Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 Kebenaran 3!
n"Yura udah selesai makannya". cicit Yura kecil.
"Kalau begitu kita pulang untuk siap-siap ya". sahut Anna mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Kok pulang Anty, mama mana"? tanya Yura kecil saat Anna sudah menemui dirinya bersama Hanna.
"Emm mama dan papa sudah pergi duluan sayang, Yura gak papa kan berangkatnya sama Anty Anna, om Abbas dan Anty Hanna". bujuk Anna.
"Ihh mama nyebelin kok main tinggalin Yura begitu, mama dan papa gak cayang Yura". ujarnya sembari mengerucutkan bibir nya mode ngambek.
Hanna terkekeh melihat tingkah lucunya Yura.
"Kata Anty bule selesai kita makan, kita mau pergi ke Bandara nyusulin mama papa"? celetuk Yura kecil.
"Iya Sayang, tapi besok pagi kita perginya". bujuk Anna dengan nada yang begitu lembut.
"Ini cemua gara-gara Anty bule ini". tunjuk Yura pada Hanna, sebab wajah Hanna kebule-bulean.
Dia menatap sebal karena Hanna dandan nya lama banget sama persis kayak mamanya.
"Ihh kok Anty yang disalahin, kan kita berdua bangun kesiangan sayang, jadi ditinggal mama papa deh". elak Hanna dengan senyum manisnya.
"Tapi Anty dandan nya lama kayak tukang salon". ucapnya tidak mau kalah.
"Hah tukan salon? apa itu"? Hanna tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Yura kecil. Sebab ia baru saja bisa fasih bahasa Indonesia 10 tahun ini.
Anna tertawa pelan mendengarnya, lalu mengusap lembut kepala Yura kecil dengan penuh sayang.
"Sayang, jangan ngambek lagi ya".
"Pulang ini kita akan memakan es cream kesukaan Yura sepuasnya, kebetulan mama dan papa lagi gak sama kita disini gimana"? bujuk Anna dengan puppy eyes nya, agar Yura tidak ngambek lagi.
"Anty janji jangan bilang-bilang mama dan papa"? ucapnya sembari mengaitkan kelingking Anna dengan kelingking mungil nya.
"Anty janji". jawab Anna mantap.
"Anty Hanna gak di ajak nih"? cemberut Hanna.
"Gak ah, Yura gak mau temenan sama Anty bule". "Gara-gara Anty lama dandan nya, kita jadi telat datang Kebandaranya ". ujarnya sembari mendelik sebal lalu menghadap kearah lain.
Hanna semakin gemas dengan tingkah bocah yang usianya hanya terpaut satu dan dua tahun dengan kedua putrinya yang ada di Aussie.
"Yura Sayang, Anty Hanna ada anak cewek dua lho".
"Mereka cantik-cantik kayak Kamu ini, mau gak nanti pas sampe Aussie nginep dirumah Anty hmm"? bujuknya masih dengan senyum manisnya.
"Tapi Yura gak kenal sama mereka Anty". cicit Yura.
"Kan nanti bisa kenalan Sayang". potong Anna cepat.
"Oke asal ada mainan yang banyak dan ada Anty Anna juga disana". jawabnya Antusias.
Anna dan Hanna menghela nafasnya lega.
"Anty Yura mau pipis". sela Yura tiba-tiba.
"Han, bisa Kamu antarkan Yura ke toilet sebentar, Ponselku sepertinya berbunyi ini". pinta Anna.
"Baiklah Ann, Ayo sayang Anty temenin". ajak Hanna
"Yura maunya sama Anty Anna". tolak Yura cepat.
"Anty Anna sedang menerima telpon penting nak, Yura mau kan pergi ketoiletnya sama Anty"?
Yura melihat Anna sedang keluar restoran sepertinya itu telpon yang sangat penting.
Namun bukan nya ketoilet, Yura malah berlari pergi menyusul Anna yang terlihat cemas dan panik.
"Yura tunggu Sayang". teriak Hanna ikut khawatir.
"APA? MAS GAK BOHONG KAN"?
"BARU DUA JAM LALU MEREKA BERANGKAT MAS, INI SEMUA TIDAK BENAR KAN MAS"! teriak Anna.
"PLEASE JANGAN NAKUTIN AKU BEGINI MAS, PESAWATNYA GAK MUNGKIN JATUH KAN MAS, BAGAIMANA KALAU YURA TAHU MAS"?
hiks .. hiks .. hiks .. Anna semakin tersedu-sedu tanpa sadar dia sudah melangkah jauh kearah jalan. Dia merasa ada ribuan batu menumpuk didadanya, terasa begitu sesak dan sakit sekali.
