NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergancy Daddy 8.

"Menjauh dari putraku!! Elvano bukan putramu!!"

Anggita kembali melemparkan peringatan. Secepat yang ia bisa, wanita itu bergerak membawa Elvano masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari sana.

Meninggalkan Nathan yang mematung dengan ekspresi yang begitu sulit diartikan.

"Jadi benar anak itu putra Tuan Nathan."

"Sepertinya mereka memiliki masalah."

"Mungkin sebelumnya Tuan Nathan tidak mau mengakui putranya itu. Lihat saja, ibu anak itu sangat marah padanya!"

Kali ini Nathan tidak mendengar desas-desus itu. Ia cukup sibuk mencerna apa yang baru saja terjadi di hadapannya, tepat di depan kedua matanya wanita itu mengacungkan jari.

Berani sekali!

Belum ada yang bersikap kurang ajar seperti itu pada dirinya selama ini. Dan pun kalau ada, Nathan sudah pasti tidak akan diam saja, rasanya ingin sekali ia menghajar wanita tadi.

Nathan mengacak rambut kasar, ia bergegas masuk ke dalam mobil, tapi panggilan Rania menghentikan langkahnya.

Keponakannya itu masih ada di sini?

"Uncle Nathan mau ke mana? Mengejar El dan Aunty Cantik tadi? Jika Uncle salah, minta maaf lah. Itu yang Daddy lakukan saat Mommy berteriak seperti Aunty Cantik tadi."

Ya Tuhan!

Hembusan napas kasar terdengar. Nathan berlalu masuk ke dalam mobilnya setelah meminta supir keluarga Raksa agar segera membawa Rania pulang. Entah apalagi yang akan bocah kecil itu ceritakan pada Kakak iparnya. Nathan memilih untuk tidak memikirkan hal itu dulu.

Saat ini yang perlu ia lakukan adalah menemukan dua orang tadi. Ibu dan anak yang terlibat drama rumah tangga dengannya. Nathan yakin, seperti itu lah para orang tua tadi menilai mereka.

Nathan memukul kemudi, kesal. Ia mempercepat laju kendaraannya demi mengejar mobil wanita yang berani terus berteriak padanya.

Dia bukan putramu!

Padahal kata-kata itu seharusnya membuat Nathan lega, bukan? Karena itulah kenyataannya. Bocah bernama Elvano itu memang bukan putranya.

Tapi entah mengapa, Nathan rasanya tidak terima. Selain situasi yang tidak mendukung dan malah semakin memperkuat spekulasi yang ada, Nathan juga terusik dengan tatapan tajam wanita itu.

Amarah, benci, kecewa, sedih, takut dan entah apalagi ada di sana. Terlalu rumit. Nathan tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu. Apalagi dari seorang wanita yang tidak ia kenal.

Cengkraman tangan Nathan pada kemudi menguat, netranya membidik tajam mobil di depan sana yang menyelinap secara ugal-ugalan. Nathan mendengus, apa wanita itu bodoh? Dia tengah bersama anaknya, sangat berbahaya.

Dasar wanita gila!

Nathan menambah kecepatan mobil, dan mobil wanita itu pun semakin melaju berusaha jauh meninggalkan kendaraan Nathan.

Aksi kejar-kejaran itu terus berlangsung. Nathan mampu mengejar mobil wanita tadi sampai ia melihat kendaraan itu memasuki sebuah hunian mewah dan Nathan tertahan di depan, karena pintu gerbang yang sudah tertutup.

Pria itu menekan klakson, Nathan meminta akses untuk masuk. Ia harus bicara pada wanita gila tadi, lebih tepatnya pada bocah berambut perak yang memanggilnya dengan sebutan Daddy.

Jangan sampai setelah selesai hari ini, ia masih kembali dihubungi oleh sang Kakak. Apalagi Dad Jon.

"Maaf, Tuan mencari siapa?"

"Bisa buka pintunya? Aku ingin bertemu dengan pemilik mansion ini."

"Apa Anda sudah memiliki jan..."

"Aku daddynya Elvano."

Dua satpam itu terkejut. Mereka pun saling pandang.

Elvano? Tentu mereka tahu nama itu. Cucu dari majikan mereka yang baru beberapa hari lalu tiba dari luar negeri bersama sang ibu.

Satpam itu sempat melirik Nathan, dan tak lama setelahnya mengangguk lalu bergerak cepat membuka pintu gerbang yang begitu tinggi.

Mobil mewah itu segera melesat masuk. Nathan tersenyum samar, merasa puas berhasil masuk ke dalam hunian mewah dengan sedikit mengakali para petugas yang berjaga. Mengaku-ngaku sebagai Daddy Elvano.

