NovelToon NovelToon
Harumi

Harumi

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Romansa / Office Romance
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Jangan lupa tinggalkan Jejak,
Tidak disarankan untuk pembaca dibawah umur.



Mengetahui fakta jika wanita yang ditunggunya selama enam belas tahun, telah memiliki anak dari keponakannya, membuat Dimas patah hati, meskipun rasa cintanya begitu besar, tapi dia memilih untuk menyerah, demi kebahagiaan bersama.

Demi menghibur hatinya yang tengah galau, dia berlibur di villa milik keluarganya.

Di tempat berbeda, seorang wanita sedang sibuk menyiapkan acara liburan gratis yang di dapatkan dari tempatnya bekerja.

Sesuatu hal terjadi pada keduanya, sehingga membuat laki-laki itu selalu mengejarnya, dan sang wanita selalu terbuai olehnya, walau seharusnya hal itu tidak boleh terjadi di karenakan wanita itu telah memiliki kekasih..

Apakah Dimas akan mengalami patah hati kedua kali, atau justru berhasil memiliki wanita baru yang dia temui?



P.S. Lanjutan dari cerita sebelumnya berjudul

❤️Pembalasan Atas Pengkhianatan Mu❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ungkapan Dimas

Rumi bernafas lega, ketika bokongnya mendarat di kursi kereta, Hampir saja dia tertinggal, karena terlalu asik jajanan di pinggir jalan luar area stasiun.

Tadi dia dan Dimas, turun dari kereta listrik, sejam lebih awal dari keberadaan kereta api yang akan mereka naiki.

"Semenit aja, kita telat, bakal ketinggalan ini kereta," Meski sudah lega, tetap saja jantungnya masih berdetak kencang, di karenakan harus berlari, menuju gerbong kereta, yang sialnya berada lumayan jauh dari eskalator.

Dimas terkekeh, dia pun merasakan yang sama, tapi melihat wajah panik Rumi, membuatnya bahagia, karena menurutnya lucu dan menggemaskan. "Tadi aku udah ingatkan kamu, tapi kamu bilang masih lama, dan ingin mencoba banyak jajanan."

Rumi baru saja menenggak air mineral dari dalam botol yang dipegangnya, "Mumpung disini, salah satu temen ku bilang, disini jajanannya enak-enak,"

"Kamu nih, tadi aja protes, karena aku memilih naik kereta dari sini, tapi sekarang malah seneng,"

Rumi meringis, dia memang tadi mengomel, karena Dimas malah mengajaknya naik kereta api jauh dari ibu kota. "Ya, aku baru ingat aja, kalau di luar stasiun Cikarang, banyak jajanan enak, tau gitu aku berangkat duluan, biar puas jajan." wanita itu menggembungkan pipinya.

Dimas mencubit pipi wanita disampingnya, "Kamu gemesin banget, pengen aku cium jadinya,"

Andai gerak reflek Rumi tidak cepat, mungkin bibir Dimas sudah mendarat di bibirnya, dia melototi lelaki itu, "Ini tempat umum, malu tau," Rumi memperingatkannya.

"Makanya jangan pasang muka gemes." sahut Dimas, lelaki memiringkan kepalanya, menatap dalam teman perjalannya, hanya seperti ini, rasanya dia bahagia.

Rumi terus saja mengoceh, tentang Dimas yang harus menjaga sikap, "Aku seneng, akhirnya kita bisa liburan bareng," gumamnya pelan.

"Aku juga, soalnya gratis," usai mengoceh, kini Rumi menunjukan tawanya, bagai anak kecil yang baru diberi permen, "Tapi kenapa mesti dekat kampung halaman ku?" pertanyaan yang ingin Rumi ajukan.

Dimas menatap layar televisi yang beberapa baris tempat duduk darinya, "Aku mau sekalian ketemu teman SMA, kebetulan istrinya baru saja melahirkan, aku mau jenguk, kamu nggak keberatan kan?"

"Ya nggak sih, tapi masalahnya kita belum punya kado, masa iya jenguk tapi nggak bawa apa-apa, malu lah,"

"Besok kita bisa mengunjungi mall, kita bisa membelinya di sana,"

Rumi mengangguk setuju, lalu dia membuka kantong belanjanya, dia mengambil salah satu makanan ringan, "Bukain dong," dia menyodorkannya.

