perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Sekitar pukul 10.00 malam Farhan sampai di depan rumah orang tuanya setelah pulang dari pengajian, karena ada sesuatu hal yang ingin Ia tanyakan kepada papa Wisnu karena besok juga bertepatan dengan hari Minggu jadinya kantor libur otomatis Farhan tidak masuk kerja Dan bisa sedikit ada waktu untuk keluarganya yang baru saja ia ingat.
Dan kedatangan Farhan malam ini tidak mengabari kedua orang tuanya karena waktu kemarin Farhan lupa mau minta nomor ponsel Mama Dira ataupun papa Wisnu.
Tok
Tok
Tok
” Assalamualaikum." ucap salam Farhan Sambil mengetuk pintu.
namun sampai beberapa kali peran panggil tidak ada yang nanyahud dan tidak ada yang membuka pintu Pakarena semuanya sudah tidur ya karena sudah jam 10.00 malam juga, Apa peran balik aja lah dia ke kontrakan.pikir Farhan.
Farhan pun berbalik menuju gerbang luar,namun baru beberapa langka ia berjalan.
Ckrekk
Tiba tiba saja pintu utama terbuka.lalu Farhan langsung berbalik badan dan melihat siapa yang membuka pintu.
”Mas Al,kok tiba tiba datang kemari." Tanya Mbok Darmi dengan terkejut, rupanya yang mengetuk pintu kamar adalah anak dari majikannya.pasalnya tadi mbok Darmi kebangun karna haus jadinya pergi kedapur,namun saat mau balik kekamar tiba tiba saja pintu utama ada yang mengetuk,jadi nya mbok darmi gak kekamar namun berjalan ke depan dan membuka pintu,dan ternyata yang datang mas Al.
” Assalamualaikum mbok. maaf kalo malam malam begini nganguin istirahat mbok." ujar Al sambil mengambil tangan mbok Darmi dan mencium dengan sopan,sampai membuat mbok Darmi terkaget-kaget.
”Ya allah mas Al gak perlu sampai mencium tangan mbok." ucap mbok Darmi dengan terharu.
”Gak papa mbok, kan mbok lebih tua dari saya,jadi sudah sepantasnya saya menghormati mbok, walaupun kerja samq kedua orang tua saya." balas al seraya tersenyum.
”Mbok sampai lupa mengajak mas Al masuk,ayok mas." mempersilahkan Al masuk kedalam rumah,dengan lampu yang sudah padam di seluruh ruangan tersebut hanya menyisakan lampu yang dari dapur yang masih menyala.
Setelah Al masuk mengikuti Mbok Darmi Ia pun duduk di ruang keluarga yang telah dihidupkan lampunya oleh mbok Darmi yang kini sudah terang.
” Oh ya tadi Mbak mau nanya Mas Al tumben ke sini malam-malam begini Sampai membuat Mbok kaget." setelah mereka masuk ke dalam rumah.
” Iya Mbok Maaf udah mengganggu istirahat mbok malam-malam begini, tadinya al ingin pulang tapi karna mbok udah bukain pintunya jadi saya balik lagi. Al kesini ada urusan sama papa mbok makanya malam-malam gini ke sini" lontar Al sambil duduk di depan mbok Darmi.
”Tapi papa dan mama mas Al sedang istirahat mas,apa perlu saya bangunkan,takutnya masalah penting."
”Gak usah mbok,biarkan mereka istirahat,biar besok aja Al bilang,lagian masalah nya juga gak terlalu penting kok." bohong Al, padahal ini mengenai perusahaan,namun Al tidak mau menganggu istirahat orang tuanya.
”Ya sudah mas kalo gitu, Oh iya apa Mas Al mau mbok bikini minum."
”Gak usah mbok,saya mau istirahat aja."
” Aduh Mas tapi kamar Mas al yang lama belum mbok darmi bereskan." ujar mbok dengan panik.
” Udah nggak papa Al tidur di kamar tamu yang kemarin aja mbok."
”Tapi gak papa mas." tanya Mbok Darmi dengan tidak enak.
”Iya mbok gak papa,jangan gak enakan segala." sambil terkekeh Al melihat mbok darmi.
Setelah itu pun Al masuk ke dalam kamar untukmu istirahatkan tubuhnya yang lumayan lelah karena habis acara pengajian langsung mengambil motor di kontrakan dan langsung ke rumah orang tuanya.
Begitupun dengan Mbok Darmi yang kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
*
keesokan harinya sekitar pukul 05.00 subuh terlihat Al sedang mengerjakan salat subuh di kamar,untuknya saja sebelum Al ke rumah orang tuanya Iya membawa beberapa baju dan sarung buat salat.
Dan setelah selesai mengerjakan salat Al pun keluar dari kamar untuk mengambil air minum di dapur, walaupun baru dua kali ke rumah ini namun Al masih mengingat jelas bagaimana letak dapur setelah 5 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di rumah ini.
