DEWI ULAR

Renata kembali melanjutkan tidur, belum juga terbuai dalam mimpi handphonenya kembali berdering.

"Hi........" Renata mengucek rambutnya kesal. Mengambil handphone dengan meraba.

"Ada apa lagi?" bentak Renata.

"Cepat hapus videomu." terdengar suara Memey panik dalam sana.

"Untuk apa menghapusnya, bukanya lebih baik jika seluruh dunia melihatnya."

"Terserah kamu, yang penting aku sudah mengingatkan. Itu Aibmu juga aib keluargamu."

Memey memutuskan sambungan telpon.

"Aibku, Aib keluarga ku. Apa maksudnya?"

Dengan bermalas-malasan, Renata bangun.

Di bukanya kembali video yang sudah di upload. Mata hampir melompat, jantung hampir copot melihat adegan panas yang sedang berlangsung.

Renata seolah menjiwai setiap adegan yang di peragakan. Nungging, kayang, tengkurap bahkan terlentang dengan kaki terangkat.

Suaranya mendesah menikmati permainan ketiga pria kekar yang menutup wajahnya dengan topeng.

Mencoba mengulang untuk memastikan, tetap sama, itu bukan Dewi tapi dirinya.

Secepat.mungkin, Renata menghapus video tapi percuma, sudah 300.000 kali tonton, 200.000 like, 50. 000 kali download dan 20.000 kali dibagikan.

Calon model masa depan yang di gadang-gadang bersinar tahun ini tinggal kenangan. Reputasi hancur oleh ulahnya sendiri.

Renata mondar-mandir di dalam kamar. Panik, cemas, takut, malu bercampur jadi satu.

Beberapa wartawan sudah berkumpul di depan pintu pagar meminta konfirmasi dan penjelasan.

Renata mencoba mengingat kejadian semalam, benar-benar janggal. Seingatnya, setelah memasang kamera, Renata keluar dari kamar hotel lalu menunggu di dalam mobil tapi kenapa tiba-tiba dalam video itu bukan Dewi melainkan dirinya.

Renata sudah seperti orang gila, mengacak rambut, berbicara sendiri bahkan tak segan membanting tubuhnya diatas pembaringan.

Belum selesai masalah satu, muncul masalah baru, Siregar Hong ayah Renata menelpon dari luar negeri.

Renata sudah tahu dari awal kalau ayahnya pasti marah besar dengan kejadian itu.

Dengan memberanikan diri Renata menjawab panggilan.

"Apa yang telah kamu lakukan, dasar anak sialan! kamu telah mempermalukan kami dan menghancurkan semua bisnisku."

Suara Hong emosi, saham perusahaan tiba-tiba anjlok, para pemegang saham menarik saham mereka dari perusahaan.

Renata diam, tak berani membantah perkataan ayahnya.

"Pokoknya kamu harus mengadakan jumpa pers dan jelaskan pada wartawan kalau perlu kamu berbohong, aku tidak mau usaha yang telah ku rintis selama ini hancur oleh anak tak tahu malu sepertimu."

Tut.....tut....tut....

Siregar Hong memutuskan panggilan teleponnya.

"Dewi, aku tidak akan melepaskan mu, kamu harus bayar mahal semua ini."

Kedua mata Renata memerah, memendam dendam.

********************************

Sementara itu di kediaman Abraham, Dewi sedang duduk sambil menonton pemberitaan tentang Renata yang jadi trending topik di berbagai media.

Model yang sedang naik daun melakukan adegan mesum bersama tiga pria sekaligus di sebuah hotel berbintang.

Beberapa judul tak senonoh ditulis media.

"Kamu patut menerimanya Renata. Apa yang kamu tanam itu pula yang akan kamu tuai, maka nikmatilah hari-harimu bak di neraka. Sedangkan kamu Memey."

Dewi tersenyum, Ada rencana besar Dewi pada gadis itu. Entah apa itu yang jadi misteri.

Bunglon yang sedang duduk santai di datangi gorila dan serigala.

Mereka berdua tersenyum mengejek pada bunglon.

Bunglon mengerutkan dahinya dan kembali ke mode awal, cuek tanpa mempedulikan mereka yang sering kali mengganggu ketenangan hidupnya.