Dimas menerimanya, "Memangnya kamu belum kenyang?" tanyanya sembari membuka bungkus makanan ringan berwarna hijau, berisi keripik kentang.

"Kenyang sih, buat iseng aja, lagian mau ngapain lagi, mau tidur, aku belum ngantuk," Rumi menerima kembali bungkus makanan ringan miliknya, dia menyuapkan terlebih dahulu untuk Dimas, "Buka mulut kamu, aku suapi,"

Dimas menurut, lalu memulai mengunyahnya, dia menatap Rumi dalam, Andai saja waktu bisa berhenti sejenak, dia ingin berlama-lama menatap wanita itu. "Terima kasih, kamu memenuhi permintaanku,"

Wajah Rumi merona, dia memalingkan mukanya, menatap jendela, diluar yang terlihat hanya gelapnya malam, hanya sedikit cahaya lampu terlihat dari kejauhan.

Dimas tersenyum, melihat rona merah itu, andai tak ingat peringatan Rumi, beberapa menit yang lalu, mungkin dia akan mencuri ciuman. "Suapi aku lagi, sayang!" bisiknya.

Rumi menoleh, tapi karena Dimas yang sedikit menunduk agar bisa berbisik, tanpa sengaja wajah mereka berjarak sangat dekat, hanya beberapa centi, dan kesempatan itu Dimas gunakan dengan cepat, dia mengecup bibir yang sudah beberapa waktu ini, menjadi candunya.

Rumi melotot, lalu menepuk lengan kekar lelaki itu, "Kamu apa-apaan sih, kalau ada yang lihat, kan malu,"

Dimas terkekeh, "Nggak ada yang kenal sayang, jadi santai saja," ujarnya, "Suapi aku lagi dong," pintanya.

Rumi menyuapkan kembali, keripik kentang, lalu dia teringat sesuatu, "Oh ya, aku mau tanya, apa mbak Diandra sudah pulang?"

Dimas mengernyit, "Kenapa jadi bahas Dian sih? Apa hubungannya?" tanyanya heran.

"Ya aku mau tanya aja, emang nggak boleh? Lagian dia cinta, dan pacar pertama kamu, sekaligus mantan tunangan kan?"

Helaan nafas keluar dari mulut Dimas, "Dian belum pulang, dan Denis masih saja menuduh aku, lalu dia meminta mbak Dessy untuk menjodohkan aku," Dimas menceritakan, tentang kedatangan kakaknya dan wanita yang akan dijodohkan padanya, saat dirinya hendak pulang dari kantor.

"Lalu apa kamu mau menerima perjodohan itu?" tanya Rumi menyelidik, meski hatinya tiba-tiba sesak.

"Menurut kamu, aku harus bagaimana?" tanya Dimas balik.

Rumi menaruh bungkus makanan ringan dipangkuan Dimas, sementara dirinya kembali meminum air mineral, untuk membasahi kerongkongannya yang mendadak kering. "Kenapa tanya aku? Bukan kapasitas aku memberikan pendapat."

Beberapa petugas kereta melintas, Dimas membiarkan mereka lewat terlebih dahulu, sebelum melanjutkan pembicaraan, "Yang jelas dia bukan tipe ku,"

"Kok bisa? Apa dia kurang cantik?" tanya Rumi penasaran, dia bahkan mencondongkan kepalanya.

Dimas mengelus kepala wanita disebelahnya, lembut. "Mungkin menurut lelaki lain cantik, tapi menurutku, cantikan kamu,"

Rasanya ada yang menggelitik diperutnya, Rumi kembali pada posisinya, dia menoleh ke arah jendela kereta, dia menggigit bibirnya, agar tawanya tak meledak, Kenapa Dimas selalu bisa membuatnya terbuai?

"Aku serius Bunga Harumi, bagiku saat ini kamu wanita paling cantik, dan aku benar-benar mengatakannya dengan jujur,"

Rumi adalah wanita dengan ciri fisik nyaris sama dengan Diandra, hanya saja, sedikit lebih tinggi, dan berhidung mancung, juga lebih mont*k.