Nathan keluar dari mobil dan langsung menaiki undakan anak tangga demi mencapai pintu utama hunian mewah ini. Ia masuk ke dalam hunian itu dan tak dapat langsung bertemu dengan pemiliknya. Salah satu satpam yang mengikutinya tadi meminta ia menunggu di ruang tamu, karena terlebih dahulu ingin pergi untuk menemui majikannya.

"Siapa?"

"Katanya, Daddy dari Tuan muda Elvano, Bu."

Saat sampai di ruang tamu kediamannya, netra Sekar langsung bertemu pandang dengan pria yang berdiri tegak di depan sana.

Begitu tampan, sangat tampan... Dan mirip sekali dengan... cucu tampannya, Elvano.

Inikah pria yang dikatakan putrinya sangat berbahaya?

Tapi wajah itu, terlalu manis, bagi Sekar bahkan seperti malaikat. Tidak adil jika dimiliki oleh seorang penjahat. Sangat tidak pas.

Mata Sekar melebar, tersadar dengan pikirannya. Seketika Sekar memasang ekspresi berbeda, ia tetap harus waspada dan menatap Nathan dengan serius. Apalagi saat ini, suaminya-Galang sedang tidak berada di rumah.

"Ada perlu apa datang ke sini?" Sekar melempar pertanyaan tidak ramah. Ia juga memasang wajah ketus.

Dan hal itu membuat Nathan mengangkat alis. Nathan bisa melihat jika tadi Sekar sempat menatapnya dengan tatapan kagum seperti yang selama ini Nathan terima. Tapi, tak lama setelahnya, ekspresi wanita paruh baya yang Nathan perkirakan berusia sama dengan Mom Anita itu berubah seketika.

Tatapan benci, marah dan waspada lebih mendominasi, hampir sama dengan wanita gila yang berteriak dan mengacungkan tangan pada wajahnya tadi.

"Ehem... Aku ingin bertemu dengan Elvano... Maksudku dengan ibunya Elvano. Ada hal penting yang harus kami bicarakan, Nyonya."

Sekar mengerjap. Pria yang dikabarkan cukup mengerikan di hadapannya ini ternyata bisa berkata dengan sopan pada orang tua.

Tentu saja Nathan bisa menjaga sikap, meski terkadang di luaran sana ia terkesan membangkang dan liar, tapi didikkan sopan santun dari Dad Jon serta Mom Anita tertanam kuat dalam dirinya. Bahkan ia yang cukup tidak sabaran itu mampu menahan suara jika saat sedang makan.

"Bisakah aku bertemu dengan ibunya Elvano sebentar saja, Nyonya?"

Sekar langsung tersadar. Ia mengangguk ingin beranjak menuju lantai atas untuk memanggil Anggita, tapi Nathan yang tidak sabaran itu langsung mengikuti langkah Sekar. Sekar sampai terkejut, dan Nathan memberikan senyuman manis yang membuat Sekar tidak bisa mencegah pria itu untuk tidak mengikuti langkahnya.

Bukan tanpa alasan Nathan bersikap impulsif seperti itu, ia khawatir jika wanita yang sudah susah payah ia kejar itu malah akan menolak bertemu dengannya. Nathan tidak ingin kesalahpahaman berlarut lebih lama lagi mengenai ia yang memiliki anak di luar pernikahan.

1
〈⎳ FT. Zira
nathan beda.. dia dah tau tapi teetep maju tuh.. padahal tau bakal di tendang juga tetep maju.. kurang apaa coba?? perlu cat rambut lagi atau gimana?

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
dad jon tetep yg paling dittakuti..tapi dad jon juga takutnya sama bini/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
tapi kalo ma Hena berubah jadi power ranger dia Nat/Joyful//Joyful/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
balsem sama ivan aja, nathan sama aku/Awkward/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
semoga gak direstui/Sly/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih, dih kagak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
habis ini Agam ngamok
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
ceriwis, aku ingat Zoya dengar kata ceriwis
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
si Balsem mewek gak lihat ini
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
luuu jadi pak tarno Nat/Speechless/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
udah terakhir aja, padahal aku nunggu Agam sama rania/Smug/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih kurang ajar nih orang/Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
bau Ivan/CoolGuy/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
gak suka sumpah, luuu cari yg lain napa
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
Nathan kepala 3 Agham udah berapa itu, /Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
ketempelan jin pak 🐊🐊🐊🐊
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
mukulnya pas udah di cium, pass di ciumnya menikmati kan luu/Doge/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
wahai cinta beri pertanda dengan kupu-kupu yang bicara/Awkward/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
wanitanya....? anggita aja blm jawab iya loh...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
sukurin loh, siapa suruh tengil/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!