NovelToon NovelToon
My Fantasy Came True

My Fantasy Came True

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

aku sangat terkejut saat terbangun dari tidurku, semuanya tampak asing. Ruangan yang besar, kasur yang sangat luas serta perabotan yang mewah terlihat tampak nyata.
aku mengira semua ini adalah mimpi yang selalu aku bayangkan sehingga aku pun tertawa dengan khayalanku yang semakin gila sampai bermimpi sangat indah.
namun setelah beberapa saat aku merasa aneh karena semua itu benar-benar tampak nyata.
aku pun bergegas bangun dari kasur yang luas itu.
"kyaa!!" teriakku sangat kencang saat aku menatap cermin yang besar di kamar itu.
wajah yang tampak asing namun bukan diriku tapi aku sadar bahwa itu adalah aku.
semuanya sangat membingungkan.
aku pun mencubit pipiku dan terasa sakit sehingga aku tahu itu bukanlah mimpi.
"wajah siapa ini? bukankah ini sangat cantik seperti putri kerajaan" gumamku merasa kagum.

apakah semua ini benar nyata atau memang hanya sebuah mimpi indah?

🌸🌸🌸
nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Beberapa hari kemudian, suasana mansion yang awalnya damai kini berubah menjadi gempar.

Banyak dari pelayan yang berbisik membicarakan rumor mengenai ku dan juga putra mahkota. Aku merasa tidak nyaman dengan hal itu karena seharusnya rumor tersebut tak seharusnya di ketahui oleh banyak orang.

Aku berfikir bahwa rumor itu berdasarkan apa yang terjadi saat Ivander dan ajudan putra mahkota mendapati kami berpelukan namun anehnya rumor itu bukan mengenai hal itu dan hanya dugaan mereka.

Menurut yang ku dengar dari Rose. Rumor tersebut adalah mengenai kedekatanku dan ada hubungan khusus di antara aku dan putra mahkota saat kami berdansa pada pesta malam itu. Apalagi mereka melihat dengan jelas bagaimana cara putra mahkota memandangku dengan penuh cinta. Tidak hanya itu, menurut mereka juga terjadi perselisihan antara putra mahkota dan juga Duke Lance karena diriku. Lebih anehnya mereka bahkan tahu tentang keadaanku yang sebelumnya terlihat bertengkar dengan Ivander dan mengurung diri di kamar tanpa makan sedikitpun.

Jika mengenai saat pesta mungkin banyak dari bangsawan yang menilai ku seperti itu namun jika di kaitkan dengan apa yang terjadi denganku di kediaman Duke, tentu saja hanya orang-orang di mansion saja yang mengetahui hal tersebut.

“Nyonya, apa ada mata-mata di mansion ini? Saya berfikir bahwa rumor ini sudah sangat keterlaluan dan dari mana mereka tahu kondisi Nyonya?” kata Rose yang curiga.

Aku pun merasa adanya hal yang mencurigakan karena tidak mungkin masalah internal bisa di ketahui oleh orang luar jika dari dalamnya tidak membocorkannya ke mereka.

“Rose, tolong panggil kepala pelayan kesini” perintahku menahan amarahku. “Baik Nyonya” jawabnya dengan cepat. Rose keluar dari kamarku dan memanggil kepala pelayan sesuai perintahku.

Sembari menunggu Pedro kepala pelayan di kediaman Duke Lance. Aku berfikir keras dan mengingat akan hal yang janggal namun masih belum terlintas semua hal itu.

Sebelumnya aku merasa tidak nyaman dengan tatapan seorang pelayan di mansion ini saat aku sedang dalam kondisi terpuruk namun aku tidak memperhatikan wajahnya dengan jelas.

Tok.. Tok..

“Nyonya, ini saya Pedro” katanya di depan pintu kamarku. “Ya, silahkan masuk saja” kataku dengan suara yang cukup keras agar terdengar dari luar.

Aku duduk di sofa yang berada di kamarku sambil menunggunya.

Ceklek!..

Pedro membuka pintu dengan perlahan dan berjalan menuju ke arahku. Dia terlihat gugup dan sepertinya mengetahui apa yang akan di bicarakan dengannya.

Seorang kepala pelayan yang sudah bekerja cukup lama di kediaman Duke Lance sejak Ivander masih kecil, sudah seperti keluarga sendiri baginya dan aku pun menaruh hormat atas dedikasinya terhadap keluarga Duke.

Dia sudah berada di depanku, meski sudah tua pedro masih terlihat sehat dan masih menjalankan pekerjaannya dengan baik. “Silahkan duduk kepala pelayan. Karena pembicaraan ini akan cukup panjang” pintaku dengan sopan.