"Semalam begitu mendalami peran, tiga pria sekaligus kamu layani tanpa jeda. Miyabi kalah jauh darimu. Oh ...ye...oh ...no." gorila sambi terbahak di ikuti oleh serigala.

Malam itu, bunglon menyamar jadi Renata menggantikan posisi Dewi atas kemauannya sendiri.

Konsepnya tidak harus mesum. Dewi hanya ingin menakut-nakuti mereka. Setelah Dewi pergi, timbul niat bunglon. Merubah diri seolah yang bermain dalam video itu Renata.

Yang paling mencengangkan, bunglon seolah menikmati peran pengganti, mengibas rambut, menjerit-jerit, bahkan yang tidak masuk diakal dia sempat kayang hingga membuat ketiga pria itu semakin bersemangat menggilir.

Betapa malunya jadi Renata, dilihat seluruh dunia ditambah karirnya hancur oleh perbuatan yang sama sekali tidak dia lakukan.

"Kalau kalian berdua mau, aku juga bisa berubah menjadi jantan gorila dan jantan serigala melayani kalian. Apa kalian mau?" bunglon mendekatkan wajahnya pada serigala dan gorilla lalu memukul-mukul bokongnya sambil tersenyum genit.

"Owe.......najis tralala."

Serigala dan gorilla segera pergi sambil mual-mual.

********************************

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang, pemberitaan tentang Renata semakin trending. Para pemburu berita masih setia menunggu di depan rumah Renata untuk konfirmasi.

Dari dalam rumah muncul pria berjas Daniel, pengacara kondang yang disewa Renata menangani kasusnya yang sekarang lagi booming.

Daniel datang menghampiri para wartawan.

Beberapa pertanyaan di lontarkan pada pengacara kondang itu.

"Tenang-tenang. Semua pertanyaan di simpan dulu untuk sementara, nona Renata yang akan menjawab pertanyaan kalian di jumpa pers nanti pukul dua siang."

Daniel kembali masuk dengan riuh wartawan mengiring langkanya, wartawan tidak puas dengan jawaban Daniel.

Tidak terasa waktu terus berlalu. Jam sudah menunjukkan pukul 13.40.

Jumlah peserta di batasi atas permintaan Renata. Masing-masing media mengirim satu perwakilan mereka masuk kedalam, sementara yang lain di suruh menunggu di luar di jaga beberapa polisi dan satpam.

Para wartawan duduk menunggu kedatangan Renata, alat rekam, mic di pasang di atas meja.

Renata keluar dengan mata sembab lalu duduk menghadap para wartawan.

"Pertama-tama aku mohon maaf atas video yang beredar mirip denganku, disebar oleh orang yang tak bertanggung jawab. Aku dan keluarga benar-benar terpukul. Karir hancur bisnis keluarga kami apalagi."

Renata menangis tersedu.

"Bagi pihak yang menyebar luaskan video yang mirip denganku agar kiranya bertanggung jawab dan mengembalikan nama baik ku." lanjut Renata.

Wartawan saling tatap, ada yang percaya atau pula yang tidak. Mereka yakin kalau di dalam video itu benar-benar Renata.

"Kalau itu bukan kamu, kenapa mobilmu bisa ada di halaman hotel dan dalam CCTV kamu datang bersama tiga orang pria. Jangan bilang kalau plat mobilmu juga ada kembarannya." tanya seorang wartawan hingga membuat yang lain ikut tertawa.

Riuh suara dalam ruang. Para wartawan terbahak mendengar pertanyaan rekanya.

Renata tak bisa menjawab, dia lupa dengan CCTV hotel.

Melihat kliennya diam, Daniel menyudahi jumpa pers dan membawa Renata masuk.

Daniel menenangkan Renata saat berada di depan kamar dan menyuruh Renata untuk beristirahat.

Renata masuk kedalam kamar lalu mengunci pintu.

"Kamu puas dengan pembalasanku? Aku bisa melakukan lebih dari itu jika aku mau."

Seorang berdiri melipat tangan, bersandar pada dinding. Dari wajah sampai pakaian semua mirip. Bagai pining dibelah dua.

"Kamu siapa? Tanya Renata antara takut dan penasaran.