NovelToon NovelToon
"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Selingkuh / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: mibrenebon

"Siapa sangka di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, ada kisah yang tak terduga?

Dalam "Rediscovering Love: A Tale of Relationships" Sebastian Dwiantara dan Luna Aurora adalah pasangan yang tampaknya memiliki segalanya.

Namun, apa yang terjadi ketika hubungan mereka diuji oleh tantangan besar?

Dari pertengkaran yang memanas hingga godaan dari luar, kisah ini memperlihatkan sisi lain dari pernikahan yang penuh lika-liku.

Jadi, siapakah yang akan bertahan, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali cinta di antara semua rintangan?

Baca kisah yang penuh emosi ini dan temukan jawabannya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mibrenebon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan Selingkuh

Saat pintu terbuka, Luna dan Dona terkejut melihat seorang wanita berdiri di sana, mengenakan lingerie dengan wajah yang masih tampak mengantuk.

Luna mengenali wanita itu dengan segera, mengingat pertemuan mereka sebelumnya di restoran tempat Luna bekerja. Wajah Luna memucat, dan semua potongan teka-teki mulai menyatu dalam pikirannya. Satu nama yang terlintas dengan cepat di otak Luna.

SARAH.

Wanita yang bersama dengan Sebastian kala itu yang duduk makan siang bersama. Wanita itu juga yang disebut Sebastian sebagai teman kantor yang menumpang di mobil dalam foto pertama yang dikirim oleh orang tak dikenal. Rasa sakit dan pengkhianatan semakin menguat dalam hatinya.

Sarah, yang tampak santai, memasang wajah judes menatap Luna dan Dona, "Ada perlu apa mengetuk pintu kamar saya?"

Sebelum Luna bisa menjawab, terdengar suara lelaki dari dalam kamar, memanggil Sarah dengan sebutan sayang dan bertanya siapa yang datang. Suara itu tak salah lagi adalah suara Sebastian. Mendengar itu, darah Luna mendidih, dan tanpa berpikir panjang, dia menerobos masuk ke kamar.

Di dalam kamar, Luna melihat Sebastian duduk di kasur dengan bertelanjang dada, tampak baru saja bangun. Mata Sebastian melebar saat melihat Luna di sana, jelas terkejut dan panik.

"Luna, aku bisa jelaskan!" kata Sebastian cepat-cepat, suaranya penuh dengan kepanikan.

Luna yang sudah marah besar menatap Sebastian dengan tatapan penuh rasa sakit dan kemarahan. "Jelaskan apa, Sebastian? Bahwa kamu telah mengkhianatiku? Bahwa semua ini hanya kesalahpahaman?"

Sarah yang berdiri di belakang Luna menyela dengan nada sinis, "Kurangajar ya mbak main masuk kamar orang tanpa permisi!"

Dona, yang telah mengikuti Luna masuk, menatap Sarah dengan tajam. "Lebih baik kamu diam! Sebastian, kamu berhutang penjelasan pada Luna."

Sebastian mencoba bangkit dari kasur, tetapi Luna menghentikannya dengan tatapan marah. "Jangan mendekat. Aku ingin jawaban sekarang, Sebastian. Bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?"

Sebastian menghela napas panjang, terlihat putus asa. "Luna, aku tidak tahu bagaimana menjelaskan ini dengan baik. Aku memang salah. Aku dan Sarah... ini semua salah dan aku sangat menyesal."

Luna merasa hatinya hancur. Air matanya mulai mengalir lagi. "Kamu menyesal? Menyesal setelah ketahuan? Apa artinya pernikahan kita selama ini, Sebastian?"

Sebastian menunduk, tampak malu dan bersalah. "Luna, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Aku bodoh dan aku telah menghancurkan segalanya."

Luna menatap Sarah dengan tajam.

"Dasar makhluk rendahan!" hardik Luna dengan geramnya. Satu tamparan mengalun bebas di pipi Sarah.

Melihat Luna menampar wanita itu. Dona, yang berdiri di samping Luna, merasa perlu mengambil alih situasi. "Sebastian, kamu laki-laki bejat. Jangan coba-coba menghubungi Luna sampai semuanya jelas."

Luna yang masih terpukul secara emosional mengangguk setuju matanya tak segan mengeluarkan air mata. "Aku tidak mau bertemu kamu lagi, Bas."

