Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dania Mengikuti Alex
"Sania. Mungkin dialah wanita yang selama ini membuat Mas Alex sering keluar dan pulang larut malam." Gumam Dania dalam hati. Hatinya terasa dicubit membayangkan ada wanita lain yang telah berhasil membuat suaminya selama ini tak pernah menghargainya. Meskipun saat ini dirinya telah berjanji untuk tak perduli dengan semua yang akan membuatnya sakit hati,namun tetap saja sebagai seorang istri ia merasa sangat tidak dihargai. Ia pun berniat mengikuti suaminya malam ini jika pria itu berani keluar.
Sambil menunggu suaminya keluar dari kamar mandi,Dania segera menggunakan baju hangat dan menyiapkan jaket di tempat yang mudah ia raih saat sebentar akan menguntit suaminya,tak lupa juga ia menyiapkan masker serta pakaian yang tidak pernah ia gunakan di depan Alex sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.
"Aku harus mencari tahu malam ini. Aku harus benar-benar membuktikan apakah kecurigaan ku selama ini benar. Rumah sakit Manika. Ya,pasti mas Alex akan ke sana setelah ini." Ucap Dania pada dirinya sendiri. Ia pun kembali pura-pura tertidur sambil menunggu sang suami menyelesaikan rutinitasnya di dalam kamar mandi.
"Krettt..." Bunyi pintu kamar mandi di buka dari dalam. Dania semakin membuat dirinya terlihat benar-benar tertidur.
Bau shampo yang digunakan oleh Alex menyeruak di dalam kamar tidur mereka. Pria itu mengeringkan badan dan rambutnya hingga kering dan kemudian menggunakan baju tidur. Saat ini dirinya begitu lelah dan ingin segera tidur.
Sebelum tertidur,Alex sempat mengecek handponenya seperti biasa melihat jam sebelum dirinya menyelami alam mimpi. Pria itu begitu terkejut melihat sebuah pesan dari Sania yang mengatakan anak mereka sedang di rumah sakit.
Dania bisa merasakan gerakan tubuh terkejut yang ditimbulkan oleh suaminya. Ia bisa menerka bahwa saat itulah Alex membaca isi pesan yang sudah terlebih dahulu di bacanya. Sambil masih terus pura-pura terlelap,Dania terus merasakan gerakan sang suami yang mengganti baju tidurnya dengan pakaian luaran,dengan terburu-buru,kemudian keluar dari kamar tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Sepertinya pria itu tengah fokus dengan keadaan anaknya saat ini.
Setelah mendengar bunyi kendaraan suaminya keluar dari halaman rumah,Dania langsung bergegas turun dari ranjangnya,menggunakan jaket dan dengan cepat berjalan keluar. Beruntung ibu mertua dan adik iparnya sudah di kamar masing-masing. Mungkin saja saat ini kedua orang tersebut sudah terlelap.
Dania segera mendorong kendaraan roda dua yang sedang terparkir di tempat biasa yang sering digunakannya saat ingin berbelanja sayur di pasar. setelah jauh dari rumah,barulah ia menghidupkan mesin.
Dania memacu kendaraannya tersebut dengan kecepatan tinggi,ia berharap masih bisa mengejar kendaraan sang suami. Sepertinya dirinya sudah tertinggal jauh. Namun sedikitpun ia tak merasa putus asa.
Sungguh keberuntungan sedang berpihak padanya. Di sebuah pertigaan,Dania bisa melihat kendaraan suaminya sedang berhenti karena lampu merah. Sedikit menjaga jarak agar tak dicurigai,Dania menghentikan sepeda motornya setelah dua motor dibelakang kendaraan milik suaminya.
Pada akhirnya Alex tiba di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal paling bagus di kota mereka. Dengan langkah cepat,ia segera menuju petugas penjaga dan bertanya. Saat ini pikirannya sungguh dipenuhi oleh putrinya yang saat ini sedang terbaring lemah,hingga tak sadar jika sejak tadi dirinya sedang diikuti.
Melihat sang suami tengah fokus dan tak menyadari akan kehadirannya,Dania menggunakan kesempatan itu untuk menguping pembicaraan Alex bersama petugas yang berjaga.
