NovelToon NovelToon
Elden Hyper Badboy

Elden Hyper Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Teen School/College / Romantis / Dijodohkan Orang Tua / Chicklit
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Felina Qwix

”Elden, jangan cium!” bentak Moza.
”Suruh sapa bantah aku, Sayang, mm?” sahut Elden dingin.
"ELDENNN!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felina Qwix, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Posesif Jagur??

Di dapur.

Moza terheran-heran. Ada Jagur yang membeli paprika, daging dan buncis. Semuanya sudah disiapkan. "Loh, kok udah selesai? Kamu baca note aku di depan meja ya, Jagur?" tanya Moza.

Jagur mengangguk, "Iya, Nona. Saya baca itu, dan saya sudah siapkan. Dan anehnya, biasanya Tuan Muda anti biasanya sama tumis paprika daging plus buncis. Nona yakin mau masakkan ini?"

Moza mengangguk. "Yakin dong."

Jagur sang Asisten Elden pun hanya memperhatikan Moza saat mencuci paprika dan daging.

Jagur refleks maju selangkah. Alisnya mengerut, sorot matanya awas saat Moza mulai mengiris daging.

“Hati-hati, Nona Moza,” ucapnya cepat. “Pisau itu tajam. Jangan sampai tangan Nona kena. Saya bisa dimarahi Tuan Muda kalo nona lecet setitik aja," lanjut Jagur yang membuat Moza geleng geleng kepala.

Moza melirik sekilas, senyum kecilnya tersungging. “Tenang aja, Gur. Aku bisa.” Tangannya nyaris bergerak tetap lincah, potongan daging yang rapi satu per satu jatuh ke talenan.

Jagur pun menelan ludah. Jarang—bahkan nyaris tak pernah—melihat Moza turun langsung ke dapur, apalagi cara masaknya pun mengalahkan chef sewaan mamanya Elden.

Kini, aroma bawang putih yang baru digeprek mulai menyebar.

Moza lantas mulai memanaskan wajan. Minyak berdesis pelan. Begitu daging masuk, suara desis minyak yang diaduk membuat Jagur kembali menegakkan bahu, siap siaga seolah sedang menjaga sesuatu yang rapuh.

“Nona… Tuan Muda benar-benar nggak suka menu ini,” katanya hati-hati, nyaris berbisik.

Moza mengaduk tumisan, lalu menoleh. Tatapannya tenang, tapi penuh yakin.

“Aku tahu. Justru itu. Kamu kenapa sih, Gur? Aku tetap bakalan masak, walopun kamu larang tau." Protes Moza. Dia tahu ini akal-akalan Jagur supaya Moza tak memasak.

Jagur pun terdiam.

Saat daging di tuang, Jagur kembali memasang wajah awas nya. "Nona, awas minyaknya panas."

Moza menghela napasnya pelan, kepalanya digelengkan. "Jagur, kenapa sih, kok kamu lebay banget!" Gerutu Moza.

"Maaf, Nona. Tuan Muda yang menyuruh saya."

Moza mendelik. "Jagur, Elden gak akan tau kalo aku kena minyak kok, Elden kan lagi belajar,"

"Memang Nona, tapi Tuan Muda mengirimkan saya pesan, ini."

Jagur pun mengeluarkan ponselnya. Layar itu disodorkan ke arah Moza.

Moza melirik sekilas—lalu matanya langsung membesar.

“Jagur, gue mau lo jagain Moza. Jangan tinggalin dapur. Jangan sampai dia kenapa-kenapa. Dia lecet dikit, gaji lo, gue kurangi 500 ribu."

Pesan dari Elden. Singkat. Tegas. Dan sungguh membuat Moza mengangkat bibir atasnya kesal. Elden tak pernah berubah.

Gadis itu lantas terdiam beberapa detik, lalu mendengus pelan. “Ih… Aku masak doang kan, bukan lagi perang. Bos kamu alay!" Lanjutnya.

Jagur hanya tersenyum kaku. “Saya cuma nurut perintah, Nona. Jadi, jangan salahkan saya."

