NovelToon NovelToon
Wanita Sukses Itu.. Yatim Piatu

Wanita Sukses Itu.. Yatim Piatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:921
Nilai: 5
Nama Author: Ar Ra

Di sebuah Desa hiduplah seorang anak perempuan yang sedari kecil sudah mandiri, seorang anak kecil yang jika menginginkan sesuatu ia akan mengusahakan sendiri untuk mendapatkan keinginannya..

Karena kehidupannya sudah sangat keras terhadapnya. Bagaimana mungkin anak kecil yang belum tau apa-apa harus hidup tanpa kedua orang tuanya.

Bagaimana kehidupan jatuh bangun yang akan dihadapinya di masa depan?.

Baca selengkapnya di Novel yang berjudul, Wanita Sukses itu.. Yatim Piatu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ar Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 - Mulai Belajar Ngaji

Ditahun yang sama saat dimana Alin mulai sekolah, jualan, shalat dan mengalami pengalaman pertama puasa juga tarawih, ditahun itu juga Alin mulai belajar ngaji, belajar bagaimana caranya membaca Al'Quran.

DiDesa tempat tinggal Alin ada sepasang Suami Istri yang keduanya sama-sama Guru Ngaji jadi setiap sore Alin, Neli, Indah, Ani dan Sandi selalu berangkat bersama menuju Rumah Ma Sun dan juga Abah Harun, Ma adalah panggilan seperti kata Ibu, sedangkan Abah panggilan seperti kata Bapak, semua murid yang mengaji sudah terbiasa dengan panggilan tersebut.

Jadi ada tiga tahapan saat mengaji bersama Ma Sun dan Abah Harun, tahap pertama membaca buku Iqro, yang kedua Juz Amma yaitu Juz terakhir yang ada didalam Al'Qur'an yaitu Juz 30 dan yang terakhir adalah Al'Qur'an. Di Iqro sendiri ada 6 tahap Iqro 1 sampai dengan 6.

Siapapun yang membaca dengan benar dan cepat paham akan lebih cepet juga untuk melanjutkan tahap yang berikutnya, biasalah namanya juga Alin yang suka berkompetisi, Alin menantang Ani dan Neli siapa yang kedepannya lebih cepat menyelesaikan Iqro, Ani dan Neli pun mengiyakan tantangan tersebut.

Jadi hampir setiap malam Ani, Alin dan Neli akan berkumpul ditempat dimana mereka bermain India-Indiaan, tapi kali ini mereka berkumpul bukan untuk main melainkan mengulang kembali apa yang dipelajari saat ditempat ngaji.

Jika ada salah satu yang lupa dengan bentuk huruf hijaiyah, maka mereka akan menanyakan kepada yang mengingat huruf hijaiyah tersebut, meskipun mereka bersaing namun merekapun saling membantu ketika ada yang membutuhkan, itulah yang disebut dengan bertumbuh bersama.

Semakin hari kemampuan mereka bertiga saat mengaji mulai menampakan hasilnya, semakin hari semakin membaik bacaan mereka, Ma Sun dan Abah Harun pun mengakui hal tersebut. Sebuah usaha yang tidak sia-sia.

Bahkan ditahun yang sama Alin juga belajar gerakan shalat juga bacaan shalat ditempat Alin mengaji, tidak butuh waktu lama untuk Alin bisa dan memahami bacaan juga gerakan shalat yang Ma Sun ajarkan, bahkan semua santri akan mempraktekan gerakan dan bacaan shalat satu persatu didepan Guru Ngaji juga didepan teman-teman yang lainnya.

Jika yang santri perempuan didampingi oleh Ma Sun saat mengaji, santri laki-laki mengaji bersama Abah Harun. Kecuali jika ada santri perempuan yang sudah ditahap ketiga yaitu membaca Al'Qur'an sesekali akan dicek bacaannya oleh Abah Harun, apakah pengucapan dan panjang pendek hurufnya sudah benar atau belum, jika belum tepat maka Abah Harun akan mengoreksi dan mengarahkan bagaimana cara pengucapan yang benarnya.

Tahun yang benar-benar padat kegiatan dan penuh dengan pengalaman baru bagi Alin namun semuanya sangat menyenangkan dan mampu membuat Alin tidak begitu terfikir akan Ibunya yang sudah meninggalkan dirinya sendiri didunia ini, mampu membuat Alin teralihkan fokusnya menjadi tidak begitu sedih dengan begitu banyaknya kegiatan yang ia lakukan bersama teman-teman.

Entah dimusim panas atau hujan Alin dan teman-temannya selalu semangat saat berangkat untuk mengaji, sesekali mereka hujan-hujanan saat pulang kita hujan turun.

Alin juga tetap shalat di Mushola meski sudah bukan lagi dibulan Ramadhan, shalat subuh dimushola, shalat dzuhur dan ashar ke mushola, hingga shalat magrib dan isya Alin juga pergi kemushola, terlebih saat ini Alin sudah hafal gerakan dan bacaan shalat membuat Alin lebih semangat untuk ikut shalat berjama'ah.

Terkadang Alin shalat magrib dan isya berangkat bersama teman lainnya, sering juga Alin kemushola sendirian, subuh-subuh berangkat sendiri dikegelapan malam dengan suasana yang masih sepi tidak ada rasa takut sekalipun dihati Alin, begitulah Alin, ketika sudah bertekad ia akan melakukannya dengan sepenuh hati.

Nenek-nenek yang setiap hari shalat berjama'ah dimushola pun sudah hafal dan terbiasa melihat Alin yang hampir tiap hari datang ke mushola tersebut, terlebih Alin selalu mendapat saf paling depan, jadi Alin mempunyai kesan dan tempat tersendiri dihati jama'ah lainnya yang shalat bareng dengan Alin.

Bersambung..

1
Bunga Nirmala
Semangat kak.
Ar Ra: Asiap Kakak, terima kasih supportnya ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
total 1 replies
Graziela Lima
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Ar Ra: Terima kasih supportnya ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!