NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORDS >>>19

Cinta pertama Tyas berujung kurang menyenangkan hanya karena salah faham. Yudas yang terlalu mencintai Tyas, berakhir dengan rasa cemburu buta yang berlebihan.

Adu mulut tak terhindarkan, Yudas yang dipenuhi emosi tak berdasar, tak bisa mengontrolnya dan mendengarkan penjelasan dari Hyuna dan Guntur.

"Sepertinya dia belum puas, sebaiknya kita selesaikan dulu deh Tyas, daripada nanti dia ngamuk ke rumah kamu." ujar Guntur sambil terus menatap ke belakang mobil dari kaca spion.

"Hu-uh, harus bagaimana lagi, mas?"

"Apa ini pertama kalinya kalian bertengkar?"

"Ya bukan, makanya aku sangat hafal dengan wataknya yang keras. Nggak bisa mendengarkan penjelasan siapapun, percuma mas." Hyuna seperti sudah menyerah dengan sifat Yudas.

"Tapi kalian bisa bertahan sekian lama. Kamu masih mencintainya?" Guntur merasa tak enak berada di antar penyebab pertengkaran.

"Entahlah mas, jika dia seperti ini, rasanya aku juga tak sanggup. Saat ini dia lagi skripsi, mungkin dia sedang stress memikirkan skripsi."

"Jadi bagaimana, kamu mau menyelesaikan baik-baik, atau kabur seperti pengecut begini? Aku jadi tak enak berada ditengah-tengah begini."

"Okelah, mas, kita menepi saja dulu. cari tempat yang sepi. Aku sudah sangat malu tadi."

Guntur menepikan mobil, Yudas yang mengikuti pun ikut menepi. Namun kali ini Yudas sedikit lebih tenang.

"Baiklah, akan aku dengarkan. Tapi sekarang jelaskan, siapa laki-laki ini? Kamu tidak pernah menyebut memiliki saudara bernama Guntur." Yudas langsung menghampiri Tyas dan mencercanya dengan pertanyaan.

"Stop! berhenti bicara, aku yang kali akan bicara." Guntur merasa bertanggungjawab, dan ingin memperbaiki kesalahpahaman.

"Mas,,,," ucap Tyas tak selesai karena Guntur mengisyaratkan agar Tyas pun ikut diam.

"Aku Guntur, putra dari budenya Tyas. Aku baru kembali dari Malaysia setelah 15 tahun hidup di Malaysia, mulai dari sekolah sampai aku bekerja disana. Jadi wajar kalau namaku jarang disebut-sebut oleh Tyas." kalimat Guntur terdengar sangat tegas.

"Tapi, kali ini kamu sudah sangat membuatku malu, dan ini bukan yang pertama kali, aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan seperti ini." ujar Tyas menahan pedih.

"Apa? Tapi Tyas,,, maafkan aku,,, aku begitu karena sangat mencintaimu." Yudas berubah seketika setelah mendengar penjelasan Guntur ditambah ucapan Tyas yang tak terduga.

"Mau apa lagi, aku tak sanggup lagi menangani emosimu yang selalu salah tempat tanpa kamu pikirkan dahulu akibatnya." Tyas mengusap sedikit air matanya.

"Maafkan aku, Tyas,,, aku janji nggak akan begitu lagi. Kamu tahu kan, aku saat ini sedang,,," Yudas mendekati Tyas, namun Guntur terlanjur ikut kesal, dan menarik baju Yudas agar menjauhi Tyas.

"Laki-laki tidak begitu bro, Tyas sudah terlanjur kamu buat malu tadi. Bagaiman dia bisa dengan mudah menerima permintaan maaf yang klise seperti itu?" ucap guntur melindungi Tyas.

"Tapi aku,,, " Yudas tampak memohon dan sangat menyesal.

"Cukup! Kita sudahi saja hubungan ini, aku benar-benar sudah lelah dengan semua emosimu." Tyas tak memberi kesempatan pada Yudas.

"Beri Tyas waktu bro, kalian harus sama-sama saling berfikir, tidak akan baik jika diselesaikan dengan cara emosi seperti ini." Guntur berusaha menengahi.

"Tyas,,, aku mohon,,,,"

"Stop bro, kita bubar saja, kamu sebaiknya pulang, silahkan merenung, berikan juga waktu untuk Tyas merenung. Saat ini yang kalian butuhkan adalah waktu untuk saling berfikir dan mencari kesalahan diri masing-masing,baru kalian akan memutuskan bagaimana akhirnya nanti."

Kalimat Guntur begitu bijaksana, membuat Yudas pun tak berkutik dan menurut, begitu pula dengan Tyas. Malam itu semua kembali ke rumah masing-masing dengan pikiran yang berbeda.

Sampai akhirnya beberapa hari berlalu, Yudas memberanikan diri datang ke rumah Tyas. Yudas memang pria kasar, namun dia bukan pengecut. Setelah berhasil menguasai diri, dia akan siap melakukan hal terpuji untuk menebus kesalahannya.