Moza kembali mengaduk tumisan, masih dengan ekspresi heran. “Ngomong-ngomong kok kamu jagain aku, Devano kemana ya? Kok aku gak pernah lihat?"

Yah Moza penasaran semenjak Elden merampas ponsel milik Devano yang berisi tangisan Devano tiba-tiba saja Devano tak pernah lagi terlihat.

Jagur cepat-cepat menoleh ke meja bahan. Tangannya sigap mengambil wadah berisi jamur. “Nona, jamurnya mau dimasukin sekarang atau nanti?”

Moza menyipitkan mata. Dia sadar—Jagur sengaja mengalihkan topik. Apa Elden juga tengah melarangnya? Untuk berbicara soal Devano?

“Eh… Jagur,” ucapnya pelan tapi menekan. “Kamu belum jawab soal Devano.”

Jagur pura-pura sibuk menata jamur di dekat kompor. “Jamurnya sudah saya potong tipis, Nona. Biar cepat matangnya.”

Moza berdecak kecil. “Ck, Jagur…”

“Iya, Nona?” jawabnya cepat, tetap tidak menatap ke arah Moza sama sekali, Moza yakin Jagur sengaja

Tak mau berpikir panjang.

Moza lantas menatap punggung Jagur beberapa detik, lalu menghela napas. “Ya sudah. Masukin jamurnya sekarang.”

Jagur langsung bergerak, menuang jamur ke wajan. Aroma tumisan semakin kuat memenuhi dapur.

Untuk sesaat, topik Devano tenggelam bersama bunyi genangan minyak panas di wajan—dan Jagur jelas berniat membiarkannya begitu sembari merebutkan kembali spatula di tangan Moza.

Moza pun meminta Jagur untuk mengaduk tumis itu sejenak. Dia kembali ke ruangan dimana Elden berada. Dan pria itu masih serius mengerjakan soal yang ia berikan.

Saat Moza hendak berbalik, Elden memanggilnya. "Sayang, gak usah ke dapur lagi." Titahnya dingin.

"Loh?" Moza berbalik arah.

"Kenapa?"

"Aku gak suka bagikan istri aku, sekalipun sama Jagur." Protes Elden, serius.

Moza pun menahan senyumnya. Elden selalu saja membuatnya tersenyum malu-malu. Keduanya pun duduk bersama. Ternyata, sadari tadi cctv di dapur mengarah ke ponsel milik Elden.

"Kamu stalk aku di dapur juga, hah?"

"Iya." Jawab Elden singkat.

"Sampe segitunya sih, aku kan-"

"Semua yang kamu lakukan harus dibawah pengaruh aku, Za. Begitu juga sebaliknya." Jelas Elden yang menatap ke arah Moza dengan tatapan tajamnya.

"Jadi, aku juga harus posesif ke kamu, gitu?" tanya Moza balik.

Elden mengangguk, tangannya meraih tangan Moza. "Harus, Sayang."

Moza pun menahan senyumnya kembali dan bersamaan dengan itu Jagur pun datang. "Tuan, ini makanannya. Sudah hadir. Bisa buat teman anda makan, Tuan Muda."

"Iya taruh aja."

Jagur meletakkan tumisan itu, dia pikir Elden akan muak atau jijik. Tapi, pria itu malah mengambil garpu dan memakannya. Ekspresinya juga diluar prediksi BMKG

"Enak."

Jagur pun melongo. "T-tuan Muda suka sayur buncis?"

"Suka, ini enak. Moza memang pinter. Kayak mama Susi."

Moza pun tersenyum. "Besok, kita pulang di rumah kan? Sama mama?"

"Pasti, Sayang. Sesuai permintaan mamah aku kan?"

Uhuk.

Moza mengangguk. Memang Anera menginginkan Moza dan Elden bersama sama dalam kesederhanaan awalnya, tapi lucunya Elden lancang merenovasi rumah milik Moza dan mama mertuanya.

****

Senin—

Moza lebih dulu diantar ke sini bersama Jagur. Dia juga terpaksa skip jam sekolah, rumah yang dulu dikontrak mamanya kini justru bukan lagi rumah kontrakan yang kumuh. Bersamaan dengan itu...