” Assalamualaikum selamat pagi Mbok Darmi."sapa Al dengan ramah sambil mengambil air minum.
” Selamat pagi juga mas,kok pagi-pagi udah bangun aja Mas, masak lo kalau Mas mau makan."sambil melihat Al yang sedang duduk di meja makan sambil menunggu air putih.
” Iya Mbok Al abis salat subuh terus tenggorokan ala harus jadi Al ke sini, Al bukan mau makan kok mbok belum lapar juga." Al sambil meletakkan gelas di atas meja.
” Masya Allah, sungguh beruntung mama dan papa Mas mempunyai anak perti Mas Al yang saat ini berubah menjadi lebih baik, dan dekat dengan Allah." puji mbok Darmi pada anak majikannya itu.
” Saya tetap sama kok, yang kayak dulu kok mbok. Alhamdulillah Allah masih memberikan umur panjang dan dipertemukan dengan orang-orang yang menolong Al dulu, hingga al bisa lebih mengenal tentang agama dan lebih dekat dengan Allah." seraya tersenyum.
Mbok Darmi sungguh sangat terharu dengan anak majikannya itu yang sangat jauh lebih soleh.
”Ya udah Mbok, kalau mau lanjut masak silakan atau perlu saya bantu saya gini gini nih jago masak juga loh mbok." ujar al sambil melihat sayuran yang akan di masak.
” Beneran Mas Al sekarang udah bisa masak belajar dari mana Mas."dengan penasaran.
” Alhamdulillah Mbok dulu orang yang menolong saya itu orang pesantren, jadi saya selama 5 tahun di sana saya belajar sangat banyak tentang kemandirian, kedisiplinan,kesopanan, agama. yang tidak akan saya pernah saya lupakan orang yang sangat berjasa menolong saya hingga Saya sehat seperti ini walaupun ada sedikit peristiwa di sana yang membuat saya harus keluar,namun pemilik pesantren tersebut sudah sangat baik menganggap saya sebagai anak sendiri, memberi saya tempat tinggal dan yang lainnya."
Cerita Al Tetang 5 tahun lalu di pesantren yang membuat dirinya menjadi lebih mengenal akan agama yang sebenarnya sambil tersenyum tipis.
”Masya Allah jadi,pas mas al hilang waktu di Surabaya mas ditolong oleh orang-orang pesantren. Mas Masya Allah sungguh mulia hati orang itu ya Mas menolong mas yang dalam keadaan susah saat itu." tutur mbok Darmin dengan wajah bahagia.
"Iya Mbok, dan masih banyak lagi cerita yang nggak mungkin saya ceritakan di sini, mungkin lain kali akan saya ceritakan bersama dengan kedua orang tua saya."timpal Al sambil mencuci sayuran.
”Ya udah Mbak kalau gitu biar saya bantuin masak aja ya supaya cepat selesai."
” Emang nggak papa Mas takutnya Bu Dira marah loh kalau Mas masak di dapur, nanti dikirimnya saya yang mau minta Mas bantuin saya."
”Ndak kok mmbo, Mama itu orangnya baik cuman kadang posesif sedikit terhadap anaknya, nanti biar saya jelasin kalau saya yang mau sendiri bukan Mbok yang maksa saya bantuin Mbok masak oke."
” Baiklah Mas kalau Mas Al yang mau sendiri." dan hanya dibales senyum oleh.
Dan setelah itu pun Mbok Darmi dan Al dengan cekatan membuat menu sarapan pagi, namun di sini hampir semuanya yang masak adalah Al dari pada Mbok darmi.karna Al melarang mbok Al masak,dan hanya boleh melihatnya saja.
” Alhamdulillah akhirnya selesai juga mbok kita masaknya." setelah meletakan makanan diatas meja makan.
”Tapi semua ini kan mas Al yang masak,mbok malah gak di bolehin membantu." ujar mbok Darmi sambil cemberut.
Al sendiri hanya terkekeh geli melihat mbok darmi.
”Gak papa mbok,kan sekali kali,udah jangan cemberut terus dong,nanti pak Samsul di ambil orang loh melihat mbok yang kaya gini."
”Is...mas Al bisa aja." setelah tersenyum kembali.
”Nah gitu dong mbok, ya udah mbok kalau gitu Farhan kalau Mas dulu ya mau sekalian membersihkan diri soalnya tadi pas salat subuh Al gak mandi, dan nanti kalau papa dan Mama tanya siapa yang masak bilang aja mbok ya, karena Farhan ingin bikin kejutan untuk mereka atas kedatangan ke sini kan mama dan papa nggak tahu kalau tadi malam datang."
” Oke Mas siap."sambil mengacungkan jempol pada Al.
Lalu masuk kedalam kamar tamu buat membersihkan tubuhnya yang sudah gerah.
....