"KAK NISA DAN MAS MALIK TIDAK MUNGKIN PERGI SECEPAT INI MAS, SEBELUM MAYAT MEREKA BERDUA DITEMUKAN KITA JANGAN PERNAH PERCAYA DULU DENGAN BERITANYA MAS"!
"POKOKNYA AKU TIDAK PERCAYA MAS, KAK NISA DAN MAS MALIK MASIH HIDUP"! teriak Anna menggelegar dia tidak memperdulikan keadaan sekitarnya lagi saat ini, dia benar-benar shock mendapati berita pesawat Jakarta-Melbourne yang ditumpangi oleh Nisa dan Malik hilang sinyal setelah lepas landas 2 jam yang lalu. Pesawat itu jatuh kedalam laut lepas dan dinyatakan hilang kontak.
Hanna dan Ayyura kecil yang berada dibelakangnya Anna menutup mulut mereka masing-masing.
Mereka berdua tidak kalah shock dengan Anna, apalagi Yura kecil usianya lebih cukup untuk mengerti antara orang yang masih hidup dan telah meninggal karena kecelakaan.
"Mama .. Papa .. hiks .. hiks .. hiks ..". Yura sudah menangis sekencang mungkin lalu berlari kearah jalan raya sembarangan dan naas ...
Braaaakkkkkk ..... "Ayyura ....". teriak Hanna dan Anna yang langsung sadar bahwa tubuh mungil itu telah melayang akibat tertabrak mobil yang sedang melaju dengan cepat dijalan tersebut.
"TIDAKKKK ... YURAAAAAA". teriak Anna kemudian segera berlari ketempat kejadian.
"Bangun nak .. bangun sayang .. ini Anty sayang".
"Bangun .. Yura .. bangun .. hiks .. hiks .. hiks". tangisan Anna benar-benar histeris dia tidak bisa berkata apapun lagi saat ini.
"Ya Allah .. ujian apa lagi ini". gumam Hanna pelan.
Wiww ... wiwiw .. wiwiw .. sirine Ambulance telah berbunyi dan langsung segera membawa Yura kecil kedalam sana dengan tubuh yang sudah bersimba penuh darah dan luka dibagian kepala belakangnya.
Han terlihat menghubungi seseorang dibalik ponselnya. Anna sudah masuk kedalam Ambulance sedangkan Hanna mengendarai mobilnya Anna.
Sesampainya di Rumah Sakit, Yura kecil langsung dibawak kedalam ruang intensif. Disana sudah ada Abbas yang menunggu mereka didalam.
"Anna, ada apa ini"? tanya Abbas saat mendapati pakaian istrinya penuh bekas darah.
"Yura .. mas .. Yura ..".lirih Anna sembari terisak.
"Maafkan Aku Abbas, Aku telah lalai menjaga Yura". sahut Hanna ikut menimpali.
"Tidak Han, ini salahku .. kalau saja Aku tidak teriak seperti orang gila sembari mengatakan bahwa kedua orang tuanya hilang dan meninggal mungkin Yura kecil tidak ketakutan dan berlari ke seberang".
"Ini semua salahku mas .. Ini salahku". lirih Anna.
Abbas langsung memeluk sang istri dengan begitu erat untuk sedikit menenangkan perasaan nya.
"Ini semua sudah jalan takdir keluarga kita".
"Allah sedang menegur seberapa kuat iman kita padanya, Kamu harus kuat demi Yura kecil kita". bisik Abbas dengan penuh penekanan.
"Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Ayyura mas, Aku sangat takut mas". balas Anna ketakutan.
"Anak kita tidak akan kenapa-kenapa An".
"Aku akan berjuang untuk menyelamatkan nya".
"Maafkan Aku Anna Aku bersalah dalam hal ini".
gumam Abbas dalam hatinya.
Bayangan masa lalu membuatnya making terisak, perasaannya sedang kalang kabut saat ini.
Belum juga Annisa dan Malik ditemukan, hari ini ditambah kejadian memilukan lagi bagi keluarganya.
"Ini ujian atau hukuman untu keluarganya'?
"Apa Allah sedang membalas semua karmaku"?
"Allahhu rabbi Tolong selamatkan putriku". bisiknya dalam hati kecilnya. Dia begitu takut sekarang ini, semoga Ayyura kecil baik-baik saja dan selamat.
jangan lupa mampir Dikaryaku ini kak ..
Dark Romance, percintaan dewasa, berebut kekuasaan, semuanya dikupas habis disini.
semakin kesini akan semakin seru