"Ada yang bisa kami bantu Pak ?" tanya sang petugas dengan suara lembut
"Saya ingin melihat anak saya yang saat ini sedang di rawat." jawab Alex
"Baik Pak,Atas nama siapa? "
"Anabela Ananda."
"Sebentar ya Pak,oh sudah ketemu,baru beberapa jam yang lalu masuk."
"Ruangannya di lantai empat Pak." informasi salah seorang petugas saat itu. Tanpa disadari oleh Alex,Dania mendengar semuanya.
Alex melangkah dengan cepat mencari ruangan anak dan istri sirinya. Tak begitu sulit,ia dengan segera menemukan keberadaan mereka.
"Sania,mengapa Bela bisa sampai seperti ini ?" Alex terlihat sedih memandangi wajah putrinya yang terbaring pucat.
"kata Dokter Bela radang tenggorokan karena terlalu banyak makan ice cream." Jawab Sania dengan wajah sedih.
"Ya udah gapapa,kamu nggak usah terlalu sedih,anak kita pasti cepat sembuh." Alex memeluk Sania dengan erat dan mengecup pucuk kepala wanita itu. Di sebuah sudut yang tak terlihat,seorang wanita menatap kedua insan yang sedang berpelukan dengan pandangan penuh kemarahan. Hatinya begitu sakit dan kecewa melihat sang suami,tanpa perasaan memiliki wanita lain dan memperlakukannya dengan baik.
"Baiklah Mas,sekarang aku sudah tahu pasti bahwa dirimu memang pecundang. Tak ada lagi yang harus kita pertahankan. Aku akan membalas mu setimpal bahkan melebihi perbuatanmu pada ku. Selama ini aku yang berbakti pada mu tapi tidak sedikitpun kamu menghargai ku." Gumam Dania dengan gigi gemeletuk saking marahnya. Kemudian ia pun berbalik pulang meninggalkan sejuta rasa sakit di dalam dada.
...****************...
keesokan paginya Dania terbangun dan tak mendapati suaminya di samping. Ia sudah bisa menerka,pasti suaminya itu menginap di rumah sakit dan hari ini mungkin tak bekerja demi menemani wanita dan anaknya itu.
Hari ini Dania berniat kembali meminta bantuan dari sahabat ayahnya yaitu Paman Lukas. Setelah memastikan bahwa semua penghuni rumah telah pergi,Dania segera menghubungi nomor yang pernah diberikan oleh sahabat ayahnya itu.
"Halo,dengan siapa saya bicara ?" Suara yang sangat dikenal oleh Dania terdengar langsung menyapa ketika panggilan telpon telah tersambung.
"Halo Paman,ini aku Dania. Maaf baru menghubungi Paman. Saat ini aku membutuhkan pertolongan dari Paman." Jawab Dania sambil memperhatikan keadaan rumah,takut-takut suaminya akan pulang ke rumah.
"Ah iya Nak tak apa,katakan apa yang harus Paman lakukan untuk mu."
"Semalam aku mendapat fakta bahwa suamiku ternyata memiliki istri lain dibelakang ku Paman....dan mereka sudah memiliki seorang putri. Aku tak tahu sejak kapan mereka menjalin hubungan di belakang ku. Aku ingin Paman membantu menyelediki mereka."
''Kurang ajar. Alex memang tak memiliki hati. Akan Paman cari tahu siapa wanita itu." suara Lukas terdengar penuh emosi.
"Satu lagi Paman,tolong pertemukan aku dengan Notaris Norman. Aku ingin mengetahui apa saja isi wasiat yang ia pegang. Setelah itu aku akan memikirkan langkah apa yang harus aku ambil ke depannya."
"Tentu Nak,kapan kamu punya waktu ? Paman akan segera mempertemukan mu dengan Norman.
"Kalau bisa,secepatnya besok Paman."
"Oke Nak. Ingat,jangan sampai ada yang mengetahui ketika kamu keluar. Itu akan sangat membahayakan keselamatanmu. Ayah mertua mu adalah seorang yang sangat kejam. Jadi berhati-hatilah."
"Terima kasih Paman,pesan Paman akan selalu aku ingat." Ujar Dania dan segera menutup telponnya. Kini hatinya sedikit merasa lega.