Luna keluar dari kamar, meninggalkan Sebastian yang masih tampak terpukul. Di dalam mobil, Luna menangis sejadi-jadinya sementara Dona memeluknya erat, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan.

"Kita akan melewati ini bersama, Luna. Aku ada di sini untukmu," kata Dona dengan suara lembut namun penuh keyakinan. Dengan hati yang hancur dan pikiran yang kacau, Luna tahu bahwa perjalanan untuk menyembuhkan diri akan panjang.

...****************...

Di dalam kamar hotel, setelah Luna dan Dona meninggalkan tempat itu, suasana terasa tegang dan penuh dengan rasa bersalah. Sebastian berdiri di tempatnya, masih tercengang dan merasa terpukul oleh konfrontasi yang baru saja terjadi. Dia merasa hancur melihat Luna meninggalkan kamar dengan air mata yang tak henti mengalir.

Dengan cepat ia segera keluar menuju pintu. Namun, Sarah yang menangis sesenggukan dan memegang pipi yang merah akibat tamparan Luna, menghalangi langkahnya. "Tidak, Sebastian! Kamu tidak bisa meninggalkanku seperti ini."

Sebastian berhenti, terlihat bimbang antara mengejar Luna atau menenangkan Sarah. Hatinya terasa terbelah dua, dan rasa bersalah semakin menghimpitnya. "Sarah, aku harus bicara dengan Luna. Aku tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut."

Air mata Sarah semakin deras. "Tapi bagaimana dengan aku? Bagaimana dengan kita? Kamu tidak bisa meninggalkanku begitu saja setelah semua ini."

Melihat Sarah menangis membuat hati Sebastian terasa pedih. Meskipun dia tahu apa yang telah dia lakukan salah, dia juga merasa bertanggung jawab atas perasaan Sarah. Akhirnya, dia memutuskan untuk tinggal dan mencoba menenangkan Sarah terlebih dahulu. Dia memeluk Sarah erat-erat, mencoba menenangkan tangisannya.

"Sarah, aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, tapi aku akan bertanggung jawab atas semuanya," kata Sebastian dengan suara yang penuh dengan rasa bersalah.

Sarah yang masih terisak, tersenyum simpul dalam pelukan Sebastian.

Sebastian menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sendiri juga. "Kita harus menyelesaikan ini dengan baik, Sarah. Aku memang belum pernah jujur padamu perihal pernikahanku. Dan memang itu salahku tak mengatakannya. Luna adalah istriku dan aku akan berbicara dengan Luna dan mencoba memperbaiki semua ini. Tapi aku butuh kamu untuk mengerti dan memberiku waktu."

Sarah mengangguk pelan, "Baik, Sebastian. Aku akan memberimu waktu. Tapi tolong, jangan biarkan aku sendirian."

Sebastian memeluk Sarah lebih erat lagi, mencoba memberikan rasa nyaman di tengah kekacauan yang mereka ciptakan. "Aku tidak akan meninggalkanmu, Sarah. Kita akan melewati ini bersama."

...........................

...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...

1
selena d'flonce
rating dulu baru lanjut baca, mangats kak
selena d'flonce
novel sebagus ini sayang banget kaloo sepi😫 kata katanya bagus banget padahal, tertata rapi dan mengikuti pedoman baik, makin sukaa!! sukses selalu thor-nim
selena d'flonce
aaaa proud of you Luna! kamu ga sendiri, ada readers yang setia nemenin kamu!!/Determined/
selena d'flonce
sedih banget jadi Luna, wanita mana yang ga sakit hati digituin sama suaminya?🥹
Suzana Uzis
terlampau ringkas x tau apa kesudahan cerita macam tergantung
nurul hidayati
ceritanya kok gini ya... yang menang kayaknya pelakor ne... pelakor sllu menang hadeehh... nyesek lha
Agus Tina
Thor kenapa nggantung?
CER°: /Sleep/
total 1 replies
Nna_
emg sebastian g blg klo luna istrinya? mrka berdua gda perasaan mau ktmu, serumah lgi? kok bisa slma itu?
CER°: namanya jugaa lagi marahan kak wkwk
total 1 replies
Nna_
Jgn smpe tdk di lnjt novel ini aku udh suka bgt ceritanya bguss!! dpt pljrn dlm berumah tangga sukaa bgt pokoknya/Kiss/
CER°: wahh makasihh yaa. 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!