Sebuah deru mobil boks berhenti berurutan di depan rumah Moza. Jalan kecil yang dulu sepi kini mendadak ramai. Pintu pagar terbuka lebar.

Moza berdiri di teras, masih memakai kaus rumah dan celana kain seadanya. Matanya mengikuti satu per satu barang yang diturunkan dari mobil books.

“Kulkas dua pintu… oven… mesin kopi…,” gumamnya pelan. “Elden… kenapa sebanyak ini, ish!"

Jagur berdiri tak jauh darinya, memegang clipboard. “Masih ada mesin cuci, dishwasher, dan—” dia melirik daftar, “—freezer tambahan, Nona.”

Moza memijat pelipisnya, sambil garuk kepalanua. "Ck, Ini rumah apa hotel sih…”

Tak lupa juga, dua belas asisten keluarga Pitch hilir mudik. Ada yang mengatur dapur, ada yang memasang lampu gantung baru, ada yang bahkan mengukur ulang jarak meja makan. Semua bergerak rapi, terkoordinasi, seolah rumah itu sudah lama jadi milik mereka.

Padahal baru kemarin Moza masih ingat—lantai rumah ini dingin tak beraturan, catnya kusam, dan dapurnya sempit.

Sekarang?

Granite counter. Kompor tanam. Lemari dapur tinggi menyentuh plafon.

Moza menelan ludah. Tak lama...

Elden turun dari mobil terakhir. Jasnya sudah dilepas, kemeja putihnya dilipat rapi di lengannya. Tatapannya langsung mencari Moza.

“Kamu kenapa bengong, Sayang, mm?” tanyanya datar.

Moza menoleh. “Kamu beli rumah ini kapan?”

“Bersamaan sama akad,” jawab Elden santai.

“Hah?”

“Cuma belum aku bilang.”

Moza terdiam. Lalu tertawa kecil, tak percaya. “Elden… ini rumah mama aku.”

“Sekarang rumah kita,” balasnya cepat. “Dan mamah juga setuju kok, kali ini diklaim rumah aku."

"Kamu yaaa." Sewot Moza.

1
Alderian Alderian
Ya ampun ngakak skuuyyy
Alderian Alderian
🤣🤣🤣🤣🤣 Elden sumpah
Alderian Alderian
bapeeer gue🤣🤣🤣
Felina Qwix: maap ketua
total 1 replies
Alderian Alderian
pasti teh pucuk😄
Felina Qwix: bukan kak 🤭 teh dandang
total 1 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
asal jangan sama kasurnya 😸
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱: kasur gadu nia /NosePick/
total 4 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
ucapan terima kasih yg bukan sekedar ucapan /Shy//Facepalm/
Felina Qwix: 🤣🤣🤣 tapi dollar🤭
total 1 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
dasar remaja tanggung eh/Hammer/
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
wah pasti moza salah paham ini kalo tau elden balapan gak pamit
Felina Qwix: nah pasti kak. 🤣😍
total 1 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
kenapa jagur gak beliin baju yg anti robek
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
apa nyonya juga perlu saya jaga, hatinya ekhm ekhm
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱: parmin 😱
total 2 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
wiz mantan pacar toh
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
awas jangan salah kasih pil stamina yg itu /NosePick/
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
nomer di konter hp masih banyak, el😆
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
hayo ngapain... bukannya nyari senter
Raey Luma
Kasin amay deh Mirnaaaa🤭
Felina Qwix
nanti ada flashback kak😍
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
ckckck... sekalian aja moza dipasangin baju anti radiasi /Joyful/
Felina Qwix: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Reen-chan 🐈‍⬛ Ciprut 🐱
oalah... pak parman... pak parman...
lah kok bisa jadi jovano itu loh /Hammer/
Ravendra Rich
wah gas kak🤣🤣🤣 lanjutkan
Felina Qwix: Besok pagiii ya😍😍😍
total 1 replies
Jeliyah
ayo kak gas kak🤭 keburu Moza bucin ke Elden
Felina Qwix: pasti kak. sabar ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!