hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terasa nyaman.
Setelah mendapatkan kabar yang penuh bahagia itu, mereka semua pun memesan Begitu banyak makanan.
Semua orang merayakan kebahagiaan ini di rumah sakit, mengingat kondisi Tiara yang masih belum sehat.
"oh ya Bu, sebentar lagi teman Erlan datang, dia bahagia mendengar kabar kehamilan istri Erlan,jadi dia pengen ke sini ikut merayakan kebahagiaan ini,"ucap Erlan.
"Wah bakal rame nih,"ucap meli.
" Untung saja ayah adalah pemegang saham terbesar di rumah sakit ini, jadi gak bakal ada yang marah kalau kita buat pesta di sini,"kekeh meli.
semua orang tertawa.
Tepat pada saat itu, orang yang di bicarakan pun tiba.
" Eh maaf mengganggu,"ucap Jensen.
" Jensen masuk lah, baru saja kita bertemu tadi, eh sekarang udah bertemu lagi,"kekeh Erlan.
" hahah iya, aku juga pengen ikut ngerayain kabar bahagia ini,"ucap Jensen.
"yasudah ayo gabung, makanan yang di pesan pun udah datang,"ucap Erlan, yang di angguki oleh Jensen.
kini semua orang duduk di lantai beralaskan karpet bludru tebal.
Semua orang menikmati makanan nya, tanpa menyadari Jensen yang kini tatapan nya terus saja mengarah ke arah Dela.
" mari aku gendong dia,agar kamu bisa makan lebih leluasa,"ucap Jensen.
" Eh tidak perlu tuan, aku bisa kok"ucap Dela.
" Gak papa, aku juga suka sama anak kecil, dia sangat menggemaskan,"ucap Jensen.
belum sempat Dela mengatakan apapun, Jensen sudah mengambil alih rehan dari gendongannya.
Dela tak mengatakan apapun, dia hanya terus menatap putra nya yang seperti nya merasa sangat nyaman di dalam gendongan pria itu.
"Tuan, biar saya saja, anda kan belum selesai makan nya,"ucap Dela
" sudah tidak apa-apa, aku bisa kok makan sambil mengurus nya,"ucap Jensen yang kembali duduk.
"Eh tuan, saya benar benar tidak enak pada anda,"ucap Dela.
" gak perlu tidak enakan seperti itu, santai saja,"ucap Jensen.
Dela pun tak mengatakan apapun lagi, dia hanya diam dan kembali menikmati makanan nya, walaupun dia benar benar merasa tidak enak pada pria itu, tapi dia juga tak bisa mengatakan apapun, karena pria itu pasti akan tetap kekeuh untuk menggendong putra nya
setelah selesai makan, Dela kembali mengambil putra nya, tapi siapa sangka, anak kecil itu malah menangis di dalam gendongan Dela.
" Eh sayang cup cup, jangan nangis yah,"ucap Dela.
tapi sebesar apapun usaha nya, anak itu tetap menangis,dan membuat Dela benar benar pusing.
" Dela, seperti nya Rehan nyaman di gendongan Jensen,"ucap Mira.
" tapi Bu, tuan ini pasti lelah juga, saya benar benar tidak enak,"ucap Dela.
" sini biar aku gendong, aku kan sudah bilang,kamu gak perlu merasa tidak enak seperti itu,"ucap Jensen yang kembali mengambil alih rehan dari gendong Dela.
Dan benar saja, anak kecil itu seketika terdiam dan memeluk tubuh Jensen begitu erat seperti takut kehilangan.
Hati Dela menciut, dia tau perasaan putra nya saat ini.
"Nak, seperti nya kamu harus cari ayah untuk putra mu, seperti nya dia membutuhkan sosok ayah dalam hidup nya"ucap Mira.
" tapi ibu. Siapa yang ingin bersama wanita seperti ku, aku rasanya tak mau menikah lagi, lagi pula, apa ada pria yang bisa menerima wanita yang sudah memiliki seorang anak seperti ku,"lirih Dela
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.