Meski dalam kondisi kesal namun aku tidak bisa melampiaskan amarahku kepada orang lain. Berhubung Ivander sedang menjalankan tugas di perbatasan, aku tidak bisa tinggal diam dalam mengatasi rumor yang berkaitan denganku. Aku tidak mau saat dia pulang mendapati berita yang tidak mengenakkan.

Pedro terlihat tenang meski sedikit gugup dengan ekspresiku yang serius. “Sepertinya aku tidak perlu bicara panjang lebar, kepala pelayan pasti sudah mendengar rumor tentangku, bukan?” ucapku dengan serius. Pedro memperhatikanku dengan serius dan tampak mengerutkan keningnya setelah mendengar hal tersebut. “Benar Nyonya, saya tidak percaya dengan rumor tersebut karena setahu saya Nyonya sangat setia terhadap Tuan” jawabnya dengan yakin.

Meski aku hanyalah orang luar yang masuk ke dalam kediaman Duke Lance dengan menjadi Duchess yang tidak melakukan tugasnya dengan benar karena kondisiku sebelumnya namun rasa hormat dan kepercayaan masih ada baginya.

Aku mengangguk. “Tentu saja, aku tidak akan pernah mengkhianati suamiku. Kepala pelayan, tolong cari siapa yang menjadi sumber dari rumor itu. Aku sangat yakin dia adalah salah satu pelayan di mansion ini. Aku ingat ada seorang gadis yang berambut hitam dengan warna mata cokelat dan bertubuh kurus yang terlihat mencurigakan. Tolong selidiki secara diam-diam” perintahku dengan nada suara yang sedikit tegas.

Rasa kesal semakin membesar saat aku mengingat pelayan yang saat itu menatapku dengan tatapan mencurigakan. Aku sangat tidak ingin Ivander mendapatkan masalah karena rumor tersebut.

“Baik Nyonya, saya akan melakukan sesuai dengan perintah anda” jawabnya dengan senyum tipis di wajahnya. Pedro terlihat tenang namun dia mampu bersikap kejam terhadap siapapun yang mengusik keluarga Duke.

Saat dia muda, dia adalah seorang kesatria yang menjadi kaki tangan dari Duke terdahulu yaitu ayahnya Ivander. Dia memutuskan untuk menjadi kepala pelayan karena ingin mengabdikan hidupnya untuk terus berada di kediaman Duke Lance.

Sehingga tak heran jika dia mampu bersikap layaknya kesatria dan bahkan di usianya yang sudah tua, dia tampak masih kuat.

Pedro segera keluar dari kamarku dan mulai melakukan pekerjaannya dan tugas khusus dariku. Aku berharap dia mampu menemukan pelakunya dengan cepat.

Aku merasa sejak kedatanganku ke tempat ini, banyak hal dan masalah yang terjadi. Masalah mengenai penyerang waktu itu belum selesai, kini bertambah lagi dengan masalah rumor yang tidak menyenangkan.

Aku bingung harus memulainya dari mana jika ingin menepis rumor tersebut. Aku merasa semua orang sudah mengetahui rumor ini dan hanya tinggal menunggu waktu sampai ke telinga Ivander. Aku takut jika keluarga Casandra pun sudah mendengar rumor tersebut.

Aku sudah menempatkan Casandra pada masalah yang ku timbulkan dengan tidak sengaja. Aku merasa bersalah pada tubuh ini. Jika seharusnya hanya merasakan hal yang menyenangkan justru masalah timbul begitu saja.

Saat semuanya sedang kacau, tiba-tiba aku mendapatkan surat resmi dari istana. Di dalam surat tersebut tertulis bahwa kaisar ingin menemui ku secara pribadi. Aku sangat yakin ini ada kaitannya dengan rumor yang menimpaku dan putra mahkota.

Aku merasa bingung karena tidak ada Ivander yang bisa ku ajak untuk bertukar pikir. Apalagi jika aku ke istana, besar kemungkinan bertemu dengan putra mahkota.

Aku berada di situasi yang serba salah namun aku tidak bisa mengabaikan perintah dari kaisar.

“Rose, tolong siapkan pakaian yang formal. Aku harus pergi ke istana secepatnya” ucapku sambil melipat kembali surat yang berstempel resmi tersebut. “Baik Nyonya” jawabnya sambil tersenyum.

Rose membantuku dalam segala hal dan hanya dia yang bisa ku percaya sebagai pelayan yang sangat setia, meski ada banyak yang baik pula namun aku merasa belum terbiasa dan hanya Rose yang membuatku merasa nyaman.

Dia menyisir rambutku dan menghiasnya dengan rapi. Pakaian yang ku kenakan berwarna biru dengan simbol Duke Lance. Aku terlihat sangat keren mengenakan pakaian formal ini dan aku pun siap untuk pergi ke istana menemui kaisar.

1
Riss Si Author
semangat ya
Riss Si Author
ini keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!