"Eh, nak Yudas, lama tidak mampir, apa kabar? Sehat kan?" Bu Nita menyambut Yudas.

"Kabar baik, Tante,,,, hmm,,, bagaiman semuanya juga sehat?" tanya balik Yudas dengan sopan.

"Baik, semuanya baik. Ayo masuk."

Tyas keluar dari kamar saat mendengar suara Yudas datang, diikuti Billy dibelakangnya. Namun wajah Billy terlihat tidak ramah, sepertinya Billy mengetahui sesuatu hal.

"Weh,,,, playboy cap kadalnya masih berani datang." ucap Billy menyambut Yudas.

Semua mata memandang ke arah Billy dengan ekspresi bingung. Tak ada yang mengerti dengan ucapan Billy.

"Billy, apa maksudmu?" ujar Tyas menyenggol lengan Billy.

"Sebenarnya aku sudah menahan untuk tak mengatakan ini, tapi melihatnya saja aku benar-benar jijik. Aku tidak mau mbak Tyas jadi korban binatang buas." ujar Billy lagi.

"Billy, yang sopan kalau bicara. Apa maksudnya?" Bu Nita pun kebingungan.

"Lihat saja ini." Billy menunjukkan sebuah video di layar ponselnya.

Disana tampak ada Yudas sedang duduk makan berdua di sebuah cafe, dengan seorang gadis yang masih mengenakan seragam SMA. Yudas tampak tersenyum bahagia makan sambil tertawa bercanda dengan si gadis.

Yudas tampak kelimpungan saat melihat video itu. Wajahnya langsung berubah sedikit pucat dan kebingungan, tak memiliki penjelasan untuk video itu.

"Apa ini? Siapa gadis ini?" Tyas bertanya masih dengan nada santai.

"Ini adikmu ya Yud? Tapi bukannya seingat Tante, kamu ini anak tunggal?" Bu Nita pun menimpali.

"Aku sudah bertanya dengan si perempuan yang kebetulan teman sekolahku, dan dia bilang mereka pacaran." ucap Billy tampak tak senang menatap Yudas.

"Nak Yudas,,, ibu tak menyangka hal ini, coba kamu jelaskan." Bu Nita mencoba melindungi Tyas.

"Eh, anu Tante,,, itu,,,," Yudas benar-benar tak pandai mencari alasan.

"Tyas, ibu mau kamu melupakan laki-laki ini. Sekarang dia sudah ketahuan mencari perempuan lain untuk dipacari. Bagaimana kalau nanti kalian menikah, Lalau dia mencari perempuan lain untuk dinikahi?" kalimat Bu Nita sangat menohok.

"Tante,,, aku akan meninggalkan gadis itu, aku tetap memilih Tyas." ucap Yudas sedikit memohon.

"Tidak! Tante tidak bisa memberi kesempatan lagi. Dua perempuan sudah kamu sakiti dengan caramu seperti ini. Ibu tidak ingin anak Tante menjadi bahan percobaanmu. Sampai kapan pun, aku tidak akan lagi memberikan restu untuk kalian." Bu Nita sangat tegas .

"Kakak, silahkan pilih. Aku sebagai adikmu, aku juga tidak akan memberikan restu jika kamu masih nekat pacaran sama laki-laki playboy seperti dia." Billy pun pasang badan melindungi sang kakak.

Tyas menghela nafas. berapa kali, melihat wajah Yudas yang kebingungan membuatnya sedikit merasa kasihan. Ia kembali sejenak mengenang hari-hari yang telah mereka lalui selama bertahun-tahun. rasanya sayang jika harus dihentikan sekarang.

"Yud, kita sebaiknya break saja. Kita ambil waktu masing-masing untuk merenung. Silahkan ambil waktumu secukupnya, begitu juga denganku, akan aku pikirkan semuanya dengan lebih hati-hati, agar aku tidak menyesal dikemudian hari. Sekarang pulanglah, dan jangan mencariku sampai kamu menemukan jawaban terbaik untuk hubungan ini. Tapi jangan memaksaku, jika aku memiliki jawaban yang berbeda denganmu."

Kalimat Tyas yang sangat tenang, dan bijak membuat Yudas tak berani menentang. Billy dan Bu Nita pun tampak lega dan bangga dengan jawaban Tyas yang begitu dewasa. Yudas berpamitan meninggalkan keluarga itu, dan tak pernah ada kabar sampai akhirnya Tyas pun berhasil melupakan perasaannya.

Namun malam itu, Yudas tiba-tiba menghubunginya lagi, mengungkit lagi rasa sakit yang telah lama dikubur Tyas. Apa yang diinginkan Yudas?

...****************...

to be continue....

1
HARTINMARLIN
semoga aja Tyas sama Tama berjodoh
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
HARTINMARLIN
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!