Belum lagi, Rumi adalah tipe wanita mandiri, dan tak tergantung pada siapapun, Dimas tau, jika Rumi adalah seorang perantau dari luar ibu kota. Bukan wanita cengeng, dan terlihat kuat secara mental.

Dimas mengambil tangan Rumi, lalu mencium punggung tangan itu, "Aku berharap kita selalu bersama, karena jujur, aku merasa cocok dengan kamu, meski kamu sedikit keras kepala, dan satu hal yang menurutku paling penting, karena sejak beberapa hari ini, aku baru menyadari, jika saat bersama kamu, aku dengan mudah melupakan Diandra, aku benar-benar berterima kasih, karena kamu hadir dalam hidupku,"

Mendengar pengakuan Dimas, Rumi bingung hendak berkata apa, karena dia tak menyangka, jika secara tidak langsung Dimas mengakui perasaannya.

"Tapi kenyataan menamparku, aku sebagai lelaki harus memegang ucapan ku, jika setelah akhir pekan ini, aku harus melepaskan kamu," Dimas menghembuskan nafasnya kasar, "Rasanya aku ingin menarik kata-kata ku, dan aku juga ingin serakah, memiliki kamu hanya untukku." sambungnya.

Getaran di ponsel Rumi, membuat wanita itu tersadar, lalu segera mengambil ponsel yang sedang mengisi daya.

Ari menghubunginya, "Aku angkat ya?" tanya Rumi, dan Dimas mengangguk lesu.

Rumi menyapa tunangannya, dan terlibat perbincangan, namun selama itu pula, tangan Dimas mengurung tangan wanita di sebelahnya.

1
Aya Hadad
Selalu buka ttp aplikasi ini bt liat udeh up lom novel Harumi akhirnye up jg 😁😋😋😉🤗🤗 lanjut lg Kak double updatenye sellu ditungguuu...👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Ripah Ajha
semangat Thor, slalu bolak balik nunggu update an karyamu🥰
Ripah Ajha
keren👍👍👍
Nadila Nisa
Semangat kak... lanjut 💪🏻
Nadila Nisa
lanjut kak
Nadila Nisa
Termasuk diriku kak Herma, aku dari Sulawesi, suku Bugis...
Aya Hadad
Bos ama Asisten sm gokilnye mudah"an dilancarkan nikahnye Rumi & Dimas, good job, keren 😁😜😜🤗👍👍😉 lanjut lg dong Kak double updatenye sllu ditungguuu..👌👌😘🙏🙏 trs semangaaat...........
💪💪🤩
Aya Hadad
Pingin tau reaksi Anggita klu teman ranjang Rumi selm ini adalah bosnye yg digagumi Dimas, penasaran nich 🤔🤔🤨😱😱😉 lanjut lg dong double upnye selalu ditungguuu.........👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Ripah Ajha
bikin penasaran Thor, semangat karyamu slalu kutunggu🥰
Aya Hadad
Lanjut lg dong Kak crazy upnye selalu ditungguuu..................👌👌😘🙏🙏 sukses trs & tetap semangaaat 👍💪💪🤗
Nadila Nisa
ada notif langsung cusss
Aya Hadad
Dimas parah abis biar bs miliki Rumi seutuhnye smpe pnya pikiran nekat biar disetujui ama Ibu & Kakaknye woow amazing 😁🤪🤪😜👍👍🤭 lanjut lg Kak updatenye selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪🤗
Nadila Nisa
😂😂😂
Nadila Nisa
lanjut kak
Aya Hadad
Pasti Arumi yg bikin buburnye gimn reaksi Dimas klu tau buburnye yg bikin wanita spesial yg bikin patah & sakit hati, penasaran nich 🤔🤨🤨😋😱😱 lanjut lg dong Kak double updatenye ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Aya Hadad
Kasihan Dimas udeh mulai keluar konfliknye waaah makin menarik & seru 🥺😜😜🤗👍👍😲 lanjut lg dong double upnye Kak selalu ditungguuu...................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪😁
Nadila Nisa
sabar yaa Dim, kalau jodoh nggak bakalan kemana mana kok...
Nadila Nisa
Dimas atau Fero?
Aya Hadad
Keren makin menarik tambah penasaran 👍👍😉😱😱😜 lanjut lg dong double updatenye Kak selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪
Nadila Nisa
double up kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!