytha lekas mengakhirinya. Dia hendak bangun, namun Jeff menahan kepalanya.
“Jeff apa yang kau lakukan?” Protes Mytha.
Namun laki-laki itu tak menyahut, dia malah menundukkan kepala mendekatkan wajahnya kearah wajah Mytha.
“J-jeff, lepaskan aku?” Mytha panik, dia hendak kembali bangkit namun Jeff menahannya.
“Jangan kurang ajar Jeff, aku bisa berkelahi jika kau berlaku tidak sopan padaku aku tidak akan segan untuk memukulmu.” Ancam Mytha penuh penekanan.
“Tenanglah, aku tidak akan melakukan apapun padamu sebelum menikah.” Sahutnya.
Mytha merespon satu kata dari ucapan Jeff, ‘Menikah? Mytha mendengus senyum, “kau pasti sudah gila, mana mungkin kita akan menikah.”
“Jika aku ingin kau jadi istriku, bagaimana?”
Pandangan Mytha membola seketika, ‘apa ini, apa dia sedang menyatakan perasaannya terhadapku? Tapi mana mungkin? Dia pasti bercanda, iya dia hanya ingin mengerjaiku itu saja.’
“Mytha jawablah, aku benci dengan pertanyaan tanpa jawaban.” desaknya.
“Jeff ayolah, sudah cukup bercandanya lepaskan aku.” Mytha enggan memberi tanggapan.
“Kau pikir aku bercanda, aku serius Mytha. Sepertinya aku jatuh cinta padamu.” ungkapnya.
“Hahaha, kau sangat lucu. Apa kau sedang latihan akting, itu keren. Sekarang lepaskan aku.” Mytha masih tak mau mempercayai kata-kata yang keluar dari mulut Jeff.
Jeff berdecak kesal, karena kata-katanya tak di anggap sama sekali oleh Mytha gadis itu menolak mempercayai kata-katanya.
Jeff menatap wajah Mytha lekat, jantungnya berpacu dengan cepat, hatinya menyuruhnya melakukan sesuatu, ‘cium dia Jeff, dan dia akan luluh kemudian menerimamu.’
Bertepatan dengan itu suara bel pun berbunyi.
Ting tong!
Perhatiannya teralihkan ke pintu, melihat Jeff lengah Mytha langsung melepaskan diri dari cengkeraman pria itu.
“A-ada tamu, aku akan lihat siapa yang datang.” Ucap Mytha gugup, setelah dia berhasil berdiri.
“Tidak usah biarkan saja, tak banyak yang tahu alamat rumahku mungkin itu hanya orang iseng.” sahutnya.
“Tapi–,” belum sempat Mytha menyelesaikan kata-katanya ponselnya tiba-tiba berdering.
Jo? Nama itu yang tertera di layar gawai-nya.
Mytha mengangkatnya perlahan, “h-halo Jo.” Jeff mendengus mendengar nama itu disebut dia sama sekali tak suka dengan Jo.
“Mytha, aku ada di depan aku datang untuk menjemputmu.” Cetusnya.
“Apa!? Bukankah sudah aku bilang kau tidak usah datang menjemputku, aku bisa pulang sendiri,” protes Mytha.
“Tidak. Aku tetap ingin menjemputmu, oh ya, aku ingin mengatakan sesuatu, Mytha ternyata Ibumu tahu tentang hubungan kita dulu, dan kau tahu apa yang dia katakan, dia bilang jika memang kita masih saling mencintai dia tidak keberatan kalau kita bersama.”
swtelah sering bersama...
atau tetap setia pada mytha?
❤❤❤❤
jeff mengidolakannya..
apa keluarga ayah yara tertutup untyk umum..
padahal dia kan aktor terkenal..
apa sengaja ditutupi.
kenapa..
❤❤❤❤❤
dia ingin jaga persaan Mytha ..
rwla gak jadi artis asal perasaan mytha baik2 saja...
Mytha jga ..
tetap ingin Jeff bersinar dan raih mimpinya walau mytha cemburu..
moga ada jln terbaik buat keduanya
❤❤❤❤❤
apa yg jadi pikiranmu mytha...
dgn begitu akan tau apa jeff mau alih profesi..
❤❤❤❤❤
kalo di haltr kan pasti terdengar suara bisibg kendaraan ..
❤❤❤❤❤
atau jagn2 bukan anaknya..
tapi anak selingkuhan istrinya..
malah mytha yg aktingnya alami..
😀😀😀❤❤❤
ternyata mereka saudara seayah..
sama2 mencintai jeff..
siapa yg akan dibela oleh ayah gio mytha atau yara???
😀😀😀❤❤❤❤
apa papa mytha udah mikah dan pya anak.
ataukah dia gak nikah2 karena ingat mama mytha..
atau dia ngejar karirnya terus..
❤❤❤❤❤
akankah mytha maafkan papanya kalao ketemu..
mungkinkah pria paruh baya yg bersalaman dgnnya itu papanya..
Tp penasaran sama ayah kandung Mytha
❤❤❤❤